NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ervina

Transmigrasi Ervina

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:161.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: laras noviyanti

Ervina seorang CEO ZyroCorp harus meregang nyawa akibat ledakan sebuah bom.

Jiwanya harus berpindah pada tubuh seorang gadis yang sedang terbaring koma akibat di dorong dari atap kampus oleh geng yang selalu membully Nessa.

Apakah Ervina yang saat ini menepati tubuh Nessa, bisa menegak kan keadilan untuk Nessa dan Dirinya sendiri??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laras noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34

Samuel hanya mengangguk, Samuel dan Galang berjalan memasuki halaman bangunan tersebut mereka akan menunggu kedatangan Nessa di halaman sambil memeriksa apalagi yang di perlukan untuk markas baru.

***

Setelah berkeliling halaman markas baru Dragon Warrior bersama Galang, Samuel mendengar suara mobil yang mendekat ke arah mereka.

Samuel yakin jika itu pasti mobil Nessa tapi dirinya bertanya tanya mobil di belakang yang mengikutinya.

Nessa yang masih berada di dalam mobil cukup terkejut melihat Samuel dan Galang telah berada di tempat ini, karena dia tak pernah mendapatkan kabar dari keduanya jika mereka akan menemui dirinya.

Nessa keluar dari mobil dan segera menghampiri Samuel dan Galang begitu juga Steve dia ikut keluar dari mobilnya.

"Sam bagaimana kau sudah ada di sini" ucap Nessa.

"Maaf nona sebenarnya saya ingin memberikan kejutan hehehe, kami berdua telah sampai di siang siang tadi, lalu ada yang ingin saya katakan pada anda mengenai tuan Steve" ucap Samuel yang masih belum menyadari kehadiran Steve.

"Apa yang ingin kau katakan tentang aku padanya Sam" ucap Steve.

"Tu-tuan" ucap Samuel menatap Steve dan Nessa bergantian.

"Ya dia telah mengetahuinya Sam" ucap Nessa.

Sedangkan Galang masih terdiam di tempatnya menatap nona yang saat ini berada dalam raga gadis kuliahan, dia merasa nona nya saat ini sangat imut karena memiliki wajah yang kecil.

Nessa mengalihkan pandangannya pada Galang yang sata ini menatapnya dalam diam.

"Galang ada apa denganmu" ucap Nessa.

Galang yang mendengar namanya di sebut segera dari lamunannya.

"Iya, apa ini benar anda nona?" Ucap Galang.

"Iya ini aku dalam raga baru jika bukan lalu siapa lagi" ucap Nessa.

"Raga anda sekarang saat ini kecil dan sangat imut membuat saya ingin mencubit pipi anda" ucap Galang yang melangkah dan melakukan keinginannya.

Baru saja Galang akan mencubit pipi nona nya, Nessa telah lebih dulu menyentil dahi Galang dengan cukup keras.

"Beraninya kau melakukan itu pada ku, apa kau sudah bosan hidup Gal" ucap Nessa.

Galang yang telah kembali mundur saat ini tengah memegang dahinya karena rasanya sangat sakit.

"Maaf nona saya terbawa suasana sekejap" ucap Galang.

"Ku maafkan kali ini, aku tahu raga ini imut dan menggemaskan tapi aku ingin kau mengendalikan dirimu Galang jika tidak akan ku hancurkan semua koleksi di rumahmu itu" ucap Nessa.

"Ja-jangan nona, baik saya akan mengendalikan diri saya" ucap Galang ketakutan.

Nessa yang melihat hal itu hanya terkikik dia tahu jika Galang mengoleksi action figure yang imut imut dari yang kecil sampai besar karena dia pecinta anime negeri matahari terbit.

"Baik Xander mari kita berkeliling, aku ingin melihat markas baru kita" ucap Nessa.

"Siap Nona" ucap Xander.

Nessa dan yang lain mulai melihat lihat bangunan yang akan di jadikan markas baru mereka.

Saat ini di rumah sakit Viola tengah berbincang mengenai rencana untuk mencelakai Essa si mahasiswa baru.

