Karina adalah gadis sederhana yang di besarkan di keluarga yang hangat, namun sesuatu terjadi padanya ketika ia sedang bekerja, kejadian itu tak sengaja mempertemukannya dengan seseorang yang membuatnya terpana, dan jatuh hati. Apakah perjuangan cinta Karina akan berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25. "Jangan tinggalkan aku"
#Rumah Karina
Theo terlihat membicarakan apa yang sebenarnya terjadi kepada orang tua Karina.
"Aku harap bibi bisa menjaganya untuk saat ini" Ujar Theo
"Baiklah, Hubungi kami jika ada kabar apa pun" Ujar Ayah Karina
"Baik. bibi, paman Aku harus pergi."
" Hati-hati " Ujar ibu Karina
#Kamar Karina
Karina hanya terduduk dikamarnya memegang ponselnya, berharap Kian akan menghubunginya.
Pukul 09.00
Karina terlihat bersiap untuk pergi, dan ibu Karina pun masuk untuk memberikan Karina sarapan.
"Karina kau mau kemana?" Tanya ibunya
"Aku akan ke bandara, siapa tau ada perkembangan" Ujar Karina
"Karina---"
Karina pun pergi begitu saja.
#Rumah Theo
Setelah selesai membersihkan tubuhnya Theo bersiap untuk pergi menemui Ayahnya, Tapi saat ia akan masuk kedalam mobil. Tiba-tiba ponselnya berbunyi.
"Eo Appa?"ujar Theo
Saat mendengarkan perkataan ayahnya dalam telpon Tiba-tiba Theo Terhenti dengan wajahnya yang Syok.
"Aku akan segera kesana" ujar Theo langsung menaiki mobilnya, dan pergi
#Airport
Saat sampai di Airport suasana begitu riuh, dan Karina melihat beberapa orang yang terlihat menangis sesegukan disana.
Disaat itu, Hati Karina mulai merasa tidak enak dan saat Karina melihat sebuah Televisi besar, disana diberitakan.
"... pesawat Tujuan Timur tengah ditemukan disebuah pulau ditengah Laut dengan Kondisi para penumpang yang tewas dan beberapa Orang luka-luka." isi berita itu
Melihat Hal itu kaki Karina mulai merasa lemas dan ia pun terduduk.
"Tidak, Semua ini hanyalah mimpi. Kian tidak mungkin meninggalkan ku. Kian pasti baik-baik saja, Dia pasti baik-baik saja" Batinnya
Karina mulai berjalan mundur dan pergi dari kerumunan itu. Karina mulai mengeluarkan ponselnya.
"Aku akan menelpon Kian, Dia pasti akan mengangkat telponku " Gumamnya.
Tapi tiba-tiba saja seseorang menabraknya sampai Karina yang lemas terjatuh dan ponsel Karina pun terjatuh dan terinjak-injak.
Tak putus asa Karina kembali mengambil ponselnya yang sudah rusak itu, Tapi saat dia akan menyalakan ponselnya, Ponselnya mati.
dan saat itu Karina hanya bisa terduduk dan menangis sejadi-jadinya.
#Dalam mobil Theo
Theo terlihat terburu-buru mengabari Karina Tapi Karina tidak mengangkat telponnya.
"Kenapa dia tidak bisa dihubungi" Ujar Theo seraya menyetir.
Dan tak lama setelah itu, Theo sampai di Gimpo Airport, dan membeli Tiket pesawat menuju Jeju.
#Halte Bus
Wajah Karina terlihat pucat pasih dengan mata yang berair.
"Ini benar-benar kutukan untukku. Saat aku mencintai seseorang maka dia akan pergi" Batin Karina
"Seharusnya Aku bisa menjaga hatiku agar tidak Jatuh Cinta padanya. Tapi apa dayaku Jatuh Cinta padanya adalah diluar Kendaliku" Batin Karina Seraya menangis tersedu-sedu .
#Rumah Karina
Karina pulang dengan tatapan Kosong, Ibunya yang melihat itu mulai Khawatir.
"Karina? Nak..." ujar ibunya seraya membelai pipi anaknya itu.
Karina mulai menatap Mata ibunya dengan penuh deraian Airmata.
"Tidak ada kesempatan lagi untukku bu, Aku tidak bisa mengatakan Jika aku benar-benar mencintainya. Aku--"
Tangis Karina pun pecah, dan ibunya pun langsung memeluknya dengan erat.
"Karinan..anakku yang malang" Ujar ibu Karina seraya menangis
Keesokan Harinya.
