Mr Grey My Husband

"Aahhh.... " suara desa han Nisa mulai terdengar saat tangan Gray mulai mere mas gundukan kembar milik Nisa

Setelah terlihat Nisa kehabisan oksigen baru Grey melepaskan pagu tan mereka dengan nafas yang memburu, mereka ter engah engah menetralkan nafas mereka.

Grey mengusap lembut pipi mulus Nisa dan menghapus jejak ciuman yang baru saja mereka lakukan di bibir Nisa.

Nisa yang mendapat perlakuan seperti itu membuat tubuhnya merinding dan lemas.

" Baru pertama yaa...hemmm? bisik Grey membuat Nisa mengangguk dam tersipu malu

" Aku merasa beruntung, karena baru aku yang menyentuh bibir ini, bibir yang manis..dan pasti akan membuat aku kecanduan sayang... "ucap Grey lirih di depan wajah Nisa.

Jarak wajah mereka berdua sangat dekat sehingga hembusan nafas mereka pun terasa hangat di wajah masing-masing.

" Nis...!! panggil Grey dengan nada lembut

" Hemmm?? apa? jawab Nisa dan memandang manik mata suaminya.

" Aku nggak akan menyentuh kamu dulu sebelum kamu siap dan juga mendapat restu kedua orang tuamu.. cuma ,kalau dikit-dikit boleh ya yang..?? kata Grey langsung mendapat tatapan tajam dari sang istri

" Mas...!! mesum?!! umpat Nisa dengan senyum malu

" Kenapa, kita kan udah halal sayang... cuma aku belum bisa ungkap ke orang-orang di luar sana tentang kita... maaf... " ungkap Grey dengan wajah sedihnya

" Nggak papa, aku yakin mas melakukan semuanya pasti ada alasannya, dan aku akan selalu mendukungmu.. "kata Nisa membelai lembut wajah sang suami.

" Terima kasih.. sayang.. " ucap Grey dan mengecup lembut pucuk kepala istrinya

" Mas... kamu mau ngapain? tanya Nisa mepihat Grey melepas kaosnya

" Aku kalau tidur nggak betah kalau harus pakai baju, kenapa..? kok wajah kamu merah gitu yang... atau jangan bilang kamu belum pernah liat cowok telanjang dada. kayak gini? iya? Grey dibuat tersenyum melihat tingkah gemas sang istri yang malu malu melihat dia telanjang dada.

Hahahahaha..

Suara tawa Grey menggema di dalam kamar itu, membuat Nisa terpaku melihat sosok lain di dalam diri suaminya yang terlihat dingin dan juga datar ,namun jika bersamanya tak ada kata yang bisa Nisa ungkap kecuali bersyukur karena dia merasa Grey adalah sosok yang pekerja keras dan sayang keluarganya ,walau di luar sana sangatlah banyak orang yang menganggapnya angkuh, kaku dingin namun pernah beredar jika suaminya seorang Cassanova.

" Kamu gemesin banget sih yang... hahaha..udah kita tidur yaa.. " ucap Grey dengan merengkuh tubuh istrinya dalam dekapannya.

" Mas.. sebentar, aku ke kamar mandi dulu..tapi, kamu matiin aja lampunya nggak papa.. " ucap Nisa dengan cepat dia melangkah ke kamar mandi.

"Kenapa dia ,sudahlah.. " batin Grey menuruti keinginan istrinya

Tak butuh waktu lama Nisa kembali keatas tempat tidur dan menutup tubuhnya dengan selimut tebalnya sampai batas lehernya.

" Sayang.. kamu kenapa, sakit? tanya Grey melihat Nisa yang menutup tubuhnya dengan selimut tebalnya sampai leher

" Ng.. nggak cuma udah biasa gini.. " ucap Nisa gugup

" Owhhh.. " Grey cuma ber o ria

Grey dengan santai menarik tubuh Nisa dalam pelukan nya dan Nisa berusaha berontak namun, Grey yang menangkap akan sesuatu yang lain dan dia meraba punggung Nisa dan tersenyum miring.

" Nggak pake apapun juga nggak papa yang... kamu kan halal buat aku.. " bisik Grey genit, dengan reflek Nisa memukul lengan kokoh suaminya.

