Dewa Abadi yang dulunya adalah Dewa Binatang mendapatkan misi dari gurunya si Universe Lightning. Misinya kali ini tidaklah mudah karena harus berhadapan dengan sosok yang sudah ada sebelumnya adanya kehidupan, yaitu Lord Dark Matter atau namanya lainnya adalah Lord Darkness - Penguasa Kegelapan. Tugasnya adalah mencegah Lord Dark Matter tidak terbangun dari tidur panjangnya. akan tetapi, ternyata bawahan Lord Dark Matter telah sejak lama berusaha untuk membangkitkan tuannya.
Saat menjalankan misi, Dewa Abadi diharuskan untuk terlahir kembali ke dunia fana, dunia yang tidak jauh dari kehidupan sebelumnya. menjadi seorang kultivator dari awal untuk menghentikan pergerakan pasukan Lord Dark Matter. Sayangnya, dalam perjalanannya dia harus melawan ayahnya yang bersekutu dengan Lord Dark Matter.
Akankah Dewa Abadi mampu mengalahkan ayahnya sendiri?
Atau mundur dari tujuan awal dan ikut mendukung ayahnya?
Ikuti kisah Dewa Abadi untuk mengetahui apa yang akan terjadi nanti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ex_yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diketahui.
Bab 32. Diketahui.
Di saat jarak Cao Tian Jun dan Tan Cheng terpaut satu meter, tiba-tiba keluar kabut hitam dari lubang hidung targetnya. Cao Tian Jun yang tahu segera berhenti, dia melihat kabut hitam kembali masuk di lubang hidung Tan Cheng.
Yan Yan juga melihat apa yang dilihat Cao Tian Jun, mereka berdua saling berpandangan, dan tahu arti kabut hitam itu. Yang artinya, Tan Cheng dalam kendali kabut hitam yang juga mempengaruhi pasukan Kelelawar di Desa Bunga.
"Hati-hati!" peringatan Yan Yan kepada Cao Tian Jun, dia berkomunikasi telepati.
Cao Tian Jun mengangguk sebagai jawaban, dia berubah menjadi bayangan yang membawa pedang, pedang hasil dari pembentukan energi spiritual.
Dia mengayunkan pedang energi untuk memenggal kepala Tan Cheng. Saat pedang akan menebas leher target, tiba-tiba Tan Cheng membuka mata dan segera menahan pedang energi spiritual yang akan mengenai lehernya.
Sontak membuat Cao Tian Jun dan Yan Yan terperanjat. Cao Tian Jun segera bereaksi secara spontan dengan menghentikan waktu selama satu tarikan napas, atau selama waktu 3 detik. Waktu tiga detik sangat cukup untuk mengeksekusi Tan Cheng.
Seketika waktu perhentian yang melingkupi kamar, Tan Cheng, Yan Yan juga diam seperti patung. Kemudian, Cao Tian Jun menghilangkan pedang energinya yang dipegang oleh Tan Cheng, lalu mengeluarkannya sekali lagi.
Dia kembali menebas leher Tan Cheng. Seketika kepala dan tubuh Tan Cheng terpisah, darah tidak menyembur keluar karena pengaruh waktu yang berhenti.
Tapi yang mengagetkan Cao Tian Jun, kabut hitam keluar dan bergerak ke arahnya, dan anehnya tidak terpengaruh waktu yang berhenti. Akan tetapi, bukannya menghindari kabut hitam itu, Cao Tian Jun malah menyerapnya seperti mengirup udara.
"Kekuatanku akan menerobos ke tingkat Great Principle Golden Immortal!" batin Cao Tian Jun yang sangat senang mendapatkan manfaat dari menyerap kabut hitam, dia belum mengetahui jika kabut hitam itu adalah energi Dark Matter, energi kegelapan.
Peningkatan dari Golden Immortal ke tingkat Great Principle Golden Immortal berkat menyerap kabut hitam di Desa Bunga, tapi itu juga membutuhkan banyak kabut hitam agar bisa mencapai tingkat tersebut.
