CINTA BEDA KASTA

CINTA BEDA KASTA

01. Jadilah Ibu Untuk Anakku.

“Rea.”

Andrea yang sedang menyiram bunga mawar di taman belakang rumah majikannya tersentak. Selama tiga bulan bekerja di rumah keluarga Dinata, ia belum pernah sekalipun mendengar sang nona yang di rawatnya berbicara.

Dengan cepat, gadis berusia dua puluh dua tahun itu mematikan saluran air, kemudian menghampiri sang nona yang tengah duduk di atas kursi roda.

“Non?”

Manik mata Andrea memanas, ia yang selama ini berbicara dan menjawab sendiri, kini bisa mendengar suara sang nona.

Audrey Bertha Dinata, seorang gadis berusia dua puluh lima tahun, mengalami depresi setelah ia di lecehkan oleh pria tak di kenal, saat menghadiri pesta ulang tahun salah satu temannya. Tak sampai disitu, putri kedua keluarga Dinata itu, kini tengah mengandung dan sebentar lagi akan melahirkan.

“Rea.”

Kata itu kembali terucap. Namun, pandangan wanita hamil itu tetap kosong seperti biasa.

’ya Tuhan. Terima kasih, akhirnya nona mau berbicara.’

Syukur Andrea di dalam hati.

Gadis itu pun bersimpuh di hadapan kursi roda sang nona.

“Non.”

Ia genggam lembut tangan ringkih wanita yang telah ia anggap seperti kakak perempuan.

“Rea, maukah kamu menjadi mama untuk bayiku?”

Pertanyaan yang terlontar dari bibir sang nona, membuat kedua alis Andrea bertaut.

“Mak-maksud nona apa?”

Audrey yang sejak tadi menatap jauh, kini mengalihkan pandangannya. Ia tatap wajah polos Andrea.

“Jadilah ibu untuk anakku.” Ucapnya sekali lagi.

Kepala Andrea menggeleng.

“Nona, non yang akan menjadi ibu untuk adik bayi. Dan aku akan menjadi bibinya.”

Tangan Audrey terulur menyentuh pipi Andrea. Ia mengusap lembut kulit tanpa riasan itu.

“Jadilah ibu untuk anakku. Karena aku tak bisa merawatnya.”

Kepala Andrea menggeleng lebih kencang. Ia ikut mengenggam tangan Audrey yang ada di pipinya.

“Nona jangan berkata seperti itu. Kita akan merawat adik bayi bersama-sama. Bukannya aku sudah sering mengatakan. Kita akan bermain dan mengasuhnya bersama.“

Audrey tersenyum mendengar ucapan gadis itu.

“Kamu yang akan merawatnya. Mengasuh dan mengajak bermain.”

Tanpa di minta, air mata mengalir begitu saja, dan membasahi pipi Andrea.

’Ya Tuhan, apa yang sedang nona Audrey rasakan? Aku mohon, biarkan dia tinggal lebih lama dengan kami. Dan merawat bayinya kelak.’

Andrea tidak tau, apa yang tengah wanita hamil itu rasakan. Ia tidak pernah mengeluh sakit, namun beberapa kali gadis itu mendengar sang nona meringis.

“Kamu mau kan, Rea?”

Andrea akhirnya mengangguk untuk menyenangkan hati Audrey.

“Apa yang sedang terjadi disini?”

Suara wanita paruh baya tiba-tiba menginterupsi mereka berdua. Dengan cepat Andrea mengusap pipinya.

“Nyonya, nona Audrey baru saja berbicara padaku.” Adunya pada sang majikan.

“Benarkah?”

Wanita paruh baya itu ikut berjongkok di depan sang putri.

“Apa yang kamu ucapkan, nak? Bisakah mama mendengarnya?”

Ada kegetiran yang terdengar dari ucapan nyonya Dinata. Bagaimana tidak, sudah hampir 9 bulan sang putri menjadi tuna wicara. Ia bahkan mendatangkan seorang ahli kejiwaan, namun tak ada perubahan yang terlihat dari putrinya.

“Mama.”

“Iya, sayang. Ini mama.” Suara nyonya Dinata bergetar. Ia seperti baru mendengarkan buah hatinya berbicara untuk pertama kali.

“Mama.”

Audrey tersenyum menatap wanita yang telah melahirkannya itu.

“Aku sayang mama.”

“Mama juga sangat menyayangimu, nak.”

Wanita paruh baya itu kemudian mendekap erat tubuh sang putri.