Plak...

" Auuhhhss... yang, KDRT nih...?? kan mas cuma bilang yang sebenarnya.. kamu nggak pake apa-apa mas terima dengan senang hati.. " ledek Grey

" Massss....!!! mesum..!! pekik Nisa

" Kamu sendiri yang mancing mas sayang.. " Ucap Grey dengar senyuman menyeringai

Tak segan memberikan ciuman bertubi tubi di wajah Nisa lalu turun kebibir mengecupnya singkat ke dagu dan turun ke leher dan tangannya tak tinggal diam.

Tangan nya masuk dalam baju Nisa dan meraba dua gundukan yang bebas menggantung tanpa penghalang.

Mere mas dengan bergantian dan kini tubuh Grey sudah masuk kadalam selimut tebal dan mengobrak akbrik pertahanan Nisa.

Grey sangat menikmati dua gundukan kembar milik istrinya, seperti bayi yang meminum asi sang ibu, menyesap dan memainkan nya dengan ujung lidahnya.

Hanya terdengar desa han desa han kecil dari Nisa karena kelakuan inseng suami mesumnya,walaupun Grey sudah berjanji bahwa bulum akan melakukan penyatuan secara langsung karena belum ada restu dari mertuanya, namun bisa dengan cara lain untuk membuat dirinya keluar dari rasa yang udah tak bisa di tahan.

Yang di pikiran Grey hanya ingin mengganti oli miliknya, karena di bawah sana rudal tempur milik Grey sudah berdiri tegak menjulang seperti ingin meledak.

Nisa hanya bisa pasrah dengan kelakuan suaminya, yang Nisa tahu kalau suaminya ingin tidak memaksanya, namun dia juga tak bisa menyentuh Nisa dengan seutuhnya.

Cukup lama mereka melakukan hal yang nanggung kalau kata orang yang melihat tingkah Grey, Bawah Nisa pun sudah basah karena kelakuan absurd Grey yang memancing Nisa supaya ,Grey tahu itu hal gila yang baru kali ini dia lakukan bersama istri sahnya.

Dengan cepat Grey menggesek gesekan rudalnya pada inti Surga dunia milik Nisa walaupun terhalang segitiga bermuda milik Nisa dia mampu membuat dirinya puas dan berhasil mengeluarkan hasrat nya dengan cara yang absurd.

Grey terkulai lemas di samping Nisa dan tak beda dengan Nisa yang baru merasakan Making out bersama suami sahnya.

Nisa beranjak dari tempat tidurnya dan membersihkan dirinya karena sifat jahil Suaminya dan segera kembali untuk tidur karena tubuhnya yang merasa lemas dan merasa ngantuk.

Sementara Grey yang sudah terlelap dalam mimpi indahnya.

Keesokan harinya Grey terbagun terlebih dahulu,dan melihat samping nya ternyata Nisa yang masih terlelap dalam mimpi membuat Grey tersenyum jahil.

" Sayang... bangun,udah siang lho.. " ucap Grey namun tak ada respon dari Nisa.

Akhirnya Grey menyibak selimut yang membalut tubuh istrinya dan terlihat dua gunung kembar milik istrinya terpampang nyata. Dengan keisengannya dia merem mas dengan gemas dua benda kesayangannya

" Aaaaa... mas...!!! jerit Nisa yang kaget dengan kelakuan Grey yang super iseng

" Hahahaha... makanya bangun sayang, kamu mau libur.. ini hari kerja lho..? " ucap Grey

Dan dengan cepat Nisa melerai. pelukan suaminya .

" Awas mas.. aku mau mandi, baru nanti kamu mandi nya." ucap Nisa dengan cepat Nisa melangkah ke dalam kamar mand Uhhh untuk membersihkan dirinya.

Grey hanya tertawa dengan tingkah istrinya itu.

Setelah beberapa saat Nisa sudah selesai membersihkan diri dan Grey bergantian membersihkan dirinya.

Karena Kemauan Nisa, mereka sarapan di kantir saja..Nisa takut jika mereka akan telat dan membuat curiga para karyawan lainnya.

B E R S A M B U N G