Ruby Kanaya Adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri terbaik di ibukota,
pertemuannya dengan William membuat hidup nya kian berubah, apalagi melihat kenyataan bahwa William memiliki sebuah kelebihan yang membuatnya terlihat spesial.
Apakah Ruby akan menjauhi William setelah tahu jika William mengidap Autis, ataukah Ruby akan menerima baik kekurangan yang dimiliki William.so stay tune ya gengs...
Instagram eunhyeayu90
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
halaman 24
Setelah beberapa hari acara wisuda,Ruby masih berada di apartemen menunggu kabar dari William yang sampai saat ini kunjung menemuinya.padahal kandungannya sudah memasuki usia kehamilan 26 Minggu atau 6 bulan lebih 2 minggu.Padahal rencananya dalam usia kandungannya yang memasuki 6 bulan atau lebih tepatnya setelah proses wisuda William akan mengusungnya ke Canada.
Ruby juga sudah mendapatkan izin dari kedua orang tuanya untuk melahirkan di negara berjulukan negeri daun maple yang mencerminkan negara memiliki iklim dingin yang lama.
Hidup terkatung-katung berbulan-bulan di apartemen membuatnya sedikit jenuh.Tapi ia berusaha untuk tetap tegar dan sabar demi menjaga kedamaian bayinya.
Bunyi Apartemen terdengar dan membuat Ruby kaget dan kemudian tersenyum,ia pun bergegas menuju pintu dan melihat kedatangan seseorang yang belum pernah ia temui.
"maaf saya Sheila..saya asisten Pak Darman, ingin memberikan paspor anda nona..dan buku tabungan anda.Ini syarat untuk pergi ke Canada dengan jangka waktu yang lebih lama." ucap Sheila memberikan sebuah paperbag kecil kepada Ruby.
Ruby meraihnya dan melihat paspor hijau dan sebuah buku tabungan,ia membuka paspornya dan Ya, semua datanya benar.Ia juga membuka buku tabungan barunya dan kaget melihat isi saldonya berjumlah 200 juta rupiah.Uang yang cukup fantastis baginya.
"mengapa sebanyak ini?" tanya Ruby kepada Sheila
Sheila tersenyum manis dan siap menjelaskan, "untuk berkunjung ke benua Amerika terutama Canada seorang turis dengan memakai visa pengunjung atau penduduk sementara yang aktif untuk 6 bulan.Visa ini diperuntukkan untuk mengunjungi teman, rekreasi ataupun berobat.Dan tidak diperuntukkan untuk bekerja.maka dari itu pengunjung harus memiliki tabungan yang mencukupi dan seorang sponsor baginya di dalam negara tersebut." jelas Sheila
Ruby mengangguk mengerti, ia pun bertanya dengan ragu kepada wanita yang sangat ramah itu.
"lalu ...kapan aku berangkat ke Canada?" tanya Ruby
"besok malam...Saya akan menjemput Anda dan menemani anda ke sana.Saya ditugaskan untuk mengantar Anda hingga sampai ke Canada." ucap Sheila kembali
Ruby termenung,ia merasa ada yang mengganjal hatinya,ia sama sekali ingin mempertanyakan keadaan William yang dulu akan menjemputnya dan berangkat bersama ke Canada.Sungguh apa yang diharapkan dari janji itu.William bukan siapa-siapa nya.lalu kenapa bisa ia berharap agar dijemput oleh William.
"baiklah..aku akan mulai mengemas pakaian ku.." ucap Ruby.
"Nona tidak usah berkemas..Bu Helsye sudah mempersiapkan semuanya di dalam koper ini." ucap Sheila yang sudah membawa koper besar berwarna dusty.
"semua pakaian yang dibutuhkan anda di sana sudah ada di sini...di sana sekarang sedang musim gugur dan diperkirakan anda akan melahirkan di musim dingin jadi semua kebutuhan ada di sini." jelas Sheila kembali
Ruby mengangguk mengerti,"terimakasih..."
Sheila tersenyum dengan mengangguk kan kepalanya 'aku merasa kasihan dengan gadis ini,dia seperti sangat tertekan.Seharusnya dia bahagia di saat kehamilannya, didampingi suami keluarga dan teman-temannya.Dia malah terjebak dengan rumus orang kaya.lebih parahnya,dia tidak memiliki status yang jelas dengan hubungan ini.' Batin Sheila
...----------------...
