I'M The Antagonist?

GADIS BERNAMA LYRA

Setelah akhirnya Misha dapat pergi dari kerumunan para murid yang tiba-tiba memuji dirinya, Misha duduk di kursi ruang istirahat sambil menghela nafas lega. Namun rasa leganya hilang ketika seseorang datang dan berdiri depan pintu yang masih terbuka dan orang itu adalah pangeran Julian, pangeran berdiri dengan tangan menyilang sambil bersandar pada pintu.

“*hah... kapan aku bisa merasa tenang, selalu saja ada orang yang menjengkelkan datang*,” pikir Misha.

“pertarungan mu cukup mengesankan melawan nona dari keluarga silverlake tadi, aku benar-benar tak menyangka kau bisa sehebat itu,” puji pangeran Julian.

“kenapa kau malah memujiku? Oh aku tahu, kau pasti sengaja memujiku agar aku lupa dengan apa yang terakhir kali kau katakan bukan. Sayang sekali padahal kau ingin membalas ku pada pertandingan ini tapi kau malah gagal di pertarungan pertamamu hahaha,” ucap Misha dengan tawa mengejek.

“ck... itu aku sengaja menyerah tadi,” ucap pangeran Julian.

“sengaja kalah? Hahaha... lawan pertamamu saja adalah pangeran pertama, bagaimana kau bisa menang darinya coba hahaha... jelas-jelas perbedaan kekuatan kalian sangatlah jauh hahaha...” kata Misha.

Pangeran Julian sebelum pertandingan tadi sama sekali tidak menyangka bahwa lawan pertama yang harus dihadapi adalah kakaknya sendiri, karena pangeran Aidan bukan orang yang suka mengalah jadi dia tidak menahan diri sama sekali waktu melawan pangeran Julian. Pangeran Julian yang sangat kewalahan menghadapi kakaknya langsung menyerah.

Lalu ada seorang gadis jatuh di belakang pangeran Julian, gadis itu sedang membawakan air untuk Misha namun dia malah tersandung dan jatuh. Pangeran Julian dengan cepat membantu gadis tersebut namun Misha yang melihat wajah gadis itu merasa sangat terkejut karena gadis di hadapannya saat ini merupakan salah satu karakter kuat dalam novel yang dibacanya.

Nama gadis itu adalah Lyra, seorang gadis pembunuh yang memenggal kepala musuhnya dengan kipas besi miliknya. Walaupun usianya masih sangat muda tapi kemampuannya sangat hebat bahkan dia tidak pernah meninggalkan jejak sedikit pun saat melancarkan aksinya, dalam novel Lyra ditolong oleh pangeran Aidan saat kalah melawan orang yang hendak dibunuhnya, melihat kemampuannya yang sangat luar biasa lalu pangeran Aidan menjadikannya sebagai pengawal pribadinya yang melindunginya secara diam-diam.

“*aku tidak salah lihat, dia benar-benar adalah Lyra. Lalu apa yang sedang dilakukannya di sini? Atau ada seseorang di colosseum ini yang ingin dibunuhnya*?,” pikir Misha.

Setelah pangeran Julian menolongnya, gadis itu lalu menunduk dan berterima kasih kemudian berlari pergi. Misha yang penasaran dengan siapa yang telah menjadi target gadis itu, Misha pun segera berjalan keluar dari ruang istirahatnya dan mengikuti diam-diam.

“hei kamu pergi ke mana? Seenaknya saja pergi meninggalkanku,” ucap pangeran Julian.

Misha hanya mengabaikan perkataan dari pangeran Julian dan tetap mengikuti gadis tersebut, Saat Misha berhenti di area tertinggi colosseum dia melihat gadis itu sedang menatap seseorang dengan seksama, Pandangannya terlihat penuh dengan kebencian dan dendam.

“*sepertinya dia sedang menargetkan seseorang tapi siapa orangnya?,” pikir Misha*.

