NovelToon NovelToon
Cinta Ini Membunuhku

Cinta Ini Membunuhku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:36.9k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Amara Santya Raharja.....
seorang wanita dengan background hidup seorang broken home,
ibunya tiada karena syok melihat kebenaran tentang perselingkuhan suaminya di kala ia masih berusia 10 tahun.

ia mencintai sahabatnya secara membabi buta seperti orang gila hingga membuatnya menjadi seorang pembunuh dan berakhir di penjara.

Kekuatan uang membuat seorang pria tiba tiba datang dan mampu membawanya keluar dari penjara.
Namun....
itulah awal kehidupannya yang sebenarnya hancur di mulai.

Seseorang itu menjadikan ia tawanannya dan pada akhirnya membuat ia menjadi budak ranjangnya.
Mampukah seroang Amara Santya Raharja menyelamatkan hidupnya dari sosok berkuasa itu.......

ikuti kisah baru aku....

" CINTA INI MEMBUNUHKU......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32 menolak

Malam beranjak kian larut, udara dingin di luar sana terasa menusuk tulang di tambah dengan gerimis yang terdengar turun sejak tadi.

Amara masih nampak betah tak sadarkan diri di atas ranjang.

Di hadapannya...

Mattew duduk di lantai dan terus memandangi wajah cantik Amara yang nampak pucat dengan bibir yang terlihat sedikit kering.

Tangannya terulur menggenggam jemari Amara dan sesekali menciumnya hangat, sementara tangannya yang lain sibuk mengusap lembut dan pelan bibir wanita itu.

Kabar luar biasa yang baru saja ia dapat benar benar membuatnya tenggelam dalam euforia kebahagiaan yang luar biasa bagi seorang Mattew.

Ia akan memiliki seorang anak....

Jika mengingat sepak terjangnya selama ini, sejujurnya Mattew tak banyak berharap tentang memiliki seorang anak.

Alkohol dan obat obatan terlarang adalah sahabatnya yang paling akrab.

Karenanya....

Ia tak berani bermimpi terlalu tinggi tentang seorang anak.

Tapi sekarang...

Kabar yang ia dengar tadi sungguh berbanding terbalik dengan semua yang ia pikirkan selama ini.

Ia akan memiliki seorang anak...dan mungkin masih ada harapan dirinya masih akan memiliki anak anak lain setelah anak pertamanya nanti.

Dan satu hal lagi yang menurutnya sangat luar biasa dan membuatnya tenggelam dalam kebahagiaan hingga ia melupakan satu hal yakni siapa yang membuat Amara hingga pendarahan.

Adalah sosok wanita yang saat ini tengah mengandung anaknya.

Ya....Mattew merasa sangat bahagia luar biasa karena Amaralah yang telah mengandung anaknya.

" euhhggg...." Amara melenguh dan sedikit bergerak.

" kau sudah sadar ?! " Mattew yang sedari tadi duduk di lantai dan tepat di hadapan Amara langsung bangkit dari duduknya.

Amara menoleh ke arah sumber suara dan ia segera menemukan seraut wajah tampan Mattew yang nampak lelah dan cemas menatapnya.

Lama Amara menatap kepada Mattew karena menatap Mattew tiba tiba membuatnya teringat akan kata kata laki laki yang hampir saja berhasil memaksanya tadi sore.

Dengan gerakan lemah, Amara kemudian melempar pandangannya ke tempat lain.

" kau pasti lelah berbaring sejak tadi, ayo...ku bantu kau untuk duduk " kata Mattew dengan lembut.

Ke dua tangannya terulur hendak meraih tubuh Amara.

" tidak perlu...aku masih ingin berbaring " jawab Amara dingin dengan masih menatap ke arah lain.

" tidak....

kau harus bangun sebentar untuk makan. Kau butuh makan untuk minum obat "

jawab Mattew lagi dengan memasukkan kedua tangannya ke belakang tubuh Amara dan kemudian mengangkat tubuh wanita itu dengan hati hati sekali.

