Anggap saja Kenzo psikopat yang tidak bisa hidup dengan satu wanita. Tapi setelah mengenal Bulan hidupnya berubah. Dia mulai jatuh cinta, dan kebiasaan buruk itu hilang seketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dilema
Sesuatu yang hangat mengalir setiap kali tubuh Kenzo mengejang, dan permainan pun usai.
Kenzo masih mencoba mengatur nafas, begitupun aku.
Aku lihat jam, ternyata baru jam 8 malam.
Kenzo terus menatapku dengan senyum, Aku jadi malu sendiri, ku hendak memalingkan tubuhku tapi Kenzo menahannya.
"Bulan kau harus bertanggung jawab!!"
Ucapnya dengan nafas terengah-engah.
"Untuk apa?"
Tanyaku dengan kikuk.
Kenzo mengusap bibir bawahnya.
"Kau menggigit bibirku, Aku sampai heran kau ini kenapa tidak seperti biasanya, bikin takut saja..."
Kata-kata Kenzo semakin membuat wajahku memerah.
"Apa kau bilang...?!"
"Aku bilang apa?!!"
Kenzo melirik penuh arti.
"Stop!?"
"Kenapa harus menuruti kata-katamu ?! Memang kau fikir Kau ini siapa ?! Enak saja main stop saja"
Aku cemberut mendengar kata-kata Kenzo yang sulit kutebak.
Ku melihat kearah pintu, mataku membulat.
"Kenzo, kau lupa menutup pintunyaa???!"
Kenzo lalu menoleh kearah yang sama.
"Oya ?? Biarkan saja.."
Jawab Kenzo dengan santai.
"Kau gila? Nanti ada yang mengintip kita gimana??!"
"Tidak mungkin, jika ada yang berani akan ku buat matanya buta !"
"Kau ini kejam sekali, aku tidak suka mendengarnya!"
Kenzo menatapku tajam.
"Kau fikir kau tidak kejam hhah?! Kau meremas tanganku, rambutku ! Menggigit bibir dan lidahku ! apa itu kalau bukan kejam ?! Seharusnya kau bercermin pada dirimu sendiri sebelum mengintrospeksi orang lain !"
Aku pun terdiam, membayangkan bagaimana sikapku pada Kenzo tadi, yang tak ku mengerti kenapa aku bisa hilang kendali seperti itu.
"Maaf, aku janji tidak akan mengulanginya !"
Jawabku sambil menundukan wajah.
"Itu bagus !
Sudah jam 8 malam, Kau belum mandi, mandi dulu sanah !"
Aku merasa jengkel dengan nada bicara Kenzo yang kembali tinggi.
"Sabar sedikit, aku masih lemas tau !!"
Kenzo menyembunyikan senyumannya yang begitu bahagia.
"Begitu saja lemas, mengeluh lagi ! Kau tidak lihat bagaimana kerja kerasku membuatmu bersuara...Aku tidak mengeluh sedikitpun!"
Aku kembali diam kehabisan kata-kata.
"Mandilah, berdandan yang cantik, Aku akan mengajakmu Dinner, jangan berani menolak ! atau aku akan memperpanjang waktumu bersamaku..."
Padahal Kenzo ingin mengajakku Dinner, tapi kenapa caranya tidak bisa lembut seperti yang ku inginkan, misalnya 'Bulan, apa kau mau Dinner bersamaku??' sayang... kita makan di luar yuk!! atau apa lah
Aahhh Kenzo memang tidak bisa bicara lemah lembut. Dasar jelmaan iblis
"Tunggu apa lagi ?!! Cepat mandi !"
Dengan melirik kesal padanya aku pun bergegas ke kamar mandi, dan mengunci pintunya rapat-rapat.
Seperti biasa Kenzo tengah menungguku di ruang tamu. Sambil meminum win yang selalu menjadi teman setianya.
Aku keluar dari kamar, melangkah dengan gugup kearahnya. Anak buahnya pun menyapaku.
"Selamat malam Nona"
Aku hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.
Kenzo menoleh kearahku.
Dia memperhatikanku dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan mata tak berkedip.
