Dokter Meets CEO

Arsen mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, senyum tak henti-hentinya menghiasi wajah tampannya, ia begitu senang, ketika Gabby datang ke hotel.

Ia merasa di atas awan, karena Gabby memergokinya di hotel bukan dengan Kristin, melainkan dengan kliennya. Ia tidak tahu, Untuk apa Gabby datang ke hotel.

Tapi yang jelas, dari wajah Gabby, Arsen mengetahui bahwa Gabby berbohong tentang pertemuannya dengan Gissel. setidaknya sekarang Gabby bisa sedikit percaya kepadanya.

Arsen mengambil ponselnya, kemudian menelepon Kristin. Ia berencana untuk pergi bersama Kristin ke apartemen Kristin, karena Karena ia tidak jadi pulang dengan Gabby.

Setelah menelpon Kristine, Arsen memutar mobil, kemudian ia menjemput Kristine yang ternyata masih ada di hotel. Setelah sampai, Kristine langsung naik ke dalam mobil dengan cemberut, membuat Arsen mengerutkan keningnya.

”Kau kenapa?” tanya Arsen.

“Aku kesal saja dengan istrimu. Berani sekali dia menatapku dengan tatapan mencemooh," gerutu Kristine. Rupanya, ia sadar bagaimana tadi Gabby menatapnya.

“Sudahlah, yang penting dia sudah tidak ada. Ayo kita ke apartemenmu saja,” jawab Arsen. Seketika senyum tercetak di wajah Kristine, kemudian ia bergelayut manja di tangan Arse Setelah itu, Arsen pun memajukan mobilnya.

Tanpa Arsen dan Kristin sadari, Shelomita berhasil memotret saat mobil Arsen datang lagi kembali lagi dan menjemput Kristin.

Saat tadi, Gabby dan Arsen pergi dengan mobil mereka masing-masing, Selomita memutuskan untuk menunggu di hotel, karena ia curiga dengan Kristin yang terus menatap Gabby dan Arsen dari dalam lobi.

Dan feelingnya benar, keputusan untuk tak meninggalkan hotel adalah keputusan terbiak, hingga ia bisa mendapatkan bukti yang lebih dari cukup.

Setelah mobil Arsen pergi, Selomita langsung naik kemobilnya, kemudian ia mengikuti mobil Arsen. Kali ini, ia tak boleh gagal, misinya harus berhasil, dia harus mendapatkan mendapatkan bukti tentang perselingkuhan Arsen dan Kristine.

Saat mobil sedang berjalan, Selomita menggeram kesal, karena mobilnya tertahan di lampu merah, sedangkan mobil Arsen sudah melaju. Ia mengusap wajah kasar, kemudian memukul kemudi karena kesal, Arsen bisa lolos. Tapi setidaknya, Ia mempunyai bukti bahwa Arsan memang benar berselingkuh.

••••

“Baby apa kau lapar?” tanya Arsen pada Kristine yang sedang memeluknya. Tentu saja mereka sudah melakukan hal yang terlarang. Bahkan, tubuh mereka masih sama-sama polos.

Kristine menggeleng. “Aku tidak lapar, aku hanya ingin memelukmu seperti ini. Rasanya, aku menjadi gila ketika dua minggu ini aku tidak memelukmu,” jawab Kristine sambil menelusupkan wajahnya ke dada bidang Arsen. Tiba-tiba, ia teringat sesuatu, kemudian ia mengangkat kepalanya, hingga tatapannya beradu pandang dengan Arsen.

“Apakah kau sudah menyentuh Gabby lagi?’ tanya Kristine, Arsen menggeleng.

“Entahlah, dia tidak suka disentuh. Bahkan, dia selalu menghindar ketika aku menyentuhnya. Padahal aku menyentuhnya agar dia tidak curiga dengan hubungan kita,” jawab Arsen lagi membuat Kristine tersenyum senang. Kemudian ia bangkit dari berbaringnya. Lalu mencium pipi Arsen.

“Baguslah, aku tidak ingin kau menyentuhnya. kau hanya milikku darling,” ucap Kristine, membuat Arsen terkekeh.

“Bagaimana jika kita bermain lagi,” ajak Kristine, dengan membelai dada Arsen.

Tentu saja Arsen mengangguk, ia begitu rindu tubuh Kristine, hingga ia tak ingin berhenti. Toh, dia sudah mengirim pesan pada Gabby bahwa dia kembali ke kantor dan detik ini pula, mereka kembali melakukan, hal yang tak seharusnya mereka lakukan.

Scroll gengs