Kemudian, Cao Tian Jun mengambil kepala Tan Cheng, dan membungkusnya dengan kain hitam dan menyimpannya. Rencananya, dia akan membakar kepala Tan Cheng di suatu tempat terpencil, dia menganggap itu sebagai bentuk penghormatan kepada musuhnya.
Kemudian, sebelum waktu kembali normal, Cao Tian Jun dengan cepat menghampiri Yan Yan yang masih menjadi seekor nyamuk. Dia kembali menjadi nyamuk, dan menyentuh tubuh Yan Yan. Kembali Cao Tian Jun menggunakan Teknik Teleportasi.
Teknik Penghentian Waktu berasal dari Batu Keabadian, yaitu Solar Plexus Stone. Semakin kekuatan Cao Tian Jun besar, maka waktu akan semakin lama untuk berhenti. Batu tersebut tersimpan di Pagoda Emas, tepatnya berada di wilayah Perguruan Hitam Kelam.
Wilayah Perguruan Hitam Kelam berada di sisi utara Kekaisaran Xia. Menuju ke sana harus melewati Bukit Besi (Iron Hill). Perguruan Hitam Kelam terkenal dengan Kitab Es Api Hitam Kelam dan Es Api Penggempur Langit.
Kedua kitab itu sangatlah terkenal, banyak kultivator tumbang dalam beberapa kali gerakan saat melawan anggota Perguruan Hitam Kelam. Oleh karena itu, perguruan tersebut menggunakan nama Hitam Kelam yang sesuai dengan kitab kebanggaan mereka.
Perguruan itu hanya dikhususkan bagi kaum pria, sebab membutuhkan fisik kuat dan mampu menahan rasa sakit saat menempa tubuhnya. Prasyaratnya tidaklah mudah, harus melewati ujian direndam es. Setelah itu baru direndam di dalam bara api.
Bisa dibayangkan bagaimana rasa sakitnya saat menempa tubuhnya. Jika tubuh adalah gelas, sudah dipastikan akan segera pecah. Oleh karena itu, Perguruan Hitam Kelam cocok bagi kaum pria yang tahan rasa sakit.
Setelah berteleportasi, Cao Tian Jun dan Yan Yan muncul di kediamannya, di akademi. Cao Tian Jun segera membaringkan tubuhnya dengan wujud asli sebagai manusia.
Sedangkan Yan Yan terlihat kebingungan, sebab sesaat lalu merasakan tubuh tidak bisa digerakkan, ia tahu jika Cao Tian Jun telah berhasil mengeksekusi Tan Cheng.
Pikiran Yan Yan sangat berkecamuk dengan apa yang barusan terjadi; tubuh tidak bisa digerakkan, tapi Cao Tian Jun bisa. Lalu melihat Cao Tian Jun memenggal leher Tan Cheng, setelah itu mereka telah kembali ke kamar.
Kejadian begitu sangat cepat dan jelas membingungkan siapapun, apalagi Yan Yan yang mengalaminya sendiri. Ia melihat Cao Tian Jun yang tersenyum senang sambil menatap atap kamar.
"Apa yang barusan terjadi? Ceritakan, jangan sembunyikan apapun dariku!" tanya Yan Yan dengan nada manja, ia ingin tahu apa yang diperbuat oleh Cao Tian Jun yang sangat begitu hebat.
Cao Tian Jun melihat Yan Yan, lalu di menunjuk-nunjuk pipinya, tanda minta dicium terlebih dahulu baru mau menjawab. Yan Yan mengembangkan senyuman hangat, ia menghampiri Cao Tian Jun.
Yan Yan duduk di kasur, lalu dia mencondongkan tubuhnya agar bisa mencium pipi Cao Tian Jun. Akan tetapi, Cao Tian Jun mengarahkan bibir agar tercium.
Dua bibir pun bersentuhan, dan membuat Yan Yan kaget. Namun, sebelum Yan Yan menjauh, Cao Tian Jun buru-buru memeluk lehernya. Yan Yan ambruk di dada bidangnya, dan bibir mereka makin rapat saling berciuman.
Cao Tian Jun ingin mempraktikkan apa yang dilakukan oleh Tan Cheng saat bercinta. Dia menjulurkan lidahnya agar masuk ke mulut Yan Yan. Yan Yan yang sudah kepalang basah berciuman hanya mengikuti Cao Tian Jun.
