Jika biasanya seorang wanita yang terlibat oleh seorang anak dan juga ayahnya, maka kali ini berbeda.
Smith Rian Andromeda, dia harus terlibat dengan seorang anak laki-laki yang bernama Lev Zoran Rostova dan juga ibunya, Irina Rostova.
"Aku mau Ayah Smith yang jadi ayahku. Kalau tidak, maka aku tidak akan tingal sama Ibu lagi. Aku bakalan pergi dari rumah sampai Ibu tidak bisa menemukanku!"
Lev yang berusia 9 tahun tahun itu agaknya sedang masa-masa memberontak. Dia kesal dan marah karena ibunya tidak pernah menjawab saat dirinya bertanya tentang ayah kandungnya.
Bagaimana Smith menghadapi situasi ini?
Akankah Irina menerima permintaan Lev, atau dia hanya menganggap bahwa itu hanya sebuah gertakan?
Lalu, bagaimana sikap Lev saat ayah kandungnya muncul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Mafia 04
"Eughhhhh sayang, aku mencintaimu. Aaah ini sungguh sangat luar biasa. Apa kau tahu, kamu sungguh cantik.Tampilanmu yang polos seperti ini selalu bisa membuatku bergairah. Irina, kamu wanita tercantik yang pernah aku temui. Tidak ada lagi wanita yang secantik kamu. Aku mencintaimu, Irina."
Hosh hosh hosh
Irina membelalakkan matanya dengan sangat lebar. Padahal dia tidak berniat tidur. Tapi mungkin karena tubuh dan pikirannya lelah, alhasil dengan posisi duduk pun dia bisa terlelap. Dan sialnya, dia memimpikan kenangan lama. Kenangan yang membuatnya merasa sangat jijik dengan tubuhnya sendiri.
"Bajingan sialan, ughhh," umpatnya marah.
Irina berlari ke kamar mandi. Dia dengan cepat menanggalkan pakaiannya lalu mengguyur tubuhnya dibawah shower. Cuaca Kota Bali yang panas, membuat Irina tidak ragu mengguyur tubuhnya dengan air dingin.
"Jijik, jijik sekali. Sungguh menjijikkan. Kenapa, kenapa itu menempel padaku. Sungguh sangat menjijikkan, arghhh," geramnya.
Irina menggosok kuat tubuhnya. Seolah ada noda yang menempel dan susah dihilangkan.
Irina menggosok kulit tubuhnya dengan sangat keras sehingga kulitnya terlihat merah. Mimpinya tentang bagaimana dia bercintaa dengan pria itu membuat Irina melakukan ini semua.
Sebenarnya bukan hanya karena mimpi. Ulah pria bernama Robert Sander itu, membuat Irina mengalami isu tentang kebersihan. Orang-orang menyebutnya OCD. Obsesif Compulsive Disorder, merupakan gangguan mental yang diderita Irina Rostova setelah dia berhubungan dengan Robert Sander.
Irina sangat terobsesi dengan kebersihan. Dia akan menggosok tubuhnya kuat-kuat saat mandi setelah bertemu dengan orang lain dari luar. Dia bahkan meminta pelayannya untuk membuang semua baju yang telah dikenakan setelah bertemu orang.
OCD yang diderita oleh Irina itu sekarang sebenarnya jauh lebih berkurang dari pada sebelumnya, tapi itu hanya untuk orang-orang yang ada di kediamannya. Dan tentu saja untuk Lev, yang merupakan putranya.
Irina sangat benci bersentuhan dengan orang asing. Meskipun cuaca Bali begitu panas, dia tetap akan menggunakan pakaian yang tertutup dan juga sarung tangan.
"Nyonya, apa Anda menggosok tubuh Anda dengan keras lagi? Ini sangat merah." Anya bertanya ketika dia menyiapkan pakaian untuk Irina. Anya adalah salah satu orang yang tahu asal mula Irina menderita OCD.
"Jangan khawatirkan hal yang sepele, Anya. Bagaimana pencarian Lev? Sudah semalaman dia berulah? Jika tidak ada titik temu, aku sungguh akan mengobrak-abrik kota ini."
"Jangan, Anda tidak boleh melakukan itu, Nyonya. Jika Anda melakukan itu, akan memicu konflik dengan Wild Eagle dan Black Wolf. Meski dua klan milik kembar gila itu sudah tidak aktif di dunia bawah, tapi mereka masih menguasai negri ini. Anda tidak lupa kan mengapa kita memilih Bali sebagai tempat pertemuan?"
Sial!
Irina mengumpat lirih sambil mengusap wajahnya kasar. Dia hampir melupakan hal tersebut.
Dipilihnya Bali untuk melakukan pertemuan antara dia dan 'temannya' itu karena di tempat ini dijamin aman. Informasi pertemuan mereka tidak akan bocor kepada klan mafia lainnya. Semua itu adalah karena pengaruh Wild Eagle dan Black Wolf.
Dua klan mafia yang namanya melegenda di jamannya itu, sampai saat ini masih sangat disegani. Klan mafia lain dari negara luar, tak akan berani berbuat macam-macam jika berada di sini. Bahkan dulu Magna Abror, gangster besar dari negeri Paman Sam pun tidak berkutik disini.
"Hah, ya aku mengerti. Sekarang fokuslah mencari Lev, Anya. Aku serahkan semua itu padamu. Dan tolong panggilkan Dale kemari," ucap Irina pasrah.
