Percaya dengan perpindahan jiwa?? itulah yang terjadi pada Ciara...
CIARA AMELYA ALEXANDER ia harus berpindah jiwa di tubuh CLARA ANASTASYA PRATAMA Gadis cantik namun lugu yang kerap sekali dimanfaatkan oleh sahabatnya hingga suatu saat fakta terungkap apa yang akan dia lakukan pada tubuh gadis ini akan ia membalas
buruan baca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebusukan chika
Keenan telah mengatur napas dan menghembusnya secara kasar perlahan ia memutar dan membuka pintu dengan pelan
Keenan masuk dengan langkah pelan ia bisa mendengar suara kenikmatan pria dan wanita ia terus melangkah hingga ia melihat wajah Chika yang begitu jelas bermain dengan seorang pria tanpa sehelai benang pun
Mata Keenan membulat tak percaya wajahnya sudah memerah karena amarah kedua insan yang masih berbagi kenikmatan tak sadar bila ada yang melihat aktivitas keduanya
"Chika" panggil Keenan dengan suara berat tangannya mengepal hingga urat-urat tangannya terlihat jelas
Chika yang merasa di panggil menoleh ke arah Keenan Chika terkejut bergegas berdiri menghampiri Keenan tanpa rasa malu bahkan tanpa mengunakan pakaian
Chika bisa melihat wajah Keenan yang memerah ia tau saat ini Keenan sedang marah namun tak perduli dengan langkah ia mendekati Keenan meraih tangan Keenan
"Ini tak seperti"
"Cukup!" Ucap Keenan dengan lantang membuat Chika terkejut ia tak pernah melihat Keenan Semarah ini
Chika bingung bagaimana bisa Keenan mengetahui hal ini Keenan beralih menatap pria yang bersama Chika ia rupanya telah selesai mengunakan pakaiannya
"Cihh,pake pakaian mu Chika, kau pikir aku akan terdoga dengan tubuh murahanmu itu hah" bentak Keenan
Chika yang Kalam kabut langsung mengambil pakaian yang berserah di lantai dan memasangnya itu juga
Setelah selesai ia pun kembali menatap Keenan memasang wajah sendu agar Keenan simpan namun amarah Keenan telah memuncak
"Dia yang memaksaku" ucap Chika dengan Isak tangisannya ia sangat berharap Keenan percaya padanya
"Cih aku menyentuh mu saja kau sudah tak gadis dasar tak tau malu" ucap pria itu
Ia tak terima jika Chika menyalakan dirinya setelah itu ia pun berlalu dari hadapan Chika dan Keenan
Keenan yang mendengar itu semakin marah
Plakk
satu tamparan mengenai pipi mulus Chika Keenan yang emosi tak memperdulikan lagi tangisan Chika
"Mulai detik ini kita tak punya hubungan apapun" tekan Keenan tepat di wajah Chika
"Tidak akan tak ingin putus" ucap Chika sambil menggeleng kepala
"Aku tak Sudi punya wanita yang kotor seperti mu" ucap Keenan sambil menunjuk wajah Chika
Chika terus menangis entah itu asli atau hanya drama Keenan benar-benar muak ia pun melangkah keluar dari kamar tersebut Chika yang melihat itu menahan kaki Keenan
"Tolong jangan tinggalkan aku " isaknya
Keenan melepaskan tangan Chika dan mendorong dengan kuat membuat Chika tersungkur kesakitan
tanpa memperdulikan itu Keenan berlalu pergi Chika yang melihat itu menghapus kasar air matanya
"Aghhhh sial" marah Chika
Chika merasa benar-benar bodoh mengapa Keenan harus mengetahui kebusukan dirinya sekarang ia kehilangan harta berharga
"Chika kau harus bisa mengambil simpati keenan" Gumamnya
"Keenan hanya kecewa yah dia sangat sayang padaku bukan" ucap Chika percaya diri
Keenan keluar dan menuju motornya ia menarik rambutnya frustasi bagaimana bisa ia sebodoh itu dipermainkan oleh wanita
Keenan bagaikan melepas berlian demi batu krikil menyesal tentu namun apa yang Keenan harus lakukan sekarang gadis cantik yang dulu menjadi bagian hidupnya pergi meninggalkan dirinya
...****************...
