Arya Sebentar Lagi dia mendapatkan Sertifikat praktek kedokteran, Sebelumnya Dia Baru pulang dari luar negri setelah berbulan madu dengan Eriska.
Arya sendiri memiliki banyak istri dan Eriska ini istri yang ke 8, bagai mana keseruan kisah cinta Arya dan bagai mana dia mempertahankan semua haremnya.
ikuti terus ceritanya.
Ket : Petualang Cinta Dokter Muda sebenarnya Season 3 dari Dukun Muda Mencari Cinta Season 2, mau baca langsung boleh karena ada pengenalan tokoh, mau cari season pertama juga boleh banget.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 CEO Yang Menyamar
Bab 32 CEO Yang Menyamar
Pagi Harinya mereka sudah berkumpul di ruang makan, dan seperti biasa, kalau ada ayu Dias maka yang memasak untuk keluarga adalah dirinya.
Ayu Dias bertugas untuk menyiapkan segala keperluan rumah tangga dengan kata lain kalau di dalam organisasi, Ayu Dias bisa di sebut seksi konsumsi.
Dia juga di bantu Art yang sudah biasa memasak untuk keluarga Arssad, dan Art ini sudah di anggap keluarga Arssad sendiri.
Setelah sarapan Sofy berkata kepada kepada Arya "Ay, kemarin aku melapor ke markas lalu bertemu dengan Jenderal Tanto Subagjo,
Dia menanyakan mu dan menyuruh mu untuk datang hari ini, katanya ada rapat penting, ya dia bilang sekitar jam 10 an lah"
Arya mengangguk "Baiklah aku akan pergi ke markas hari ini"
Seperti biasa mereka berdiskusi sambil mengobrol ringan lalu membicarakan tentang pekerjaan mereka hari ini.
Sofy berkata "Ay hari ini aku pulang malam, banyak jadwal pasien bedah yang harus aku tangani"
Arya menganguk, kemudian Eriska berkata "Seperti bisa aku berangkat kuliah lalu pergi ke perusahaan, pulang sore sekitar jam 5 an"
Arya menganguk, terus Raya "Aku di perusahaan lalu ke club kegel, pulang sore. Oh iya mas, hari Minggu kita ada acara jumpa klien di golden Phoenix, kamu ikut ya"
Arya mengangguk "Tentu saja aku ikut, kebetulan hari Minggu acara komunikasi RR Phantom kita dan kita semua akan ada di sana"
Raya menepuk jidatnya "oh iya, aku lupa, baiklah kalau begitu, itu lebih bagus"
Setelah Raya selesai dengan pembahasannya, sekarang giliran Ayu Dias yang menyebutkan kegiatannya "Mas aku pergi kuliah, setelah itu pulang sore sekitar jam 3 an"
Arya kembali mengangguk "Ya untuk hari ini aku akan pergi mengantar Ayu Dias, karena kebetulan searah dengan markas militer.
Pulangnya kalau sempat aku akan menjemput kembali ayu Dias, apa ada yang keberatan?"
Semua orang menggelengkan kepalanya tidak ada yang keberatan dengan rencana hari ini.
Mereka pun bubar untuk beraktifitas seperti biasanya, dan Arya seperti biasanya mengendarai motor kesayangannya dengan membonceng Ayu Dias yang dengan setia memeluk tubuh Arya dari belakang.
Sekitar 45 menit kemudian Arya sudah sampai kampus tempat Ayu Dias berkuliah.
Seperti suasana di kampus pada umumnya, banyak mahasiswa hilir mudik kesana kemari.
Arya dengan motor jadulnya memasuki gerbang kemudian dia berkendara menuju tempat parkir.
Dan di tempat parkir motor sudah menunggu Wina dan Asri yang sudah sampai terlebih dahulu.
Di arah yang lain ada 3 orang wanita yang berjalan ke arah Arya dan setelah mendekat salah satu dari wanita itu langsung Mencibir Ayu Dias.
"Ternyata Dewi Kampus ini yang dijuluki si gunung es ternyata jalang juga, kemarin saja berani berciuman di depan orang banyak.
Dan sekarang memeluk lelaki dengan sangat erat, aku kira wanita dingin seperti dia tidak suka kepada lelaki, eh ternyata....?"
Ayu Dias yang baru turun dari motor tidak berbicara, atau membalas perkataan orang itu, tetapi di sana Arya yang berbicara.
"Beib apa kamu mendengar suara anjing yang menggonggong?"
Ayu Dias langsung engeh dengan perkataan dari Arya "Sepertinya aku dengar, tapi aku tidak melihat anjingnya"
Wanita yang Mencibir langsung naik pitam dan bertanya kepada Arya "Siapa yang kamu sebut Anjing?"
Arya mengangkat tangannya sampai bahu "Ya yang merasa menggonggong aja, kan biasanya yang menggonggong itu seekor anjing, apa kamu tersinggung, kalau tersinggung itu berarti...."
Arya tidak melanjutkan ucapannya, wanita itu mengumpat "Sialan jadi cowok ayu Dias saja sudah belagu"
Wanita itu menunjuk ke arah Ayu Dias "Hai Ayu, kamu ini mau maunya memiliki cowok kaya gini, lihat pakaiannya aja gitu dan motornya jelek"
Teman wanita itu memanasi "Hai Lusi Pasti ayu mau sama orang seperti ini, toh mereka berdua sama sama miskin.
