NovelToon NovelToon
Ruang Cinta Seorang Pemuda.

Ruang Cinta Seorang Pemuda.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Wang Lee

Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengapa Harus Dia...?

Bagian 34.

Bugggghhhh....!!!

Namun alih alih merasakan tabrakan yang keras, Wang Lee merasakan sesuatu yang lembut menabrak punggungnya.

Kemudian tubuhnya terbenam, ada rasa sedikit di pantulkan dan meluncur miring sebelum berhenti.

Wang Lee membuka matanya ia terkejut, sebuah benda besar dengan laju yang kencang jatuh, itu akan menghantam mereka.

"Awasss...!!"

Tepat setelah ia memberi peringatan, suara benturan terdengar.

Brakkkk....!!!

Benda itu jatuh tepat menghantam punggung Wang Lee, lalu memantul kesamping dan meluncur area miring.

Itu adalah dahan pohon tempat Moon Li tersangkut sebelumnya.

Moon Li terkejut, ia tidak menyangka Wang Lee akan melakukan hal seperti itu.

Ia bahkan menjadikan tubuhnya sendiri untuk melindungi dirinya, seandainya dirinya terlambat membalikkan posisi mereka.

Moon Li jadi ngeri membayangkan apa yang akan terjadi, tubuhnya akan hancur di timpa kayu besar itu.

Ia benar benar syok, ia benar benar lupa bahwa tubuhnya sedang di tindih tubuh Wang Lee.

Bahkan bibir mereka bersentuhan, nafas Moon Li terengah engah, air matanya terus mengalir di pipinya.

Membuka matanya, ia terkejut dan gelagapan menemukan bibir memeraka saling bersentuhan dan ia berkata.

"Wang Lee...Kamu baik baik saja?"

Ia berbisik pelan, Namun ia tidak terlalu berharap banyak jika Wang Lee akan baik baik saja setelah di timpa dahan kayu besar itu.

Kemungkinan ringan punggungnya akan patah, membayangkan kondisi lebih parah, ia membayangkan pemuda ini akan mati karena menyelamatkannya, Moon Li tidak mampu menahan tangisnya.

"Wang Lee, bangun...!" Moon Li berteriak dalam isaknya.

Ia mencoba menggoyangkan tubuh Wang Lee, dia sangat takut dan terus berdoa dalam hatinya.

"Wang Lee, bangun..!" Serunya dalam Isak tangisnya yang belum mereda, Namun ketakutan itu semakin bertambah saat menyadari tubuh Wang Lee tidak bergerak lagi di atas tubuhnya.

Wang Lee sangat takjub, ia tidak merasakan apa apa hanya sedikit perih di kulitnya. Rasanya seperti ia jatuh kesebuah kasur yang sangat empuk.

Efek berendam di kolam susu murni milik Amora benar benar luar biasa membuat tubuhnya sangat kuat.

Namun tiba tiba Wang Lee teringat kembali dimana tempat ia kini berada, mengangkat tubuhnya ia kini menjadi gugup melihat posisinya menindih Moon Li dan pipi mereka saling menempel.

Moon Li menatap Wang Lee tak percaya, Wang Lee masih bisa bergerak dan tidak terluka? Ia memperhatikan terus wajah Wang Lee.

Namun tiba tiba tubuhnya bergetar hebat.

"Mata Wang Lee!"

Ia seperti mengalami Dejavu ketika malam itu pandangannya secara tidak sengaja menatap mata penolongnya, siulet itu seperti dua gambar yang menyatu dan saling mencocokkan diri satu sama lain.

Menyadari keterkejutan Moon Li, Wang Lee spontan melepaskannya, dengan cepat ia berdiri menjauh.

Moon Li terus memandangnya, tatapannya penuh keterkejutan.

Tidak hanya dia terkejut dengan Wang Lee tidak apa apa setelah di timpa kayu.

Bahkan kejadian itu terulang kembali, ekpresi gugup dimata penolongnya sama persis dengan ekpresi Wang Lee.

Wang Lee mengabaikan Moon Li yang tertegun, melihat tempatnya yang terjatuh itu adalah tumpukan daun pinus yang menumpuk sangat tebal.

Yang telah terakumulasi selama puluhan tahun, daun pinus yang gugur di atas tebing, semuanya jatuh dan berakhir menjadi tumpukan ini.

"Hahaha....Wang Lee tertawa terbahak bahak" Ia merasa gila dengan nasib baik ini, menjatuhkan dirinya dan terlentang di atas tumpukan daun tebal itu dan terus tertawa.

Moon Li yang melihatnya tercengang, apakah di timpa dahan kayu itu membuatnya jadi gila?

