"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong
"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.
Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 30
" selamat zo akhirnya Lo bebas juga" ucapan selamat dari para sahabat, akhirnya kini zo bebas dari kasus yang menjerat perusahaan miliknya.
" Kak zo pe'luk..." ujar Mora yang minta di peluk oleh kakaknya
" Dasar, kamu udah punya suami juga, lihat mata suami kamu hampir keluar" ujar zo kepada adiknya yang sedari tadi dapat tatapan tajam dari Nicolas.
" Ish..iya iya" ujar Mora malas kalau suaminya itu ikut. ruang gerakannya pasti terbatas.
" Mor loe udah denger belum? Kalau Bu indah minggat." Ujar dara berbisik.
"Minggat! " Ujar Mora kaget
"Suutttt, ngomongnya jangan kenceng-kenceng, ntar kedengaran orang " ujar dara memperingatkan.
"Iya, jadi kata cowok gw Bu indah minggat dengan membawa uang donasi yang katanya udah nyampe milyaran"
" Dan yang parahnya lagi, Bu indah adalah otak dari penculikan suaminya " tambah dara semakin menggebu-gebu membuat kedua sahabatnya itu terkaget-kaget
" Haaaa..Lo yakin, itu semua perbuatan Bu indah?" Tanya Mora, sofa penasaran.
" Yah, yakin ga yakin hanya saja bukti tertuju padanya, dan sekarang polisi menetapkannya sebagai buronan." Ujar dara lagi.
" Ihh ngeri amat. berarti Bu indah psikopat dong?" Ujar Mora membuat mereka bergidik ngeri.
"Terus gimana dengan pak Edwin?" Tanya Mora penasaran walau sudah tidak punya perasaan apa-apa dengan mantan gurunya itu tetap saja Mora merasa khawatir .
"Pak Edwin sudah dibawa keluarganya ke kampung halamannya" jelas sofa
" Bukannya perusahaan suami Lo jadi donatur yah?" Tanya sofa kepada Mora.
" Donatur! Maksud loe ,Suami gue?" Tanya Mora yang tidak tahu apa-apa .
"Gimana sih loe, masa ga tau?" Tanya sahabatnya heran.
Mora menoleh kearah Nicolas yang sedang mengobrol dengan zo dan kedua orangtuanya.
" Apa aku sudah salah menilai?" Ujarnya sambil tersenyum menatap suaminya.
" Mor loe kenapa?" Tanya dara heran yang hanya dapat gelengan dari Mora.
" Kalian gak mau nginep?" Tanya mama Ani berharap putrinya itu mau menginap
" Mungkin lain kali mah, besok Nicolas ada meeting, kalau nginep takutnya kesiangan" ujar Mora memberi alasan. Padahal Mora malu.. jikalau Nicolas minta jatah pasti tidak cukup sekali.
" Ada apa denganmu?' tanya Nicolas heran melihat istrinya itu curi-curi pandang padanya. Mora hanya tersenyum malu karena sudah ketauan.
"Terimakasih" ucap Mora sambil mengecup pipi Nicolas
" Hmm.. terima kasih Untuk apa?" Tanya nicolas heran karena dia tidak melakukan apa-apa untuk apa istrinya itu bilang terima kasih.
Nicolas yang sudah berganti pakaian langsung naik keatas ranjang. Sambil menunggu istrinya keluar dari kamar mandi .
" Kenapa dia belum keluar" gumam Nicolas yang menunggu hampir setengah jam.Tok tok suara pintu kamar mandi diketuk dari luar .
"Sayang kamu tidak apa-apa kan ??" Panggil Nicolas karena Mora tak kunjung keluar.
"Uek uek," Mora yang merasa mual ingin muntah tapi tak keluar apa-apa membuat tubuhnya menjadi kemas.
" Sayang kamu kenapa?" Tanya nicolas melihat Mora keluar dari kamar mandi dalam keadaan lemas
" Kamu sakit?" Tanya nicolas khawatir.
Nicolas membopong tubuh Mora dan menidurkan nya diatas ranjang. Dengan panik Nicolas langsung menelpon seseorang.
" Sebaiknya kamu cepat kesini, istriku sakit! " Perintahnya kepada dokter pribadinya .
" Tapi tuan saya sedang berada di luar kota, dan tidak ada transportasi." Ujar dokter karena dirinya sedang berada diluar kota.
"Saya tidak mau tau! dalam waktu setengah jam kamu harus sudah berada di sini!. terserah!. saya tidak perduli kamu mau naik apa , mau jalan kaki atau ngengsot sekalian , yang penting kamu segera datang kesini!" Perintahnya dengan nada tegas membuat si dokter kalang kabut.
Nicolas yang bingung harus berbuat apa, dia langsung menelpon asistennya.
" Apa dia sudah datang?" Tanya nicolas kepada asistennya yang baru datang
" Dia masih dijalan bos, kenapa kita tidak langsung membawa nyonya kerumah sakit" ujar Oscar yang terburu-buru karena dapat ancaman dari bosnya itu hingga dia tidak sempat mengganti pakaiannya,dia masih mengenakan sarung dan kaos oblong.
" Untuk apa aku bayar mahal, kalau dia tidak bisa bekerja" ujar Nicolas kesal.
" Bos dia manusia biasa sama sepertiku" Ujarnya sambil menyindir bosnya.
" Jadi kau sudah bosan bekerja denganku?" Tanya Nicolas sambil melotot
" Owh tentu saja tidak bos, maksud saya kalau saya jadi Superman Saya akan menjemputnya langsung, tapi kan saya manusia biasa" ujarnya mencari alasan sambil menahan kesal .
" Bos kaya gini minta dicekik" batinnya ngedumel.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Nicolas menatap Arkan seakan ingin menelannya hidup-hidup .
" Sayang" panggil Mora lemas karena sedari tadi perutnya bergejolak dan berasa mual. Membuat Nicolas yang ingin memarahi Arkan tidak jadi dan mengurungkan niatnya. Nicolas menghampiri Mora .
" Cepat periksa istri ku! Kalau terjadi apa-apa dengan istri ku, kamu dan kamu akan menerima konsekuensinya!" Ancam Nicolas sambil tangannya seperti orang mau menggorok leher membuat dokter dan asisten pribadinya. sulit untuk menelan ludahnya sendiri.
Arkan segera menghampiri Mora dan ingin memeriksa denyut nadinya.
" Ngapain kamu pegang-pegang tangan istriku?" Tanyanya tidak suka ada yang memegang tangan istrinya.
" Bagaimana saya bisa tau keadaan nyonya kalau saya tidak memeriksa nya" ujar dokter kesal karena bosnya itu sangat posesif.
"Kamu lihat saja dari jauh!" Perintah Nicolas tidak suka jika istrinya disentuh
" Tuan saya ini dokter bukan paranormal" ujar Arkan kesal dengan tingkah laku bosnya itu. Membuat Nicolas sedikit berpikir.
" Panggil istrimu Untuk memeriksanya!" Perintah Nicolas, membuat Arkan ingin menggetok kepala bosnya itu dengan palu.