Hati ini sudah merasa khawatir, takut Kenzo komplain akan penampilanku karena aku tidak pandai berhias.
"Ka..kau..cantik..!"
Ucapnya dengan terbata-bata.
Aku merasa tersanjung, tidak seperti biasanya aku menganggap kata-kata Kenzo.
Kenzo berjalan kearahku.
Dia menggenggam tanganku.
"Kau ini bagaimana, malah diam seperti patung ?! Kau selalu membuatku menunggu!"
Hhhh, mudah sekali Kenzo membuai dan menghancurkan hatiku.
"Mike ! Aku sedang lelah, tolong antar kami ke Restoran favoritku!"
"Ok Bos !"
Jawab Mike bersemangat.
Kenzo terus menarikku kuat, membukakan pintu mobil untukku.
"Masuklah !"
Aku hanya diam tak menjawab, disusul dengan ia duduk disebelahku.
Mike mencairkan suasana yang beku diantara kami.
"Kalian pasangan yang serasi, hanya saja masih kurang satu hal?"
Ucapnya setengah meledek.
"Hal yang kurang ?? Hahaha, apa yang kurang dari Kenzo, kau ini suka mengarang saja, ayo katakan apa hal yang kurang dari diriku?!"
Mike ragu-ragu untuk menjawab.
"Emmh, hal yang kurang itu adalah... Seorang bayi diantara kalian"
"Bayi ??!!"
Jawab kami bersamaan. Kenzo lalu menatapku dengan kikuk.
Membuat aku jadi gugup dan salah tingkah.
"A..ada apa ?! Kenapa menatapku seperti itu ?!"
"Eeemmhh, tidak !!"
Jawab Kenzo mengelak.
Apa-apaan Mike ini, membuat suasana menjadi tidak nyaman saja.
Batin Bulan
****
Kamipun sampai pada tempat tujuan, memakan makanan yang telah Kenzo pesan.
Aku lihat sejak di mobil tadi Kenzo seperti hilang semangat. Kini makanan di depannya pun hanya ia buat mainan saja, entah apa yang dia fikirkan aku tidak berani bertanya.
"Habiskan makananmu, pulanglah dengan Mike, Aku ada keperluan mendadak!"
Kenzo beranjak dari tempat duduknya.
"Lho, kamu mau kemana?"
Tanyaku khawatir siapa kiranya yang akan membayar makanan sebanyak ini.
"Kau ini tuli ya? Sudah ku bilang ada urusan mendadak! Kau tenang saja semua makanan ini sudah ku bayar..."
Tanpa berkata-kata lagi ia bergegas meninggalkanku seorang diri.
Rasa kecewa yang tak beralasan menyelimuti ku.
"Dia pasti ingin bertemu wanita lain !"
Kenzo yang disusul anak buahnya pergi entah kemana.
Aku pun memutuskan kembali ke rumah Kenzo bersama Mike.
Ku banting tubuh ini yang lelah memikirkan kemana tujuan Kenzo yang terlihat gelisah sejak di mobil tadi.
"Dasar pria penipu ! Kau yang mengajakku dinner, tapi kau malah meninggalkanku sendiri dan pergi menyusul wanita lain !"
****
"Sudah sampai Bos"
Kenzo keluar dari mobilnya. Ternyata dia pergi ke Diskotik milik Ibu Bulan, tempat yang menjadi surga dunia bagi Kenzo sebelum bertemu dengan Bulan.
Kenzo memasuki diskotik itu, banyak wanita-wanita nakal yang menyambut dan bermanja menggodanya, terlebih para wanita yang pernah menjadi pemuas nafsunya.
"Aaarrgh ...minggir minggir, aku sudah tidak berselera lagi dengan kalian!
Aku sudah punya istri ! Mana Noni ?! Panggil dia untuk segera menghadapku, katakan ada hal penting yang mau aku bicarakan!"
Seketika wanita-wanita penggoda itu berhamburan dengan kecewa. Salah satu dari mereka memanggil Ibunya Bulan yang tengah bercengkrama dengan pelanggannya yaitu pria hidung belang yang kesepian.
