" Daddy aku masih muda dan masih ingin menikmati hidup , kenapa harus menikah ?" ucap Aqila dengan tidak terima ketika Daddy meminta dia menikah .
" Aqila umur kamu udah 25 tahun jadi memang sudah seharusnya menikah , sudah cukup kamu foya-foya dan membuang waktu selama ini dan Daddy ingin kamu memberikan seorang cucu sebagai pewaris " tegas Daddy .
" Pewaris apa lagi Daddy, aku sudah memenuhi keinginan Daddy untuk menjadi presiden direktur di perusahaan keluarga lalu apa lagi masalah nya?" pertanyaan Aqila yang benar-benar tidak ingin menikah dan kalaupun menikah dia belum punya laki-laki yang tepat untuk dijadikan suami ideal baginya .
" Pokoknya Daddy nggak mau tau , kalau memang kamu tidak mau Daddy jodohkan cari calon suami sendiri dalam rentang waktu 1 Minggu ini jika tidak kamu akan Daddy nikahkan dengan Brian " pernyataan Daddy .
" What, Daddy aku nggak menyukai pria itu " tegas Aqila menolak tegas .
" Maka dari itu cari cepat calon suami " ucap Daddy pada Aqila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 sudah sama dewasa
" Tidak mau , Vincent" teriak Aqila melawan Vincent yang berada diatasnya.
" Dengar baik-baik Istriku , kita sudah dewasa bukan anak remaja lagi yang harus ngambek ataupun berantem setiap waktu " kata Vincent memegang kedua tangan Aqila diatas kepala .
" Jika ada masalah kita selesaikan dengan kepala dingin dan bicara baik-baik bukan malah sebaliknya" kata Vincent lagi melepaskan tangan Aqila yang sudah mulai tenang dan diam .
Vincent duduk ditepi ranjang lalu mengambil sebuah berkas didalam laci .
" Kenapa surat kontrak itu bisa ada disini " kaget Aqila dengan mata membeku .
" Vincent " Aqila berlari mengejar sambil berusaha merebut surat itu dari tangan Vincent.
" Vincent jangan " teriak Aqila ketika mereka sampai di balkon Vincent merobek surat kontrak mereka yang sudah ditanda tangani.
" Enggak " Aqila sampai menggapai demi bisa mengimbangi tinggi Vincent untuk merebut surat itu tapi terlambat Vincent sudah terlanjur merobek-robek nya lalu membuang ke udara .
Plakkkkk.
Aqila menampar wajah Vincent lalu kembali masuk kedalam kamar menangis sejadi-jadinya didalam selimut .
Vincent menarik lalu membuang selimut yang menutupi tubuh Aqila sampai kelantai .
" Vincent apa lagi yang kau inginkan" teriak Aqila benar-benar merasa frustasi dan lelah menghadapi Vincent yang sangat keras kepala .
Aqila duduk ditengah ranjang menatap Vincent dengan tatapan mata tajam benar-benar ingin melawan Vincent sepertinya.
Vincent ikut duduk ditepi ranjang ingin bicara baik-baik dengan Aqila tapi baru saja duduk Aqila sudah menjambak kepalanya sampai Vincent terbaring di atas ranjang.
" Benci Vincent" kata Aqila memukuli dan menendang kaki Vincent berkali-kali.
" Aku suka Aqila " kata Vincent secara tiba-tiba malah meladeni Aqila dan ikut melakukan hal yang sama seperti anak kecil .
" Akkkh"
Mereka berantem saling pukul dengan bantal dan penampilan mereka acak-acakan.
" Vincent" teriak Aqila langsung menyilangkan kedua tangannya didada ketika Vincent menarik bajunya sampai kancing lepas .
" Biar aku melihatnya" Vincent kembali menindih Aqila .
" Enggak " Aqila sangat overprotektif sampai beberapa kali dia menggigit Vincent yang akan menyentuhnya.
" Akhhhh" rintih Vincent ketika Aqila menggigit leher nya setelah beberapa kali menggigit lengan .
