Sinopsis
Menceritakan tentang gadis bernama Lavanya yang begitu mencintai Aciel, pria dingin yang selalu mengacuhkannya. Namun hal itu tak pernah membuat Lavanya menyerah, bagaikan bekicot yang bergerak perlahan mendekati sang beruang kutub.
Hati Aciel yang beku perlahan mencair karena ketulusan Lavanya, namun disaat dia sudah menyadari perasaannya itu. Dia harus menerima kenyataan pahit bahwa gadis yang dia cintai sedang berjuang melawan maut.
"Siapa kamu? " ucap Lavanya karena dia tidak bisa melihat jelas wajah dari orang yang sedang memangkunya itu.
"Aku El Yaya" ucap Aciel yang kini air matanya sudah meluruh membasahi pipinya.
"El? bohong... El sangat membenci Yaya, kamu bukan El" ucap Lavanya perlahan karena dia susah untuk berbicara.
Mendengar itu hati Aciel terasa sangat sakit, dia merasa dia pria paling bodoh di dunia ini.
"Tidurlah sayang... maafkan aku yang terlambat menyadari keberadaanmu" ucap Aciel dengan deraian air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Jatuh Hati???
"Lagi liatin siapa lo bro? " tanya Mark menghampiri Aciel.
"Bukan siapa-siapa" jawab Aciel, Mark pun juga melihat gadis yang tadi dipandangi oleh Aciel.
"Bukannya dia Evelyn, gadis beasiswa disini. Katanya sih dia gadis yang pintar dan juga mandiri karena dia bisa menghidupi mamanya dan adiknya" ucap Mark yang mendengar romur di sekolah.
"Sejak kapan lo suka denger gosip? " tanya Leon
"Gue cuma denger aja dari anak-anak yang lain, kan telinga gue gak bisa dikontrol buat gak denger orang bicara" ucap Mark.
"Lo tertarik sama dia? " tanya Mark
"Gak tau" ucap Aciel mengambil buku yang akan dibacanya dan mencari tempat duduk.
Kedua temannya itu pun manggut-manggut mendengar jawaban Aciel, "kayaknya sahabat kita ini lagi khasmaran" ucap Leon.
"Akhirnya ada juga yang bisa luluhin lo" ucap Mark menimpali.
"Tunggu dulu, terus gimana sama tunangan gadungan lo itu? " tanya Mark kini.
Aciel pun memberhentikan acara membacanya dia pun menatap kedua sahabatnya itu, "dengan siapa gue hidup dan berpacaran cuma gue yang nentuin itu semua" ucap Aciel akhirnya.
Kedua sahabatnya itu kini semakin yakin kalo Aciel kini sedang jatuh hati atau hanya sekedar tertarik kepada Evelyn.
"Kasihan sekali si emak ronggeng" guman Mark.
......................
Aciel pun kini belajar dengan giat di dalam kelas, Evelyn pun menghampirinya, dia memberikan air minum.
"Air dapat menguatkan ingatan kita, minumlah" ucap Evelyn.
Aciel pun menatap air botol itu, dia mengambilnya dan meminumnya.
"Lagi mengerjakan tugas yaa,, " ucap Evelyn langsung duduk di bangku tepat di depan meja yang dimana Aciel bisa berhadapan dengannya.
"Coba aku lihat, wahh aku baru saja menyelesaikannya. Kalo kamu ada perlu bantuan aku siap membantu" tawarnya, Evelyn pun bangkit.
"Tunggu" ucap Aciel yang membuat Evelyn tidak jadi pergi.
"Iya..? " tanya Evelyn.
"Kamu siswa percepatan juga kan, bagaimana kalo kita belajar bersama" tawar Aciel, sedangkan kini dua sejoli yang lagi mengintip di jendela merasa tercengang, Aciel mangajak Evelyn belajar bersama.
"Wahh sepertinya dia bener-bener suka pada gadis itu" ucap Mark berbisik.
"Mark sama Leon lagi ngapain? " ucap Lavanya yang datang tiba-tiba dari arah belakang.
Mereka menoleh ke belakang, "huts" ucap mereka menaruh jari telunjuk mereka di bibir.
Lavanya pun mengerti dia juga ikut bersembunyi dan mengintip, tapi tidak lama dadanya sesak melaihat Aciel bersama gadis lain dan terlihat Aciel juga tidak merasa terganggu bahkan Aciel sempat tersenyum pada gadis itu.
Lavanya pun tak dapat membendung hatinya, dia langsung masuk ke kelas, "El Yaya datang... " ucapnya gembira sehingga dua insan itu menatap ke arah Lavanya.
"El dia siapa? " tanya Lavanya seakan-akan dia tidak tahu apa-apa.
"Hai aku Evelyn, aku teman sekelas Aciel aku juga siswa percepatan" ucap Evelyn ramah.
Lavanya menatap tidak suka pada Evelyn, "aku Lavanya Indira Permata, tunangannya El" ucap Lavanya menekankan pada kata tunangan agar Evelyn mengerti bahwa Aciel adalah miliknya.
Evelyn malah tersenyum mendengar ucapan Lavanya itu, menurutnya Lavanya sangat lucu dan menggemaskan.
Aciel pun kesal mendengar ucapan Lavanya, "gue bukan tunangan lo, dan itu cuma perjodohan dari orang tua dan gue gak pernah suka sama lo" ucap Aciel langsung berlalu.
"El.... " ucap Lavanya mengejar Aciel meninggalkan Evelyn sendirian.
*To Acielnya Yaya ❤
Yaya gak pernah liat El tersenyum ke arah Yaya tapi kenapa perempuan itu dengan gampangnya membuat El tersenyum?
El Yaya cemburu liat El deket sama dia, apalagi melihat dia yang cantik dan pintar membuat Yaya gak percaya diri*....
NEXT