NovelToon NovelToon
Sahabat Jadi Musuh

Sahabat Jadi Musuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Enemy to Lovers / Idola sekolah
Popularitas:698
Nilai: 5
Nama Author: Miss Cassandra

Kisah dua sahabat bernama Clara Adelin dan Intan Nuraini..

Kisah mereka dimulai dari persahabatan masa SMA namun sebuah konflik membuat persahabatan mereka putus .

Akan kah kisah mereka kembali seperti dulu lagi...

yuk ikuti terus kisah.... 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Cassandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERKEJUT

Lanjut gaes semoga ada boom like'...

Aamiin

HAPPY READING 🌺🌺🌺

***

Dua Minggu kemudian....

Pertemuan pun di lakukan di sebuah Restoran X disebuah ruang VVIP.

Keluarga Clara sudah datang lebih dulu menunggu pihak pria datang, Clara tampak gugup apalagi saat ini ia memakai dress.

Dia lebih nyaman memakai casual namun malam ini permintaan ibunya untuk tampil feminim.

"Mah...risih." bisik Clara

"Hanya sebentar sayang ,sudah ya kamu Cantik kok." ucap Amira

Disamping Clara ,Rasya terkekeh melihat adiknya yang gelisah dan mulai bosan.

"Jangan ketawa kak." Clara mencubit paha sang kakak

"Aduh... bar-bar sekali kamu dek." Clara hanya mendengus sebal

"CK... Sebal." Clara menatap sekeliling dan waiters mulai menata pesanan

"Silahkan Tuan, nyonya."

"Terimakasih."

Waiters pun keluar ruangan dan tak berselang lama sepasang suami istri masuk dengan setelan elegant namun tanpa putranya.

"Malam Bagus ...Amira maaf kami terlambat."

"Malam Daren... Lina tidak apa-apa,oh iya dimana putramu?"

"Oh iya putraku berada di toilet sebentar lagi kesini maaf ya...ah ini Clara calon tunangan putraku Amira?"

"Iya ini Clara putriku, salam dengan Tante Lina sayang ."

"Salam Tante saya Clara ."

"Wah sopan sekali, kamu juga cantik nak.."

Clara tersenyum simpul dan meremas dress-nya.

Tak lama seseorang pun masuk dengan kemeja hitam .

"Maaf semuanya saya dari toilet...hallo Om.. Tante.."

"Wah nak Chiko..." Clara yang mendengar nama Chiko pun mendongak

"Loh kamu kenal Amira dengan putraku?"

"Jadi dia putramu Lina...astaga hampir lupa nama kamu Chiko Permana kan nak , ya ampun pantas tidak asing ."

"Iya Tante saya Chiko Permana." namun pandangan Chiko ke arah Clara yang terpaku

"Chiko ....,ini mimpi atau ...?" Clara tetap diam bingung

"Clara Adelin...kau tidak tahu rasanya sekarang awalnya aku ragu dan enggan tapi setelah melihat ini aku bahagia.." Chiko tersenyum menatap Clara dan itu dilihat semuanya

Skip...

Acara pun berlangsung Clara dan Chiko sudah langsung pertunangan ini kesepakatan privat.

Clara hanya diam selama acara dinner menatap cincin yang melingkar dijari manisnya.

Chiko terus menatap Tunangannya yang baru saja ia pasangkan cincin.

Rasa bahagia dan tak menyangka masih menyelimuti hati nya.

"Intan ...aku harus apa sekarang, rasanya aku bingung tapi?" Clara membatin dan mendesah pelan ia melirik kakaknya

Clara memberi isyarat dan ternyata di mengerti Rasya.

"Maaf mah ..pah...om dan Tante saya permisi sebentar dengan Clara." Rasya beranjak menggenggam tangan sang adik

Chiko yang hendak keberatan pun tidak jadi ia menghargai privasi tunangan nya.

Diparkiran...

"Ada apa dek hm?" tanya Rasya

Bukan nya menjawab Clara malah memeluk kakaknya sedikit terisak.