“Kenapa baru berbicara sekarang, sayang? Mama sangat merindukan celotehanmu.”

Ya, sebelum kejadian memilukan yang menimpanya, Audrey merupakan gadis yang ceria. Ia sangat cerewet dengan orang-orang yang di sayangi.

Namun, kejadian naas itu merebut segalanya. Audrey tak hanya kehilangan kehormatannya sebagai seorang wanita, namun ia juga kehilangan semangat hidup. Membuat gadis itu berubah menjadi bisu.

“Mama, apa mama akan menyayangi anakku?”

Tanya yang terlontar dari bibir sang putri membuat nyonya Dinata tersentak.

“apa maksudmu, nak?”

Wanita paruh baya itu melepaskan dekapannya. Ia pandangi dengan lekat wajah pucat sang putri.

“Apa mama akan menyayangi anakku?” Ulangnya lagi.

“Tentu saja. Dia cucu mama. Sudah pasti mama akan menyayanginya.”

Senyum tipis terbit di bibir Audrey.

“Berjanjilah, ma. Tolong sayangi anakku.”

“Mama janji, sayang.”

Nyonya Dinata kembali memeluk putrinya.

Andrea yang sejak tadi diam mendengarkan percakapan ibu dan anak itu merasa sedikit heran. Ia merasa jika Audrey tidak seperti orang depresi saat berbicara.

“Tolong jaga anakku.”

Alis nyonya Dinata berkerut mendengar ucapan sang putri.

“Iya mama akan menemani kamu menjaganya.”

“Tidak, ma. Bukan aku. Tetapi Rea. Dia yang akan menjaga anakku.”

Tangan ringkih Audrey menunjuk ke arah Andrea.

“Rea.”

Wanita hamil itu meminta Andrea mendekat. Dan gadis itu menurut.

“Berjanjilah di depan mama. Kamu akan menjaga anakku. Dan menjadi mama untuknya.”

Kepala Andrea menggeleng lemah, air matanya kembali turun. Sungguh ia tak sanggup melihat keadaan sang nona. Wanita itu sama sekali tidak menangis, namun setiap kalimat yang terlontar dari bibirnya mengandung kesedihan.

“Rea.. Aku mohon. Jaga anakku, jadilah mamanya.” Audrey menggenggam dengan erat tangan Andrea.

“Rea.”

Kali ini nyonya Dinata yang memanggil namanya. Wanita paruh baya itu mengedipkan mata, memberi tanda kepada Andrea agar menyanggupi ucapan sang putri.

Andrea mengerti, ia pun menganggukkan kepalanya. Untuk saat ini, jawab ’iya’ yang paling bisa membuat hati Audrey tenang.

“Iya, nona. Aku berjanji akan menjaga adik bayi, dan akan menjadi mamanya.”

Mendengar jawaban Andrea, secara serta merta Audrey memeluk gadis itu.

Tangisnya pun kemudian pecah. Didalam dekapan Andrea.

“Terima kasih, Rea.”

“Jangan menangis, nona.” Andrea mengusap lembut punggung sang nona.

Namun, bukannya berhenti, tangis wanita itu semakin kencang. Ia menagis karena merasa lega, kelak jika ia pergi, sang buah hati tidak akan sendirian. Ada Andrea yang akan menjaga anaknya.

“Ada apa ini?” Suara bariton tiba-tiba terdengar dari ambang pintu belakang rumah.

“Ma, ada apa ini?”

Tanya seorang pria berusia tiga puluh tahun kepada nyonya Dinata. Pemuda itu adalah putra pertamanya, yang bernama Arthur Byakta Dinata.

Arthur baru saja pulang dari kantor, ia tak mendapati ibu dan adiknya di dalam rumah. Asisten rumah tangga mengatakan jika mereka berada di taman belakang.

Pria jangkung itu tersentak mendengar suara tangisan. Dan yang membuatnya semakin terkejut, yang menangis tak lain adalah adiknya sendiri.

“Audrey sudah mau bicara lagi, Arth.” Ucap sang mama sembari bangkit dari berjongkoknya.

“Benarkah?” Arthur menatap sang adik yang masih terisak di dekapan Andrea.

“Audrey.” seru Arthur yang kini ikut melipat lutut di samping Andrea.

“Kakak.” Audrey melepaskan pelukannya pada Andrea, tatapannya beralih pada pria tampan di hadapannya.

“Kakak.”

Tangan gematarnya mencoba meraba wajah sang kakak. Arthur sedikit mendekat, agar sang adik bisa menjangkau wajahnya.

