Sagaara Arjun Wijaya, pria si pahit lidah kalau bicara sangat menyakitkan. Bahkan semua ucapan yang keluar dari mulutnya membuat Vely sang istri tak mampu berkutik.
Vely ialah seorang gadis yang jauh dari type Sagaara. Terpaksa menikahi tuan muda karena sebuah jebakan seorang Rani yang ternyata dirinya hanya jadi bahan taruhan antara Rani dan Sagaara!
Namun, siapa yang menyangka dalam waktu 3 bulan kontrak pernikahan benih cinta muncul di hati tuan muda, akankah sulit baginya untuk mengungkapkan rasa itu?
...
Kegabutan seorang penulis novel.
Nama pemeran yang ada di novel ini hanya sebuah kebetulan belaka yeee.. jadi jangan heboh sendiri.
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Kireina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.26
Ma- mau apa
dia? Eh, kenapa dia malah naik ke atas ranjang?
Vely mulai
resah, dia melirik selimut di dekat nya dan saat mau menarik selimut itu,
dengan cepat Gaara melempar selimut nya ke lantai.
Pria itu
menyeringai iblis, seluruh bulu kuduk Vely mengembang sempurna.
"Tuan
muda mau apa? Ja- jangan mendekat!"
Sagaara,
pria yang sangat suka sekali menggoda si upik abu itu.
Tangan nya
membelai lembut wajah polos Lovely.
"Mau
apa?" Gaara menyeringai lagi, lalu mendekatkan bibir nya ke telinga Vely,
hembusan nafas nya sangat hangat. "Tentu saja meminta hak ku sebagai suami
mu."
Deg!
Aaaa lagi-lagi
rona merah itu menyembul sempurna di wajah Vely. Jantung nya semakin kuat
berdebar-debar.
"Bukan
kah kita sudah resmi menjadi suami istri, hm?" jemari nya bergerak
menyentuh kancing kemeja Vely.
"Ja-
jangan!!" menepis, lalu menghindar.
"Haha!"
mulailah pria itu tertawa jahat, mata nya begitu dingin menyiratkan sebuah
hasrat yang tak bisa di bendung. Gaara menarik tangan Vely, merebahkan tubuh
nya tepat di bawah kungkungan tubuh kekar Gaara.
"Jangan!"
Vely memejamkan mata nya, tak ingin melihat wajah mengerikan itu.
Tak!
"Aa!"
Vely mengernyit kesakitan saat telunjuk Gaara menyentil kening nya dengan kuat,
hingga meninggalkan bekas merah. Uuh sakit! Kenapa dia melakukan nya?
"Upik
abu seperti mu, kau fikir aku akan tertarik untuk menyentuh gadis ber-dada
rata!" menunjuk 2 gunung kembar Vely, lalu segera beranjak dari posisi
nya. Duduk di tepi ranjang sembari menyisir rambut nya dengan jemari tangan.
"Cepat, siapkan makan malam!" melirik Vely dengan ekor mata nya.
Sumpah demi
apa pun, Vely sudah sangat mendidih. Wajah nya merah padam. Dia mengepalkan
tangan nya dengan erat. Lalu dengan kuat nya lagi dia menghembuskan nafas nya. Hah!
Siaaaalll!!! Sudah menggoda ku seperti ini -
"Kenapa,
kau kecewa karena aku tidak jadi menyentuh mu?" tangan nya menepis kaki
kanan Vely, "Kau tidak dengar, tadi aku menyuruh mu apa?"
"Si-
siapa yang kecewa? Saya sama sekali tidak kecewa." turun dari ranjang,
kemudian melangkah cepat meninggalkan kamar menuju ruang makan, meninggalkan
Gaara yang hanya menampakan senyum tipis nya.
***
Di meja
makan malam, nona dan tuan muda sudah duduk manis di tempat nya masing-masing.
"Nan,
pergilah bersama pelayan yang lain nya.. biarkan nona muda kalian yang melayani
ku.."
Apa? Vely sedikit protes.
"Baik,
tuan.." seru Nan dengan hormat, dan segera pergi dengan pelayan yang lain
nya.
Gaara
mengetuk jemari nya di atas meja, melakukan hal itu sembari menatap Vely lalu
menaikan satu alis nya.
Gadis polos
itu langsung memfokuskan pandangan nya pada menu makanan yang sudah terhidang di
atas piring nya.
Jangan di
lihat, dia orang mesum!
"Ehm!"
berdehem sekali, namun tak di gubris oleh Vely. "Hei kau, upik abu cepat
suapi aku!"
Apa! Menyuapi nya? kerutan di
kening Vely membentuk tipis.
"Kenapa
melihat ku seperti itu? Keberatan?" Gaara menuding tepat di wajah polos
Vely, "Bukankah semua tugas mu setelah menjadi istriku, sudah tercatat di
dalam surat kontrak?"
Hah,
benarkah? Kenapa aku tidak tahu?
"Apa?
Aaaah benar, kau bahkan menandatangani nya sebelum membaca surat kontrak itu?
Haha, kau ini selain upik abu yang jelek, ternyata kau juga bodoh ya!"
Di bawah
kolong meja, tangan Vely sudah mengepal erat di atas pangkuan nya.