Tidak seperti namanya yang berarti Ratu, Queen selalu menjadi wanita yang tidak pernah diratukan oleh pria yang dicintainya. Daniel, cinta pertamanya yang sudah empat tahun ia perjuangkan cintanya tidak pernah membalas cintanya. Begitu pun dengan Kevin yang sudah berstatus sebagai suaminya. Bahkan Kevin dengan teganya merencanakan pernikahan di saat dirinya masih mengandung anak mereka walau status pernikahan mereka hanyalah sementara.
Tak ingin hatinya semakin terluka akibat pernikahan mereka yang akan berujung perpisahan membuat Queen memilih pergi meninggalkan Kevin sebelum melahirkan. Kepergian Queen dari hidup Kevin berhasil membuat Kevin menyadari arti hadirnya Queen dalam hidupnya selama ini dan membuat Kevin menyesal karena terlambat menyadari perasaannya.
Penyesalan Kevin pun tiada guna karena Queen telah pergi dari hidupnya bersama pria yang siap memberikan seluruh hati dan hidupnya hanya untuk Queen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hal yang ingin dibicarakan
"Tentu saja. Zel sudah harum gini habis mandi, Nek!" Adunya.
Mama Hasna tersenyum mendengarnya. Pandangan Zeline pun beralih pada Dara yang tengah tersenyum kepadanya.
"Hai, Princess." Sapa Dara.
Zeline tersenyum malu mendengar Dara memanggilnya dengan sebutan Princess. Ia pun melepas dekapan Mama Hasna lalu beralih memeluk Dara yang sudah berjongkok di sebelah Mama Hasna.
"Hai, Anty." Jawab Zeline di dalam dekapan Dara.
Dara tersenyum lalu sesaat kemudian melepas dekapannya.
"Hai Zeline..." sapa Farhan dan Fahri berbarengan sambil tersenyum penuh arti pada Zeline.
"Hai Kak Farhan, Kak Fahri." Balas Zeline dengan menatap Farhan dan Fahri dengan tatapan penuh selidik. Karena tidak biasanya Farhan dan Fahri memanggil namanya dengan benar seperti saat ini.
"Zeline sayang, dimana Mama dan adikmu?" Tanya Dara yang membuat perhatian Zeline terputus dari Farhan dan Fahri.
"Mamah dan adik masih berada di kamar, Anty. Tadi Mamah masih menyusui Adik Ziko." Jawab Zeline.
"Oh... seperti itu." Jawab Dara.
"Ayo duduk dulu Nenek, Anty." Ajak Zeline.
"Kami tidak diajak?" Timpal Farhan.
"Tentu saja Kakak diajak. Ayo duduk dulu, Kak." Ajak Zeline.
Dara dan Mama Hasa tersenyum mendengar ucapan Zeline. Mama Hasna dan Dara pun berjalan ke arah ruang tamu diikuti Farhan, Fahri di belakangnya.
"Zeline, sebelum ke sini tadi kami sempat membelikan hadih untukmu." Bisik Farhan di telinga Zeline.
"Hadiah apa itu, Kak?" Tanya Zeline dengan kening mengkerut.
"Kami akan memberikannya nanti kepadamu. Sekarang kita duduk dulu." Balas Fahri.
Zeline mengangguk dengan wajah polosnya tanpa rasa curiga sama sekali pada kedua sepupu jahilnya itu.
"Nenek, tunggu sebentar Zel ingin memanggil Mamah dulu." Ucap Zeline.
Mama Hasna mengangguk mengiyakan.
Zeline pun segera berjalan ke arah tangga lalu menaiki anak tangga satu persatu. "Mamah... Nenek datang ini." Ucap Zeline dengan sedikit berteriak saat sudah berada di tengah anak tangga.
Mama Hasna menggelengkan kepalanya melihat tingkah Zeline yang memanggil Naina dari anak tangga bukan langsung ke kamarnya.
"Maaf Nek, Zel capek ini." Ucap Zeline saat sudah kembali ke ruang tamu.
"Nda tapek?" Timpal Fahri yang membuat wajah Zeline masam seketika.
"Tak apa... ayo duduk dulu. Jangan mendengarkan ucapan Kakakmu." Ucap Mama Hasna.
Zeline pun menurut lalu duduk di atas sofa yang bersebelahan dengan Mama Hasna.
"Mama... Kak Dara..." ucap Naina yang baru saja turun dari dalam kamarnya.
Mama Hasna dan Dara pun seketika berdiri menyambut kedatangan Naina.
"Apa Mama dan Kak Dara sudah lama?" Tanya Naina setelah memeluk Mama Hasna dan Dara barang sejenak.
"Tidak begitu lama. Mama dan Dara baru saja sampai." Jawab Mama Hasna.
Naina mengangguk paham lalu meminta Mama Hasna dan Dara untuk duduk kembali.
"Kenapa Mama datang tidak memberi kabar lebih dulu? Tahu begitu Nai bisa membuatkan masakan untuk Mama dan Kak Dara." Ucap Naina.
"Tak masalah... lagi pula Mama memang mendadak datang ke sini." Jawab Mama Hasna.
"Apa ada hal penting yang ingin Mama bicarakan?" Tebak Naina.
Mama Hasna pun mengangguk mengiyakan. "Oh ya, kenapa Ziko tidak dibawa turun ke bawah?" Tanya Mama Hasna.
"Ziko baru saja tidur, Mah. Jika Mama ingin, Nai bisa membawanya turun sebentar lagi, Mah." Jawab Naina.
"Tidak perlu, Nai, biar Mama saja yang naik ke kamarmu nanti." Ucap Mama Hasna.
Naina pun mengangguk menjawab ucapan Mama Hasna.
"Apa Daniel belum pulang, Nai?" Tanya Mama Hasna.
"Sepertinya sebentar lagi Daniel akan pulang, Ma." Jawab Naina.
"Nah, itu Papah pulang!" Seru Zeline sambil menunjuk Daniel yang tengah berdiri di ambang pintu.
Daniel pun segera berjalan masuk ke dalam rumah. Pun dengan Naina yang segera berjalan ke arah Daniel untuk menyambut kepulangan Daniel.
"Sayang, Mama dan Kak Dara ada di sini?" Tanya Daniel sambil menatap pada Mama Hasna dan Dara.
"Ya, Mama baru saja sampai." Jawab Naina.
Daniel mengangguk paham lalu berjalan ke arah Mama Hasna dan menyalami Mama Hasna.
"Tumben sekali Mama datang ke sini tidak mengabariku lebih dulu?" Tanya Daniel setelah mendaratkan bokongnya di kursi single.
"Mama datang karena ada hal penting yang ingin Mama bicarakan padamu, Daniel." Jawab Mama Hasna.
***
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Queenara update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Kita Harus Menikah!🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.
kepin bakal balik lagi ke Quee