NovelToon NovelToon
Istri Yang Tak Dirindukan

Istri Yang Tak Dirindukan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:58.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

3 tahun menikah, Yusuf selalu bersikap dingin terhadap Hazel.
namun saat Hazel memutuskan untuk pergi, Yusuf seperti orang gila mengejar cinta sang istri mati-matian.
Ikuti kisahnya hingga akhir ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria Egois

"Jangan sentuh aku! Aku ini wanita yang sudah memiliki suami tahu!" pekik Hazel saat Yusuf melemparnya ke atas ranjang.

"Ternyata kau wanita yang cukup setia juga." Yusuf tersenyum simpul.

"Setidaknya tunggu sampai proses perceraianku selesai. Setelah itu aku akan menghubungimu tampan." racau wanita yang tengah mabuk berat itu.

"Jangan harap kau bisa bercerai denganku!" senyum di wajah tampan Yusuf mendadak sirna kala mendengar perkataan Hazel.

"Hey tampan, kenapa wajahmu berubah masam begitu?" wanita berambut panjang itu melingkarkan kedua tangannya di leher Yusuf.

"Kau jadi semakin mirip dengan suami dingin dan kejamku itu tahu. Ah ya satu lagi, impoten juga ha..." racau Hazel.

"Kau itu berisik sekali! Berhenti berbicara tidak jelas!" Yusuf membungkam bibir Hazel dengan sebuah ciuman.

"Kenapa kau menciumku!" Hazel melerai ciuman tersebut dengan susah payah.

"Kalau aku tidak membungkam mulutmu, pasti kau akan terus mengatakan pada semua orang kalau aku impoten." Yusuf membuka kancing kemejanya satu persatu, kemudian melempar kemeja berwarna biru itu kesembarang arah.

"Ayo kita buktikan, apa aku impoten seperti katamu atau tidak?" Yusuf mengungkung tubuh mungil Hazel dengan tubuh kekarnya.

"Tidak, aku tidak mau! Lepaskan aku!" Hazel terus memberontak, namun tenaganya tak sebanding dengan tenaga Yusuf.

Yusuf mencoba membuka gaun yang di pakai Hazel, tapi karna terlalu susah, pria itu jadi merobeknya saja.

"Brengsek!" Hazel tak terima diperlakukan seperti ini.

"Shit! Apa yang kau lakukan!" pekik Yusuf saat Hazel menendang bagian inti tubuhnya yang sudah mengeras.

"Rasakan! Kau pantas menerimanya! Dasar mesum!" Hazel tersenyum mengejek, kemudian ia mencari posisi yang nyaman untuk tidur karna matanya mulai terasa berat.

"Ck, tidak kuat minum tapi sok-sokan minum alkohol. Kalau malam ini aku tidak datang menyusulmu, entah apa yang akan terjadi padamu?" Yusuf memandangi wajah polos Hazel yang sudah mulai terlelap.

"Kau adalah milikku Hazel dan selamanya akan menjadi milikku. Aku tidak akan melepaskanmu dengan mudah." Yusuf mencium kening Hazel kemudian ikut membaringkan diri di samping wanita cantik itu.

***

Pagi harinya...

"Apa yang terjadi? Kenapa pakaianku seperti ini?" Hazel yang baru terbangun dari tidurnya merasa heran kala melihat gaun malamnya sudah terkoyak.

Netra Hazel berotasi menelisik sekitar, Hazel cukup terkejut kala menyadari dirinya sedang berada di kamar Yusuf.

"Kenapa aku kembali ke rumah ini? Bukannya tadi malam aku sudah pergi dan sedang merayakan kebebasanku di club bersama Ara?" dahi Hazel mengkerut. Otaknya berpikir keras mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

Potongan-potongan memori tentang kejadian semalam mulai bermunculan meski samar-samar.

"Akkk! Kenapa aku harus mabuk di depan Yusuf sih! Pasti dia semakin ilfeel padaku sekarang." Hazel menutup kedua wajahnya dengan telapak tangan karna merasa malu dengan apa yang terjadi semalam.