“Kakak.. tolong jaga anakku.”

Kaliamat yang sama kembali terlontar dari bibir Audrey. Ia hanya ingin memastikan, semua orang di rumah itu akan menyayangi anaknya, jika suatu hari ia pergi.

“Tentu, aku akan menjaganya.“

Audrey tersenyum mendengar jawaban sang kakak. Hanya pria itu yang menjawabnya dengan cepat.

“Jaga dia seperti kakak menjaga ku selama ini.”

“Iya. Aku akan menjaganya seperti aku menjagamu.” Arthur mengenggam tangan sang adik, kemudian mengecupnya.

Rasa bersalah sering kali muncul di benak pria itu, saat melihat keadaan sang adik. Ia merasa gagal menjalankan amanah mendiang sang papa, yang memintanya untuk menjaga mama dan juga adiknya.

“Maafkan aku, Audrey.” Ucapnya sembari mendekap sang adik.

Wanita hamil itu membalas dekapan sang kakak. Ia pun mengusap punggung lebar pria itu sesaat sebelum akhirnya tak sadarkan diri.

“AUDREY.”

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

wahyu widayati

wahyu widayati

yakinnnn keren bgt karyamu thor....tp kok yg ngelike sedikit ya....🙄

2024-09-16

1

Ria dardiri

Ria dardiri

baru mampir😘😘

2023-04-12

0

lovely

lovely

kasian Audrey korban perkosaan memng menyimpan trauma dan depresi tentunya 😓

2023-03-16

5

lihat semua
Episodes
1 01. Jadilah Ibu Untuk Anakku.
2 02. Harus Di Operasi.
3 03. Tolong Jaga Anakku.
4 04. Menikahlah Dengan Rea.
5 05. Princess Audrey.
6 06. Kepulangan Audrey Kecil.
7 07. Ingat Janjimu.
8 08. Calon Istri Arthur.
9 09. Lakukan Pendekatan.
10 10. Sarapan Pagi.
11 11. Berbelanja.
12 12. Tidak Memberitahu Mama.
13 13. Perhatian Arthur.
14 14. Menurutlah, Rea.
15 15. Pengasuh Baru.
16 16. Pergi Kontrol.
17 17. Hanya Pengasuh.
18 18. Kamu Mendengarnya?
19 19. Maafkan Aku.
20 20. Panggilan Wawancara.
21 21. Mengerjai Arthur
22 22. Dimana Gadis Itu?
23 23. Jangan Menolakku, Rea.
24 24. Bertemu Mantan Dosen.
25 25. Memilih Cincin Pernikahan.
26 26. Aku Tidak Perduli.
27 27. Aku Akan Bertanggung Jawab.
28 28. Kedatangan Arthur.
29 29. Aku Memecatmu.
30 30. Bertemu Celine.
31 31. Memanasi Celine.
32 32. Dia Bukan Pengasuh Audrey.
33 33. Lamaran Arthur.
34 34. Cincin Tunangan?
35 35. Rea Memiliki Tempat Di Hatiku.
36 36. Mencoba Gaun Pengantin.
37 37. Kakak Yang Gagal.
38 38. Memanasi Celine, Lagi.
39 39. Hari Pernikahan, ARREA.
40 40. Tidak Ada Yang Perlu Dijelaskan.
41 41. Buka Mata Dan Hatimu, Celine.
42 42. Menginap Di Hotel.
43 43. Kamu Milikku, Aku Milikmu.
44 44. Bulat Seperti Melon 21+++++
45 45. Pacaran Halal.
46 46. Kembali Pulang.