Hari keberangkatan tiba, Sheila sudah menjemput Ruby.Wanita hamil itu sudah siap.Sheila terpukau dengan wajah Ruby yang memiliki nilai wanita Indonesia yang alami.Ia berpikir bahwa William sangat tepat mendaratkan benihnya kepada Ruby yang sangat memiliki daya pikat.Bahkan dirinya yang digadang-gadang menjadi assisten tercantik di perusahaan lumora Land sangat insecure dengan kecantikan alami Ruby.
"saya yang akan membawa koper anda nona.." ucap Sheila
"tidak usah..kamu sendiri juga bawa koper kan..aku akan membawanya sendiri.." ucap Ruby
Sheila tersenyum, "koper saya sangat kecil jadi tidak masalah...Nona kan sedang hamil besar...biar saya saja yang membawa semuanya."
Ruby yang tidak mau berdebat kemudian dengan pasrah memberikan kopernya. "terimakasih "
Sheila tersenyum ramah, Mereka pun berjalan bersama keluar dari apartemen dan menuju lobby.
...----------------...
Di dalam pesawat,Ruby duduk di First Class atau Kelas Satu, yang menawarkan fasilitas paling mewah dan privasi tertinggi dibandingkan kelas lainnya, seperti tempat duduk yang luas, layanan pribadi, makanan dan minuman premium, serta berbagai fasilitas tambahan yang dirancang untuk kenyamanan maksimal penumpang.Sedangkan Sheila duduk di kelas bisnis.Jadi mereka terpisah dan membuat Ruby menjadi sendiri dan tidak memiliki teman.Ia bingung dengan keadaan ini.Apa yang harus dilakukannya di dalam pesawat.Ia mengabadikan moment-moment di first class, seperti memotret dirinya dengan gaya senyum.ia kemudian memotret makanan yang diberikan sebagai sajian dan servis dari kelas yang ia duduki.
...----------------...
Tiba di Bandara Internasional Toronto Pearson (YYZ), bandara terbesar di Kanada .Ruby begitu lega ,ia beberapa kali melihat waktu yang ditempuh selama perjalanan yang fantastis memakan waktu 26 jam.Ia heran Jika William bisa melewati itu semuanya berulang kali.Bahkan ia sendiri baru sekali melewati perjalanan ini tidak sanggup menjalaninya.
"Ayo nona..kita sudah ditunggu pak William di luar.." ucap Sheil yang baru saja bertelepon dengan William
Ruby mengekor di belakang Sheila, sejujurnya ia ingin sekali meregangkan otot-ototnya.Lelah itu pasti,tapi ia tidak bisa mengeluh di saat hawa dingin menyerbak kulitnya saat ia tiba di area lobby bandara,ini udara yang baru ia temui, sangat dingin menusuk tulang.Padahal ia sudah memakai coat yang sudah dipakaikan oleh Sheila sejak turun dari pesawat tadi.
Ruby melihat William memakai pakaian formal dengan kemeja dan dasi yang mengikat dilehernya.Ruby begitu terpukau dengan ketampanan William,wajah sendu pria itu.Iya wajah itu yang membuatnya menjadi lemah akhir-akhir ini
"semuanya sudah sesuai instruksi pak William...Bu helsye menitipkan ini kepada saya untuk di berikan ke pak William.." ucap Sheila
William melihat kedalam paper bag putih dan melihat resep obat dari psikolog yang menanganinya,ia kaget saat melihat obat yang ia konsumsi saat ia merasa tidak bisa menahan nafsunya terhadap seksualitasnya kepada Ruby beberapa bulan lalu.William kemudian sangat gusar mendapatkan melihat obat itu.Dia berpikir ibunya tahu segala hal yang akan dilewatinya setelah kedatangan Ruby.William buru-buru memasukkan kedalam dasboard dan menutupnya untuk menghindari dari tatapan Ruby.
