Apa jadinya jika pacar yang selama ini menjalin hubungan denganmu adalah suami dari sahabatmu,itulah yang terjadi dalam kehidupan Citra.
Citra menjalin hubungan dengan Fahri selama 2 tahun,bekerja dalam gedung yang sama membuat keduanya semakin serius menjalani hubungan itu.
Sampai suatu ketika,Citra melihat dengan matanya sendiri Fahri sedang berjalan-jalan dengan seorang wanita cantik dan juga seorang anak perempuan.
Keterkejutan Citra semakin menyakitkan saat mengenal siapa wanita yang bersama dengan Fahri,Wanita itu adalah sahabat saat berkuliah.
Akankah Citra mengambil keputusan untuk pisah?Atau dia akan mempertahankan cintanya dan merebut Fahri dari istrinya?Ikuti kisahnya disini ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fahri dipenjara
Saat Ronald tiba Fahri telah diborgol namun polisi tak kunjung datang,Ronald mendekati Fahri yang dikurung diruangan yang terkunci.
Saat mata Ronald dan Fahri saling bertemu,Fahri memberontak dengan sikap yang membabi buta.
"Heh Ronald....,lepasin aku dari sini,Aku perlu bertemu dengan Citra,aku mau minta uang sama dia,cepat keluarkan aku dari sini!!!",teriak Fahri dengan begitu kencang dan penuh emosi.
BRAAKKKKKK
Ronald menendang pintu kaca yang menghalangi mereka.
"Fahri....,Jika kamu terus mengganggu Citra,aku nggak segan-segan untuk memenjarakan kamu saat ini juga,Kamu harus sadar bahwa hubunganmu sama Citra telah selesai karena kebohonganmu sendiri,jadi biarkan Citra hidup nyaman dalam lembaran baru yang sedang Citra rintis,Harusnya kamu malu Fahri,kamu itu laki-laki yang sudah menipunya tapi sekarang datang menakuti Citra dan meminta uang,ini sangat menggelikan",ucap Ronald dengan sinis.
Fahri semakin marah dan terus berusaha membuka borgolan tangannya,tapi semuanya percuma karena tidak bisa dibuka tanpa menggunakan kunci.
"Sudahlah Fahri,diam disini sampai polisi dateng,Aku mau liat Citra,kalau sampai dia kenapa-kenapa,kamu orang pertama yang aku salahkan".ucap Ronald dengan suara yang meninggi.
Semua karyawan saling berbisik saat Ronald menanyakan keberadaan Citra,karena tak biasanya Bos mereka menunjukkan ekspresi wajahnya selain terkesan dingin.
Ronald segera menaiki lift yang akan membawanya keatas setelah mendapat jawaban dari salah satu OB yang melihat keberadaan Citra.
Saat Ronald tiba,Ia melihat Citra yang sedang dalam dekapan teman kerjanya.
Ronald mendekat dan mengejutkan mereka.
"Maaf....,Tolong tinggalkan kami berdua bisa?",ucap Ronald dengan ramah kepada Cindy.
Cindy melepas pelukan Citra dengan rasa sedih namun juga bingung saat melihat Pak Ronald yang terlihat jelas kekawatirannya.
"Aku turun dulu ya....,kamu sudah aman disini karena ada Pak Ronald,Fahri nggak bakalan berani ngapa-ngapain kamu Cit,Kamu yang sabar ya ",ucap Cindy sebelum perlahan jalan meninggalkan Citra dengan Pak Ronald.
Saat pintu lift terbuka Cindy melangkahkan kakinya masuk kedalam lift,namun baru selangkah Ia kembali mundur dan terkejut saat melihat pemandangan yang lumayan jauh dari tempatnya berdiri.
"Pak Ronald sama Citra pelukan?ada apa diantara mereka?atau Pak Ronald spontan melakukannya karena rasa kasian?",gumam Cindy saat lift yang membawanya mulai turun.
Citra juga terkejut dengan tindakan tiba-tiba Pak Ronald,tapi Ia juga tidak bisa menjauh saat rasa nyaman hadir didalam hatinya saat dekapan tubuh Pak Ronald memeluk tubuhnya.
Pak Ronald melepaskan pelukan yang tiba-tiba Ia lakukan tanpa sadar saat melihat sisa-sisa air mata membasahi wajah cantik Citra.
"Maafkan aku Citra,Aku refleks melakukannya karena ingin kamu merasa tak sendirian menghadapi kegilaan Fahri,sebentar lagi polisi akan datang dan Fahri akan menerima akibatnya,nanti aku akan membantumu membuat laporan agar Fahri bisa jera dan tidak mengganggumu lagi".ucap Ronald canggung.
"Iya Pak saya juga minta maaf karena telah mengganggu waktu luang Bapak,Saya bingung ingin minta tolong siapa saat orangtua saya jauh,terimakasih atas bantuannya ya Pak...".
