NovelToon NovelToon
Akibat Sudah Tidak Perawan

Akibat Sudah Tidak Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.

Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Bertemu tuan Fernando.

Seperti biasa sepulang mengantar Bella ke sekolah, Luciana membuka toko kuenya. Hari ini dia juga harus membuat kue pesanan untuk diantar nanti sore. Luciana pun sibuk di dapur seharian ini. Setelah selesai membuat pesanan kue, Luciana lalu bersiap untuk menjemput Bella di sekolah. Iya, hari ini Bella ada les tambahan , maka dari itu dia pulang lebih sore dari hari biasa.

Ketika akan keluar dari ruko Luciana melihat sebuah mobil mewah keluar dari parkiran depan ruko miliknya. Sepertinya pemilik mobil itu baru saja membeli kue di toko miliknya.

"Eh bu Luci...mau menjemput Bella ya...?'' tanya Sasha salah satu karyawan toko begitu melihat Luciana hendak keluar dari ruko.

"Iya, sekalian mau mengantar pesanan kue ini..." jawab Luciana sambil menenteng empat dus kue pesanan.

"Oya bu... Ini tadi ada yang memberikan ini untuk Bella..." ucap Sasha memperlihatkan coklat kepada Luciana.

"Dari siapa...?'' tanya Luciana.

"Dari customer yang baru membeli kue di sini...'' jawab Sasha.

"Customer...? Kenapa dia memberikan coklat buat Bella, memangnya dia kenal sama Bella...?'' tanya Luciana.

Lalu Sasha menceritakan pada Luciana bahwa satu minggu lalu customer laki- laki tampan itu tak sengaja bertemu dengan Bella di depan toko. Dan mereka sempat mengobrol.

"Sasha... Lain kali jangan biarkan Bella bicara sama orang yang tidak dikenal ..." ucap Luciana.

"Baik bu..."

Luciana lalu menjemput Bella. Tak lama kemudian mereka pulang ke ruko dan Sasha memberikan coklat dari customer misterius itu pada Bella. Dan Bella nampak senang sekali dikasih coklat.

"Bella... Memangnya kamu kenal sama orang yang memberimu coklat...?'' tanya Luciana nampak tidak suka melihat Bella yang kegirangan mendapatkan hadiah coklat dari orang yang tidak dia kenal.

"Bella kenal kok bu..." jawab Bella.

"Siapa dia...?'' tanya Luciana.

"Ehm... Siapa ya, om itu belum sempat kasih tahu namanya... Tapi om itu baik kok bu, orangnya juga tampan..." jawab Bella.

"Ingat Bella, kamu harus hati- hati... Kamu tidak boleh bicara sama orang yang tidak kamu kenal. Itu bahaya Bella..." ujar Luciana.

"Tapi om itu baik kok..." sahut Bella.

"Baik dari mana...? Kamu saja tidak mengenal dia. Jangan karena kamu dikasih coklat sama dia kamu langsung menganggap dia baik. Padahal kamu sendiri tidak tahu siapa dia dan di mana dia tinggal..." jawab Luciana.

"Iiih... Ibu begitu deh... Suka buruk sangka sama orang. Kata bu guru kita tidak boleh berburuk sangka bu, itu tidak baik..." ucap Bella.

"Bukan berburuk sangka, tapi kamu harus berhati- hati. Ibu tidak mau kamu kenapa- napa..." sahut Luciana.

Bella memanyunkan bibirnya. Iya, Bella tidak terlalu suka dengan sikap sang ibu yang terlalu mengekang dan banyak aturan. Sebenarnya Luciana melakukan itu untuk kebaikan Bella. Tapi buat Bella itu cukup menganggu. Bagaimana tidak, Luciana tidak pernah mengijinkan Bella bermain dengan teman sebayanya dengan alasan rumah mereka jauh.

Bella hanya diijinkan main dengan teman - temannya saat di sekolah saja. Karena menurut Luciana, Bella masih kecil, baru kelas lima sekolah dasar, jadi tidak baik jika dia main ke rumah teman yang jauh. Apa lagi Luciana memang sangat sibuk tidak bisa mengantar Bella main ke rumah teman, kecuali mengantar jemput sekolah.

Dan banyak aturan lain yang Luciana terapkan pada Bella, seperti tidak diperkenankan menggunakan sosial media atau terlalu sering bermain game. Bella tidak diperkenankan menggunakan ponsel setiap hari. Tapi hanya diperbolehkan setiap akhir pekan saja. Dan Bella lagi- lagi kesal dengan peraturan tersebut, dia merasa iri pada teman- teman sekolahnya karena mereka dibebaskan menggunakan ponsel sedangkan dia tidak.

