Gharial El Barrack, seorang pria yang dijodohkan dengan selebriti papan atas. Namun, hasratnya justru hanya bangkit ketika bersama sang adik, Liliyana.
Hingga suatu kejadian membawa Liliyana terjebak dengan kegilaan Gharial.
Akankah mereka bersatu? Sementara di mata umum, cinta mereka adalah cinta terlarang?
Noted : Banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh. Kalau tidak suka harap skip!
Salam anu 👑
Follow Ig @nitamelia05
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Menemui Marcell
Di ruangan pimpinan utama. Alessandro tampak terdiam sambil menghunuskan tatapan keluar jendela. Sementara di belakangnya ada sang asisten yang tengah berbicara, mengenai berita panas tentang Ghara dan Keysha.
"Gue gak mau ikut campur dulu, Bob. Gue pengen liat Ghara mandiri, biar dia punya rasa tanggung jawab dan bisa berpikir seribu kali buat lakuin kesalahan yang sama," ucap Alessandro, meskipun hatinya gelisah, tetapi dia tidak mau Ghara terus-menerus bersembunyi dalam perlindungannya.
Boby menghela nafas panjang, menghargai keputusan Alessandro. Karena walau bagaimanapun, apa yang dikatakan sang sahabat adalah benar.
Kalau Ghara selalu dibantu oleh mereka, yang ada pria itu tidak akan pernah jera untuk membuat masalah.
"Oke, gue tahu lu gak bakal lepas tangan gitu aja. Semoga aja masalah ini cepet selesai. Terus gimana sama Lily?"
Tiba-tiba pandangan Alessandro merendah, "mereka bener-bener punya hubungan yang gue gak tahu, Bob. Kemaren sore Ghara nekad nemuin Lily di belakang gue. Ara yang liat."
Boby menyunggingkan senyum.
"Dari situ lu bisa nilai 'kan? Kalo Ghara anak siapa?"
Alessandro ikut menarik sudut bibirnya ke atas. Lalu menoleh ke belakang hingga tatapannya bertemu dengan kedua netra Boby. Dia mengangguk lemah. "Anak gue, Bob. Bener apa kata Jerry, apa yang gue tanem bakal gue tuai. Emang dulu gue badung banget yak?"
Boby memutar bola matanya malas. "Yang itu lu pikir sendiri aja dah."
"Serius, Bob."
"Sadar diri lah, Nyet, lu tuh gak cuma badung, tapi blangsakk!"
Mendengar itu, Alessandro langsung terbahak-bahak. Mengingat masa mudanya yang sering menyusahkan sang ayah. Bapak Buaya.
"Yang penting 'kan gue berhasil dapetin Ara."
***
Di siang yang terik, sebuah motor sport melandas cepat di jalan raya. Helm full face yang dikenakan oleh si pengendara, membuatnya tidak mudah dikenali oleh orang-orang yang dia lewati.
Dan dia adalah Ghara. Demi menghindari para wartawan yang senantiasa mengejarnya. Ghara keluar dengan menggunakan motor yang ia pinjam dari security perusahaan.
Dia pergi bukan tanpa tujuan, karena sebelumnya dia sudah memiliki koneksi dengan anak buahnya.
Seperti saat mengejar Frans. Kini targetnya adalah Marcell.
"Gue harus buktiin ke media, kalo Keysha gak sebaik yang mereka kira. Nama gue harus bersih karena pengakuan gue sendiri, bukan karena si Lampir itu!" gumam Ghara, dia pergi sendiri untuk menemui Marcell, karena tak ingin membuat media kembali heboh.
Saat itu Marcell hendak pergi ke lokasi syuting berikutnya. Namun, tanpa pria itu ketahui Ghara mengikutinya dari belakang.
Hingga saat di pertengahan jalan, Marcell mulai menyadari bahwa ada seorang pengendara motor yang selalu menguntitnya. "Mau apa orang ini? Kayaknya mencurigakan. Jangan-jangan dia mau begal."
Kebetulan Marcell pergi sendiri, sebab managernya sudah lebih dulu datang ke lokasi.
Dia menambah kecepatan, ingin memastikan bahwa seseorang di belakang sana mengikuti dia atau tidak.
