Mengejar Cinta Azizah

"Loh, kenapa menyebalkan mbak Andini. Ini mas Davin melamar loh. " Kata pembawa acara yang heran.

"Ia menyebalkan. Datang tanpa bilang langsung melamar. Untung aku sekarang dandan cantik. Coba kalau aku pakai daster dan belum mandi. Kan jadinya malu banget. " Ujar Andini cemberut.

"Hahahahahhaa,,,, " Tawa semua orang kembali terdengar. Bahkan Davin pun tertawa terbahak me dengar penuturan Andini.

"Emang boleh ya segemes ini,,, hahahahhaa. " Kata pembawa acara.

Acara hari ini penuh dengan canda tawa dan kebahagiaan untuk kedua keluarga. Baik itu keluarga Andini ataupun keluarga Davin. Setelah acara ngambek Andini selesai, karena merasa diprank. Acara pun dilanjutkan dengan menentukan hari pernikahan.

Menjadi kesepakatan bahwa pernikahan Andini dan Davin akan dilaksanakan dua bulan lagi. Mengapa demikian, sebab acara pernikahan keduanya tidaklah biasa. Keluarga Andini tidak afdol jika tidak melaksanakan pesta besar-besaran untuk anak semata wajangnya. Lagipula, Andini juga seorang pengusaha muda. Jadi sudah layak jika persiapan pernikahannya harus difikirkan dengan matang.

Tidak hanya Andini, keluarga Davin pun tidak mau kalah untuk melaksanakan perta besar untuk pernikahan putra satu-satunya mereka. Davin pun yang seorang pengusaha muda sukses juga layak untuk mengadakan pesta besar. Banyak kolega dan rekan bisnis yang harus diundang di pernikahan nya nanti.

"Alhamdulillah, semua rangkaian acara sudah kita lalui dengan baik. Kesepakatan untuk hari pernikahan juga sudah disepakati dengan baik. Semoga untuk kedepannya semua dilancarkan sampai pada hari pernikahan nanti. Dan untuk acara selanjutnya adalah ramah tamah. Untuk yang bertugas, kami persilahkan. " Ujar pembawa acara.

Para tamu pun menikmati hidangan mewah yang sudah disediakan oleh pihak keluarga Andini. Mereka semua berbaur dalam suasana kekeluargaan. Sementara itu, Andini dan Davin pun bertemu dan makan berdua.

"Kamu tuh Vin, kalau mau bikin aku spot jantung difikir dulu kek. Untung aku nggak punya riwayaat jantung, kalau enggak bisa pindah alam aku saat ini. " Kata Andini sambil menikmati makanannya.

"Huss nggak boleh bilang seperti itu. Belum juga menikah, kok mau pindah alam sih. Kan aku jadi duda sebelum waktunya nanti. Nggak lucu. " Goda Davin.

"Kamu tuh yang nggak lucu Vin. Hhmmmm,, untung tadi tuh aju nurutin ayah. Disuruh pakai kebaya dan dirias aku nurut. Coba kalau aku nggak mau, kan aku sendiri yang malu. " Ucap Andini yang masih tidak Terima dengan apa yang terjadi kepadanya saat ini. Padahal hari ini adalah hari yang dinantikan nya. Dimana Davin datang melamarnya. Namun karena ulah kedua keluarga yang ingin memberikan kejutan untuk Andini, jadinya Andini sewot duluan.

"Itu tuh kenapa kita diajarkan untuk menurut apa kata orang tua. Jangan suka membangkang. Semua orang tua pada dasarnya akan melakukan yang terbaik untuk anaknya. Makanya harus nurut. Faham tidak. "

"Faham pak. Mohon maaf sebab sudah banyak protes. Padahal aku aslinya bahagia banget. Hehehehe. " Ucap malu Andini. Wajahnya bersemu merah.

"Bisa enggak senyumnya itu nggak semanis gitu. Kan aku jadi pengen nyubit pipimu. Hufftt,,,,, dua bulan lama banget ya. " Davin menghembuskan nafas kasarnya. Menunggu dua bulan baginya terasa begitu lama. Kalau saja bisa diminta, hari ini pun Davin sudah siap untuk menikahi Andini.

"Emang boleh nggak sabaran gitu? " Ledek Andini dengan senyum termanis nya yang menunjukkan deretan gigi putihnya yang begitu rapi.

"Hhhhiiiiiihhhhh,,,,,, tolong jangan goyahkan kesabaranku dong Din. " Rengek Davin.

Acara kejutan lamaran itu pun berlangsung hingga pukul dua siang. Setelahnya keluarga Davin berpamitan untuk pulang.. Sedangkan keluarga Andini akan menginap semalam di rumahnya. Mereka memang jarang bertemu, jadi kesempatan ini mereka manfaatkan sebaik mungkin untuk melepas rasa rindu.

