Ayana Malika Ifana, harus rela menjadi pekerja terselubung demi membayar uang sekolah, dirinya bekerja disebuah perusahaan sebagai cleaning servis karena usianya yang belum genap 17 tahun, jadi dirinya dipekerjakan diam-diam oleh tetangganya yang bekerja bebagai kepala bagian, dan karena membutuhkan uang AMI panggilan nama singkatan miliknya, rela menjadi pekerja terselubung untuk mendapatkan uang.
Dan dirinya juga harus terjebak dengan pria yang dia panggil OM, pria itu yang sudah membuat dirinya kehilangan semua mimpinya.
Bagaimana Ayana Malika Ifana, bisa melalui ujian hidupnya, dan dipertemukan dengan pria yang sudah matang untuk usianya yang belum genap 17 tahun.
Yukk ah, kepoin ceritanya, hanya di NovelToon, jika terdapat cerita yang sama maka itu adalah plagiat, karena saya hanya membuat karya ini hanya di NovelToon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meluapkan amarah
Ami keluar dari ruangan kepala sekolah dengan wajah masam menahan amarah, dirinya tidak menyangka jika Nathan datang ke sekolah dan menemui dirinya.
Jika gadis lain mungkin akan kegirangan ditemui oleh pria setampan Nathan, tapi tidak bagi Ami. Karena sebisa mungkin dirinya menghindari untuk tidak bertemu dengan pria itu. Ami tidak ingin membuat masalah lagi jika bertemu pria itu.
Sudah cukup dirinya tidak dianggap sebagai istri dan hanya berstatus Istri di atas kertas selama setahun. Dan Ami tidak akan mengusik kehidupan Nathan seperti yang pria itu inginkan selama satu tahun kedepan.
"Hey.. bi*ch..!!" Nesya mencegat Ami yang sedang berjalan di lorong kelas, melihat Ami yang keluar dari raung kepala sekolah membuat Nesya menggunakan kesempatan itu untuk memberi Ami pelajaran.
Ami mengehela napas lelah, baru saja dirinya menahan emosi agar tidak meledak di depan Nathan tapi sekarang melihat Nesya membuat Ami melampiaskan kemarahannya.
"Lo, udah gue peringati, jangan dekat-dekat dengan Zian..!! tapi Lo gak dengerin apa yang gue bilang hah..!!" Nesya mendorong dada Ami dengan tangannya, membuat Ami mundur selangkah.
Suara Nesya yang keras membuat atensi siswa/i yang sedang berada tidak jauh dari mereka menoleh dan berkerumun untuk melihat.
"Ck, Lo kira gue deketin Kak Zian, Lo pikir gue cewek gatel kaya Lo yang suka nempel-nempel sama semua cowok, sorry level gue buka kaya selera Lo." Ami menatap Nesya remeh, dan ingin pergi meninggalkan Nesya tapi langkahnya terhenti ketika rambutnya di tarik kuat kebelakang.
"Lo berani sama gue hah, udah ngerasa cantik dan pintar sekarang Lo hah." Nesya menarik kuat rambut Ami, membuat Ami meringis karena merasa sakit, kulit kepalanya seperti ingin lepas.
Bugh
Ami menyikut perut Nesya, membuat Nesya memekik memegangi perutnya.
"Lo..!!" Nesya yang sudah emosi dan marah menyerang Ami dengan menarik rambut Ami kuat. Dan mereka berdua beradu saling tarik menarik rambut lawan.
semua siswa-siswi menyoraki keduanya, saling mengompori.
Hingga suara gaduh mereka terdengar di telinga Nathan dan gitu BK yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah. Dan sontak membuat kedua pria beda generasi itu terkejut.
Zian yang mendengar suara orang berantem pun segera berlari menghampiri dari lapangan basket.
Dirinya membelah kerumunan dan ingin melihat siapa yang sudah berantem di sekolah.
Nathan dan guru BK yang berjenis kelamin perempuan juga ikut membelah kerumunan, ingi melihat siapa yang sudah menjadi sok jagoan di sekolah.
"Ay.." Ucap Zian yang bisa melihat jika Ami dan Nesya saling menyerang, bahkan kondisi keduanya sudah berantakan dan mengenaskan.
Nathan yang melihat gadis kecilnya bertengkar saling jambak membuatnya tak percaya, baru saja gadis itu membuatnya merah kini malah adu kekuatan dengan berkelahi.
Nathan dan Zian maju secara bersamaan dari arah seberang yang berbeda, dan kedua pria itu sama-sama menarik tubuh Ami untuk melerai datai serangan Nesya.
"Ay Sudah..!!"
"Berhenti bodoh."
Deg
Ami menghentikan serangannya terhadap Nesya ketika mendengar suara yang sudah membuatnya emosi, dan berakhir meladeni kegilaan Nesya, kini suara itu kembali membuatnya geram.
Nathan menatap wajah Ami yang berantakan, tatapan kedua nya bertemu, tapi mata Ami menyiratkan akan kemarahan. Zian memegangi lengan kanan Ami, sedangkan Nathan lengan kiri.
Mereka semua menggangga melihat adegan dua cogan merebutkan satu cewek yaitu Ami.
Nathan menelan salivanya susah payah ketika melihat tatapan Ami yang begitu menusuk jantungnya.
"Kalian ini bikin rusuh, mau jadi jagoan hah." Guru. BK yang terdengar galak menatap tajam kedua gadis yang sudah bikin ulah. Nesya masih ingin memburu Ami namun di cegah oleh Loli dan teman lainnya. "Kalian ikut keruangan saya."
Ami menghempaskan kedua tangan yang sejak tadi mencekal tangannya. Zian hanya diam, sedangkan Nathan menatap Ami penuh sesal.
gak prhatian ma istri harta juga gk hbis2 buat apa mngabaikan istri kmu.istri hilang baru tahu rasa kmu