Ia mengabaikan perkataan Amara.

Mattew menumpuk beberapa bantal dan kemudian ia jadikan sandaran untuk punggung Amara.

Mattew kemudian duduk di sisi ranjang di hadapan Amara sembari mengambil sebuah piring berisi makanan.

Amara melirik sejenak hal itu,

" ayo buka mulutmu, kau harus makan " kata Mattew sambil mengulurkan sendok berisi nasi ke pada Amara.

" ckk...aku bisa makan sendiri nanti, aku belum lapar " jawab Amara menolak suapan Mattew.

" kau sudah terlalu lama pingsan, dan sekarang....

kau jelas harus makan.

aku tidak mau terjadi hal yang buruk pada anakku nanti karena kau tidak mau makan " kata Mattew lagi dan sukses membuat Amara menoleh dan menatapnya tajam.

" apa maksudmu ?! " tanya Amara kepada Mattew.

Mattew meletakkan piring yang ia pegang kembali di atas nakas.

Kemudian ia kembali beralih menatap ke pada Amara.

Tatapan matanya beralih turun ke bawah, tepatnya ke arah perut Amara.

Satu tangannya terulur mengusap perut rata Amara.

" ada kehidupan baru di sini...kau...kau sedang mengandung anakku "

jawab Mattew dengan wajah terharu yang sontak membuat Amara melebarkan matanya menatap Mattew.

" apa ?! " cicit Amara seolah tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

" kau hamil...kau hamil anakku...anakku " jawab Mattew sambil meletakkan wajahnya di perut Amara dan kemudian menciumnya lembut.

" anak daddy...." ucapnya lirih sambil terus mengusap perut Amara dan pipi yang menempel di perut wanita itu.

Sementara Amara...

Wanita itu menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya.

Tidak...ia tidak mau hamil dan mengandung anak Mattew.

Tidak....ia tidak mau terikat apapun dengan laki laki itu.

Amara menjerit di dalam hati.

Untuk ke sekian kalinya...

Amara benar benar syok, jawaban Mattew tentang kabar kehamilannya benar benar membuatnya seperti terlempar dalam kehancuran.

Amara menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.

Wajahnya seketika terlihat semakin pucat.

" buka mulutmu...kau harus makan, anak kita butuh itu " kata Mattew sambil menyuapkan makanan ke mulut Amara.

Amara yang saat ini tengah syok dan otaknya seperti kosong.

Hanya diam dan menuruti saja permintaan laki laki di hadapannya itu.

Hingga akhirnya makanan itu habis, dan terakhir...

Mattew menyuapkan obat untuk Amara.

Dan lagi lagi, Amara hanya menurut saja.

Makan dan minum obat sudah, pertama dalam hidupnya Mattew merasa selega ini.

Bahkan memenangkan sebuah tender tak membuatnya selega ini.

Perlahan ia duduk di sisi Amara dan kemudian menarik tubuh wanita itu yang tadinya bersandar pada tumpukan bantal menjadi bersandar di dadanya.

Aroma wangi tubuh Mattew menyeruak indera penciuman seorang Amara.

Tanpa sadar wanita itu melirik ke arah Mattew sejenak.

Rasa nyaman dan damai tiba tiba menyeruak dalam benak Amara.

Namun Amara menampiknya.

Mattew melingkarkan kedua tangannya pada perut Amara dan mengusapnya lembut.

" aku ingin seorang anak perempuan " kata Mattew pelan di ujung kepala Amara. Sesekali di ciumnya pucuk kepala wanita itu.

" nanti saat ia bisa berjalan...aku ingin kau memakaikannya dress cantik berwarna pink sirup atau kuning lengkap dengan pita di dressnya juga topi besar yang ada bunganya...

Pasti dia akan terlihat sangat cantik...." kata Mattew tanpa sadar mengucapkan khayalannya kepada Amara.