Disisi lain Clara tersenyum puas melihat wajah marah Keenan
"Apa sudah lega?" Tanya Gilang pada Clara
"Tentu" ucap Clara dengan senyum manis
Clara sekarang lega Keenan tak lagi dibodohi oleh wanita itu jujur Clara masih memiliki perasaan untuk Keenan namun perasaan itu telah ia kubur jauh ia sama sekali tak ingin lagi berurusan dengan Keenan
Clara telah mendapat pengisi hati yang baru siapa lagi kalau bukan Leonardo Pradipta pria dingin yang berhasil mengambil hati Clara
Sejak kapan keduanya dekat hanya Clara yang mengetahui itu Gilang pun telah mengetahui kedekatan keduanya ia tak bisa apapun ia hanya berharap Leo tak seperti Keenan yang telah menyiapkan Clara
"Tidurlah sekarang sudah sangat malam hmm" ucap Gilang
"Baiklah "
Gilang mengusap rambut Clara dengan lembut menidurkan Clara hingga tertidur hal itu yang sering Gilang lakukan untuk Clara Leo tak perna marah ia tau Clara tak suka di kekan
Gilang akan terus mengelus rambut Clara hingga Clara benar-benar tertidur lalu mengangkatnya kedalam kamar memakaikan Clara selimut dan berlalu pergi
Gilang dan Clara seperti adik dan kakak Gilang begitu menyayangi Clara sekarang namun ia tak meminta lebih baginya Clara cukup menjadi adik kecilnya
Clara juga senang mendapat perhatian dari Gilang yang sebagai sahabat sekaligus kakak buatnya Gilang tak ingin menjadi bodoh untuk yang ke dua kali ia tak ingin kehilangan Clara lagi
...****************...
Keenan berhenti disebuah taman yang sunyi karena sekarang sudah menunjukan tengah malam
Keenan mendatangi tempat kesukaan Clara entah kenapa sekarang ia merasa menyesal menatap lurus kedepan bayang-bayang Clara dan kebusukan Chika terus berputar di kepalanya
"Cla loh sekarang dimana" gumamnya
Sampai saat ini Keenan belum mengetahui Clara dimana ia tau Clara pindah namun informasi tentang sekolah baru Clara ia tak mengetahuinya ia telah menyuruh beberapa orang mencari tau namun hasilnya tak ada
Huh
lagi-lagi Keenan membuang napas panjang rasanya sesak sekali apa ini hasil dari perbuatannya
Keenan tak menyadari seseorang datang menghampirinya
Seseorang itu menepuk pundak Keenan
Keenan melihat orang itu ternyata adalah Arkana yah Arkana salah satu inti Greenland Arkana di perintahkan oleh Gilang untuk menghibur Keenan bagaimanapun mereka semua adalah sahabat yang terpecah bela
"Nangis ada bro disini cuma gua" ucap arakana saat melihat Keenan menghapus air matanya
Keenan menatap Arkana dengan dalam
"Loh tau semua kan?" tanya keenan Arkana hanya mengangguk
"kenapa nggak ada yang memberitahu gue" tekan Keenan dengan amarah
Arakana menghela napas panjang ia tau Keenan sekarang sedang emosi ia mencoba agar tak terpancing
"Gue dan inti Greenland tau semua dari Clara" ucap Arkana
"Cla" sahut Keenan
"Yah Clara hanya saja gadis itu ingin kamu percaya sama dia tanpa membuktikan apapun nyatanya harapannya salah ia harus menelan pil pahit dari harapannya itu" ucap arakana menerawang ia dan inti Greenland tau betapa sedihnya Clara saat itu
Arkana pun melanjutkan ceritanya Keenan mendengar setiap cerita yang keluar dari mulut Arkana saat ini ia sangat menyesal tak mempercayai Clara bahkan Gilang sempat mengingatkan dirinya agar ia tak menyesal nanti namun semua telah terjadi
air mata Keenan terus membasahi pipinya Keenan yang terkenal gagah sekarang menjadi lemah
"Dimana Clara?" Tanya Keenan
"Gue nggak tau bahkan Gilang pun nggak tau pindah kemana" ucap arkana .
Apa yang Arkana katakan adalah kebenaran tak ada yang mengetahui Clara pindah kemana Clara telah menyiapkan semuanya ia ingin Keenan merasakan apa yang ia rasakan
Mendengar itu Keenan mengembuskan napas
"Lebih baik loh baik tenangi pikiran loh dulu baru cari tau dimana Clara tapi apapun keputusan Clara jangan pernah memaksanya" ucap arkana berlalu didari sana
Keenan masih tak bergeming ia terus menatap ke depan ia harus menemukan Clara sungguh ia sangat menyesal
aku sampe terharu
tapi maaf aku ngga bisa lanjut baca nich
semngat terus💪💪💪
....🥳🥳🥳👏👏🤗🤗