"Hei ..ada apa kamu keberatan hm, biar Kaka yang bilang ke mereka Clara." Clara tetap diam

"Katakan dek jangan buat kakak bingung." Clara pun melepas pelukannya dan isakan lirih masih menatap kakak nya sendu

"Kak ...apa yang harus kulakukan esok kak.." Rasya mengernyit heran

"Katakan yang jelas Clara?"

"Kak...cincin ini... bagaimana bisa aku memakai nya , bisakah Clara hanya simpan saja." Clara menunjuk cincin nya

"Kenapa dengan cincin itu dek...?"

"Kak... intan." ucap Clara lirih

"Ada apa dengan intan?"

"Dia ..." Clara menunduk, "Dia mencintai Chiko kak.." Clara semakin bingung saat ini

Rasya mendesah ikut bingung dengan situasi nya .

"Kamu serius dek?" Clara mengangguk

"Aku harus apa kak..." Clara pun menarik cincin itu

"Dek kalian baru saja tunangan, kenapa cincin nya kamu lepas!" Rasya bingung namun. juga tak bisa setuju dengan tindakan Clara adiknya

Clara tak menjawab namun melepas kalung nya dan menaruh cincin itu sebagai bandul kalung nya.

Clara memakai kembali kalung nya dan menyembunyikan didalam.

"Dek ..?" Clara menatap kakak' nya

"Kak ..hanya ini yang bisa Clara perbuat Clara tak bisa musuhan dengan intan."

"Dek kamu bisa bilang itu hanya cincin biasa kan, ga perlu kamu simpan."

"Kak...Chiko juga pakai! Kakak pun tahu itu." Rasya menggeleng kepala namun saat hendak berucap dari arah belakang ada sosok yang berucap

"Kak bisa tolong tinggalkan kami berdua?" pinta Chiko

Rasya pun menoleh dan mengangguk namun tangan nya di cekal Clara .

Clara menggeleng, " kak.."

"Sudah dek kalian perlu bicara..." Rasya melepas perlahan dan kembali masuk memberi ruang kedua nya

Setelah kepergian Rasya, Chiko menatap Clara lembut namun saat tatapan nya kearah jarinya rautnya berubah.

"Dimana cincinnya?" Clara tak menjawab

"Clara...." Chiko mendekat dan menatap manik Clara

Clara pun mendongak dan menatap netra Chiko.

Clara mengeluarkan kalungnya dan menunjukkan ke Chiko tanpa kata.

Chiko menarik nafas mengatur emosinya agar tak meledak melihat tindakan Clara malam ini belum lama tersemat tapi sudah dilepas.

"Kenapa?"

"Intan...." dahi Chiko berkerut saat mendengar nama Intan

"Maksudnya?" Chiko semakin menatap intens tunangan nya

"Chiko...intan, menyukai mu" cicit Clara dan Chiko terkejut

"Dia menyukai mu Chiko...apa yang harus ku katakan jika ia melihat cincin kita sama."

"Huft....dengar Clara kita juga tidak mungkin terus-terusan berbohong bukan? Akan lebih baik intan tau daripada dia akan kecewa nanti."

"Aku tidak bisa.." Chiko memegang tangan Clara lembut

" bukan kah aku sudah bilang hanya kamu yang kusukai bukan intan atau orang lain, aku pun tidak ingin memberi harapan pada orang lain Clara..itu tidak benar. "

"Kita hadapi sama-sama oke..." Clara melihat Chiko dan terdiam tatapan teduh Chiko membuat nya nyaman

"Boleh hm...?" Clara akhirnya mengangguk

"Sini kalung nya , aku pasangkan lagi cincinnya."

"Boleh tetap dikalung sementara?" chiko kembali menarik nafas dalam

"Baiklah, ayok masuk ayah dan ibu mau bicara sama kamu sebelum pulang." Clara mengangguk

Keduanya masuk kembali dan saling bicara.

Acara pun selesai dan masing-masing kembali ke kediaman.

.

.

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!