Dan sekarang sang ibu juga tidak suka dia menerima hadiah dari orang lain. Tentu saja Bella merasa kesal.

"Sudah sana masuk kamar... Ganti baju, setelah itu makan. Ibu sudah siapkan makanan di meja makan..." ucap Luciana.

"Iya..." jawab Luciana sambil cemberut.

"Oya Bella... Sore ini ibu mau ke panti, apa kamu mau ikut...?'' tanya Luciana.

Bella menggelengkan kepalanya.

"Bella mau istirahat saja bu... Bella capek..." jawab Bella.

Sore harinya Luciana pergi ke panti seorang diri. Iya, sudah satu bulan ini dia tidak mengunjungi panti karena kesibukannya di toko kue. Dengan membawa beberapa macam kue, Luciana pun pergi ke panti.

Sampai di depan panti, Luciana memarkirkan motornya di halaman. Di depan panti Luciana melihat ada mobil mewah terparkir di sana. Luciana berfikir bahwa itu adalah mobil donatur panti.

Luciana pun masuk ke dalam panti asuhan di mana dia dan Bella pernah tinggal. Namun ketika Luciana hendak masuk tak sengaja Luciana bertabrakan dengan seseorang.

"Brukkk..."

Luciana hampir saja jatuh kalau saja seseorang yang bertabrakan dengannya tidak menahan tubuhnya. Luciana dan orang yang menabraknya yang ternyata seorang laki- laki tampan saling menatap beberapa saat. Melihat wajah laki- laki itu, Luciana seperti tidak asing. Tapi Luciana tidak mengingat siapa dia.

"Ma..maaf..." ucap Luciana.

"Oh...sa...saya yang seharusnya minta maaf..." sahut pria itu.

Luciana melirik tangan pria itu yang masih saja memegang pinggang Luciana karena menahan tubuh Luciana agar tidak jatuh. Pria itu pun segera melepaskan tangannya.

"Sorry..." ucap pria tersebut.

"Oh.. Ti..tidak apa- apa... " jawab Luciana merasa canggung.

"Apa kabar...? Kamu Luciana kan...?'' tanya pria itu.

"Ba..baik... Anda mengenal saya...?'' sahut Luciana.

Pria itu tertawa. Dan Luciana mengerutkan keningnya.

"Kamu melupakan saya rupanya..." ucap pria itu sambil tersenyum menatap Luciana.

Luciana pun semakin heran, bagaimana pria itu bisa tahu namanya sedangkan dia sama sekali tidak ingat siapa pria tersebut.

"Tapi tidak apa- apa... Karena kita sudah lama sekali tidak bertemu, jadi wajarlah kalau kamu lupa dengan saya..." sambung pria itu sambil tersenyum dan terus menatap wajah cantik Luciana.

"Ma..maaf.... Anda siapa...?" tanya Luciana.

Pria itu lalu mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Luciana. Luciana pun menyambut tangan pria tersebut.

"Saya...Fernando..." jawab pria itu.

"A...apa...? Fernando...? Ma...maksudnya... Tuan Fernando....?" Luciana nampak kaget.

Pria itu pun tersenyum.

"Tuan Fernando yang dulu menolong saya dan membawa saya ke tempat ini...?'' tanya Luciana.

Lagi- lagi pria ini tersenyum, lalu dia mengangguk.

"Astaga... Oh ya ampun..." Luciana menutup mulutnya.

"Ma...maafkan aku tuan... Tolong maafkan aku... Aku benar- benar ... Oh ya ampun... Kenapa aku bisa tidak mengenalinya..." Luciana menepuk dahinya beberapa kali.

Iya, tentu saja Luciana merasa tidak enak hati, karena bisa melupakan begitu saja orang yang sudah berjasa besar dalam hidupnya. Iya, kalau saja dia dulu tidak bertemu dengan tuan Fernando, entah apa yang terjadi dengannya sekarang. Mungkin dia akan menjadi gelandangan di jalanan karena tidak punya tempat tinggal.

"Tuan...tolong maafkan aku ya... Aku benar- benar tidak mengenali tuan... Maaf bukannya aku tidak....

"Tidak apa- apa...saya memakluminya... Karena kita hanya sekali saja bertemu dan sudah lama sekali kita baru bertemu lagi..." sahut Tuan Fernando.

"Sekali lagi saya minta maaf ya tuan... Saya bukan bermaksud melupakan tuan Nando... Kebaikan tuan tidak akan pernah aku lupakan. Aku selalu mendoakan tuan, supaya tuan selalu diberi perlindungan dan keselamatan di mana pun tuan berada..." ucap Luciana.

Iya, tentu saja Luciana tidak begitu saja bisa melupakan kebaikan orang yang telah menolongnya. Nama tuan Fernando selalu ada dalam ingatannya, walaupun saat bertemu lagi dia sempat tidak mengenalinya .