"Wang Lee, kamu baik baik saja?" Tanya Moon Li cemas, pandangannya agak terhalang kabut.

" Entahlah, aku merasa baik dan buruk sekaligus" Jawab Wang Lee.

Moon Li akan mendekatinya, Namun ia merasa kakinya sakit sekali, bahkan ia tidak bisa melangkah satu langkah pun.

Ia telah merasakan sakitnya ini sejak jatuh pertama kali tersangkut di atas pohon.

"Kakiku sakit" Moon Li memegang pergelangan kakinya.

Wang Lee mendekatinya, membuka sepatu Moon Li dan memeriksanya.

"Kakimu terkilir" Ucapnya pelan.

Setelah kejadian di atas tebing.

Moon Li tidak percaya ia masih hidup, jatuh dari ketinggian seperti itu sangat mengerikan.

Membayangkannya saja ia sangat ketakutan, seandainya saja Wang Lee tidak datang ia tidak tau apa yang akan terjadi.

Sebelum Wang Lee datang, ia tidak tau beberapa kali hampir terjatuh dari dari dahan pohon itu.

Tapi kenapa harus Wang Lee? Ia tidak habis pikir, ia masih akan memahami jika itu Ling Guang.

Tapi itu Wang Lee. Apa alasannya? Moon Li memandang Wang Lee yang sedang berdiri menatap keatas tebing.

"Apakah dia sebegitunya menyukaiku?" Gumam Moon Li, segera tatapan rumit berpendar dimatanya.

"Wang Lee...!"

Wang Lee menolehkan wajahnya memandang kearah Moon Li, Namun tidak mengatakan apa apa. Kembali pandangannya tertuju mengamati keatas tebing.

"Apakah...Apakah kamu yang menolongku malam itu?"

Deg...!

Jantung Wang Lee berdetak, Moon Li mencurigainya.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan" Kata Wang Lee dengan dingin.

Moon Li menundukkan wajahnya, satu kakinya tertekuk, ia menopang ujung dagunya yang lancip di atas lutut.

"Sial...Kita hanya bisa kembali selain menaiki tebing ini!" Kesal Wang Lee dan menambahkan lagi.

"Di sebelah sana juga tebing dan menyusuri celah ini kita tidak tau sampai di mana" Lanjutnya frustasi.

"Aku minta maaf dengan sikapku waktu itu!" Moon tidak membalas topik yang di bicarakan Wang Lee, tapi ia justru meminta maaf.

"Lupakanlah, aku sudah tidak memikirkannya lagi"

Lagi lagi suara dingin dan datar milik Wang Lee menguyur hati Moon Li. Wang tidak berusaha bersikap romantis kepadanya.

"Aku benar benar menyesal dan minta maaf!" Moon Li mengulang lagi pernyataannya.

Wang Lee mengernyit dan berkata.

"Bisakah kamu tidak membahas masalah itu? Kita baru saja lolos dari kematian dan bahkan terjebak di tempat ini!" Nada suara Wang Lee agak naik.

Moon Li terkejut, entah kenapa ia menanya hal itu, kenapa ia memikirkan sesuatu tentang perasaan di saat seperti ini?

Ia benar benar terpengaruh dengan orang yang telah menolongnya pada malam itu dan selalu memikirkannya, meski ia sangat yakin orang itu adalah Wang Lee. Tapi Wang Lee menampiknya.

Bagian 35. Bersambung.

1
Drezzlle
cinta pada pandangan pertama 🤣
Elisabeth Ratna Susanti
cakep banget 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
keren 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
luar biasa
ZasNov
Keren nih Mei Cin, selalu bela Wang Lee..
ZasNov
Aku juga penasaran, Wang Lee..
ZasNov
Kakak Author, visual gadis ini beda sama visual Moon Li?
Adelia Rahma
wow keren
Adelia Rahma
hemm penasaran dengan cerita nya
Adelia Rahma
wah tambah seru aja nih kisah anak sekolah
Adelia Rahma
nah lo pen permalukan wang li eh malah dia sendiri yang malu
Adelia Rahma
hadeh masih aja pura pura boo on ni cewek
Adelia Rahma
kok sepeda motor nya unik namanya..
lah siapa tuh cewek dalam bayangan wong lee itu ya
Adelia Rahma
wow baru mampir dan dan baru baca aja udah seru apalagi nanti selanjutnya...
Crimson
lanjut /Ok//Good/
Aiyuki
bgus
Kutipan Halu
kalau boleh tau tadi seberat apa lee
Kutipan Halu
lanjutt torrr
Kutipan Halu
ini amora cakep amat tor
ZasNov
Waduh siapa ya gadis itu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!