Arabella seorang gadis yatim-piatu yang tinggal bersama bibi nya yang jahat dan serakah.
Ara di jual oleh bibi nya kepada bos Mafia yang terkenal sangat kejam dan juga sadis.
bagai manakan nasip ara selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Sontak Albert menjadi geram, ia menatap Ara dengan tajam, Ara terlihat berdiri dengan tetap menghafalnya dengan tatapan sendu. saat Albert mendekatkan pisau itu di wahaha Ara, sontak Ara memejamkan matanya seakan pasrah jika itu menyayat kulitnya.
" aku ingin sekali mencicipi tubuhmu ini, tapi sayang aku masih punya urusan yang harus aku selesaikan" ucap Albert kemudian langsung melangkah keluar kamar meninggalkan Ara seorang diri.
Ara menghela nafas lega, setidaknya kali ini ia terselamatkan dari nafsu bejat pria iblis itu, meski ia tidak tau nasip nya kedepan bagai mana.
Albert melangkah dengan tetap menuju ruang tengah, ia duduk di sana menyadarkan kepalanya di sofa mewah miliknya.
Seorang pria bertubuh besar serta tinggi nampak mendekatinya dengan ragu-ragu.
" maafkan saya tuan, saya hanya mencari seorang gadis yang masih suci, seperti yang tuan perintahkan, namun saya tidak menyangka jika gadis itu mengecewakan tuan"
Albert menghembuskan nafasnya kasar, membuat pria yang saat ini tengah berdiri di hadapannya menjadi gugup dan juga takut.Terlebih seringai licik yang menghiasi bibir sang ketua mafia yang terkenal sadis.
" apa kau bisa menjamin padaku, jika gadis itu benar benar masih perawan? " tanya Albert dengan wajah datarnya.
" saya sangat yakin tuan, sebab wanita itu berani menjamin jika gadis itu belum pernah di jaman oleh pria manapun, bahkan Ara belum pernah pacaran"
" hemm.. "Albert tersenyum menyeringai, ia benar-benar sangat puas akan wanita yang berhasil di dapatkan jon kali ini. jon salah satu anak buah yang sering kali mendampinginya kemanapun ia pergi.
" tidak masalah, aku puas dengan wanita yang kau bawa kali ini, penolakannya membuatku semakin bergairah"
"dia boleh menolak ku saat ini, tapi tidak setelah ini" lanjutnya dari dalam hati.
Jon bernafas lega saat bosnya itu mengeluarkan kata puas, karena sebelumnya, ia selalu mendapatkan makian ataupun bentakan dari sang bos jika pilihan nya tidak sesuai dengan yang BOnya inginkan.
" panggilkan Siska ke sini" perintah Albert kepada jon.
" bik tuan! " jawab jon yang bergegas pergi memanggil Siska.
Tak lama sekarang wanita cantik yang mengenakan celana jeans ketat di pasukan dengan jaket kulit pun datang.
" tuan memanggil saya? " tanya Siska sambil menunduk hormat.
" ya, aku punya tugas untuk mu. bawa wanita yang ada di kamarku ke kamar pelayan, aku tidak mau tau kau harus membuatnya mau melayaniku, apa kau paham? "
Raut tidak senang terlihat dari wajah Siska, namun sesaat ia menggunkan kepalanya.
" akan saya usahakan tuan"
" bagus, kau boleh pergi"
Siska kembali menggunakan, lalu beranjak pergi dengan langkah tegap, meninggalkan Albert dan juga jon.
Sementara jon memberanikan diri untuk mendekat kerah bosnya untuk bertanya pada sang atasan.
" apa tuan akan menjadikannya sebagai seorang pelayan? "
" tentu saja, dia bukan lah ratu di rumah ini, dia juga menolak untuk melayaniku. itu artinya dia tidak layak mendapatkan fasilitas di mansion ini"
" kita lihat saja, sampai kapan dia kan menolakmu, dan aku percaya kalau Siska mampu membuat gadis itu berubah pikiran" ucap Albert dengan seringainya.
" kita akan kemana tuan? " tanya jon saat melihat guan nya hendak pergi.
" Markas"sahut Albert.