"Kau sudah bangun?" tanya Yusuf yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk yang melilit pinggangnya.

"Kenapa kau tidak memakai baju! Dasar mesum!" Hazel memalingkan wajahnya ke arah lain agar tidak melihat perut sixpack Yusuf yang sangat menggoda imannya.

"Memangnya kenapa? Kitakan sudah lama menikah. Apa kau masih merasa malu terhadapku?" goda Yusuf.

"Kita akan segera bercerai! Jadi kau tidak boleh berpenampilan seperti itu lagi di hadapanku! Paham!" Hazel mengingatkan.

"Siapa bilang aku setuju bercerai denganmu!" tepis Yusuf.

"Tadi malam kau sudah setuju." Hazel kembali mengingatkan.

Sepasang suami istri itu terus berdebat, tak ada yang mau mengalah.

"Tadi malam itu aku sedang emosi, tidak sungguh-sungguh mengatkannya." kilah Yusuf.

"Tuan Yusuf Adriansyah! Bukankah kau tidak pernah mencintaiku. Jadi aku mohon tolong lepaskan aku." Hazel mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada. Saking kesalnya pada sang suami, Hazel sampai menyebut nama lengkap pria itu.

"Tidak cinta bukan berarti harus berpisah kan?" balas Yusuf datar. Tanpa ada rasa malu pria itu hendak berganti pakaian di depan Hazel.

"Hentikan!" Hazel menutup kedua matanya agar tidak ternoda.

"Kenapa kau harus malu? Bukankah kau sudah sering melihatnya?" sengaja Yusuf.

"Tentu saja aku malu karna sudah lama sekali kita tidak melakukan hal itu." wajah Hazel sudah merona merah.

"Bagaimana kalau kita lakukan hari ini?" Yusuf mengikis jarak diantara mereka.

"Ada apa denganku? Kenapa jantungku berdebar kencang?" batin Yusuf saat netranya bertatapan dengan netra biru Hazel.

"Kenapa Yusuf menatapku seperti itu? Apa dia akan melakukan hal itu?" bibir Hazel sudah merekah siap untuk dicium.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu mengurungkan niat Yusuf yang semula hendak mencium bibir Hazel.

"Bersihkan dirimu, tubuhmu bau alkohol tahu!" titah Yusuf.

"Menyebalkan! Aku tahu kau tidak akan mampu melakukannya!" Hazel berlalu pergi menuju kamar mandi dengan perasaan kecewa.

"Apa kau bilang!" Yusuf pasti memberi pelajaran pada Hazel andai suara ketukan pintu tidak kembali terdengar.

Pria tampan itu berjalan ke arah pintu utama untuk mencari tahu siapa yang berani mengganggunya pagi-pagi sekali.

"Ada apa?" sinis Yusuf saat melihat sang asisten berdiri di ambang pintu.

"Saya hanya ingin mengingatkan saja tuan, kalau jam 08.00 pagi ini kita ada meeting dengan tuan Saga." Tyo mengingatkan.

"Kau pikir aku sudah pikun sampai harus diingatkan segala! Aku masih ingat!" hardik Yusuf dengan wajah tidak bersahabat.

"Kalau anda masih ingat, kenapa anda belum bersiap juga tuan? Bukankah 15 menit lagi meeting akan segera dimulai. Tuan Saga sangat tidak suka dengan orang yang tidak menghargai waktunya." Tyo memperlihatkan jarum jam ditangannya yang sudah menunjukan pukul 07.45 pagi, sedangkan Yusuf masih memakai handuk yang melilit di pinggangnya. Belum bersiap sama sekali.

"Kalau kau terus mengajakku berbicara, bagaimana aku bisa bersiap!" hardik Yusuf.

Bukannya rasa terima kasih yang Tyo dapatkan karna sudah mengingatkan sang tuan, tapi malah caci maki yang pria itu dapatkan.

Bruk!

Yusuf menutup pintu dengan kasar. Tyo hanya bisa mengelus dadanya sendiri.

"Sabar-sabar." batinnya.

***

"Sial, aku tidak menyisakan satu pakaian pun di lemari. Lalu aku harus memakai apa?"

