Transmigrasi Alreni

saat ini Reni berada di sebuah ruangan yang di penuhi figura dan ps 5 pun ada, Reni hanya bermain di HP nya, sedangkan abang nya dan yang lain nya bermain ps.

sungguh Reni bosan sebenarnya, tapi mau gimana lagi, dia yang ingin ikut ke sini.

"bang, aku bosan" ucap Reni kepada Kevan yang berada di samping nya dan juga Reni mencoba menggoyang kan tangan Kevan.

"ingin apa hm" ucap Kevan yang mengelus rambut Reni yang terlihat dari wajah nya jika Reni sedang bosan.

"Reni juga pengen main ps abang" ucap Reni dengan wajah memelas, hal itu membuat Kevan tidak tahan dengan keimutan dari Reni.

"berikan" ucap Kevan kepada Kevin yang sedang bermain, Kevin sebenar nya masih ingin bermain akan tetapi lirikan tajam dari Kevan membuat nya memberikan konsol ps yang ada di tangan nya.

"nih, lo main sama mereka tapi jika lo kalah kasih ke gue lagi" ucap Kevin yang menutup mata nya saat memberikan ps nya ke Reni.

"baiklah" ucap Reni yang setuju, Kevan sebenar nya ingin menolak akan tetapi Reni malah menyetujui nya.

"wihh, semoga deh lo menang lawan kami" ucap Rangga yang menantang.

"gue pasti menang sih" ucap Reni dengan percaya diri sambil mempersiapkan diri.

"lo satu tim dengan Deon, gue dengan Gilang" ucap Rangga yang dengan sengaja mempersatukan tim Reni dengan Deon.

"wah, curang nih lo sengaja ya, udah tau gue kurang jago main" ucap Deon yang sungguh tidak terima.

"nggak papa dong, mengalah saja" ucap Rangga yang tersenyum hal itu membuat Deon kesal. jika kalian tanya kenapa Kevin dan Galang tidak main ps itu karna konsolidasi nya cuma empat dan juga mereka cuma ingin bermain di HP nya.

"kalian berdua pasti sih kalah" ucap Rangga yang merasa akan menang, dan disetujui oleh Gilang, Deon yang memutar bola matanya nya ketika mendengar itu.

"tenang aja kak, gue pasti menang" ucap Reni yang percaya diri dan yakin bisa menang.

"nggak menang juga nggak dek, yang penting kamu senang" ucap Kevan yang menyemangati Reni dan membuat Reni senang.

"widih bro, tumben kata kata lo banyak hari ini" ucap Deon yang takjub dengan Reni karna bisa membuat Kevan mengeluarkan suara yang banyak.

Kevan hanya memutar bola matanya nya malas melihat teman nya yang satu ini.

"lo pada udah siap" ucap Gilang yang bertanya kepada ketiga nya yang bermain.

"siap" ucap Deon dan Rangga, Reni hanya mengangguk kan kepala nya tanda setuju.

mereka pun mulai bermain, awal awal tim Rangga yang paling banyak menembak dan hal itu membuat Deon pasrah pasti akan kalah dengan nilai mereka yang hanya sedikit berbeda dengan tim Rangga yang sudah banyak.

akan tetapi kali ini berbeda, Reni lagi yang lebih unggul karna menembak dengan cepat dan tepat sasaran di kepala, Reni menembak dengan sangat cepat hingga poin tim nya melewati poin dari tim Rangga. Hal itu membuat Gilang dan Rangga mencoba mencapai poin yang banyak lagi akan tetapi lagi lagi Reni langsung menembak lebih cepat dari yang tadi.

Kevin yang melihat itu hanya geleng geleng kepala melihat nya.

"memang ya, kita nggak boleh meremehkan di awal" ucap Kevin yang baru tau dengan kemampuan adik nya dalam bermain game, karna selama ini dia tidak pernah melihat adik nya bermain ps.

sedangkan Kevan disitu terlihat bangga ketika poin adik nya sangat banyak dari pada tim dari Rangga.

