NovelToon NovelToon
Private Tutor Class

Private Tutor Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author:

Ica seorang perempuan yang menjalani sebuah kehidupan tapi seakan sudah mati setelah mengalami kejadian buruk dalam hidupnya karna harga dirinya seolah telah hilang disaat kejadian buruk menimpanya, tapi itu semua ternyata hanya kesalah pahaman saja. Akan kah dia kembali seperti semula ?

Bab 32

Mereka berlalu ke kamar masing masing.

Ica langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Al duduk di balkon Villa, sambil menghisap vuse nya menikmati udara di sana. Sambil menunggu untuk bergantian dengan Ica hendak mandi.

Tidak berselang lama Ica sudah keluar masih menggunakan anduk, karna dia tadi lupa tidak membawa ganti.

Al yang mendengar pintu kamar mandi terbuka, melongok ke arah kamar dan di sana lah Ica menggunakan anduk pendek. Kedua bahujya terpampang nyata mulus bersih putih, dan paha mulusnya. Serta tetesan air yang mengalir sedikit dari sisa sisa mandi bersama uap di sekitar tubuhnya. Membuat tubuhnya bahkan terlihat lebih šèxśï.

Al berjalan menghampiri tapi Ica tidak merasa di perhatikan, dia masih fokus membuka lemari hendak mengambil piyama yang akan dia gunakan nanti.

Tapi terhenti ketika bahunya di kecup, lalu selangkangan lehernya. Rambutnya yang di jepit asal memudahkan akses Al untuk melakukannya.

“ sssttthhh…..ekh Alll….. “ desisnya

Al memeluknya dari belakang dan membalik tubuh Ica, satu tangan Ica spontan menggenggam cepolan handuknya,

sedangkan satu tangan nya langsung menggenggam lengan Al.

“ sayang…. “ suara berat dan tatapan mata Al yang berkabut mengarah ke bibir merah yang menggoda milik Ica.

Tanpa peringatan “ cup “

Al mełûmát bibîr manis milik kekasihnya itu.

“ ekh…mm… “ desàh Ica

“ srutt… ekh…mmm “ suara sèxśï Al keluar

Satu tangan Al berada di pungggung Ica, menarik pinggang ica agar merapat padanya tanpa celah dan memeluk erat tubuh Ica, sedangkan satu tangannya berada di tengkuk Ica merapatkan cïümáñ mereka. Tangan Ica yang tadi menggenggam cempolan handuknya sudah berpindah memegang rahang Al dan mengelus elusnya. Sedangkan satu tangannya masih di tempat tadi mencengkram kuat lengan Al. Membuat Al semakin kehilangan akalnya.

Sambil berjalan ke arah ranjang tanpa melepaskan cïümáñ mereka yang saling

membalas. Mereka membalik satu sama lain hingga akhirnya sampai ke arah ranjang.

Al membaringkan pelan tubuh Ica dan menindihnya kaki Ica yang masih menggantung sebagian di lantai tapi badannya sudah berada di atas kasur.

Al melepas cïûmánnya merambat ke pinggir dagu Ica lalu menghisap pelan selangkangan leher Ica

“ akkhhhh…sssttt…sayang “ desis Ica

Al menjïłát léhér Ica lalu menyéśápnÿá meninggalkan tanda kepemilikan di sana .

“ akhhh….” Suara déśáháń Ica yang halus menggema membuat gejolak yang Al pendam selama ini seolah tidak bisa tertahan.

Al terus mèñçûmbûï Ica tidak tertinggal satu inci pun. Ica sampai sudah seperti kehilangan akal juga.

Al memegang cempolan handuk Ica lalu mendongak ke arah Ica, meminta izin tanpa bersuara. Ica yang menyadari keterdiaman Al melihat ke arah Al saat mata mereka bertemu, mata Al melihat ke arah cempolan handuk Ica lalu melihat ke Ica lagi. Ica mengangguk tersenyum.

Al melepas pelan handuk itu masih bagian atasnya saja yang terlihat bagian bawahnya masih tertutup handuk sebagian.

Tapi tidak di sangka oleh Al, Ica merambat naik , membenarkan tubuhnya agar sepenuhnya berbaring di kasur dengan kedua sikunya tanpa membalik tubuhnya dia merambat.

Sehingga kini bahkan bagian segitiga yang tanpa penutup itu terpampang nyata. Mata Al terpaku melihatnya, dia menelan ludahnya kasar. Matanya melihat ke arah Ica dengan muka Ica yang memerah serta nafas Ica yang tersengal. Membuat aura śéxśï Ica semakin tergambar jelas.

Al merambat mengikuti arah tubuh Ica, saat sudah berada di depan atas Ica Al membuka kaosnya dan membuang nya kasar, dia menunduk ke arah dua gundukan squisy Ica satu tangannya menangkupnya sedangkan mulutnya ménjïłát yang satunya sebelum pûćûk merah jambu itu dia hïśáp.

