Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penerobosan
Pagi di hutan itu tak seperti hari biasanya, burung burung dan berbagai macam binatang liar, beterbangan dan berlarian menghindari tempat pertarungan antara naga emas dan Yan Lan.
Pepohonan dan tanah di sekitar tempat itu telah porak poranda. Nampak Yan Lan telah menyatu dengan binatang rohnya yaitu singa es.
"Tuan muda, aku tak bisa berada dalam tubuhmu saat ini, karena tingkatan kultivasimu belum mampu menerima kekuatan besar dariku, kalau kau tetap memaksa dengan keberadaan ku sebagai binatang roh mu, itu sama saja akan membuatmu mati sia sia karena dantian mu pasti akan meledak karena tak bisa menampung Qi murni dariku," ucap Tigris.
"Apa yang harus kulakukan paman Tigris?" tanya Yan Lan.
"Biar aku yang akan akan menghadapi naga emas itu," jawab Tigris.
"Baiklah paman, maaf telah merepotkan mu," ucap Yan Lan kembali.
"Jangan sungkan tuan muda, kau sekarang adalah junjunganku wajib bagiku untuk melindungimu," jawab Tigris.
Singa es keluar dari dalam tubuh Yan Lan, besar tubuhnya hampir sama dengan besar tubuh naga emas yang ada di hadapannya.
Naga emas berputar putar di udara sambil menatap tajam ke arah Tigris.
"Rupanya binatang roh pelindungnya adalah singa es dengan kultivasi di tingkat legenda sama halnya denganku, pantasan dia berani melawanku," batin naga emas.
"Naga emas..!! ayo kita bertarung," ucap Tigris.
"Ha..ha..ha.., walaupun kau juga merupakan binatang roh di tingkat legenda, aku tak akan mundur sedikit pun darimu," jawab naga emas yang langsung menyerang Tigris dengan bola api panas yang keluar dari mulutnya.
Tigris pun melakukan hal yang sama, dengan mengeluarkan bola es yang keluar dari mulutnya.
Benturan beruntun terjadi antara bola api sang naga dengan bola es yang di keluarkan oleh Tigris, yang membuat area hutan itu bergetar hebat.
Dampak benturan itu menggelegar di udara yang membuat ketua Dong Wung dan ketua Won Dai menghentikan kultivasinya.
"Saudara Won Dai siapa kah yang bertarung ini!! kekuatannya sungguh sangat luar biasa besar," ucap ketua Dong Wung.
"Entahlah saudara Dong Wung, yang jelas jangan sampai kita menyinggungnya, tapi di manakah Yan Lan?" tanya ketua Won Dai.
"Jangan jangan dia kesana untuk melihat pertempuran itu!!" jawab ketua Dong Wung.
"Kalau begitu ayo kita kesana saudara Dong Wung, jangan sampai Yan Lan ikut campur dalam masalah orang dan melupakan niatnya untuk mencari teratai roh cahaya kemilau putri," ucap ketua Won Dai.
"Bagai mana dengan mereka berdua?," tanya ketua Won Dai.
"Mereka harus ikut saudara Won Dai, mengingat di hutan ini banyak binatang roh yang berkeliaran," jawab ketua Dong Wung.
Ketua Won Chai dan ketua Dong Wung membangunkan Zhao Quin dan Won Chai dari meditasinya, setelah sedikit memberi penjelasan ke pada mereka berdua, akhirnya mereka berdua pun mengerti. Ke 4 orang itupun melesat masuk kedalam hutan mencari keberadaan Yan Lan.
Biyao yang merasa tak punya tanggung jawab lagi ke pada ke 4 orang itu, segera kembali kepada Yan Lan.
"Biyao mengapa kau disini dan tak menuruti perintahku?" tanya Yan Lan.
"Tuan muda, mereka sedang menuju kemari, makanya aku kesini," jawab Biyao.
"Kalau begitu bantu aku untuk mengalahkan naga itu!!," ucap Yan Lan.
"Baik tuan muda!!, Tapi sebelumnya aku ingin tuan muda menjadi kuat agar tak di remehkan oleh orang orang yang ada di sekitar tuan muda," jawab Biyao.
"Kurang ajar!! siapa dia!! mengapa ada roh di tingkat kultivasi Alam ikut membantunya, pertarungan kali ini tidak menguntungkan ku," batin sang naga emas.