"Iya Citra,kamu karyawan aku,jadi sudah seharusnya aku bertanggungjawab atas kenyamanan karyawanku sendiri,sekarang lebih baik betulin riasanmu sebelum polisi dateng",perintah Ronald saat debaran dijantungnya terus berdetak dengan kencang.
Saat Citra masuk kedalam toilet,Ronald berlari masuk keruangannya dan mengambil 1 botol air mineral dingin yang langsung Ia minum untuk menenangkan debaran jantungnya.
"Ya ampun....,baru pelukan aja tubuhku panas begini,gimana ya lain....",gumam Ronald dengan lirih.
Setelah merasa lebih baik,Ronald keluar dan melihat Citra yang sudah terlihat lebih segar,tak lama bunyi telpon dimeja kerja mengejutkan keduanya.
"Angkat aja Cit,pasti itu security yang mau ngasih tau kalau polisi sudah dateng",ucap Ronald dengan lembut.
Citra segera menerima telpon dan ternyata dugaan Ronald benar,Ronald segera mengajak Citra untuk turun,namun sebelum itu Ia menasehati Citra dengan lembut.
"Citra....,dibawah nanti kamu akan bertemu Fahri lagi,mungkin Fahri akan sangat emosi karena ada polisi yang datang untuk menangkap dia,aku mohon kamu jangan terpovokasi dengan kemarahan Fahri,karena yang kita butuhkan adalah kesaksian kamu kepada polisi,kamu bisa ceritakan semua yang kamu rasakan tanpa harus ada yang disembunyikan,walaupun belum ada hal yang menyakitkan,tapi ancaman-ancaman Fahri yang selalu dia lontarkan juga bisa menjadi dasar laporan kita nanti".
Citra hanya mengangguk mengiyakan,mereka kemudian turun dari lift dan diruangan Receptionist telah banyak karyawan yang sangat penasaran karena ada polisi yang datang kePerusahaan.
Ronald dan Citra membelah kerumunan karyawan,mereka berjalan sampai akhirnya tiba diruangan dimana polisi,security dan Fahri yang masih terborgol ada dalam satu ruangan yang sama.
Saat Ronald dan Citra duduk sambil berbincang-bincang dengan Polisi,Fahri terus memberontak dan mengucapkan kata-kata dengan berteriak kencang.
"Citra...,tolong aku Cit,Aku nggak mau dipenjara,Aku maunya sama kamu Cit,Citra....,aku nggak punya siapa-siapa lagi selain kamu Cit,Ayo keluarkan aku dari sini,Citra....,aku masih sayang banget sama kamu....".
Teriakan Fahri tetap diabaikan oleh Citra dan Ronald,mereka mendengarkan dengan serius arahan dari 2 orang polisi yang ada didepan matanya.
Sampai akhirnya semuanya berdiri dan ruangan Fahri berada dibuka oleh security.
"Mari ikut saya kekantor polisi,semuanya nanti dijelaskan disana".
Fahri berteriak dengan kencang saat dipaksa untuk terus berjalan dan masuk kedalam mobil polisi,Ia terus memanggil Citra untuk minta tolong.
"Citra....,Aku nggak mau dipenjara,aku maunya sama kamu,Citra....,tolong aku".
Tapi Citra tetap tak peduli,Ia tetap berdiri saat Fahri masuk kedalam mobil polisi dan pergi meninggalkan Perusahaan.
Note :Gaes,yang suka baca diaplikasi sebelah aku juga nulis loh disana (F*izzo),cari aja Mommy Iz
bau bau mantan ini kapan" bisa nongol lagi bikin huru hara
keluarga ronald tidak memandang harta tapi hanya ingin melihat anaknya bahagia bersama orang tercinta itu akan jauh lebih baik....
fahri oh fahri belum jadi apa2 kamu sudah sombong dan parahnya lagi kamu senang banget ya memfitnah citra... kapan nih kakk othor si fahri dapat karma???
Gak mungkin citra mau balikan dengan kamu yang suka "jajan diluaran" tidak pantas menjadi suami karena kamu kasar, licik dan playing victim.....
Ceritanya bagus sesuai alurnya...
konfliknya tidak bertele" dan penjelasan sangat mudah dipahami....
Cukup oke buat semua karakter ada saat situasi penuh kebahagiaan, terharu dan emosi....
Semoga sukses kakk othor❤️
tapi jika dipikir" bukan kesalahan citra juga sih karena dia sendiri tidak tahu tentang kehidupan fahri sebelumnya dan si fahri juga bungkam terhadap statusnya yang memiliki istri dan anak....
sebaiknya jika citra bakalan tahu fahri memiliki istri yaitu manda,mending citra mundur saja cari laki" lain yang lebih baik dari fahri...
biarkan fahri dan manda menyelesaikan hubungan mereka akan berlanjut atau tidak.