Yang wanita pelayan kedai, dan yang lelakinya itu miskin, tentu saja mereka itu berjodoh"
Arya tersenyum "Hai Nona, dari mana kamu tahu kalau aku ini miskin?"
"Orang buta saja tahu, di lihat dari penampilan dan motor butut mu itu tidak mungkin kamu orang kaya, kalau kamu orang kaya, tuh seperti si reja yang mengendarai BMW ke kampus ini" ucap pedas wanita yang baru tahu namanya Lusi.
Arya hanya menggelengkan kepalanya "Trus untuk apa kamu kemari dan tiba tiba Mencibir ? Sepertinya kamu cemburu kepada Ayu Dias karena memiliki cowok seperti ku yang ganteng ini"
Lusi meludah "Cuih Narsis, aku cemburu, mana mungkin, aku tidak akan cemburu dengan dia karena memiliki cowok miskin seperti mu, pacar ku lebih baik dan lebih kaya, mana mungkin aku cemburu"
"Lalu kenapa kamu tiba tiba datang menghampiri dan Mencibir, lalu apa kalau kamu tidak cemburu sama Ayu Dias"
Lusi memalingkan muka "Huh, aku hanya ingin memperingatkan Ayu saja, jangan sok cantik di kampus ini, itu saja"
"Oh mau memperingati saja, gak apa, tapi emang Ayu Dias cantik kok, bahkan aku rasa lebih cantik dari kamu"
Ucapan itu menjadi pukulan telak bagi Lusi, sehingga dia tidak ingin melanjutkan perdebatan nya dengan Arya.
"Sialan, awas kamu ya, jangan godain laki orang, kalau tidak aku habisi kamu" ancam Lusi sambil pergi.
"Dasar wanita aneh" ucap Arya.
Ayu Dias hanya tersenyum melihat perdebatan itu, dia sangat senang memiliki Arya sebagai suaminya, dia berani membela dirinya di depan umum.
Kemudian terlihat ada seseorang yang menghampiri mereka dengan motor jadulnya, dia adalah indra yang baru kemarin berkenalan dan langsung di hadiahi jam tangan oleh Arya.
Indra berhenti di depan Arya seraya berkata "Nganter nih bro ?"
"Yoyoy, mumpung gak ada kegiatan jadi gue nganter bini gue kemari" jawab Arya"
"Terima kasih bro Arya, gegara jam tangan yang loe beri kemari, gue jadi tidak di pandang sebelah mata lagi" indra sambil memperlihatkan jam tangan yang dia pakai.
"Woy, kemarin loe sudah banyak ucapin gue terima kasih, gak usah lah terus berterima kasih, itu hadiah pertemuan kita, tapi kedepannya gue tolong ama loe bro, tolong jagain bini gue, dan saudara gue ya"
Selain menunjuk ke arah Ayu Dias, Arya menunjuk ke arah Asri dan Wina yang berdiri tidak jauh dari sana.
Indra melambaikan tangannya "Santai Aja bro, biar pun gak seterkenal ketua BEM, aku juga sedikit berpengaruh di universitas ini, jadi di jamin aman"
Dari kemarin indra penasaran dengan identitas Arya yang dengan murah hati memberikan jam tangan yang harganya puluhan juta.
Bahkan dirinya yang seorang pecinta jam tangan belum tentu rela mengeluarkan uang sebegitu banyak uang sekedar beli jam tangan.
Dan Arya dengan murah hati memberikannya satu untuknya, dan lagi dia baru pertama kali bertemu dan ini yang kedua kalinya mereka bertemu.
"Eh ngomong-ngomong sebenarnya kerjaan loe apa bro, jujur gue penasaran karena dengan murah hati loe beri jam tangan mewah Ama gue,
jangan jangan loe CEO yang menyamar, seperti yang ada di cerita cerita dracin itu, yang ceritanya seorang anak orang kaya menyamar untuk mendapatkan kekasih"
Mendengar itu semua orang tertawa terbahak-bahak, Asri di sana angkat bicara "Hai kak indra, Kak Arya lebih dari CEO, dia adalah rajanya CEO"
"Asri, Gue serius tau, kenapa loe anggap gue bercanda" ucap Indra yang tidak enak di cela oleh Asri.
"Ya lagian kak indra, bawa bawa Dracin segala, jangan jangan kak indra suka nonton Dracin ya"
Semua orang kembali tertawa terbahak-bahak.
"Sudah sudah, tadinya kalau Bro Arya CEO, setidaknya aku bisa ikut kerja Ama bro Arya, sebentar lagi gue lulus, orang lain sudah magang di perusahaan, eh gue malah begini, gue anak keluarga miskin dari desa jadi gak punya relasi, siapa tahu bro Arya membutuhkan karyawan" Indra mengemukakan maksud hatinya.
***
* Bersambung
** Mudah mudahan nanti agak malam bisa Update 1 Bab lagi ganti yang kemarin gak update karena sibuk"