[Ding! Selamat! Tuan Rumah telah membunuh Raja vampir: Selamat! Tuan rumah mendapat imbalan, Ranah Kultivasi Raja Vampir]
Rui Sei mendapat jari emas, 'Maha Pengasih' Dalam perjalanan Isekainya.
Sistem ini, akan memberikan imbalan yang sangat Saleh dan suci. Kemampuan MC, sudah Di takdirkan, sebagai penantang surga.
Ini adalah cerita Rui Sei yang menjadi kelinci untuk memangsa harimau, dan cerita dia untuk mendominasi seluruh dunia bersama pengikutnya.
Tidak hanya itu, tapi Rui Sei, juga akan mentaklukan semua Sistem tertinggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mu_Yan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab SPESIAL: Tranformasi Dunia (Chapter 3)
Melihat gadis malang itu tak memperdulikan seruannya, Rasta dengan sigap berlari ke gadis itu.
“Jangan ceroboh!” Teriak Rasta mengingatkan kembali.
Namun, Gadis malang hanya menangis. Sulit menjelaskan bagaimana perasaannya sekarang, ketika dia memegangi batu tajam dengan tangan gemetar dan aliran deras air mata tak ada habisnya mengalir.
Saat Rasta mencapai gadis itu, dia dapat melihat penampilannya yang menyedihkan.
Tanpa sadar, kemarahan membludak dari inti Rasta. “Bajingan itu, tunggu saja aku menghancur mu sampai jadi pasta daging.” Rasta menggertakan gigi sambil membantu gadis itu menggunakan pakaian baru miliknya.
Setelah beberapa saat penghiburan, meskipun dia (Gadis) masih menangis, tapi sekarang setidaknya ia sudah agak tenang.
Rasta juga dapat menghela napas dan kembali kesamping Anak Kecil.
Setibanya di sisi Anak kecil, Rasta bertanya sembari mengelus rambut kotornya dengan niat membersihkan, “Nak, siapa Namamu?“
”Na—, Namaku Remu.“ Setelah sudah payah menahan kesedihan, akhirnya Remu dapat memperkenalkan dirinya. Walaupun saat ini, dia masih terisak dan tubuhnya lemas.
Rasta tersenyum hangat dan mengeluarkan sebungkus makanan ringan dari tasnya, lalu membuka bungkusan itu dan mempersilahkan Remu memakannya.
Tentu saja Rasta tidak lupa mencuci tangan kotor Remu.
Remu yang melihat kue coklat ngeler dan perutnya langsung keroncongan.
Anak kecil itu sangat imut bagi Rasta yang polos, meskipun saat ini, dia tampak terlihat kotor. Jika dia mendapat sumber air nanti, Rasta bersumpah untuk memandikan anak kecil ini sendirian.
”Nah, makanlah perlahan.“ kata Rasta saat memberikan Bungkus Kue kering coklat pada Remu.
Remu tidak membalas, sebagai gantinya dia mengambil dan mulai makan.
Remu begitu terburu-buru saat menelan, sepertinya dia sangat lapar sampai akhirnya tersedak.
Rasta hanya tersenyum sebelum memberi Remu Aqua.
[Komentar penulis: Aku pikir, Aqua bagus jika di jadikan nama karakter:v]
Rasta kemudian mengalihkan pandangan ke semua orang yang kini, tengah menatapnya dengan tatapan memohon. ”Orang-orang ini.“ Rasta berujar dalam hati.
Mereka terlihat seperti anjing kelaparan, dengan lidah terjulur dan meneteskan air liur.
”Apa kalian mau?“ Rasta bertanya kepada semua orang.
Pertanyaan Rasta, langsung meledak sama jawaban Penyintas.
”Mau! Mau!“
”Aku ingin, aku belum makan dari kemarin.“
”Pahlawan Muda, berikan aku juga.“
Melihat banyak mulut yang ingin makanan, Rasta meratap sedih. Camilan yang dia miliki hanya cukup untuk 10 orang, sedangkan kelompok ini terdiri lebih dari 20 orang.
”Aku hanya punya sedikit, tapi itu takkan cukup untuk membuat kalian merasa kenyang. Aku harap kamu semua dapat berbagi satu sama lain.“ berkata demikian Rasta mengeluarkan semua makanan ringan miliknya dan mempersilahkan para penyintas untuk mengambil bagian.
Pada awalnya terjadi sebuah keributan, tapi di bawah amarah Rasta mereka kembali menjadi tertib.
Begitu semua orang selesai makan camilan dan berhasil menunda lapar, Rasta mendengar tangisan yang semakin kuat! Orang itu! Rasta mengalihkan pandangan ke sumber suara.
”Dia lagi!“ Rui Sei terkesiap, gadis malang itu sangat aneh!
Kenapa sedari tadi menangis terus dan sampai sekarang tangisannya malah menjadi-jadi.
