Stuck With Hot Brother
Di sebuah ruangan.
Tampak seorang pria berperawakan tinggi dan juga memiliki wajah yang tampan rupawan, tengah mematut dirinya di depan cermin besar.
Malam ini adalah malam pertunangannya, sesuatu yang istimewa menurut sebagian orang, tetapi tidak untuk pria bermata hazel itu.
Pria dengan nama lengkap Gharial El Barrack, dia menatap datar pantulan wajahnya di depan sana sambil membenahi rambutnya yang sedikit berantakan.
Namun, tak berapa lama kemudian terdengar decakan keras keluar dari mulut Gharial. Menunjukkan ketidaksenangannya pada acara perjodohan yang dibuat oleh kedua orang tuanya. Sumpah demi apapun, dia sangat muak.
"Ck, kalo aja Mommy sama Daddy gak ngancem gue jadi gembel! Gue mana mau disuruh tunangan kayak gini. Basi!" gerutu Gharial—pria yang kerap disapa Ghara. Seorang pewaris utama kerajaan bisnis di bidang permodelan, yakni agensi Sixnine Entertainment.
Dia mendesahkan nafas kasar, sebab mau seperti apapun dia menolak, dia tidak akan pernah menang. Apalagi saat ia mengingat keseriusan di wajah sang ibu, mau tidak mau akhirnya dia pun luluh.
Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan seorang wanita cantik dengan tubuh mungil—yakni ibu Ghara yang bernama Arabella.
Dia tersenyum ketika melihat putranya yang sudah bersiap-siap. Nampak gagah dan sempurna seperti sang suami, waktu masih muda.
"Sayang, ayo keluar. Semua orang udah pada nungguin kamu," ucap Ara sambil meraih lengan sang anak.
"Gerry sama Edo udah dateng, Mom?"
Bukannya menuruti kemauan sang ibu, Ghara justru bertanya mengenai dua sahabat sengkleknya. Dua orang yang sudah seperti keluarga baginya, karena para orang tua mereka juga bersahabat.
"Udah, mereka ada di depan sama adik kamu."
Ghara tampak manggut-manggut, terlihat sekali bahwa dia sedang tidak bersemangat. Namun, hal tersebut tidak dapat mengubah keputusan Alessandro dan Arabella, untuk menjodohkan Ghara dengan wanita cantik bernama Keysha—selebriti papan atas, yang merupakan cucu dari teman kakeknya.
Ghara keluar dari kamar dan berjalan dengan gontai, tetapi hal tersebut tak mengurangi sedikitpun ketampanan yang melekat di wajahnya.
Hingga saat Ghara sudah bergabung di pesta. Dia segera menghampiri Gerry, Edo dan Liliyana.
"Wuih, tuh muka asem amat, udah kayak gak nete sebulan," ledek Gerry lengkap dengan senyum yang terlihat sangat menyebalkan di mata Ghara.
Hingga pria itu pun melirik sinis. "Berisik lu, Anjingg! Bukannya bikin gue seneng, malah jadi tambah spaneng."
"Jangan dipancing, Bre. Cucunya buaya lagi PMS, entar lu diengap baru tahu rasa!" timpal Edo sambil terkekeh. Keduanya tahu bahwa Ghara terpaksa bertunangan dengan Keysa. Padahal Ghara sangat membenci wanita itu.
"Lu juga sama, Sat!" sentak Ghara. Dia terus melayangkan tatapan tajam, hingga wajahnya semakin terlihat garang, membuat Gerry dan Edo terpaksa diam, dengan bibir yang melipat ke dalam.
Sementara Lily yang tidak tahu apa-apa, hanya ikut-ikutan tersenyum. Ketika melihat wajah masam sang kakak. "Udah jangan marah-marah, nanti gantengnya ilang lho."
Lily membenahi dasi kupu-kupu yang dikenakan oleh Ghara. Membuat pria itu sedikit mengendurkan kedua alisnya yang sedari tadi menaut. Sebab fokusnya malah beralih pada bibir ranum Lily yang terlihat sangat menarik untuk disesap. Semakin ditatap, nyatanya semakin membuat dia berhasrat.
Hingga tiba-tiba Ghara tersadar saat mendengar deheman Gerry. "Ehem, keselek biji!"
Pria itu pura-pura terbatuk, sementara Edo sudah tertawa keras sambil memegangi perutnya.
"Ck, Bangkee!"
***
Tak berapa lama kemudian acara pertunangan itu pun dimulai. Banyak sekali kamera yang mengabadikan momen tersebut. Namun, Ghara tidak tersenyum sedikitpun ketika dia naik ke atas panggung untuk bertukar cincin dengan Keysa. Yang ada, pandangan matanya hanya tertuju pada sang adik, Lily.
Dia terus memperhatikan gerak-gerik gadis berusia 20 tahun itu. Hingga tanpa sadar membuat cincin yang ada di tangannya terjatuh.
"Eh, sorry, sorry," kata Ghara dengan reflek. Lalu mengambil bulatan kecil yang sempat menggelinding itu.
Keysa yang awalnya tersenyum jadi menatap sebal. "Ck, yang fokus dong, Ghar!"