“ aaákkkhhh…. “ seru Ica saat benda hangat itu menyapu squisy nya.

seluruh badannya terasa merinding sesuatu yang bergejolak di perutnya seolah membuat tubuhnya lemas kehilangan akal. Satu tangannya spontan meremas lembut rambut Al. Sedangkan satu tangannya lagi berada di tengkuk Al mengelus alus tengkuk Al. Membuat Al semakin menggila.

Mulut Al berpindah ke satu squisy yang tadi dia main kan pùćük nya yang pink itu dan sekarang tangannya gantian memainkan yang tadi dia hïśáp.

“Kkhhh….Al…. Sayang please “ ucap Ica asal tidak bisa mengendalikan lagi suara serta ucapannya.

Satu tangan Al mulai merambat pelan menyalu perut Ica sedangkan mulutnya masih setia méñÿüśû sehingga itu membuat desirab di tubuh Ica semakin jadi.

“ ssssttt….ekhhhh “

Saat tangan Al mencapai segitiga itu nafas Ica seperti tersengat berhenti sejenak, kepalanya yang mendongak tadi menatap Al, Al yang menatapnya pun ikut melihat manik mata Ica.

Saat tangan Al mulai berputar lembut di sana, Ica kembali mendongak.

“ akhhh…..” déśáh nya menikmati sesuatu yang belum pernah sama sekali dia rasakan.

Al semakin kuat méńÿüśû dan tangannya di bawah sana tetap mengaduk lembah basah itu secara perlahan dan terkadang kencang, membuat getaran di tubuh Ica menggila.

Tangan Ica yang tadi meremas tekuk dan rambut halus Al meremas seprai di kiri kananya kepala nya menggeleng ke kiri kekanan.

Tapi semua itu belum apa apa, Al méñjïłát bagian squisy itu lalu turun ke bawah lidáh nya méñjéłájah tubuh mulus yang tanpa celah itu, hingga sampai ke gundukan kecil segitiga itu.

Lïdáhnya bermain membentuk lingkaran disana.

“ ssttt….eeekhhhh….. akhhhh…. “ desis Ica panjang

Apalagi ketika lidah hangat itu menyapu bagian dalam bagian bïbïr bawah itu, menaik turunkan lidahnya di sana sesekali menyesap nya lembut membuat. Ica semakin kehilangan kendali.

Saat Ica mengangkat tubuhnya hendak kabur, satu tangan Al menekan perut bawah Ica sedangkan satu tangannya bermain di sesuatu biji kecil yang ada di segita itu, dan juga lïdáh Al yang terus bekerja.

“ sayang….. a….aku…ekhhh….akhh…. Sepeti ada yang…, eekkhhhh…mmmm… seperti ada yang mau keluar Al ….akhhh…Al….”

“ mmhh…. Iya sayang keluarin “ seru Al melepas sebentar sesápán itu lalu memulainya lagi, dengan gerakan yang agak di percepat.

“ Al…. Ekhhh…. Al…. sssttt…. AAKKKHHH……. “ dèśáhan panjang keluar dari mulut Ica, tubuhnya bergetar lemas. Sesuatu yang susah di jelaskan yang belum pernah dia rasakan, nikmat itu sangat nikmat. Seperti ada yang menggelitik di bagian segitganya bercampur geli, nikmat, dan ahh susah di jelaskan.

Tapi itu semua belum selesai, Al menyedot sisah sisah kenikmatan itu yang beraroma seperti yogurt lalu dia melepas celana nya, dan juga penghalang terakhirnya.

Ica yang masih setengah lemas melihat, pedang panjang yang menegang panjang itu pun melotot dengan nafas yang masih tersengal.

Satu tangan Al meraih tangan Ica

mengarahkan ke arah pusaka itu, Al meńâïkï sebagian tubuh Ica agar Ica bisa memegang pusaka itu. Tangan Ica mengenggam lembut pusaka itu dengan halus.

“Ssstttt….” AL mendesis mendongak kan kepalanya ke atas, apalagi saat Ica mulai memainkan nya maju mundur dengan pelan.

“ Sttttt….akhhh…. “ tangan Al menggenggam pelan pergelangan tanga Ica yang menggenggam pusaka itu.

1
iramawarni
seru sih.. cuma meski diperbaiki aja penulisannya soal nya banyak typonya..
Fiestanavy: Lope you sekebon ❤️
total 1 replies
Daina :)
Jangan menunda-nunda lagi, ayo update next chapter sebelum aku mati penasaran! 😭
Fiestanavy: Maksih udah mampir beb 🥰 happy reading ya 🥰
total 1 replies
Rowan
Ngebayangin jadi karakternya!
Fiestanavy: Makasih udah mampir beb 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!