Dua insan saling berciuman dan mesra, mengikuti apa yang sudah pernah dilihat. Cao Tian Jun mulai mengerakkan tangan kanannya untuk memegang dada kanan milik Yan Yan.
Tubuh Yan Yan tersentak ketika dadanya dipegang oleh Cao Tian Jun, ia segera mendorong tubuhnya agar menjauh.
"Ingat, belum waktunya!" tegur Yan Yan sambil memalingkan wajahnya karena malu, napas tersengal-sengal karena menahan gairah.
"Iya, aku ingat!" sahut Cao Tian Jun yang kecewa karena tidak bisa merasakan hubungan intim dengan Yan Yan.
Karena hal barusan tidak ingin terjadi lagi, Yan Yan berubah menjadi kalung, dan melingkarkan diri di leher Cao Tian Jun.
"Apakah kamu tahu titik koordinat Kerajaan Lentera?" tanya Cao Tian Jun yang ingin segera menyelesaikan misinya dengan mengeksekusi Tan Wong.
Dengan mengetahui titik koordinat Kerajaan Lentera, maka Cao Tian Jun bisa menggunakan Teknik Teleportasi. Tanpa mengetahui lokasi target, teknik ini tidak bisa digunakan dengan tepat. Bisa digunakan tapi akan berteleportasi secara acak.
"Kerajaan Lentera berada di sisi barat akademi. Jaraknya dari sisi ... Kurang lebih 779 km?" jawab Yan Yan.
Segera Cao Tian Jun mengikuti petunjuk dari Yan Yan, dia menggunakan Mata Surgawi untuk memastikan lokasi tujuan berikutnya. Dengan Mata Surgawi, dia melihat ibukota Kerajaan Lentera.
Cao Tian Jun mengagumi infrastruktur di Kerajaan Lentera, lebih megah dari Akademi Merpati Putih. Banyak gedung pencakar langit, meskipun saat ini telah malam, masih banyak orang yang beraktivitas.
Dengan besarnya ibukota Kerajaan Lentera, sosok Tan Wong sulit ditemukan. Dengan Mata Surgawi, Cao Tian Jun menyusuri barak militer untuk menemukan targetnya. Sayangnya, dia tidak menemukan Tan Wong.
"Apa kamu kenal dengan Perwira Menengah Tan Wong?" tanya Cao Tian Jun yang berharap Yan Yan mengetahui keberadaan targetnya.
Yan Yan tidak segera menjawab, tampak sedang mengingat nama Tan Wong. Setelah beberapa saat, baru dia berbicara.
"Alchemist Li Xinxin adalah istrinya, bukan? Jika benar, biasanya pasangan ikut tinggal di gedung Alkemis."
Tanpa membuang waktu, Cao Tian Jun menggunakan Mata Surgawi untuk mencari gedung Alkemis. Tidak sulit menemukannya karena memiliki lambang yang sama di manapun berada, yaitu lambang tungku api dan lima pil mengelilinginya.
Dan memang benar, Tan Wong berada di gedung Alkemis lantai empat bersama istrinya. Saat ini mereka sedang tertidur lelap.
"Aku sudah menemukannya," kata Cao Tian Jun.
Yan Yan keheranan mendengarnya, sebab bagaimana mungkin Cao Tian Jun bisa mengetahui posisi target, padahal mereka berada di akademi yang jaraknya sangat jauh.
"Bagaimana kamu mengetahuinya?" tanya Yan Yan yang penasaran.
"Aku memiliki keunikan pada mataku!" jawab Cao Tian Jun yang makin membuat Yan Yan ingin tahu.
Sebelum Yan Yan kembali bertanya, Cao Tian Jun segera beranjak dari tempat tidur. Setelah itu dia kembali menyamar sebagai seorang pria biasa dengan kulit berwarna kecoklatan.
"Kamu akan mengeksekusinya malam ini juga?" tebak Yan Yan.
"Lebih cepat lebih baik."
Setelah menjawab, Cao Tian Jun segera berteleportasi tanpa menunggu Yan Yan ikut menyamar.