"Ya namanya gak sengaja!" cetus pria itu, kembali ke mode garang. Keysa mencebik, sebab Ghara memang sulit sekali untuk ditaklukkan. Namun, dengan ikatan pertunangan ini ia yakin, pelan-pelan Ghara akan jatuh cinta padanya.
Suara tepuk tangan pun menggema, ketika dua pasang cincin itu sudah tersemat di jari masing-masing pemiliknya.
Namun, sumpah demi apapun. Tidak ada kebahagiaan di hati Ghara, karena setelah itu dia turun dari panggung. Sementara pesta di ballroom hotel itu berlangsung dengan sangat meriah.
***
Lily ikut menikmati pesta pertunangan kakaknya. Hingga tiba-tiba seorang pria yang merupakan teman kuliahnya, datang dan menawari satu gelas minuman.
"Minum, Li," ucap Frans—dia bisa datang ke mari, karena orang tuanya juga diundang.
"Oh iya, Frans. Makasih ya."
Lily menerima uluran gelas cantik itu sambil mengulum senyum. Demi menghargai Frans yang selama ini ia kenal baik, Lily pun meminumnya sedikit.
Awalnya tampak biasa saja, tetapi tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang lain. Hingga membuat Frans diam-diam menyeringai.
"Eum, Frans. Aku pamit ke toilet sebentar yah," ucap Lily, semakin merasa tak karuan dengan tubuhnya. Apalagi saat ia melihat tatapan Frans yang terlihat aneh.
"Mau aku anter?"
"Oh gak, aku bisa sendiri."
Lalu tanpa menunggu jawaban Frans, Lily segera melangkah meninggalkan pria itu. Sementara di belakangnya, Frans mengikuti Lily, tanpa gadis itu ketahui.
Dan ketika Lily hendak masuk ke dalam toilet. Tiba-tiba tangannya ditarik dengan paksa, membuat dia sangat terkejut. Dia langsung mendelik saat tahu siapa orang yang melakukan itu semua padanya. "Frans, kamu mau apa?!"
"Kamu gak butuh ke toilet, Li. Kamu butuh aku. Kita nikmatin malem ini berdua." Kata Frans dengan santai, padahal ini semua adalah bentuk rencananya, untuk mendapatkan Lily. Karena selama ini dia sudah mengagumi gadis cantik itu.
Mendengar itu, Lily pun meronta-ronta, tak peduli pada sekujur tubuhnya yang terasa panas. "Lepas!"
"Kamu jangan gila, Frans!"
"Lepasin aku, Badjingan!"
Namun, Frans tak mau mendengar, dia terus menyeret tangan Lily dengan kasar, hingga mereka sampai di depan kamar yang sudah disiapkan olehnya.
Frans hendak membuka pintu, tetapi tiba-tiba dari arah lain muncul tendangan yang tak terduga, diiringi teriakan yang menggema. "Bangsaatt!"
Tak hanya Frans yang terkejut, tapi Lily juga merasakan hal yang sama ketika melihat Ghara sudah ada di depan matanya. Pria itu menatap marah, dan langsung melayangkan tinju pada Frans yang masih terkulai di atas lantai.
"Mau lu apain Adek gue hah?!" sentak Ghara dengan nafas yang memburu. Dia sangat emosi sekali melihat Lily yang diseret seperti hewan.
Sebelum Frans menjawab, Ghara kembali melayangkan bogem mentah. "Anjiing lu yah!" Teriaknya, sementara hidung Frans mulai mengeluarkan darah.
Ghara seperti ingin menghabisi pria itu di tempat, tetapi teriakan Lily membuat kesadarannya langsung pulih. Lantas dia bangkit dari tubuh Frans, dan membawa adiknya ke ruangan yang sebelumnya dia pakai untuk bersiap-siap.
Ghara menurunkan Lily yang sedari tadi menggelinjang dalam gendongannya. Lalu menangkup kedua sisi bahu gadis cantik itu. "Bilang sama gue, apa yang udah dia lakuin?!" Ghara bertanya dengan nada menyentak, karena emosinya belum stabil.
Akan tetapi bukannya menjawab, Lily justru berteriak panas, seraya merabaa perut Ghara. Membuat pria itu paham apa yang sedang dirasakan oleh adiknya.
"Anjinnggg!"
***
Hai, hai, ketemu incu Buaya di sini😁😁😁
Ngothor tekanin sekali lagi ya, di sini banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh, jadi yang bagi yang gak suka, harap skip. Gak usah aneh-aneh pake acara komen nyakitin, atau kasih rate satu, okey?
Semoga suka🙈
Salam anu👑
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
As Ngadah
seng penting ngakak Thoorr 😃😃😃
2024-10-23
0
Tuti Asnia92
ini lanjutan novel sebelah yg episodenya cm 27 , tapi kok namanya beda?
harap penjelasannya thor
2024-03-27
0
Nacita
iya anyiiinnnggggggg 🤣 namanya bukan ghara, tpi gukguk, gong2 aja deh dr tdi 🤣
2024-03-09
0