Albert dan jon berlaku pergi meninggalkan mansion dengan di ikutibeberapa anak buah dari Albert, dua mobil melesat dengan kencang menembus lalu lalang kendaraan yang memadati jalanan kota.
Dua orang nampak membukakan pintu gerbang yang tinggi, saat mobil yang di tumpangi Albert dan jon dan mobil yang di tumpangi anak buah Albert telah sampai di markas Black Hold.
" Selamat datang, Tuan! "sambut seorang pria sembari merupakan pintu mobil.
Albert hanya menggunakan dengan wajah dinginnya, belasan pria bersenjata api tampak membungkuk hormat kala Albert dan Jon melangkah memasuki Markas tersebut.
" Tuan anda sudah datang? " sambut seorang pria menunduk hormat.
" dimana penghianat itu" tanya Albert dengan dingin.
" mari tuan"pria itu langsung membawa Albert ke ruang bawah tanah tempat penyekapan berada.
Albert nampak senyum menyeringai sambil menatap seseorang yang tengah terikat di sebuah tiang.
" lepaskan aku" perintah pria yang sedang terikat sambil Meranta-ronta.
" berikan cambuk itu"perintah Albert.
salah satu anak buah Albert langsung bergegas mengambilkan sebuah cambuk dan menyerahkannya kepada Albert.
" Berani sekali kau menghianati ku" kata Albert di iringi dengan cambukan keras di tubuh pria bertelanjang dada yang tengah di ikat.
Semua meringis saat melihat bos mereka yang terkenal sadis itu mencambuk sang penghianat dengan keras tanpa belas kasih.
"Aukkkhhh.." pria itu meringis kesakitan, kemudian meminta ampun kepada Albert.
" tidak ada ampunan bagi seorang penghianat, gara-gara ulah mu itu aku mengalami kerugian sampai milyaran! "ucap Albert dengan kesal dan kembali mencambuk pria itu dengan keras.
Albert memang terkenal sangat kejam dan sadis jika menghukum seorang penghianat, dan Albert akan meminta anak buah nya menyaksikan bagai mana dirinya menghukum seorang penghianat, hal itu bisa menjadi pertimbangan semua anak buahnya yang ada keinginan untuk Berkhianat.
" Apa di antara kalian yang ingin Berkhianat seperti dia? " tunjuk Albert kepada pria yang sudah lemah karena baru saja merasakan belasan bahkan puluhan sambukan di tubuhnya.
" Tidak tuan! " sahut anak buahnya kompak.
Albar tersenyum puas, kemudian ia mendekati sang penghianat yang sudah babak belur. pria itu terus meringis kesakitan merasakan tubuhnya yang terasa perih serta remuk.
" katakan pada ku, kenapa kamu melakukan semua ini? "
" apa kau ingin membunuhku sekarang? ayo bunuh aku! sebentar lagi juga kekuasaan-Mu akan runtuh" ucap pria itu dengan suara lemahnya.
Bugh!
Sebuah pukulan keras mendarat di wajah si penghianat, sehingga darah segar mengucur dari hidungnya.
" Tidak akan ada yang bisa melengserkan kekuasaan! " ucap Albert yang kembali menghajar habis habisan sampai si penghianat itu tak sadarkan diri.
****
Di tempat dalam mansion Ara hanya bisa meringis kesakitan saat Siska menamparnya dengan keras.
" apa kau masih menolak untuk melayani tuan Albert? " bentak Siska dengan keras.
" aku tidak akan pernah mau untuk melayaninya, meski kau menyiksaku, bahkan meski kau membunuhku sekali pun, aku tidak akan pernah mau melayaninya " ucap Ara dengan tegas.
Mendengar jawaban dari Ara membuat Siska kembali menampar Ara dengan sama kerasnya seperti tadi. tidak hanya sekali Siska menampar Ara bahkan berkali-kali hingga pipi Ara sampai bengkak dan hidungnya sampai mengeluarkan darah segar.
" cukup nona" seru bik Surti yang tiba tiba saja datang membawa sepiring makanan.
" siapa yang mengizinkan bibik untuk datang ke kamar ini? apa bibik tau kalau Tuan meminta ku untuk mengajarinya dan membuat dia mau melayani Tuan" ucap Siska dengan nada kesal.
.
.
Siska