[Noted: Novel Online ini dalam proses cetak oleh pihak Penerbit yang bekerja sama dengan MangaToon]
Dianggap sebagai pembawa sial membuat Alka dipaksa menikahi seorang kakek tua yang kaya bergelimangan harta .
Namun siapa yang akan mengira jika di hari H pernikahan, Alka malah kabur. Tragedi tak berhenti sampai di situ, Alka terjebak hujan hingga malam.
Sampai pada akhirnya ia dijual oleh sosok misterius kesebuah klub malam, kesuciannya yang direnggut secara paksa oleh sosok pria yang tidak bisa ia lihat dengan jelas seperti apa wajahnya, karena kurangnya pencahayaan yang ada di dalam kamar.
Siapa yang akan menyangka jika Cinta Satu Malam mereka membuahkan hasil, Alka hamil tanpa mengetahui siapa ayah biologis dari janin yang ada dalam rahimnya.
Lalu, bagaimanakah cara Tuhan untuk mempertemukan kembali dua insan yang memang telah ditakdirkan untuk jodoh itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La_Sha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjemput El
Dua puluh menit kemudian Alka pun keluar dari kamar mandi, dia sudah memakai pakaian baru yang tadi di bawakan oleh Dave.
"Dante, size bajunya pas denganku."
"Apapun yang kau pakai akan selalu terlihat bagus," karena mereka akan kehilangan pekerjaan jika tak bisa menyenangkan mu.
"Hehehe, ayo kita jemput El..."
Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang dari Kylen Group menuju Sekolah XX.
Sepanjang perjalanan mereka mengobrol apapun yang ingin mereka bicarakan.
"Alka?"
"Iya?"
"Saat di rumah ku, kau memasak bubble and squeak?"
Alka mengangguk, "Emh, soalnya El sangat menyukainya karena itulah aku membuatkan menu makanan itu, selain enak dan semua orang juga sudah pasti menyukainya."
"Membuat masakan itu tidak mudah, lalu dari mana kau mempelajarinya?" Bahkan El juga menyukai makanan Favorite ku, El, Daddy semakin ingin bersamamu.
"Mm ... " Alka ragu untuk menceritakan masa lalunya, dia takut, "I- itu ... "
"Alka, aku tidak ingin ada sesuatu yang kau tutup-tutupi dariku!"
Alka menundukkan pandangannya, kedua tangannya saling meremas di atas pangkuannya, tepat di lampu merah dan Dante meraih wajahnya agar dapat bersitatap.
Muah! Ciuman kilat di bibirnya membuat Alka merona merah, "Katakan," ucap Dante sembari mengusapkan ibu jarinya di wajah mulus Alka.
Lampu jalan kembali hijau dan Dante pun segera melajukan mobilnya.
"Dulu saat aku ha- hamil ... " Alka diam lagi, suaranya yang terdengar berat pada kata hamil membuat Dante kembali mengingat kejadian beberapa tahun silam, sungguh dia membenci dirinya sendiri.
"Aku ingin sekali mencicipi makanan itu, karena tidak punya cukup uang jadinya aku mencoba untuk membuat masakan itu," Alka mencoba tersenyum saat mengingat kisah sedihnya, lagi-lagi Dante menghentikan mobilnya dari kecepatan itu tentu saja membuat tubuh Alka terhuyung maju ke depan.
Kini Dante benar-benar mendaratkan bibirnya pada bibir Alka dengan dalam dan rakus.
Maafkan aku, Alka, andai saja aku bisa menemukan mu dengan cepat!
Wajah Alka kembali memerah, "Alka, kau istriku dan apapun yang kau inginkan sekecil apapun itu ... kau akan mendapatkannya, jadi tidak perlu ragu lagi untuk memintanya. Aku akan memberikan semua fasilitas kepadamu dan El, agar kalian memliki akses untuk apapun."
Alka malah tercengang dengan reaksi Dante, tetapi Alka merasa semua itu berlebihan. Tapi ... menolak pun akan menjadi percuma, karena orang yang ia lawan adalah Dante.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setibanya di sekolah, El yang baru saja keluar dari kelas pun segera berlari menghampiri Mommy juga Daddy-nya.
"Mommy... Daddy..." dan orang pertama yang ia peluk adalah Dante, "Daddy?"
"El, kau sangat manja..." tutur Dante seraya mencubit hidung El, dan Alka terlihat cemburu. Karena biasanya orang pertama yang akan di peluk El adalah dirinya.
Merasa lucu dengan sikapnya pun membuat Alka menggeleng pelan lalu terkekeh kecil.
"Apa yang kau tertawakan?" protes Dante, dia membuka pintu mobil bagian samping belakang kemudi, "Masuklah El, dan gunakan sabuk pengaman mu... kita akan pulang ke rumah Daddy."
"Yeay, Yeay, Yeay, ke rumah Daddy..." sorak senangnya membuat El begitu semangat, dia pun segera masuk dan duduk dengan tenang yang kemudian di susul Alka.
Setelah semuanya masuk, Dante pun bergegas mengemudikan mobilnya dengan kecepatan setengah cepat agar tak memakan waktu lebih lama sampai di rumah.
Sepanjang perjalanan itu Dante tak henti-hentinya mendengar celotehan El yang menceritakan kisah di sekolahnya.
Komandan
Peleton....🤭....udh boson urip tuch danton si tua bingki
mampir dikarya aku ya jika berkenan/Pray/
apakah selamany danteny kasar ya😭😭😭😭