Kepala keluarga Silverlake yang sedang berada di colosseum lalu berdiri dan meninggalkan tempat duduknya dan menemui putrinya, ketika ia telah bertemu putrinya lalu dia menamparnya dengan sangat keras juga berkata bahwa putrinya sangat tidak berguna. Ayahnya merasa sangat malu ketika Emilia tetap kalah walau sudah menggunakan kemampuan terhebat dalam keluarga mereka, dan bagi ayahnya hal tersebut sangat mencoreng nama baik keluarga silverlake.

Saat hendak menampar putrinya lagi lalu sebuah kipas besi melayang dan meluncur ke arah tangannya hingga tangan tersebut putus, Kepala keluarga silverlake berteriak histeris melihat tangannya yang terpotong lalu seorang gadis dengan jubah hitam muncul sambil mengarahkan Kipas besi lain miliknya pada kepala keluarga Silverlake.

Emilia lalu segera memasang sihir pelindung untuk menolong ayahnya, karena teriakan dari kepala keluarga silverlake membuat para kesatria penjaga datang lalu dia pun langsung pergi. Melihat hal yang sudah terjadi para prajurit segera menolong kepala keluarga silverlake yang sudah terluka dan sebagian prajurit lainnya berusaha mengejar orang yang telah melakukan penyerangan tadi, namun sayangnya mereka kalah cepat dan tak bisa menangkap orang tersebut.

Orang yang menyerang kepala keluarga silverlake tadi, kini berada di sebuah rumah reot untuk bersembunyi sementara, tapi dia segera membalikkan badannya ketika ada suara wanita yang berbicara padanya.

“hai Ly...ra, benar kan itu namamu. Sepertinya kau memiliki kebencian yang sangat besar pada kepala keluarga silverlake sepertinya,” ucap Misha.

Orang dengan jubah hitam itu menatap Misha dengan waspada dan melebarkan sayab besinya untuk menyerang ketika Misha bergerak sedikit saja, “kenapa kau bisa tahu namaku?,”.

“bukan hanya nama, tapi aku tahu bahwa kau adalah anak diluar nikah kepala keluarga silverlake, dan ibumu tewas karena pria itu makanya kamu mencoba balas dendam bukan?,” ucap Misha.

Profesor Merlinius yang mendapat kabar bahwa ada seorang pembunuh yang mencoba melukai bangsawan lalu segera mengutus beberapa orang untuk mengatasi hal tersebut dan profesor Merlinius juga memerintahkan agar kabar ini tidak tersebar ke mana pun agar pertandingan ini tidak perlu ditunda, jika ada banyak orang yang mengetahui ini maka semua orang yang berada di colosseum akan panik dan khawatir yang menyebabkan pertandingan perlu ditunda.

Lalu Misha yang saat ini sedang berada bersama dengan orang berjubah hitam tersebut di sebuah rumah reot, Misha mencoba untuk menenangkannya dan berkata bahwa dirinya tidak memiliki maksud buruk.

“tenanglah, aku kemari bukan untuk melawan mu. Aku tahu bahwa kau gadis yang terjatuh diruang istirahatku bukan?,” ucap Misha.

Orang dengan jubah hitam itu langsung membelalak terkejut dan bergerak cepat Menyerang Misha, “kau sudah tahu identitasku maka matilah...” teriaknya.

Medan energi lalu muncul mengelilingi Misha dan menahan serangan dari orang berjubah hitam itu, Misha mencoba untuk lebih tenang dan berbicara lagi padanya “dengar, aku bisa saja membantumu balas dendam. Orang yang ingin kamu bunuh adalah bangsawan besar dan itu bukanlah hal mudah bagimu, akan ku janjikan kamu sebagai penerus keluarga silverlake asalkan kamu mendengarkan aku,” ucap Misha.

Dia pun perlahan Mundur dan berhenti menyerang “jadi katakan apa tujuanmu nona rosewood,” ucapnya sambil menutupi masker yang dikenakannya.