"Sial! Dia beneran mau ikutin gue."
Sementara Ghara hanya menyeringai di balik helm-nya. Mereka terus berkejaran, di jalan raya, hingga Ghara berhasil mengimbangi mobil Marcell ketika mereka berada di tempat yang lenggang.
Ghara mengetuk kaca mobil Marcell. Namun, pria itu tampak tak peduli, sebab dia takut jika seseorang itu benar-benar penjahat.
Marcell terus mengemudikan mobilnya dan tak menghiraukan kode dari Ghara. Dan Ghara juga tidak menyerah, hingga dia menulis sesuatu di ponselnya.
"GHARA"
Pria yang ada di balik kemudi langsung membelalakkan matanya. Karena antara percaya dan tidak. Sementara Ghara menurunkan kaca helm-nya, hingga Marcell bisa melihat kedua mata berwarna hazel itu.
"Ghara? Dia mau apa nemuin gue?"
Hingga akhirnya Marcell membuka kaca mobil, dan mereka saling tatap. Ghara hanya menggerakkan jarinya, memberi isyarat agar Marcell mengikutinya.
***
Diamond Cafetaria. Ruang VVIP.
Marcell dan Ghara duduk saling berhadapan. Setelah membiarkan Marcell memesan beberapa makanan, Ghara langsung to the point, menanyakan perihal kejadian malam itu.
"Gue percaya lu laki-laki tulen, makanya gue berani nemuin lu. Dan lu harus tahu, gue bukan tipe orang yang suka basa-basi, gue pengen denger cerita lu sama Keysha!"
Deg.
Marcell langsung terkejut karena Ghara tiba-tiba menanyakan perihal tentang dia dan Kesyha. Apakah pria ini tahu tentang sesuatu?
"Maksud lu gimana, Ghar?"
"Kayaknya gue gak perlu jelasin deh, Cel."
Marcell terdiam, dia sangat yakin bahwa Ghara sudah curiga bahwa dia dan Kesyha telah melakukan sesuatu di belakangnya.
Di satu sisi dia tidak ingin menghancurkan hubungan Keysha dengan Ghara karena keegoisannya. Namun, satu sisi lain ada janin yang menjadi tanggung jawabnya. Dia tidak mau kalau sampai Keysha menggugurkan anak mereka. Karena janin itu tidak berdosa, mereka yang salah.
"Lu masih mau nutupin itu semua, Cel?" tanya Ghara, dari beberapa media yang beredar, Marcell pernah digosipkan dekat dengan Keyhsa, dan kerap memberikan perhatian lebih pada wanita itu.
Maka dari itu Ghara yakin bahwa sebenarnya Marcell masih berharap pada Keyhsa.
"Ghar, gue—" Marcell tergagap, dan akhirnya kembali diam.
"Hah, oke, gue kasih tahu ke elu, gue gak pernah suka sama Keysha. Perjodohan itu diatur sama keluarga gue, dan gue dipaksa buat nerima. Ya lu tahu lah gimana rasanya orang terpaksa, terlebih Keysha ngelakuin berbagai cara biar gue terjerat sama dia. Termasuk masalah obat itu, gue tahu, Cel. Gue gak bego, malem itu Keysha sama elu," jelas Ghara dengan gamblang, membuat Marcell merasa semakin terpojokan.
Namun, lidah Marcell seolah kelu, dia takut membuat Keysha marah padanya karena mengakui semua perbuatan mereka pada Ghara.
"Kalo lu emang jantan, lu pasti bertanggung jawab atas apa yang elu lakuin. Dan inget, cinta juga perlu diperjuangin!"
***
Jangan lupa vote, like, komennya.
Yang ngerasa mbulettt, wis tenan mungkin masalah hidupnya selalu lancarrr😌😌😌
Padahal si Ghara gak cuma mau mutusin pertunangan doang, tapi dia mau bersihin nama dia dan buktiin kalo Keysha yang salah. Biar media gak salah sangka.
Deterjen : Kan bisa nyewa detektif Conan, Thor. Secara dia kaya, bisa apa aja.
Ngothor : Kaya embahmu🙄🙄
"maen apa dad?? "😆😅