Tadi malam Hazel sudah mengemas rapih seluruh barang miliknya, tak ada satupun yang tersisa.

"Apa aku pakai ini saja?" Hazel memilih-milih kemeja milik Yusuf.

Pakaian Yusuf telihat seperti kemeja over size saat Hazel memakainya. Hazel memakai ikat pinggang agar penampilannya tetap terlihat menarik.

"Kenapa kau memakai kemejaku?" tanya Yusuf yang baru saja kembali ke kamar.

"Dia terlihat sangat sexy, kenapa aku baru menyadarinya sekarang?" batin Yusuf. Kemeja yang dipakai Hazel tingginya hanya setengah paha saja, pria manapun akan tergoda melihatnya.

"Semua pakaianku ada di rumah Ara." ucap Hazel apa adanya.

"Sudahlah, nanti aku akan membelikanmu yang baru." Yusuf tidak mau berdebat lagi dengan Hazel karna tidak ingin sampai terlambat menghadiri meeting dengan tuan Saga.

Bergegas pria itu berganti pakaian di depan Hazel, membuat Hazel hanya bisa menelan salivanya dengan susah.

"Hari ini aku ada meeting penting. Kau tidak boleh pergi kemanapun tanpa seizinku!" peringati Yusuf seraya mengunci pintu agar Hazel tidak bisa kabur.

"Mas Yusuf, kau tidak bisa melakukan hal ini padaku! Hari ini aku harus betemu seseorang." Hazel terus memutar handle pintu namun pintu tersebut tak kunjung terbuka.

"Dasar pria kejam dan egois!" maki Hazel sampai terdengar ke tempat Tyo berdiri.

"Tuan, apa tidak papa mengurung nyonya di dalam?" cemas Tyo.

"Tidak papa, lagi pula dia itu cuma ibu rumah tangga biasa. Tidak keluar rumah sehari juga tidak akan membuatnya mati bukan?" ucap Yusuf.

Bersambung.

1
Dewi
Yusuf aku pengen cubit ginjal kamu, boleg gak😬
Dewi
Dengerin tuh Yura, jangan macem macem sama Hazel. Nanti Yusuf marah
Dewi
Jangan Hazel, cari tempat lain aja deh
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
langsung nyosor aja si Yusuf😁😁
Cantika
wek/Sob/
Cantika
percaya diri sekali babang yang satu ini
Cantika
kamu tuh yang sombong
Cantika
waduh, kasian Hazel penderitaannya gak ada habisnya
Cantika
selamat Hazel
Soraya
lanjut
Ma Em
Yusuf baru bertemu dgn Hazel langsung sosor aja kaya bebek 😀😀
Ma Em
Ada ada saja rintangan yg Hazel lakukan setelah Hazel bisa hamil untuk bisa mengobati anaknya malah Hazel nya yg mengidap penyakit jantung .
Uswatun Hasanah
lanjut
Lee Mbaa Young
hamil kl kau mati trus siapa yg ngurus anakmu. mkne to makane tau anak e sakit kn bisa hub mantan minta donor sum sum yusuf kn bisa. jd km gk hamil km bisa hidup lbih lama.
kl bgini anak mu hidup km mati anakmu ae gk tau siapa bpknya. trus siapa yg ngurus kl km mati. mlh bikin sengsara anak.
Farida Rida
Kenapa ya ceritanya orang yg lemah selalu dibuat menderita, Hasel mau bekerja di Perusahaan mantan suaminya dan nanti disana dia di hina" gitu ya
Cantika
jangan pikirkan masa lalu Hazel, fokus saja pada masa depanmu.
Ma Em
Semoga usaha Hazel dan Ara begitu juga dgn Dr Jacob bisa membuahkan hasil yg memuaskan Hazel bisa hamil lagi agar bisa mengobati penyakit Steffani .
Dewi
Bener kata Ara, Yusuf kena karma
Cantika
walaupun sikap ara kurang baik tapi setidaknya dia baik sama Hazel
Cantika
Udah disakiti selama bertahun-tahun tapi masih cinta, kayak gak punya harga diri aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!