"Miss Noni...Miss..??"
"Ada apa sih lu teriak-teriak manggil gue?! Gak punya mata lu nih gue lagi ngobrol ?!"
"Iya maaf Miss, tapi menantu Miss Noni datang tuh, katanya pingin ngobrol penting !"
Ibu Bulan berfikir sejenak.
"Menantu gue ??"
"Iya Miss...masa Miss Noni lupa sih sama menantu yang paling ganteng, tajir plus strong kayak Kenzo gitu??!"
Ucap wanita itu sambil berkhayal mengingat kebersamaannya dengan Kenzo.
"Oooh si Kenzo?! Bilang kek dari tadi..!"
Miss Noni lalu bergegas untuk menghampiri Kenzo yang tengah duduk menunggunya.
"Ehh, tamu kesayangan gue? Kemana aja lu jarang mampir kesini??"
Kenzo menghembuskan asap dari tembakau yang dibakarnya.
'Puuuhhh'
"Untuk apa?? Bulan sudah lebih cukup memuaskanku, lagi pula aku takut terkena HIV.."
"Songong lu ! Enak aja..., semua cewek-cewek sewaan disini tuh fresh! Dan dijamin sehat..!!"
Bentak Miss Noni tak terima.
"Btw, lu mau ngomongin apa??!"
Kini Kenzo memasang wajah serius.
"Eemmh ini tentang Bulan?!"
"Bulan? Kenapa lagi tuh anak? Kalo bertingkah lu kasih pelajaran aja!!"
"Tidak, bukan itu !
Aku mau menanyakan apa kau menyuntik Bulan juga seperti wanita-wanita penghibur disini agar tidak hamil ??"
Miss Noni menatap Kenzo dengan muka bingung dan heran, untuk apa dia bertanya hal seperti itu.
"Aduhh lu itu gimana sih ?! Kan pas si Bulan nongol langsung lu bawa! Jadi gue blom sempet prepair dia...
Kenapa kenapa ?! Apa si Bulan tek-dung alias hamil ???"
"Kalau begitu, justru aku yang bingung kenapa dia tidak...
Tidak hamil"
Ucap Kenzo sambil menatap kosong.
"Hhah?! Maksud lu gimana sih Kenzo ?! Lo khawatir kalau si Bulan hamil atau gimane??
Biarpun die blom gue suntik KB, tapi lu kan pake pengaman kan kalo maen ama dia ? ngapain lu takut...
Tenang.., selama punya lu di bungkus mah aman...tuh anak kaga bakalan buncit perutnya !!"
Jelas Miss Noni santai sambil mengambil lintingan tembakau milik Kenzo dan ikut menikmatinya.
"Aku...
Justru Aku...tidak pernah pakai pengaman selama bercinta dengan Bulan... "
"Apaa?!!
Yaahh, bisa bunting dong si Bulan!! Lu kenapa lagi Kenzo, biasanya lu kan gak ceroboh, selalu inget dengan keamanan...?!"
"Aku bukan ceroboh Noni, justru aku sengaja melakukannya...
Agar..."
Kenzo menghentikan kata-katanya sambil menatap Miss Noni.
"Agar apa ??! agar agar??
Jadi lu itu kenapa sii? Lu takut si Bulan bunting gimana, jangan bikin gue bingung ?!"
Kenzo menggaruk kepalanya yang tak gatal, memijat sesaat pelipisnya, dia sendiri tak yakin akan mengatakannya.
"Aku...aku ingin dia hamil,
Kalau begitu aku pun jadi bingung kenapa 8 bulan bersamaku dia tidak mengandung juga...?"
Kenzo memasang wajah bingung sambil berfikir.
"Serius lu ?? Lu pengen si Bulan hamil anak lu, begitu Kenzo? Dan sekarang lu bingung kenapa dia gak melendung juga perutnya??!"
Kenzo mengangguk.
"Yaa...mungkin lu nya aja kurang top cerrr !!"
Kenzo mengerenyitkan dahinya, mencoba menganalisa arti dari kata 'Top Cerrr' yang dimaksud Ibu Bulan alias Miss Noni.