" Benar-benar nakal " Vincent memegang kedua tangan Aqila lalu menggigit juga leher Aqila dengan main-main.
" Hwaaaa" tangis Aqila ketika Vincent benar-benar menggigit nya .
" Lagi " kata Vincent masih dengan wajah cool nya menggigiti Aqila yang sudah menangis .
" Hwaaa, Mommy " tangis Aqila duduk memeluk lututnya setelah dilepaskan oleh Vincent.
Vincent turun dari atas ranjang lalu berdiri melepas celana nya sambil terus menatap Aqila .
Tok
Tok
" Masuklah " kata Vincent lalu seorang wanita sexi masuk .
" Aku tau ini berlebihan tapi aku tidak punya cara selain ini untuk membuat Aqila sadar kalau dia mencintai ku " batin Vincent terpaksa melakukan nya .
Aqila yang duduk itu menatap Vincent yang hanya memakai boxer bergantian dengan wanita itu .
" Rosella, Aku menginginkan seorang pewaris " pernyataan Vincent.
" Aku akan memberikan nya untukmu tuan " kata Wanita itu .
Vincent saling tatap dengan wanita itu namun dengan gerakan cepat wanita itu memegang kepala bagian belakang Vincent agar posisi mereka lebih dekat .
Prang.
" Akkkh "
Dengan penuh keberanian Aqila melempar sebuah vas kaca yang mengenai tepat kepala bagian belakang Vincent sekaligus tangan wanita itu .
" Keluar kau jala Ng" teriak Aqila berdiri dan menarik rambut wanita itu sambil berjalan .
" Aqila " kaget Vincent masih berdiri terpaku , tidak percaya Aqila akan sekejam itu .
" Lepaskan, akkkkh "
Aqila membuka pintu lalu melempar wanita itu sampai terjatuh kelantai .
" Berani menyentuh suamiku " kata Aqila dengan kejam menginjak tangan wanita itu .
Irene bersama bodyguard dan beberapa pelayan hanya bisa menelan ludah melihat wanita yang baru disuruh masuk 5 menit yang lalu keluar dengan kondisi mengenaskan.
" Apa " teriak Aqila menatap Irene sampai dia kaget dan gemetar.
Mereka semua langsung bubar ketika Aqila menutup pintu dengan kasar .
............
" Ternyata ketika Istriku marah jiwa psikopat benar-benar ada dalam dirinya" batin Vincent yang benar-benar tidak expect Aqila akan sekejam itu ketika marah padahal dia adalah wanita yang lembut .
Vincent yang malah berdiri terdiam itu kaget ketika Aqila menutup pintu .
Aqila dengan langkah sangat cepat mendorong Vincent yang masih berdiri disamping ranjang sampai berbaring telentang.
" Aqila , aku , aku " Vincent bergeser sedikit demi sedikit keatas ranjang merasa ngeri melihat Aqila yang berdiri di dekatnya.
Aqila tidak lagi menindih tapi duduk diatas perut Vincent lalu mencekiknya.
" Aqila aku milikmu " pernyataan Vincent memegang tangan Aqila yang mencekiknya, seperti bukan Aqila saja .
" Lalu kenapa kau membawa wanita lain " tangis Aqila tiba-tiba terisak ketika merasa relung hatinya sakit melihat Vincent bersama wanita lain .
" Aqila bukan kah kamu yang menyuruh aku menikah dengan wanita lain " ucap Vincent cepat duduk ketika Aqila turun dari pangkuan nya .
" Bukankah kamu tidak mencintai aku ?" kata Vincent perlahan tersenyum melihat Aqila yang menangis tersakiti pertanda benar dia mencintai Vincent.
" Nggak mau lagi ngomong sama Om " Aqila mengambil selimut diatas lantai lalu berbaring menutup seluruh tubuhnya.
Semangat kk author..
Ditunggu crazy up nya ya kk biar gak penasaran sama kelanjutan ceritanya