Anya menganggukkan kepalanya. Dia langsung ke luar dari ruangan itu.
Jika itu Dale, maka itu adalah tangan kanan Irina untuk pekerjaan mafia dan pekerjaan perusahaan tentunya. Usia Dale jauh diatas Irina. Dale adalah pria yang diambil oleh ayahnya Irina, dan secara alami seperti kakak lelaki Irina.
"Apa kau sudah tidak apa-apa, Irina?" tanya Dale ketika dia masuk ke dalam kamar Irina. Meski Dale bukan orang yang pandai dalam menghibur orang lain, tapi dia cukup peka dengan kondisi dan situasi dari Irina.
"Yaah, ini tidak terlalu buruk. Lev sudah sering melakukan ini bukan? Jadi aku tidak banyak khawatir. Hanya saja ini lebih lama dari dugaanku. Hari ini, apa jadwal kita, Dale?"
Irina tetap bersikap profesional. Dia tetap akan mengerjakan pekerjaannya di sini. Meski hati dan pikirannya tidak karuan karena menghilangnya sang putra, namun hati kecilnya yakin bahwa tidak akan terjadi sesuatu yang buruk terhadap putranya itu.
Selain sebagai pimpinan Chernyye Rozy, Irina juga melanjutkan perusahaan yang ditinggalkan oleh sang ayah yakni Rova Lab.
Rova Lab adalah perusahaan yang bergerak dalam segmen layanan IT. Jadi, Irina tetap harus profesional dalam mengerjakan pekerjaannya meski tengah berada di luar negaranya dan juga ditengah kasus menghilangnya Lev.
"Baiklah kalau begitu Irina. Aku akan mulai, jadi ... ."
Dale mulai membahas pekerjaan dan Irina pun juga memerhatikan laporan dari Dale dengan seksama. Sesat dia mengesampingkan Lev yang kabur dari rumah. Ya kata kabur memang lebih tepat untuk kasus Lev ketimbang kata hilang, karena memang Lev yang pergi.
Anak buah dari Chernyye Rozy dikerahkan oleh Irina dimana Anya yang jadi pemimpin. Anya yang paling dekat dengan Lev pun tidak bisa mengira-ngira dimana Lev berada.
"Tuan Muda, dimana Anda sebenarnya?" ucap Anya dengan penuh kekhawatiran.
Sedangkan ditempat lain, anak yang tengah dicari oleh banyak orang itu masih tidur di atas kasur. Dia baru bangun saat pintu kamarnya di ketuk.
"Lev, apa kau belum bangun?" panggil Smith sambil mengetuk pintu.
"Eughh, ya aku sudah bangun, Uncle," sahut Lev.
Lev beranjak dari tempat tidurnya. Dia mencuci wajahnya. Tak lupa dia memakai softlens dan juga kacamatanya saat hendak keluar dari kamar.
"Bagus, ayo sarapan dulu. Aku tidak tahu apa yang kamu sukai untuk makan pagi. Makanya aku hanya menyiapkan roti saja."
"Tidak masalah, Uncle. Ini sudah lebih dari cukup. Terimakasih."
Lev mengambil roti tawar yang sudah dipanggang itu. Dia juga mengambil strawbery jam lalu mengoleskan jam itu ke roti.
Sebelum memasukkan roti tersebut ke mulut, Lev mengedarkan pandangannya. Dia melihat kesana kemari seolah mencari sesuatu.
"Apa kau mencari ayah dan ibuku?" tanya Smith. Rumah menjadi sedikit sepi memang karena kedua orangtuanya pulang ke Jakarta. Suasana tersebut mungkin terasa oleh Lev.
"Iya, dimana Oma dan Opa?" sahut Lev.
"Sudah pulang ke Jakarta. Mereka mengambil penerbangan pagi. Jadi Lev, aku yang akan menghantarkan kamu pulang ke rumah keluargamu."
Ya?
Lev nampak terkejut dengan dengan ucapan Smith. Tapi bocah itu berhasil menyembunyikan ekspresinya dengan baik.
"Apa Uncle tahu dimana rumahku?" tanya Lev dengan tenang. Diat tidak boleh menunjukkan kegugupannya.
"Kamu yang tahu, bukan aku. Makanya, jadilah penunjuk jalan agar aku bisa mengantarkan mu,"ujar Smith.
Lev langsung melihat ke arah Smith dengan perasaan yang tidak bisa dia deskripsikan. Meskipun terlihat tak acuh dan juga tenang, tapi Lev merasa bahwa pria dewasa di depannya ini mengetahui banyak hal.
"Apa yang Uncle tahu tentangku?" ucap Lev sedikit tajam.
"Lev Rozan Rostova, putra dari seorang CEO Rova Lab yakni Irina Rostova. Kamu bukanlah bocah biasa yang akah tersesat dan hilang begitu saja. Jadi Lev, selesaikan makan pagi mu dan mari aku antarkan kamu pulang menemui ibu mu."
Doeeeenggg
TBC
Klo cuma rekaman, Richi masih aman nyawaya, tapi klo disertai kamera tersembunyi dalam kalung yang Richi pake, nyawa Richi jadi taruhan 🤔
Dimana richi akan menemukan arti keluarga di tengah² LEV & yg lainnya.
Semangat richi...kamu bener2 menemukan JATI DIRI kamu sendiri..Semangat✊️✊️