________

"Kamu ini jeng, lamaran anak kok diem-diem sih. Nggak ngundang kita-kita lagi. "

"Iya, kita-kita nggak diajakin. Awas ya kalau nanti nikahannya jiga diam-diam. Aku nggak rela. Huhhhh. "

Begitulah kelurahan para ibu-ibu arisan rempong geng mamanya Davin. Mereka mengeluh karena tidak diundang diacara lamarannya Davin kemarin. Tentu saja di dalam geng tersebut ada pula bunda Kaze dan juga ibunya Azizah.

"Maaf ya semuanya, bukan bermaksud tidak mengundang kalian semua. Tapi kan kemarin acaranya ada di pihak perempuan. Sungkan lah saya kalau membawa banyak pasukan. Hehehehe. " Ujar mama Davin.

Sebenarnya ia merasa tidak enakanenakan dengan semua teman-temannya. Namun, ia juga tidak berani membawa pasukan ke acara lamaran kemarin. Bagaimana pun mama Davin wajib menjaga image nya dihadapan keluarga Andini yang terkenal kaya raya dan pebisnis terkenal tersebut.

"Memangnya calon menantumu itu sudah kenal lama dengan Davin ya cin? " Tanya bunda Kaze.

"Mereka itu teman kuliah dulu cin. Terus Andini meneruskan S2 nya di luar negri. Di Singapura kalau nggak salah, kan ia punya tante di sana. Lalu, mereka bertemu lagi saat Davin ada di Surabaya dan Andini juga sudah tinggal di sana. Ya,, begitulah jodoh. Tidak ada yang bisa menebaknya. " Jelas mama Davin kepada semua temannya.

Ibu Azizah yang memang mengetahui semuanya, merasa agak tidak enak hati dengan keadaan ini. Ia merasa tidak enak dengan mama Davin. Ia yakin bahwa mama Davin juga sudah tahu jika Azizah menolak anaknya. Sehingga membuat Davin seperti orang frustasi sebelum dekat dengan Andini.

"Jangan lupa nanti kalau mantu kita-kita dijadikan panitia lo cin. Bagaimana pun Davin itu sudah seperti anak kita-kita. Dari kecil ia sudah kenal dengan emak-emaknya yang rempong ini. " Kata bunda Kaze yang diangguki oleh ibu Azizah.

"Pasti cin, tenang saja aku pasti akan membutuhkan bantuan kalian. Kalau dari acara lamaran kemarin sih dari keluarga Andini akan mengadakan pesta besar-besaran. Maklum lah horang kaya. Terus Andini juga anak tunggal. Pengusaha sukses juga. Kalau aku ya mengadakan resepsi juga di sini. Tapi ya nggak gede-gede juga. Yang penting bisa mengumpulkan keluarga dan juga sahabat-sahabat.

Obrolan mereka terus berlangsung hingga kocokan arisan di mulai. Emak-emak tersebut memang masih aktif berkumpul. Walaupun tidak setiap bulan seperti dulu. Tujuan. ereka untuk silaturahmi. Acara arisan hanya dibuat pelengkap saja.

Beberapa bari setelahnya, Azizah tengah sibuk dengan kuliahnya. Ia banyak tugas dan praktek yang harus ia jalani. Pak Arya sebagai salah satu dosen Azizah merasa tertarik dengan gadis cantik itu. Arya yang seumuran dengan Davio adalah seorang dosen, tapi ia juga seorang jomblo sejati seperti Davio. Namun, semenjak ia bertemu dengan Azizah sebagai mahasiswinya, ada rasa tertarik pada diri Arya terhadap Azizah. Ia pun selalu ingin merasa dekat dengan Azizah.

"Zah, nanti bantu saya ya. " Kata Arya.

"Bantu apa ya pak?? " Tanya Azizah yang sudah bersiap untuk pulang. Setelah ini bahkan ia harus langsung ke rumah sakit untuk mendampingi Davio praktek sore hari.

"Mmmmmm,,,, bantu merekap nilai teman-teman kamu. Bisa kan Zah?? " Kata Arya setengah memohon.

"Aduh,,, gimana ya pak. Bukannya saya tidak mau pak, tapi setelah ini saya harus kerja. Saya harus praktek pak. Dan rumah sakit saya itu tidak bisa menerima ijin secara mendadak. Mohon maaf banget ya pak. " Kata Azizah menjelaskan. Ia memang tidak bisa ijin seenaknya. Rumah sakit besar itu ada aturannya yang harus dipatuhi oleh semua yang bekerja di sana.

"Oh,, nggak bisa ya Zah. Ya sudah deh kalau begitu. Kamu kalau mau balik silahkan. " Ucap Arya dengan wajah kecewa. Niat hati ini mendekati Azizah hari ini harus gagal. Asya sepertinya harus lebih berusaha keras lagi. Ia harus cari tahu soal jadwal-jadwal Azizah.

"Aku harus banyak cari tahu soal Azizah. Supaya aku tahu juga apa kesibukannya. " Batin Arya.

**********

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya gaessss. ☺🥰