"Ayo segera masuk.." ucap William yang kemudian buru-buru duduk di bangku kemudi
Sheila tampak heran dengan sikap anak dari atasannya itu kepada Ruby.Sheila inisiatif untuk membukakan pintu Untuk Ruby dan disambut Ruby senyumnya
"Terimakasih.." ucap Ruby
Sheila hanya mengangguk,ia pun memasukkan koper-koper itu kedalam bagasi.Ia bergegas untuk masuk ke bangku penumpang.Ia melihat keadaan didepannya, Ruby terdiam menatap luar jendela, sedangkan William fokus pada kemudinya.
Selama perjalanan tidak ada kata apapun yang terucap.Bahkan Ruby yang begitu lelah tertidur pulas di dalam mobil.
...----------------...
Sesampainya di Rumah, William mematikan mesin mobilnya.Sheila kemudian mengeluarkan koper-koper itu dengan dibantu seorang penjaga laki-laki dirumah itu.Rumah yang tidak terlalu besar tapi begitu nyaman dengan halaman begitu luas dengan pohon-pohon di sisi rumah ,meski dalam keadaan malam,suasan komplek perumahan itu begitu asri.
Sheila melihat kedalam mobil, William masih sibuk memainkan ponselnya sedangkan Ruby masih terpejam dengan tidurnya.Ia pun berinisiatif untuk membangunkan Ruby secara perlahan.william yang tahu kemudian memberikan isyarat dengan tangannya untuk Sheila menjauh.Sheila yang mengerti kemudian mengangguk kan kepalanya.
William membuka pintu mobil pelan,dan menuju ke pintu bagian Ruby dan membukanya pelan,dia kemudian mengangkat Ruby menggendongnya secara bridal style,
Sheila yang melihat itu terlihat kaget, apalagi William membawa masuk kedalam rumah tanpa ada beban yang ia bawa.
'ini terlalu sweet, seharusnya mereka nikah saja.Mereka saling melengkapi, mereka terlihat begitu serasi.Aku melihat drama Korea sesungguhnya di sini'
Sheila menyadarkan lamunannya dan tetap fokus untuk pekerjaannya di sini yaitu menjadi asisten untuk Ruby selama satu Minggu di Canada.Karena setelah itu ia akan meninggalkan Ruby dan kembali ke Indonesia melanjutkan pekerjaannya yang lain.
...----------------...
William membawa Ruby ke dalam kamarnya dilantai atas.Warna cat dinding berwarna abu-abu muda itu telah menjadi saksi jika William baru pertama kalinya membawa seorang wanita kedalam kamarnya.
Ruby tak bergeming,meski tubuhnya sudah mendarat empuk di ranjang William,ia bahkan tidak sengaja memegang tangan William sebagai bantal kepalanya.
William kaget dan melebarkan matanya,dia melihat kearah Ruby yang tertidur pulas.Ada rasa damai di wajah Ruby.Wanita yang hampir 2 bulan tidak ditemuinya kini terlihat begitu cantik, apalagi dengan perutnya yang semakin membesar.Tangan satunya William Tanpa sengaja memegang perut Ruby dan mengelusnya,Ada rasa haru dalam dirinya.Bahkan bola matanya membendung dengan bayinya yang dikandung oleh Ruby.
Ruby membuka matanya dan menoleh kebelakang melihat William yang begitu dekat dengan tangan yang berada di kepalanya juga di perutnya.
Mereka menatap satu sama lain,Ruby jelas melihat kearah mata William yang berair.
"maaf aku membangunkan mu.." ucap William yang menarik tangan nya menjauh dari perut Ruby
Ruby kemudian dengan refleks menarik kembali tangan William ke perutnya kembali.
"Dia sangat merindukanmu..." ucap Ruby dengan lirih
William kaget dan meneteskan airmata nya dengan satu kedipan karena sejak tadi air matanya tidak bisa menahan bendungan yang menutupnya keluar.
"dia merindukan ayahnya..dia tidak berhenti memikirkan ayahnya yang tak kunjung kembali...ini sungguh menyiksa ku... tolong kabari aku jika kau lama kembali,aku lelah dengan perasaan ini.." ucap Ruby dengan lirih dengan air matanya yang membendung menahan haru.
.
.
Halo gengs...pengen nangis banget moment ini,😭🥺 terus pantengin yakk...besok q update lebih kece lagi..🙏😊
Instagram eunhyeayu90