47 47. Ternoda Sejak Dini.
48 48. Pendekatan Macam Apa Itu?
49 49. Memenuhi Kebutuhan Suami.
50 50. Daripada Jajan Di Luar.
51 51. Mengusir Bibit Pelakor.
52 52. Hanya Pelampiasan.
53 53. Percaya Padaku, Sayang.
54 54. Makan Siang Bersama.
55 55. Bertemu Pengacara.
56 56. Di Tikung Atasan.
57 57. Bertemu Teman Arthur.
58 58. Memeluk Wanita Lain.
59 59. Dia Lebih Membutuhkan Kamu.
60 60. Menghidari Arthur.
61 61. Maafkan Aku, Sayang.
62 62. Kasta Kami Berbeda.
63 63. Memanfaatkan Kedekatan.
64 64. Menghukum Istri Durhaka.
65 65. Suka Mengurusi Kehidupan Orang.
66 66. Merayu Bayi Besar.
67 67. Amarah Arthur.
68 68. Sampai Kapan?
69 69. Tamu Tak Diundang.
70 70. Andrea Hamil?
71 71. Aku Sangat Bahagia.
72 72. Tentang Andrea.
73 73. Apa Yang Terjadi, Setelah Malam Itu..?
74 74. Aku Bahkan Tau Namamu.
75 75. Andrea Hamil Anakku.
76 76. Jangan Egois.
77 77. Mengundurkan Diri.
78 78. Si Ulat Bulu Lagi.
79 79. Bertemu Bryan.
80 80. Maafkan Aku, Audrey.
81 81. Kamu Tidak Mengundang Ku?
82 82. Tetangga Baru.
83 83. Cemburunya Dua Pria.
84 84. Resepsi Pernikahan.
85 85. Aku Mencintai Mu.
86 86. Terungkapnya Sebuah Fakta.
87 87. Kalian Tau Sesuatu.
88 88. Tidak Ingin Bertemu Mereka.
89 89. Membujuk Andrea.
90 90. Bu, Aku MerindukanMu.
91 91. Resmi Menjadi Putri Kita.
92 92. Maafkan Oma.
93 93. Audrey Kecil Mirip Bryan?
94 94. Menebus Waktu Yang Telah Berlalu.
95 95. Berdamai.
96 96. Aku Tidak Merayu 21++
97 97. Rumah Keluarga Kesuma.
98 98. Tau Tentang Andrea Sejak Lahir.
99 99. Thomas Dan Jenny.
100 100. Tinggallah Selama Yang Kamu Mau.
101 101. Apa Kamu Cemburu?
102 102. Kurang Ajar Sekali, Thomas.
103 103. Apa Yang Kalian Lakukan?!
104 104. Nikahi Jenny Secepatnya.
105 105. Lamaran Thomas dan Jenny.
106 106. Hari Pernikahan Thomas dan Jenny.
107 107. Apa Maksud Ucapanmu, Bryan Kesuma?!
108 108. Aku Membencimu, Kak.
109 109. Kenapa Harus Rea?
110 110. Apa Yang Terjadi Pada Rea?
111 111. Bangunlah, Sayang.
112 112. Maafkan Aku, Telah Menyakitimu.
113 113. Berpikir Sebelum Bertindak.
114 114. Tidak Mau Berpisah.
115 115. Dia Bukan Kakaknya Rea.
116 116. Melihat Dari Sudut Pandang Arthur.
117 117. Serahkan Dirimu Pada Polisi.
118 118. Sudah Mengikhlaskan.
119 119. Titip Adik Dan Putriku. ( TAMAT )
120 120. ExtraPart. Membantu Mencari Jalan Keluar.
121 121. ExtraPart. Pembukaan Tiga.
122 122. ExtraPart. Operasi Caesar.
123 123. ExtraPart. Selamat Datang, Jagoan.
124 124. Prince Arrea Kesuma Dinata.
125 125. Tidak Bisa Skin To Skin.
126 SPADAAA….
Episodes