Rasta merasa tulang punggungnya menjadi dingin, mendengar tangisan horornya.
Tangisan itu terkadang tersedu, sesekali teriakan, sesekali tertawa.
Apa dia sudah gila akibat putus asa?
Namun tingkah laku selanjutnya gadis malang itu, membuat Rasta menarik Remu menjauh dari tempatnya.
Semua penyintas juga berdiri dan mulai waspada.
Gadis lemah yang tampak berantakan tadi, merobek wajahnya sendiri, membuat darah serta cairan ke kuningan langsung berceceran keluar dari kulit yang terbuka. Urat-urat wajah juga, terangkat bersama kulit, merobek daging di pipinya sampai beberapa inc. Tak lama kemudian, matanya mengeluarkan aliran darah segar.
Di iringi oleh bau besi dingin nan kuat.
Rasta hampir muntah melihat pemandangan menjijikan itu. Lagian, dia belum pernah melihat pemandangan mengerikan seperti ini, secara langsung. Bahkan di bumi, dia hanya pernah melihat kejadian seperti sekarang di film horor DLL.
Rasta tidak lupa menutupi mata Remu. Namun anehnya, Remu malah menyingkirkan tangan Rasta. Dia dapat melihat pemandangan di depannya se olah itu, hanya adengan biasa.
Dengan sedikit rasa takut. Rasta pertanya kepada Remu, dia sangat penasaran, ”Kenapa kamu tidak takut?“
Mendengar pertanyaan Rasta, Remu tercengang dia kemudian menjawab, ”Aku sering melihat kejadian seperti ini, sejak aku berusia 4 tahun. Kakak perempuan aku, bahkan di hancurkan secara brutal oleh beberapa bajingan.“
Rasta dapat merasakan kebencian yang dalam dari mata anak kecil ini. Nampaknya, Remu mengatakan kejujurannya.
Sungguh kejam! pikir Rasta. Jika di masa depan dia tidak memiliki kekuatan, tapi malah bertemu beberapa gangster apakah nasibnya akan sama?
”Itu benar, dunia ini bukan bumi. Aku harus secepatnya beradaptasi, atau aku akan mati begitu saja ketika bertemu gangster.“ Rasta menghela napas.
Bersama emosi konflik, Rasta menguatkan tekadnya.
[Ding! Peringatan Sistem, energi iblis terdeksi harap tinggalkan tempat kejadian dengan selamat]
[Ding! Misi sampingan terbuka: Bawa semua penyintas menjauh dari gadis yang malang. Hadiah selesai: 10 Koin bintang, 5 poin kesukaan para penyintas]
[Terima] [Tolak]
Tiba-tiba notifikasi Sistem memperingatkan Rasta tentang bahaya. Dia tanpa pikir panjang, langsung menerima misi.
Setelah menerima misi, Rasta berteriak! ”Semuanya, Ikuti aku!“
Menarik perhatian semua penyintas, Rasta buru-buru mengambil Remu dan melarikan diri. Dia sepenuhnya yakin, bahwa pada penyintas ini, juga dapat merasakan bahaya.
Sesuai harapan, para penyintas dengan cepat berlari mengikuti jejak Rasta.
Setelah ratusan meter kemudian, Rasta menoleh kebelakang. Samar-samar dia dapat merasakan niat membunuh menyebar dari tempat sebelumnya mereka berada. Tidak lama setelahnya, se ekor iblis darah dengan kabut merah gelap menyelimutinya melompat sampai puluhan meter.
Ketika itu mendarat, langsung membuat tanah di bawahnya retak.
Rasta menggunakan Sistem penilaian untuk mendapat informasi iblis itu
Jenis: Manusia Terkorosi Kehendak Iblis
Type: Iblis Humanoid
Level: 5 Elite
Sejarah: Di masa lalu, dia adalah gadis yang baik dan pekerjaan keras. Ketika bencana alam terjadi, beberapa bajingan melakuan ***** kepadanya. Merusak kesucian gadis itu! Dalam kebencian yang teramat dalam, gadis malang itu menyerahkan dirinya kepada iblis dengan imbalan, kekuatan besar untuk membalas dendam.
Rasta menghela napas sebelum melanjutkan pelariannya.
Sedangkan Manusia Terkorosi, berlari dengan kencang menuju pusat kota.
Se olah, dia sudah berhasil menemukan mangsanya, itu berlari sekuat tenaga. Hanya butuh waktu beberapa menit, sebelum keributan dan ledakan dari pusat kota terdengar.
Rasta bersama tim penyintas yang menyaksikan dari jauh, ngeri melihatnya.
Selanjutnya, Notifikasi menyenangkan terdengar di benak Rasta.
[Ding! Selamat Host berhasil menyelesaikan misi. Host mendapat 10 koin bintang dan 5 poin kesukaan]
[Tips Ramah: Selama player meningkat kesukaan NPC sampai 100 poin, mereka akan jatuh cinta sampai mati pada mu]