Yubi saat itu terlihat khawatir karena Theo tidak menghubunginya beberapa hari, padahal Hari itu Yubi akan pergi Ke Amerika.
"Ada apa dengannya? kenapa dia tidak bisa dihubungi?" Gumam Yubi seraya melihat ponselnya
"Nona, keberangkatan anda 20 menit lagi. Apa ada seseorang yang anda tunggu?" Tanya Sekertarisnya
"Tidak, Ayo" Ujar Yubi lalu pergi
"Sekertaris lee, kenapa mereka terlihat berkerumun di Pusan informasi?" Tanya Yubi
"Ada pembajakan pesawat 3 hari yang lalu, dan mereka adalah keluarga korban, Banyak korban yang tewas" Ujar Sekertarisnya itu
"Ahh begitu" Gumam Yubi yang terlihat sedikit khawatir
Dan Yubi pun mulai menuju pintu keberangkatannya.
2 Hari berlalu
#Kamar Karina
Karina hanya duduk memandangi jendela yang terbuka, Tatapannya terlihat Kosong dan wajah Karina terlihat masih pucat.
Tiba-tiba Jun masuk dan menunjukan sesuatu diponselnya.
"Nuna, Para korban pembajakan pesawat itu sudah sampai" Ujar Jun
Mendengar itu Karina langsung mengambil Ponsel Jun dan memastikannya sendiri. Lalu Karina pun bergegas pergi menuju Bandara.
#Airport
Karina berjalan Lemas menuju beberapa kantung mayat, Tapi seorang staf keamanan menghampirinya.
"Nona, Ada yang bisa saya bantu?" tanya Staf keamanan itu
"Aku mencari Suamiku" Ujar Karina dengan suaranya yang parau
"Silahkan ikut saya" ujar staf keamanan itu
Karina diarahkan keseorang staf rumah sakit yang akan bertanggung jawab atas Jenazah itu.
"Siapa Nama suami anda" ujar Staf kesehatan itu.
"Hwang Kian" ujar Karina
Staf kesehatan itu hanya terdiam ketika ia mendengar Nama Kian.
"Kau istri dari Dokter Kian?" Tanya Staf kesehatan itu
"Iya, kau mengenalnya? Kau menemukan kian? Dimana?" tanya Karina antusias
"ini, kami hanya menemukan ini" Ujar Staf kesehatan itu seraya memberikan Sebuah Dompet
"I-ini.." Ujar Karina mengambilnya dengan Tangan yang bergetar
"Kami hanya menemukan Dompet dokter Kian, dan Kami belum menemukan Dokter Kian sampai Saat ini. Kami masih berusaha mencarinya" Ujar Staf kesehatan itu
Karina pun berjalan mundur seraya memeluk dompet Kian dan pergi.
#Rumah Karina
Theo terlihat datang terburu-buru kerumah Karina.
"Bibi, Paman" Panggil Theo
"Theo-ya, kebetulan sekali. Karina pergi kebandara, dia mendapatkan kabar jika bebeapa korban sudah sampai. Bibi mohon cari dia, keadaannya sedang sangat Kacau bibi takut terjadi apa-apa " Ujar ibu Karina
"Bibi tidak perlu Khawatir, Aku akan mencarinya" Ujar Theo lalu pergi
Tapi tiba-tiba Theo kembali.
"Bi, Kian Hyung selamat dia sekarang berada diJeju." Ujar Theo
"Syukurlah" Ujar ibu Karina
Theo pun pergi.
#Airport
Karina terlihat berjalan seraya memeluk Dompet Kian tapi Tiba-tiba saja pandangannya mulai buram dan Karina pun Jatuh pingsan
#Rumah Sakit
Theo terlihat sangat Cemas menunggu Dokter keluar, dan tak lama Dokter pun keluar.
"Bagaimana Dok" Tanya Theo
"Dia mengalami anemia, demam tinggi, dan Kekurangan Nutrisi. Tapi semuanya baik-baik saja dia akan segera siuman"Ujar Dokter
"Terima kasih" Ujar Theo
Theo pun masuk kebangsal Karina, dan benar saja Karina mulai Tersadar dan melihat Theo yang berada disampingnya.
"Kian, Kia---"
" Kau tidak perlu Khawatir, Kian Hyung selamat" Ujar Theo
Mendengar itu Karina pun beranjak duduk dan memegang kedua tangan Theo.