Updated 126 Episodes

1
01. Jadilah Ibu Untuk Anakku.
2
02. Harus Di Operasi.
3
03. Tolong Jaga Anakku.
4
04. Menikahlah Dengan Rea.
5
05. Princess Audrey.
6
06. Kepulangan Audrey Kecil.
7
07. Ingat Janjimu.
8
08. Calon Istri Arthur.
9
09. Lakukan Pendekatan.
10
10. Sarapan Pagi.
11
11. Berbelanja.
12
12. Tidak Memberitahu Mama.
13
13. Perhatian Arthur.
14
14. Menurutlah, Rea.
15
15. Pengasuh Baru.
16
16. Pergi Kontrol.
17
17. Hanya Pengasuh.
18
18. Kamu Mendengarnya?
19
19. Maafkan Aku.
20
20. Panggilan Wawancara.
21
21. Mengerjai Arthur
22
22. Dimana Gadis Itu?
23
23. Jangan Menolakku, Rea.
24
24. Bertemu Mantan Dosen.
25
25. Memilih Cincin Pernikahan.
26
26. Aku Tidak Perduli.
27
27. Aku Akan Bertanggung Jawab.
28
28. Kedatangan Arthur.
29
29. Aku Memecatmu.
30
30. Bertemu Celine.
31
31. Memanasi Celine.
32
32. Dia Bukan Pengasuh Audrey.
33
33. Lamaran Arthur.
34
34. Cincin Tunangan?
35
35. Rea Memiliki Tempat Di Hatiku.
36
36. Mencoba Gaun Pengantin.
37
37. Kakak Yang Gagal.
38
38. Memanasi Celine, Lagi.
39
39. Hari Pernikahan, ARREA.
40
40. Tidak Ada Yang Perlu Dijelaskan.
41
41. Buka Mata Dan Hatimu, Celine.
42
42. Menginap Di Hotel.
43
43. Kamu Milikku, Aku Milikmu.
44
44. Bulat Seperti Melon 21+++++
45
45. Pacaran Halal.
46
46. Kembali Pulang.
47
47. Ternoda Sejak Dini.
48
48. Pendekatan Macam Apa Itu?
49
49. Memenuhi Kebutuhan Suami.
50
50. Daripada Jajan Di Luar.
51
51. Mengusir Bibit Pelakor.
52
52. Hanya Pelampiasan.
53
53. Percaya Padaku, Sayang.
54
54. Makan Siang Bersama.
55
55. Bertemu Pengacara.
56
56. Di Tikung Atasan.
57
57. Bertemu Teman Arthur.
58
58. Memeluk Wanita Lain.
59
59. Dia Lebih Membutuhkan Kamu.
60
60. Menghidari Arthur.
61
61. Maafkan Aku, Sayang.
62
62. Kasta Kami Berbeda.
63
63. Memanfaatkan Kedekatan.
64
64. Menghukum Istri Durhaka.
65
65. Suka Mengurusi Kehidupan Orang.
66
66. Merayu Bayi Besar.
67
67. Amarah Arthur.
68
68. Sampai Kapan?
69
69. Tamu Tak Diundang.
70
70. Andrea Hamil?
71
71. Aku Sangat Bahagia.
72
72. Tentang Andrea.
73
73. Apa Yang Terjadi, Setelah Malam Itu..?
74
74. Aku Bahkan Tau Namamu.
75
75. Andrea Hamil Anakku.
76
76. Jangan Egois.
77
77. Mengundurkan Diri.
78
78. Si Ulat Bulu Lagi.
79
79. Bertemu Bryan.
80
80. Maafkan Aku, Audrey.
81
81. Kamu Tidak Mengundang Ku?
82
82. Tetangga Baru.
83
83. Cemburunya Dua Pria.
84
84. Resepsi Pernikahan.
85
85. Aku Mencintai Mu.
86
86. Terungkapnya Sebuah Fakta.
87
87. Kalian Tau Sesuatu.
88
88. Tidak Ingin Bertemu Mereka.
89
89. Membujuk Andrea.
90
90. Bu, Aku MerindukanMu.
91
91. Resmi Menjadi Putri Kita.
92
92. Maafkan Oma.
93
93. Audrey Kecil Mirip Bryan?
94
94. Menebus Waktu Yang Telah Berlalu.
95
95. Berdamai.
96
96. Aku Tidak Merayu 21++
97
97. Rumah Keluarga Kesuma.
98
98. Tau Tentang Andrea Sejak Lahir.
99
99. Thomas Dan Jenny.
100
100. Tinggallah Selama Yang Kamu Mau.
101
101. Apa Kamu Cemburu?
102
102. Kurang Ajar Sekali, Thomas.
103
103. Apa Yang Kalian Lakukan?!
104
104. Nikahi Jenny Secepatnya.
105
105. Lamaran Thomas dan Jenny.
106
106. Hari Pernikahan Thomas dan Jenny.
107
107. Apa Maksud Ucapanmu, Bryan Kesuma?!
108
108. Aku Membencimu, Kak.
109
109. Kenapa Harus Rea?
110
110. Apa Yang Terjadi Pada Rea?
111
111. Bangunlah, Sayang.
112
112. Maafkan Aku, Telah Menyakitimu.
113
113. Berpikir Sebelum Bertindak.
114
114. Tidak Mau Berpisah.
115
115. Dia Bukan Kakaknya Rea.
116
116. Melihat Dari Sudut Pandang Arthur.
117
117. Serahkan Dirimu Pada Polisi.
118
118. Sudah Mengikhlaskan.
119
119. Titip Adik Dan Putriku. ( TAMAT )
120
120. ExtraPart. Membantu Mencari Jalan Keluar.
121
121. ExtraPart. Pembukaan Tiga.
122
122. ExtraPart. Operasi Caesar.
123
123. ExtraPart. Selamat Datang, Jagoan.
124
124. Prince Arrea Kesuma Dinata.
125
125. Tidak Bisa Skin To Skin.
126
SPADAAA….

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!