Tentu saja Luciana tidak bermaksud melupakan orang yang pernah berjasa dalam hidupnya. Tapi karena saking banyaknya yang harus dipikirkan oleh Luciana tentang kehidupannya dan juga Bella, dia sampai tidak bisa mengingat lagi wajah Fernando. Sudah sebelas tahun dia baru betemu lagi dengannya , jadi wajar saja dia pangling.

"Tuan Fernando apa kabar...?'' tanya Luciana.

"Baik..." jawab Fernando sambil tersenyum karena menurutnya Luciana sangat lucu ketika dia merasa bersalah karena tidak mengingatnya.

"Syukurlah... Aku senang bisa melihat tuan lagi. Sekali lagi terima kasih ya tuan, tuan sudah membantuku. Kalau dulu aku tidak bertemu dengan tuan, aku tidak tahu apa yang terjadi dengan hidupku...kalau dulu aku tidak bertemu tuan,mungkin aku sudah...." ucap Luciana dengan mata berkaca- kaca sedih jika mengingat masa lalunya.

"Sudahlah Luci, tidak perlu mengingat- ingat sesuatu yang pada akhirnya membuat kamu sedih..." ucap Fernando sambil memegang pundak Luciana.

"Bagaimana kabar anakmu...?'' tanya Fernando.

"Anak...? Tuan tahu kalau saya punya anak...?'' tanya Luciana.

Lagi- lagi Fernando tertawa.

"Tentu saja saya tahu semua tentang kamu Luci..." sahut Fernando sambil tersenyum.

"Kamu sekarang tinggal di ruko kan , di sana kamu membuka toko kue..." sambung Fernando.

"Ehm...ba...bagaimana tuan bisa tahu...?'' tanya Luciana.

Iya, tentu saja Luciana heran padahal mereka hanya bertemu sekali dan tuan Fernando langsung pergi ke luar negri dan baru kali ini dia kembali ke tanah air. Tapi dia mengatakan kalau dia tahu semua tentang Luciana.

"Lho..Luci..." tiba- tiba saja bu Niken keluar menghampiri Luciana dan Fernando di teras.

"Bu Niken..." Luciana menyalami bu Niken lalu mencium pipi kanan dan pipi kiri.

"Apa kabar...? Bella mana...?'' tanya Bu Niken.

"Baik bu... Bella tidak ikut ,dia baru pulang sekolah, sedang istirahat..." jawab Luciana.

"Oh... Begitu...untunglah kamu ke sini tepat waktu. Tadi ibu nelpon kamu tapi tidak diangkat..." ucap bu Niken.

"Memangnya ada apa bu...?'' tanya Luciana.

Bu Niken tersenyum.

"Kamu kan sudah lama sekali ingin bertemu dengan pemilik panti ini..."

"Jadi pemilik panti ini datang ke sini bu...? Mana dia...?'' tanya Luciana.

"Lho kamu ini gimana sih...?" sahut bu Niken sambil menoleh pria tampan yang berdiri di sebelah Luciana. Sedangkan pria itu hanya tersenyum saja.

"Iya bu, Luci ingin sekali bertemu dengannya, Luci ingin berterima kasih padanya bu, mana dia ..? apa dia masih di dalam...?'' tanya Luciana yang sudah tidak sabar ingin bertemu dengan tuan pemilik panti.

Bu Rahma tersenyum.

"Memangnya kamu belum bertemu dengan tuan pemilik panti asuhan ini...?'' tanya bu Niken.

"Belum bu... Saya kan baru datang. Oya bu...saya senang sekali hari ini bertemu dengan tuan Fernando. Tapi saya tadi sempat tidak mengenalinya..." jawab Luciana sambil tersenyum malu.

"Saya akan bertambah senang jika hari ini saya juga bisa bertemu dengan tuan pemilik panti...." sambung Luciana.

"Ibu kan tahu kalau tuan Fernando dan tuan pemilik panti ini adalah dua orang yang sangat berjasa dalam hidup Luci. Tuan Fernando sudah mengantar saya ke sini, dan tuan pemilik panti sudah mengijinkan saya tinggal di sini..." ucap Luciana dengan penuh semangat.

Bu Niken tertawa.

"Ya syukurlah kamu sekarang sudah bertemu dengan tuan Fernando , tuan pemilik panti asuhan...." sahut bu Niken.

"A...apa...? Tu..tuan Fernando adalah tuan pemilik panti asuhan ini...?'' Luciana kaget dan tidak pernah menyangka akan hal itu. Dia pikir Tuan Fernando dan tuan pemilik panti ini adalah dua orang yang berbeda. Tapi ternyata mereka adalah orang yang sama.