Viola telah memberikan foto Nessa pada Diko yang dia dapat dari grup kampus.

"Jadi apa yang ingin aku lakukan pada gadis itu" ucap Diko.

"Aku ingin kau melenyapkannya dari muka bumi ini" ucap Viola.

"Apa bayaran yang akan aku dapatkan Vi" ucap Diko.

"Apapun yang kau inginka Dik" ucap Viola.

"Baiklah aku akan melenyapkan gadis itu" ucap Diko.

"Bagus, aku ingin secepatnya mendapatkan kabar kematian gadis sial*n itu dari mu Diko" ucap Viola.

"Tunggu saja" ucap Diko.

Nessa tersenyum mendengar ucapan Diko, dia berharap akan secepatnya mendengar kabar kematian dari gadis yang telah membuat kakinya patah.

Diko berencana sebelum melenyapkan targetnya dia akan menikmati tubuhnya terlebih dahulu, hanya dari gambarnya saja telah membuatnya bergairah.

Sepertinya sepulang dari rumah sakit dia harus segera ke club untuk menyalurkan hasratnya yang telah terbakar gairah.

Kini Rei tengah berkendara menuju mansion Benedict, dia terus terngiang ngiang ucapan keponakannya itu.

"Sebenarnya apa maksud ucapannya itu" ucap Rei.

Rei tak memberikan kabar pada kakak atau kakak iparnya jika dirinya akan mampir ke sana.

Saat ini Nessa dan yang lain telah selesai berkeliling, Nessa cukup puas dengan tempat yang akan di jadikan markas baru mereka.

"Aku puas dengan tempat ini selain tak mudah di temukan dan tak mencolok, kerja bagus Xan" ucap Nessa.

"Terima kasih nona" ucap Xander.

"Baiklah kau bisa membeli alat alat latihan yang di butuhkan dan segera berlatih untuk meregangkan otot otot kalian yang kaku itu" ucap Nessa.

"Siap Nona" ucap Xander.

"Saya juga akan mengirimkan beberapa orang kepercayaan kita untuk memasang cctv mini dalam markas" ucap Samuel.

"Bagus lakukan dengan cepat, kalau begitu aku harus kembali ke mansion hari sudah mulai gelap" ucap Nessa.

"Maaf nona sebelum itu saya ingin meminta tanda tangan nona sebagai ahli waris dalam dokumen" ucap Galang.

"Berikan dokumennya" ucap Nessa.

Galang segera mengambil dokumen tersebut dan menyerahkan pada Nessa untuk di tanda tangani.

"Silakan nona" ucap Galang.

Nessa segera menandatangani dokumen tersebut lalu kembali menyerahkannya pada Galang.

"Terima kasih nona, besok tuan Samuel akan mengadakan rapat dengan para pemegang saham untuk memberitahukan surat wasiat ini" ucap Galang.

"Bagus lebih cepat lebih baik" ucap Nessa.

"Siap nona" ucap Samuel dan Galang.

"Kak apa kau akan kembali bersamaku?" ucap Nessa.

"Aku akan kembali bersama mereka" ucap Steve melirik Samuel Galang dan Xander.

"Baiklah kalau begitu aku akan kembali lebih dulu jika kalian masih betah di sini kalian boleh tetap di sini, bye" ucap Nessa berjalan meninggalkan mereka sambil melambaikan tangan.

Nessa memasuki mobilnya dan segera meninggalkan tempat tersebut, setelah mobil Nessa benar benar tak terlihat Steve menatap tajam ke arah Samuel.

"Sam gue gak ikutan ya" ucap Galang berbisik sambil menarik Xander menjauh dari sana.

Samuel yang mendengar ucapan Galang segera mengerti dari ucapan temannya itu, dia melihat tatapan Steve yang seperti tengah mengintai mangsanya.

"Apa ada yang ingin tuan bicarakan dengan saya" ucap Samuel.

