Terlahir dari keluarga kaya raya dan memiliki bakat yang terlalu sempurna bukannya membuat hidup Loren berjalan mulus, justru karena kelebihannya dia membuat sepupunya menjadi iri hingga membuang Loren ke luar negeri.
Semua orang mengejek dan menghindarinya karena tubuhnya yang gemuk dan kotor sebab dia berakhir menjadi gelandangan di luar negeri.
Namun tak disangka, ketika dia mengalami kecelakaan dan berpikir akan mati, ternyata dia malah dipertemukan dengan CEO kejam yang malah membantunya merubah takdirnya.
Bagaimanakah perubahan takdir Loren? Yukkk baca..!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#30. Segudang pertanyaan
Vionita berdiri di kerumunan para tamu yang sedang berbincang-bincang lalu melihat ke arah Loren yang sedang celingak-celinguk dengan wajah yang terlihat canggung.
'Sial! Dia benar-benar mirip dengan Loren, melihatnya begini perasaanku menjadi sangat tidak nyaman.' pikirnya dalam hati lalu tiba-tiba saja Lorwn melihat ke arahnya.
Tatapan mereka bertemu.
'Sebaiknya aku pastikan. Lagipula kalau dia bukan Loren maka dia tidak mungkin menghindariku.' pikir Vionita dalam hati lalu dia segera tersenyum kearah Loren dan berjalan ke arah perempuan itu.
'Aku harus memastikannya, kalau sampai itu Loren, aku harus mencari tahu bagaimana caranya dia bisa berubah drastis seperti itu dan terlebih dapat mengikuti acara seperti ini!' pikir Vionita sembari ia melangkahkan kakinya.
Baru setengah jalan ia melangkah ketika melihat Loren menghindarinya dan perempuan itu berjalan pergi ke arah lain. Terlihat jelas kalau perempuan itu sedang menghindarinya.
Hal itu membuat perasaan Vionita menjadi makin tidak nyaman jadi dia mempercepat langkah kakinya menyusul Loren.
Sementara Loren, dia berjalan dengan bingung karena tidak tahu harus pergi kemana untuk menghindari Vionita.
'Aku harus bagaimana?' pikir Loren dalam hati sembari melihat jalan di depannya.
Tiba-tiba tatapannya terhenti pada seorang pria yang sedang berbincang-bincang dengan seseorang. itu adalah Christian.
"Haruskah aku meminta tolong padanya? Tapi,," Loren begitu kebingungan hingga tidak fokus berjalan dan tiba-tiba menyenggol seseorang.
"Ah!" Perempuan yang disenggol Loren segera menatap Loren dengan marah.
"Ahh, maaf, saya tidak sengaja." Kata Loren dengan gugup.
"Lain kali hati-hati!" Kata perempuan itu dengan nada suara yang kesal lalu berbalik mengabaikan Loren.
"Terima kasih." Ucap Loren merasa lega karena dia berhasil menghindari satu masalah.
Namun, Dia melupakan Vionita hingga ketika dia berbalik untuk meninggalkan perempuan yang baru saja marah kepadanya dia langsung dihadang oleh Vionita.
Deg!
Loren sangat gugup.
"Halo," suara Vionita menyapa Loren dengan ramah.
'Dia,, dia pasti tidak mengenaliku karena aku sudah sangat berubah.' pikir Loren dalam hati lalu dia tersenyum.
"Halo," katanya memperlihatkan lesung pipinya membuat Vionita mengepal erat tangannya.
'Melihatnya dari dekat seperti ini, Aku merasa sangat yakin kalau dia adalah Loren.' gumma Vionita berusaha menahan diri lalu kembali tersenyum.
"Saya Vionita, dapatkah kita berbicara sebentar? Saya ingin menanyakan sesuatu pada Nona." Ucap Vionita.
'Menanyakan sesuatu? Ini pasti tentang identitas ku. Aku harus bagaimana?' Pikir Loren merasa semakin gugup.
"Ah begitu. Tentu saja." Ucap Loren karena tak tahu harus beralasan atau untuk menolak Vionita.
"Bagaimana kalau kita duduk di sana?" Tanya Vionita dijawab anggukan Loren lalu keduanya duduk disalah satu kursi yang kosong.
"Oh ya, kita belum berkenalan. Nama saya Vionita." Kata Vionita mengulurkan tangannya pada Loren.
'Oh tidak. Dia akan semakin mencurigaiku kalau aku mengatakan namaku. Tapi,, aku harus mengatakan apa?' Loren menelan air liurnya.
"Nama saya Loren." Ucap Loren menjabat tangan Vionita karena otaknya sudah buntu untuk memikirkan nama samaran.
Begitu mendengar nama Loren, senyuman di wajah Vionita langsung membeku dan perempuan itu menarik tangannya dengan kikuk.
"Apa yang Nona Vionita ingin tanyakan?" Langsung ucap Loren ketika dia sudah kebingungan harus berbuat apa.
"Ahh, itu, kau tampak mirip dengan seseorang yang ku kenal. Namanya juga Loren. Dia adalah sepupuku yang sudah hilang selama 2 tahun." Ucap Vionita dengan wajah yang terlihat sedih.
'Wahh.. dia memang sangat pandai bersandiwara. Dia terlihat sedih kehilangan aku padahal dialah yang membuangku supaya bisa mencuri seluruh karyaku.' pikir Loren dalam hati dengan perasaan yang sangat kesal.
"Ahh begitu ya. Sayangnya saya bukan orang yang Nona cari." Ucap Loren tidak pandai menyembunyikan perasaannya.
"Ahh, begitu. Lalu begitu maaf sudah mengganggu Nona Loren. Saya permisi." Kata Vionita segera berdiri dan meninggalkan Loren sembari mengepal kuat tangannya.
'Tidak salah lagi, itu pasti Loren. Dia masih sama seperti dulu tidak pandai menyembunyikan perasaannya. Tapi,, Bagaimana bisa dia berubah drastis seperti itu? Bukankah Ibu bilang kalau obat penggemuk yang diberikan padanya akan berefek seumur hidupnya?' Vionita kembali dengan segudang pertanyaan di dalam hatinya.
Christian tidak akan tutup mata.