" aku tidak ingin anak laki laki sebagai anak pertamaku,

aku ingin anak perempuan yang wajahnya menggambarkan aku dan dirimu " kata Mattew lagi.

Amara hanya diam membisu.

Tak berniat menanggapi ucapan laki laki itu sama sekali.

Ia merasa muak mendengar ucapan Mattew tentang anak dan harapannya akan anak itu.

" semoga dia perempuan dan rambutnya akan panjang dan sehitam rambutmu " ucap Mattew lagi sambil mengusap rambut Amara yang seingatnya sejak dulu selalu panjang hingga sepinggang.

Menurutnya....

Rambut Amara sangat indah dengan warnya hitam yang mengkilap.

Dulu...

Ia sering terpukau melihat rambut panjang dan mengkilap wanita itu.

Seringkali ia menatap rambut panjang Amara hingga tak berkedip setiap kali ia berpapasan tanpa sengaja dengan wanita itu.

Bahkan tak jarang....ia sampai memutar kepalanya menoleh hanya karena ia ingin melihat rambut panjang Amara yang menurutnya sangat indah itu.

Sementara Amara....

Wanita itu diam diam meremas dengan kuat selimut yang menutupi tubuhnya.

" kau tidak akan pernah mendapatkan apa yang kau inginkan dariku....

anakmu tidak akan pernah terlahir dariku,

karena aku tidak sudi mengandung apa lagi melahirkan anakmu....."

Ucap Amara lirih penuh kebencian dan amarah di dalam hatinya.

Senyum jahat tersungging di bibirnya.

Tuhan memang adil.....

Bisiknya sekali lagi di dalam hatinya.

Sekarang ia tahu dan memiliki cara untuk menghancurkan Mattew hingga sehancur hancurnya.

1
Sabaku No Gaara
☕KHITARA
sutiasih kasih
itu kode amara...
ank kecil itu makluk yg paling sensitif hatinya.... dia tau & bisa merasakn... mna yg bneran tulus mnyanyanginya....
Titin Rosediana
semangat matt💪💪❤️❤️
Tuti Tyastuti
lanjutkeun thor💪
Tuti Tyastuti
kasihan sekali kau matt
Widia Aldiev
oh Matthew yg malang...😭😭😭
sutiasih kasih
km jatuh cinta... tpi caramu dlu salah matt..
shinta
Sakit sekali liat Mathew.....
Susi Akbarini
akankah Matt verita masalh manu yg swbenqenya..


❤❤😡😍😙😙😙
Tuti Tyastuti
lanjut 💪
Tuti Tyastuti
kamu harus tatap sabar matt🤭
sutiasih kasih
rumit & sulit di urai... dendam... ksalah fahaman kalian... jga atas andil fitnah org lain...
Widia Aldiev
eng ing eng tragedi seperti apa yg akan membuat mereka bersatu kelak atau berakhir terpisah saling benci selamanya 😤
Widia Aldiev
kira" Amara akan luluh sama Matthew g sih 😤 penasaran
sutiasih kasih
sabarrrrr matt... ini ujianmu... mnaklukn amara dgn cara yg benar....
Fitri Anti
sabar nya matt hadapi amara,,,sifat amara pendendam jadi nikmati susahnya dulu untuk dapat hatinya kembali🤭🤭
Widia Aldiev
Sampe kapan Amara bakal luluh sama Matthew ya..kesabaran Matthew sedang di uji bisa bertahan atau malah putus tengah jalan 🤧
sutiasih kasih
untuk saat ini... turunkn egomu amara... nurut y sm bang matt... demi ksmbuhan sivi....
ntar klo sivi sdh sehat & baik" sja.... boleh lah km lanjutin musuhin matt lgi😂🤣🤣
sutiasih kasih
tarik nafasss... sabarrrr matt.... klo pngen singa betinamu g mencak"😂😂🤣🤣
Sabaku No Gaara
aishhh...1 bab
sabar.. sabar........
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!