...****************...
Di Kota Naga Hitam.
Setelah kepergian Cao Tian Jun yang telah berhasil membunuh Tan Cheng, istrinya yang merasakan lengannya basah seperti terkena air, segera ia terbangun dari tidurnya. Lalu ia kaget melihat suaminya telah terpenggal tanpa melihat kepalanya, dan ternyata darah membasahi tempat tidurnya.
Sebelum berteriak, tiba-tiba kabut hitam masuk ke kamar, dan melesat masuk ke mulutnya. Seketika pupilnya berubah menjadi hitam pekat, dan ia pun kini dalam kendali kabut hitam.
Kemudian, mayat Tan Cheng juga diselimuti oleh kabut hitam. Tidak berselang lama tubuhnya kejang-kejang, tapi itu hanya sesaat. Sedangkan istrinya beranjak dari tempat tidur, lalu ia menutup tubuh suaminya dengan selimut.
Terdengar suara tawa di dalam kamar tanpa diketahui siapa yang tertawa. Istri Tan Cheng tidak kaget, ia tetap diam seperti patung. Setelah tawa itu berhenti, tiba-tiba muncul kabut hitam yang mengumpul.
"Bao Mei, gantikan tugasnya sebagai pemimpin kota!" perintah kabut hitam tersebut kepada istri Tan Cheng yang bernama Bao Mei.
"Laksanakan, Tuan."
Bao Mei keluar dari kamar untuk menggantikan posisi suaminya sebagai pemimpin Kota Naga Hitam. Sepeninggalan Bao Mei, kabut hitam tersebut menyelimuti mayat Tan Cheng dan membawanya pergi.
...****************...
Cao Tian Jun telah berada di atap gedung Alkemis, dia melihat penjaga tidak terlalu ketat. Kembali dia merubah wujudnya menjadi seekor nyamuk. Kali ini Yan Yan tidak mengikutinya, ia tetap menjadi kalung berlian dan akan beraksi di saat dibutuhkan.
Seekor nyamuk terbang menuju lantai empat, tujuan ke kamar Tan Wong dan Li Xinxin.
"Berani-beraninya menyusup di tempat ini!"
Tiba-tiba terdengar suara seorang pria tua yang terdengar sangat keras. Cao Tian Jun jelas kaget dengan spontan berhenti terbang, dia tidak menduga menyamarkannya bisa diketahui.
"Siapa kamu dan apa tujuanmu?" tanya pria tua itu tanpa memperlihatkan wujudnya.
Cao Tian Jun yang menjadi tujuan dari pertanyaan ini, merasakan banyak orang yang mendekatinya. Sebelum tertangkap banyak orang dia segera berteleportasi.
Pemilik suara itu sedikit kebingungan ketika tidak merasakan kehadiran Cao Tian Jun. Lalu dia memerintahkan kepada semua orang untuk mencari keberadaan si penyusup.
Tan Wong yang mendengar suara familiar segera bangun, dia buru-buru menuju ke tempat pria tua tersebut.
"Pelindung Cen, apa yang terjadi?" tanya Tan Wong setelah masuk ke kediaman pria tua yang mengetahui penyamaran Cao Tian Jun.
Pelindung Cen yang bertanggung jawab penuh atas keamanan gedung Alkemis, dia salah satu orang yang disegani di Benua Timur. Sosoknya tinggi besar dengan mengenakan pakaian seorang master Alkemis, karena dia juga seorang ahli Alkemis.
"Ada penyusup, segera cari dia!" perintah Pelindung Cen.
"Pasti karena Buah Suci yang mengundang pencuri!" tebak Tan Wong.
Pelindung Cen terlihat tidak suka dengan perkataan Tan Wong, dia menegurnya, "justru karena itu aku mengijinkan kamu tinggal di sini, seharusnya kamu berjaga-jaga dan bukannya tidur saja!"
Di tegur oleh Pelindung Cen membuat Tan Wong malu, dia menunduk karena salah telah lalai menjalankan tugasnya.
"Maaf!" sesal Tan Wong yang tidak berani membantahnya, dia segera keluar dari kediaman Pelindung Cen untuk mencari si penyusup.