Biyao masuk kedalam pedang pemecah salju, seketika energi Qi tingkat alam dari Biyao memasuki Merindian Yan Lan dan tersimpan di dantiannya.
Dantian Yan Lan semakin membesar yang membuat lautan Qi di dalam tubuhnya semakin meluas.
"Ackh!!," teriak Yan Lan.
Ledakan ledakan kecil Qi murni di Dantian Yan Lan membuatnya sangat kesakitan. "Apa yang kau lakukan dengan tubuhku Biyao," teriak Yan Lan di sela sela rasa kesakitan yang teramat sangat di tubuhnya.
"Tuan muda bertahanlah," jawab Biyao.
Singa es merasa geram karena melihat teriakan Yan Lan yang merasa kesakitan, seketika dia melesat kearah Yan Lan dan keluar dari tempat terjadinya pertarungan.
"Ha..ha..ha..Ternyata kau takut padaku singa es, hingga kau lari dari pertarungan ini,!!" teriak Naga emas.
Tigris tak perduli dengan teriakan sang naga emas yang merendahkannya, yang penting sekarang Yan Lan harus terselamatkan itu yang ada dalam pikiran Tigris saat ini.
Amarah Tigris seketika berubah, ada rasa lega di hati Tigris karena melihat keadaan Yan Lan yang tengah mendapatkan energi murni dari Biyao.
"Kau sungguh beruntung kali ini tuan muda," batin Tigris.
Kembali bola bola api milik naga emas di arahkan kepada Yan Lan yang membuat singa es bereaksi. Bola bola es dari mulut singa es meluncur deras menyambut datangnya bola bola api yang mengarah ke pada Yan Lan.
Benturan energi Qi yang sangat kuat kembali terjadi, yang membuat singa es maupun naga emas sama sama terpental jauh kebelakang.
Sementara itu Yan Lan masih merasakan sakit di seluruh tubuhnya, dan tak lama kemudian sebuah petir besar menghujam tubuh Yan Lan yang membuatnya berkali kali melakukan penerobosan tingkat.
Yan Lan berhasil menguasai dirinya kembali.
"Kekuatan ini sungguh sangat kuat, dan aku sekarang telah mencapai tingkat kultivasi Qi Saint bintang 2 dalam sekejap," batin Yan Lan.
"Tuan muda, aku tak dapat menemanimu lagi saat ini, karena kekuatan rohku telah ku pakai untuk menaikkan tingkat kultivasimu, aku akan melakukan penyempurnaan rohku kembali di suatu tempat, setelah rohku kembali sempurna aku akan segera mencarimu," ucap Biyao.
"Terimakasih atas semua yang telah kau lakukan padaku Biyao," jawab Yan Lan.
Biyao tersenyum dan menganggukkan kepalanya, seketika tubuhnya lenyap dari pandangan mata Yan Lan.
Yan Lan memandangi pedang pemecah salju yang ada dalam genggamannya, kemudian dia menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan nya keluar secara perlahan lahan.
"Sekali lagi terimakasih Biyao," batin Yan Lan.
"Paman Tigris..!! ayo kita bertarung bersama," teriak Yan Lan.
Tigris yang mengetahui kekuatan Yan Lan telah meningkat pesat, dengan segera menyatu ke dalam tubuhnya.
Dengan Qi binatang roh di tingkat legenda dari Tigris, Yan Lan langsung menyerang kearah sang naga emas.
Pedang pemecah salju yang sangat tajam mampu membuat sobekan sobekan di tubuh naga emas itu.
Di tempat lain Ketua Dong Wung, ketua Won Dai, Zhao Quin dan Won Chai serasa tak percaya dengan apa yang di lihatnya, seekor naga di tingkat kultivasi binatang roh legenda, mampu terdesak mundur oleh kekuatan dari Yan Lan yang telah menyatu dengan binatang roh nya.
"Saudara Dong..!, pertarungan Yan Lan dengan naga itu benar benar nyata bukan?," tanya ketua Won Dai.
"Itu memang benar benar nyata saudara Won Dai," jawab ketua Dong Wung.
"Tak kusangka Yan Lan mampu menghadapi binatang roh di tingkat legenda," batin ketua Won Dai.
maksudnya gak jelas, lha dia kemari kan pengen nyari di Dewi Hong wilaheng
habis makan daging anjing gila ya