Anak Yang Sengaja Di Tukar

Sore itu sofia kembali pulang ke rumah pak Erik, setelah dari mall bersama bastian

" Mana belanjaan kamu? Katanya dari mall bersama bastian? Jangan sampai hanya akal akalanmu saja kan untuk membuatku cemburu" ucap amora

" Aku sudah menyimpannya di apartemen kami, aku takut jika aku membawanya kesini kamu akan mengambil lagi milikku " jawabnya santai

" Untuk apa aku mengambil milikmu? Kamu pikir aku gak mampu membeli semua barang yang ada di sana?" jawab Amora tak terima

" Aku tau kamu mampu. hanya saja, kamu kan sering sekali mengambil semua milikku"

" Jangan kurang ajar kamu sofia, bukankah kamu yang mengambil bastian dariku? Dan ingat aku akan merebut kembali bastian darimu"

" Rebut saja kalo bisa, meskipun kamu bisa tapi kamu gak akan mampu merebut perhatian dan kasih sayangnya padaku " jawab sofia sembari duduk di sofa tepat di hadapan amora

Tak lama terdengar suara mesin mobil pak erik dari depan, amora segera berlari menghampiri pak erik

" Papa sudah pulang?" Tanyanya sengaja merangkul pak erik

" Tumben sekali kamu menyambut papa pulang, pasti ada maunya kan?"

" Gak kok pa, aku hanya ingin saja " jawabnya

" Mama dimana?" Tanya nya

" Mama di kamar. katanya lagi nyiapin pakaian papa, emang papa mau keluar kota? Berapa lama pa?"

" Mungkin seminggu, kenapa?"

" Gak pa, cuma nanya aja " jawabnya tetap merangkul pak erik hingga masuk ke ruang keluarga

" Selamat sore om erik " ucap sofia tersenyum

" Sofia mau kemana? kok sudah rapi saja?" Tanya nya

" Dia sudah mau pulang pa, katanya gak betah di sini" ucap amora

" Gak kok om, aku baru pulang jalan sama teman, tapi amora memintaku untuk pergi. katanya aku gak boleh di sini karena ini rumah dia bukan rumah ibuku " ucap sofia berbohong

" Amora, papa sudah bilang jangan berkata seperti itu, maafkan amora ya sofia, kamu boleh kok tinggal di sini kapan saja, anggap saja rumah sendiri" ucap pak erik

" Kamu gak usah dengerin apa kata amora, dia hanya belum terbiasa dengan kehadiran kamu " ucapnya lagi

" Iya om terima kasih, lagian aku juga masih ingin bermain bersama amora dan ibuku om, masih banyak hal yang menyenangkan yang belum kami mainkan" jawab sofia

" Ya sudah, kalo gitu kalian baik baik ya, amora papa berangkat ya" ucap pak erik keluar dengan di antar oleh mereka dan juga istrinya

" Oiya Sofia, jika kamu membutuhkan sesuatu minta saja pada ibumu, mama tolong perhatikan sofia, biar bagaimanapun dia adalah anakmu" ucap pak erik sebelum masuk ke dalam mobil

" Iya om, terima kasih " jawab sofia tersenyum

Setelah mobil pak erik tak nampak lagi, sofia segera masuk. namun sayang langkahnya terhenti lantaran amora menarik tangannya

" Ayo ikut aku sekarang " ucapnya menarik paksa tangan sofia

" Lepaskan aku, sebelum aku berbuat kasar padamu" ucap sofia

" Apa apaan kamu Sofia, senang kamu sekarang mendapat perhatian dari papaku?" Ucap amora kesal

" Apa sih kamu main tarik orang aja " ucap sofia mengelus tangannya yang sedikit sakit

" Aku tau kamu sengaja kan untuk datang ke sini karena kamu ingin mendekati semua orang terdekatku, pertama bastian kemudian papaku juga"

" Iya emang benar kok, bahkan aku juga bisa merebut perhatian papamu jika aku mau, tapi kalo soal bastian, maaf dia duluan yang mendekatiku dan mengatakan cinta padaku" jawabnya santai

" Apa kamu bilang?" Ucap amora mengayunkan tangannya ingin menampar sofia

" Kamu ingin menamparku amora? Jangan harap kamu bisa menyentuhku, aku ini adik kamu jadi seharusnya kamu lebih menyayangiku amora" ucap sofia begitu menangkap tangan amora dan menghempaskan tangan amora dengan sedikit kasar

Melihat hal itu bu mira segera menghampiri mereka dan menarik rambut Sofia dengan kuat, dia tak suka melihat sofia menindas amora

Sofia tak bisa melakukan perlawanan lantaran ibunya tiba tiba saja menarik rambutnya

" Kurang aja kamu Sofia, kamu makin lama makin gak tau diri, kamu pikir kamu siapa di rumah ini?" Ucap bu mira sangat kesal mendorong tubuh sofia ke lantai

Sofia segera bangkit dan merapikan rambutnya yang sudah tak beraturan

" Apakah sudah cukup bu? Hanya itu yang ibu bisa lakukan padaku?" Ucap sofia

" Sialan, masih berani kamu bicara?" Ucap amora hendak menjambak rambut sofia. namun, gerakannya sudah di ketahui oleh Sofia hingga dia berhasil menangkap tangan amora dan dipelintir ke belakang

" Auwww... Ma, tolong tanganku sakit" rintih amora terlihat sangat kesakitan

" Sofia... Lepaskan tangan amora, apa kamu tak melihat dia kesakitan" ucap bu mira

" Kalo aku tidak mau? gimana? " Tanya sofia

" Aku akan melaporkanmu pada papaku, dan aku akan memintanya untuk mengusir mu " ucap amora

" Iya Sofia, nasib kamu ada di tangan suamiku" ucap bu mira

" Hahahha.. jangan memikirkan nasibku, pikirkan saja nasib kalian, bagaimana jika aku mengatakan rahasia ibu pada om erik?" Jawab sofia

Mendengar ucapa sofia, bu mira seketika terdiam dan membiarkan amora masih dengan kesakitan

" Kenapa kalian terdiam? Apa kalian sudah lelah? Baiklah permainan kita sudah cukup untuk hari ini " ucap sofia melepaskan tangan amora sedikit kasar dan segera kembali ke kamarnya

" Mamaaaa...!! Kenapa mama diam saja melihat sofia memperlakukanku seperti itu, aku gak terima dia melakukan itu padaku" ucap amora kesal

" Sudahlah amora, mengalah saja untuk saat ini, mama takut dia mengetahui rahasia kita, gimana jika dia mengaduh pada pak erik?" Ucap bu mira

Sementara sofia sedikit terkejut lantaran ancamannya bisa membuat ibunya mati kutu, padahal dia sendiri tak tau rahasia apa yang di miliki oleh ibunya. karena, dulu ayahnya hanya mengatakan jika ibunya punya sebuah rahasia