"Kau serius? Kian, Dia Baik-baik saja? Diamana dia?" Tanya Karina Antusias
"Kian Hyung sekarang berada di Rumah sakit Jeju, Dia mendapati beberapa Tusukan diperutnya akibat mencoba menyelamatkan seorang anak kecil, Lalu dia dibuang kelaut dan Seorang Pelaut menemukannya. Pelaut itu membawanya kerumah Sakit Di Jeju. Pada Awalnya Keadaan Kian Hyung sangat kritis tapi untungnya dia sudah melewati semuanya, sekarang dia sudah siuman dan dia terus menyebut nama mu"Ujar Theo
"Kalau begitu Ayo kita pergi" Ujar Karina
"Emmhh"
#Rumah Sakit Jeju
Theo terlihat membawa Karina kesebuah Bangsal VVIP.
"Kian Hyung sedang tidur" Ujar Theo
Karina yang melihat Kian berbaring diranjang Rumah sakit denga infusan yang menempel ditangannya hanya tersenyum seraya meneteskan Ari mata karena senang.
"Aku akan menunggunya " Ujar Karina
"Baiklah, Aku harus pergi" Ujar Theo lalu pergi.
Karina perlahan menghampiri Kian yang tertidur dengan beberapa Luka diwajahnya. Karina menutup mulutnya untuk menahan tangisnya.
Tapi Tiba-tiba Kian membuka matanya, dan mendapati Karina yang sedang berdiri disampingnya seraya menangis.
"Karina.." Ujar Kian dengan Suaranya yang parau
Kian meraih Tangan Karina dan mengenggamnya dengan Kuat.
"Maafkan aku. Aku sangat ketakutan" Ujar Theo dengan mata yang berlinang
"Aku sangat takut jika aku tidak akan pernah lagi melihatmu lagi" ujar Kian
Karina pun menghapus Karina mata kian dengan tangannya.
"Tidak, Aku akan selalu ada disisimu sampai kapan pun. tidak akan pernah ada perpisahan atau apa pun. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu" Ujar Karina
"Aku mencintaimu" Ujar Kian seraya tersenyum simpul
Mendengar itu Karina terdiam, dan Tangis Karina pun pecah.
"Aku juga mencintaimu" Ujar Karina
Mendengar itu, Kian pun tersenyum bahagia, dan Air mata Kian pun tak terbendung.
#Hotel Jeju
Theo duduk bersama ayahnya seraya memunum Kopi.
"Karina sudah datang?" tanya ayahnya
"Dia sudah bersama Kian hyung" Ujar Theo
"Appa" Ujar Theo
"Apa?" Tanya ayahnya
"Aku mencintai seorang gadis" ujar Theo
"siapa?" Tanya Ayahnya
"Dia bernama Yubi, dia seorang Desainer " Ujar Theo
"Baguslah, lain kali ajak dia makan malam bersama" Ujar Ayahnya
"Tapi..."
"Tapi?" Ujar ayahnya seraya menatap Theo
"Umurnya lebih tua 3 tahun dariku, dan..." Ujar Theo ragu
"Dan?" Ujar Ayahnya yang menatapnya semakin Tajam
"Dia pernah menikah" Ujar Theo
"APA?"
"Ayah dia bercerai karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga, dia..d-dia mantan istri dari Sekertaris Hong" Ujar Theo
"APA? APA KAU SUDAH GILA? TIDAK! AKU TIDAK AKAN PERNAH MENYETUJUINYA" Bentak Ayahnya
Lalu Theo pun berlutut dihadapan Ayahnya itu dan memohon.
"Aku mohon pada ayah, Aku sangat mencintainya Aku tidak bisa---"
"Tidak! Aku bilang Tidak! Kau dengar" Ujar Ayahnya
Mendengar Itu Theo pun bangkit.
"Jika kau ingin aku menyetujui hubunganmu itu, Kau harus melepaskan, Motormu dan Hobimu yang lain, dan Kau harus fokus pada Perusahaan" Ujar ayahnya
"Ba-baiklah aku melepaskan semuanya, Aku akan mengelola perusahaan dengan sangat baik" Ujar Theo
"Kau harus membuktikannya!"
"Aku mengerti ayah, Aku bisa belajar dari Kian Hyu---" Ujar Theo seraya tersenyum bahagia
" Kau harus mengelola perusahaan yang berada disanghai" Ujar Ayahnya
"Sanghai?" Ujar Theo Terkejut
"Aku sudah mengirim orang untuk mengurus perusahaan yang ada disini, Jadi Kian hanya perlu fokus pada rumah sakit" Ujar Ayahnya lalu pergi.
"Sanghai..." Gumam Theo
To Be Countinue...