Luciana menatap Fernando dan bu Niken secara bergantian.

"I..ini beneran bu...?'' tanya Luciana.

Bu Niken mengangguk.

"Oh ya ampun..." Luciana langsung menangis haru.

"Tuan... Anda baik sekali... Anda sudah banyak sekali membantuku... Terima kasih... Terima kasih tuan..." Luciana tak bisa menahan tangisnya.

Luciana langsung bersimpuh di depan Fernando.

"Terima kasih tuan... Terima kasih..." Luciana terus menangis.

"Hei...apa yang kamu lakukan... Bangunlah...'' Fernando membantu Luciana untuk berdiri.

"Tuan... Hik... Terima kasih..."

"Iya.. Sudah lah jangan berterima kasih terus..." ucap Fernando.

"Katakan tuan, apa yang harus aku lakukan untuk membalas semua kebaikan tuan...? Katakan tuan...hik..hik..." tanya Luciana.

Tuan Fernando memegang kedua pundak Luciana.

"Saya hanya ingin melihat kamu menjalani kehidupan kamu bersama anakmu dengan baik- baik saja. Jaga kesehatan kamu dan raih lah kebahagiaan kamu..." ucap Fernando sambil menatap wajah Luciana.

"Iya tuan... Aku akan baik- baik saja. Aku akan melanjutkan hidupku bersama anakku..." sahut Luciana.

"Baguslah... " ucap Fernando sambil menepuk pundak Luciana.

Bu Niken lalu mengajak Fernando dan Luciana masuk ke dalam. Lalu mereka makan bersama dengan anak- anak panti.Luciana akhirnya bisa menyajikan kuenya untuk Fernando. Dan Luciana begitu senang karena ternyata Fernando suka dengan kue buatannya.

Mereka cukup lama berbincang. Fernando juga mengatakan pada bu Niken dan Luciana jika dia akan lebih sering mengunjungi panti karena dia akan tinggal di Indonesia. Walaupun dia juga sesekali akan pergi ke laur negri karena dia masih mengelola beberapa perusahaan di sana. Tapi dia akan sering tinggal di Indonesia karena dia akan lebih fokus dengan perusahaannya yang di Indonesia.

Tentu saja baik bu Niken, Luciana dan para pengurus panti senang mendengar hal tersebut. Iya, tuan Fernando begitu baik, maka dari itu mereka begitu senang bisa sering bertemu dengannya.

Bersambung....

1
Asmara
Jodohkan mereka Thor
Asmara
apakah pria itu Billy...?
Asmara
ngapain kmBilly cari" Luciana, mau ambil anaknya...? enak saja kamu ya 😡😡
Wang
mantap
Wang
pusing kan sekarang kamu Billy...
Salsabiela
Nyesel kan kamu Billy...?
Ranty Thanjung
siapa ya kira2
Mommy Almira: Siapa hayo.. hehe😁
total 1 replies
Densi dama yanti
apa kabar Billy ya
Mommy Almira: nanti bab berikutnya bahas Billy ya 😊
total 1 replies
Densi dama yanti
lanjut Thor
Ranty Thanjung
pasti orng baik itu fernando..

smgt momy almira up ya
Mommy Almira: terima kasih kak 🥰
total 1 replies
Salsabiela
Bagus Luciana mending kamu fokus sama kehidupan kamu aja, nggak usah berurusan lg sama laki" nggak bener sprti Noah dan Billy. Mdh" an kamu berjodoh sama Fernando kynya dia laki-laki baik
Asmara
lha...Noah akhirnya menikah sama Vina Thor.... eh tp nggak papa sih, asal Luciana nanti dpt cowok yg lebih dari Noah dan Billy... sama Fernando aja Thor
Densi dama yanti
jangan lama2 up y Thor
Mommy Almira: diusahakan sehari satu bab ya
total 1 replies
Densi dama yanti
Thor buat Ikan Billy menyesal Thor
Densi dama yanti
enak y jdi Vina hamil lansung nikahi...klau luci Sangat menderita
Salsabiela
Syukurlah ada yang menolong Luciana
Asmara
semoga Fernando jodohnya Luciana
Densi dama yanti
lanjut Thor
Ranty Thanjung
lma x thor upnya.udh lma ngak bka ternyata bru satu bab
Mommy Almira: hehe.... maaf ya.. kmarin nggak up
total 1 replies
Asmara
Vina duta pergaulan bebas ya....
Luciana udah deh ngak usah deketin Noah lagi, pergi aja dari mereka" yng nggak bener. kamu itu ank baik cma orng" di sekeliling kamu aja yg ngak baik mkanya kamu salah gaul
Mommy Almira: iya itu udah kecanduan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!