Game pun selesai, dan jelas pemenang nya adalah tim Reni, Reni dan Deon bertos ria dengan kemenangan mereka berdua, Rangga dan Gilang hanya bisa pasrah dengan kekalahan mereka berdua.

"gimana tuh, kata nya bisa menang" ucap Deon yang meremehkan Rangga dan Gilang, kini giliran Deon yang meremehkan karna tadi sebelum bermain malah Rangga dan Gilang dengan sombong berkata bila mereka berdua akan menang.

"gue akui, lo hebat banget bermain" ucap Gilang yang merasa kalah ketika bermain bersama Reni.

"iya dong, gue gitu loh" ucap Reni yang membanggakan diri nya.

"kok bisa sih lo nembak nya jago banget? "tanya Rangga yang merasa tidak percaya bisa dikalahkan bermain.

" ya bisalah, itu karna di dunia lama gue, gue sering menembak menggunakan senjata asli dan bukan di game"ucap Reni yang separuh dalam hati nya, mana mungkin kan jika Reni bilang langsung, yang ada mereka nanti pada syok.

"jago juga ya lo main game, tapi kok gue nggak pernah lihat lo main ps" ucap Kevin yang mulai curiga.

"itu... gue pernah main ps di rumah Dela dan Viola" ucap Reni yang segera menjawab, Kevin pun hanya percaya saja karna Reni asli memang pernah pergi kerumah Dela dan juga Viola.

"tunggu... bukan kah lo hilang ingatan" ucap Kevin yang seketika ingat jika Reni hilang ingatan.

"tapi kan gue hilang ingatan, tidak semua yang gue lupa ada separuh yang gue ingat" ucap Reni yang memang di ingatan nya hanya sedikit.

Kevin ber oh saja mendengar itu, Kevin segera menyodorkan tangan nya meminta konsol yang ada di tangan Reni.

"gue lagi dong" ucap Kevin yang berharap Reni memberikan nya, Reni pun yang memberi Kevin konsol itu karna Reni sudah malas bermain ps.

Reni pun duduk dengan santai sambil memainkan HP nya lagi.

DING

[tuan rumah mendapatkan misi, membantu pengamen mendapatkan uang

Hadiah :kecepatan berlari]

"tumben hadiah nya cuma satu" ucap Reni yang menyelitkan alis nya melihat itu.

[tergantung dari sistem utama tuan rumah]

"maksud dari misi apa ya sistem, apa gue harus memberikan uang yang banyak kepada pengamen" ucap Reni yang bertanya kepada sistem.

[tuan rumah tidak bisa memberikan uang langsung kepada pengamen, tapi tuan rumah hanya harus membantu nya mendapat uang,tuan rumah bisa pikirkan cara membantu nya mendapat uang tanpa memberi nya uang]

"wah, agak susah sih, biar gue pikirkan cara nya ketika gue melihat nya nanti" ucap Reni yang ingin melihat pengamen itu dulu baru memikirkan apa yang harus di kerja nya tanpa memberikan yang kepada pengamen.

[semangat tuan rumah, sistem bantu dalam doa saja]

ucapan sistem itu membuat Reni hanya memutar bola matanya dengan malas.

Reni di sini berbicara dalam hati ya guys, takut nya nanti jika berbicara langsung malah dikira gila gara gara bicara sendiri padahal bicara dengan sistem.

"bang gue pengen pulang, Reni udah bosan" ucap Reni kepada Kevan yang duduk di samping nya.

"baiklah" ucap Kevan yang mengiyakan karna tau, siapa saja akan bosan jika berada di sini terus.

"Kevin, gue pergi antar adik pulang dulu, lo pengen pulang atau masih pengen main di sini? " tanya Kevan kepada Kevin yang masih bermain.

"gue main dulu disini, kalian duluan aja" ucap Kevin yang setelah itu langsung fokus ke permainan nya.

mendengar itu Kevan dan Kevin pun keluar dari ruangan tempat mereka bermain ps.