"Tentu saja ada yang ingin aku tanyakan padamu Samuel" ucap Steve menekankan nama Samuel.

Glek ..

Samuel hanya dapat menelan ludahnya karena jarang sekali Steve memanggilnya begitu, Steve selalu memanggilnya Sam seperti Ervina selalu memanggilnya.

"Baik tuan silakan, saya akan menjawabnya dengan jujur" ucap Samuel sedikit ketakutan.

"Sebenarnya apa yang akan kau katakan pada Ervina atau sekarang lebih tepat Nessa" ucap Steve.

"Saya ingin memberitahu nona jika tuan terlihat sangat terpuruk karena kehilangan beliau, karena saat saya mengambil barang nona tuan terlihat sangat sedih apalagi melihat barang simpanan nona" ucap Samuel.

"Saya juga berniat akan memberi tahu tuan akan kebenaran ini, tapi ternyata tuan telah lebih mengetahuinya lebih dulu dan saya lihat tuan sangat senang mengenai kabar ini" ucap Samuel.

Steve yang mendengar penjelasan Samuel merasa bersalah karena dia telah berfikiran buruk pada Samuel.

Ternyata Samuel berniat baik dia bahkan akan memberitahukan kondisi dirinya yang begitu terpuruk karena kehilangan sahabat sekaligus adik kecilnya, dan Samuel juga berniat akan memberitahukan tentang kebenaran mengenai Ervina yang telah bertransmigrasi pada raga Nessa.

"Maaf kan aku Sam dan terima kasih" ucap Steve memeluk Samuel.

"Sama sama tuan, saya tahu betapa berartinya nona untuk tuan dan begitu juga sebaliknya" ucap Samuel.

Samuel mengetahui bagaimana kisah mereka berdua, jadi dia tak mungkin membiarkan Steve terpuruk terus menerus.

Dari jauh Galang dan Xander meneteskan air mata melihat adegan di depan mereka, karena mereka pun sebelum mengetahui tentang kebenaran ini mereka mengalami keterpurukan yang di alami oleh Steve.

...----------------...

...Maaf ya untuk beberapa hari kedepan author hanya bisa up 1 eps karena author harus banyak istirahat di karenakan author di nyatakan positif hamil .. ...

...Oleh karena itu author meminta doa pada semua agar kondisi author cepat fit dan calon bayi author sehat sampai nanti waktunya melahirkan....

1
Sriwahyuni
kpn up LG y thor
Huang shen yu: Bismillah mulai bulan depan aku up lagi ya kak
total 1 replies
Sripuan
Luar biasa
Handa Yani
ka semoga sehat selalu..
tina ^^
/Smile/
Travel Diaryska
bagus , semoga di tamatin ceritanya yaahh
Ratna Sumaroh
rasain kau diandra... niat hati ingin bikin Nessa malu eh malah senjata makan tuan kah
Aisyah Suyuti
menarik
Ratna Sumaroh
diko kamu yang akan mati bukan targetmu 😂😂
Ratna Sumaroh
viola dan Sania kamu salah cari lawan,,, bukan menang tapi mati iya
Ratna Sumaroh
seru nih baca maraton sampai lupa gak komen 🤭🙏🙏
Ratna Sumaroh
enteng banget Viola ngaku anak pemilik kampus....
tau kebenaran baru nyahok
Murni Dewita
👣
Ratna Sumaroh
ayo persiapkan semuanya dengan benar dan matang agar hasil memuaskan
Ratna Sumaroh
Issac terkejut dan pastinya senang karna sang penyelamat akhirnya kembali
Ratna Sumaroh
mau istirahat dirumah sendiri dan tentu menemui Samuel
Ratna Sumaroh
kejutan buatmu sam karna ervina masih hidup tapi diraga orang lain
Ratna Sumaroh
Ervina,apakah musuh mu adalah saudaramu sendiri atau teman dekatmu
sasa adzka
Luar biasa
sasa adzka
😂😂 menang banyak Evan dapat duit taruhan 😅
J Ping Ping
ayuk semangat kk
mamaci kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!