NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:16.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asal Kau Bahagia

Mau tidak mau, siap tidak siap Alsa harus menerima kenyataan yang ada. Bahwa dirinya mempunyai kakak tiri dari hubungan Maminya dan seorang produser dulu di luar negeri sana.

Bukan hanya Alsa saja yang merasakan kecewa. Seharusnya Papi Dion juga sama halnya dengan Alsa. Hanya saja beliau lebih berbesar hati untuk menerima hadirnya Leona dalam hidup mereka. Ditambah Leona yang mengidap penyakit cukup serius.

Alsa sedang bersiap untuk ke kampus. Kejadian tadi malam masih membekas di ingatannya, tetapi sedang dia coba untuk hilangkan. Alsa tidak berniat untuk mengingat sakit hati yang terus kedua orang tuanya berikan.

"Berangkat bareng ya?" ucap Gerald seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Alsa menoleh sekilas. Lalu kembali fokus dengan cermin besar di depannya. "Kuliah pagi?" tanya Alsa dan dijawab Gerald dengan anggukan kepala.

"Siangnya gue ada meeting sama Di-" Gerald tidak berniat melanjutkan kalimatnya. Bencana untuknya jika Alsa sampai tahu.

Alsa yang penasaran kembali menoleh. "Sama siapa?"

Terlihat gelengan kepala dari Gerald. "Bukan siapa-siapa, sama klien Al," jelas Gerald dan dijawab Alsa dengan anggukan kepala.

Beruntung Alsa percaya. Gerald bisa bernapas dengan lega, dia tidak mungkin mengatakan jika nanti ada meeting bersama dengan Digo, mantan pacar Alsa yang membuat calon anak mereka meminta yang aneh-aneh nantinya. Tetapi rasa lega yang baru saja Gerald rasakan sirna begitu saja kala Alsa kembali berucap.

"Gue ikut ke kantor ya?" pinta Alsa dengan senyum semanis mungkin.

"Bosen Rald, sekali-kali lah absen," lanjut Alsa lagi seraya menaik turunkan alisnya.

Shit Batin Gerald tampak tidak rela. Tetapi menolak permintaan Alsa juga tidak mungkin dia lakukan.

"Rald!" seru Alsa yang tidak kunjung mendapat jawaban dari Gerald.

"Oh...oke," hanya itu jawaban yang dapat Gerald katakan.

Urusan Digo nanti Gerald akan mengaturnya lagi ketika di kantor.

Selesai bersiap-siap. Alsa lebih dulu turun menuju meja makan. Dia berniat untuk menyiapkan sarapan untuk Gerald. Tetapi langkah Alsa memelan kala melihat Mami Eva dan seorang gadis yang dia ketahui bernama Leona itu sedang duduk di meja makan.

Alsa terdiam beberapa saat melihat keduanya sudah berada di rumah suaminya.

"Sayang, sini Mami kamu bawain makanan banyak untuk kamu," seru Bunda Nimas melihat kedatangan Alsa.

Mami Eva menoleh. Lalu tersenyum ke arah Alsa. Sementara Alsa melanjutkan langkahnya. Dia seakan tidak peduli dengan hadirnya Leona di sana.

"Kapan Mami datang?" tanya Alsa kepada Mami Eva yang sedang menatapnya dengan senyum.

"Baru saja. Maaf Mami baru tahu kalau ternyata kamu sedang mengandung sayang, maaf" jelas Mami Eva membuat Alsa terkejut.

Alsa melirik ke arah Bunda Nimas. Alsa berpikir jika Bunda Nimas yang memberitahu Maminya.

"Gerald yang memberitahu Papimu sayang," lanjut Mami Eva membuat Alsa terdiam.

Di dalam mobil Alsa sedari tadi terus terdiam. Dia merasa kesal dengan Gerald yang memberitahu tentang kehamilannya dengan kedua orang tuanya. Alsa belum berniat untuk memberitahukannya.

"Sorry kalau menurut lo gue salah, tapi sesuatu yang baik tidak boleh kita sembunyikan, apa lagi itu sama ortu kandung Al," jelas Gerald tahu akan diamnya Alsa saat ini.

Alsa menghela napas. "Gue masih kesal Rald sama mereka," jawab Alsa pasrah.

"I know, tapi gue nggak mau lo mikirin sesuatu yang nggak baik buat lo dan calon anak kita nanti Al."

Tangan satunya menggenggam tangan Alsa dengan lembut, lalu mengecupnya. "Untuk saat ini jangan terlalu pikirin Papi sama Mami dulu ya Al, kita selesaikan ini bersama nanti," jelas Gerald membuat Alsa mengangguk dengan senyum.

Pukul 1 siang. Mobil Gerald sudah terpakir di depan kantor Ivander. Gerald turun dari mobil. Tidak lama Alsa yang memang tadi pagi sudah meminta untuk ikut ke kantor pun keluar.

Mereka berjalan beriringan menuju dimana ruangan Gerald berada. Sebenarnya Gerald sangat jarang datang ke kantor. Dia hanya datang jika ada kepentingan saja.

"Pengen apa?" Gerald menawari Alsa makanan.

Alsa duduk di sofa ruangan Gerald. Dengan gelengan di kepalanya. "Cuma pengen nemenin lo doang Rald," jawab Alsa dan diangguki oleh Gerald.

Gerald sendiri mulai sibuk menyiapkan materi untuk meetin**g nanti. Tidak lama sebuah ketukan pintu terdengar dari luar. Seorang karyawan datang dan masuk ke ruangan Gerald.

Melihat karyawan yang cukup cantik dengan baju yang bisa dibilang lumayan seksi membuat mata Alsa memicing. Sejak hamil Alsa memang jadi lebih sensitif. Terkadang Icha memuji Gerald di depannya juga membuat Alsa merasa tidak enak hati.

"Pak Gerald ini beberapa berkas yang harus ditanda tangani," ucapnya sopan.

Gerald mengangguk. Lalu tanpa menoleh ke lawan bicaranya langsung menandatangi berkas-berkas yang dibawa oleh karyawan tersebut.

Hebat juga sih bening gitu nggak dilirik Batin Alsa tanpa sadar memuji sikap masa bodoh Gerald.

Setelah karyawan tersebut pergi. Alsa menatap Gerald yang kini sedang mengenakan jas. Asli Gerald terlihat semakin tampan saat ini. Jika dulu Alsa sering terpesona disaat Gerald memakai almamater osisnya, lain halnya dengan sekarang. Pesona Gerald karena sikap dewasa Gerald. Bukan semata-mata visual Gerald saja yang memang memadai.

"Tahu gue ganteng," ucap Gerald membuat Alsa tersadar.

"Percaya diri lo terlalu tinggi ngab," elak Alsa membuat Gerald tertawa.

"Mata lo nggak bisa bohong Al, lo pandangin gue sampai nggak kedip gitu," bisik Gerald yang kini sudah berada di dekat Alsa.

Dengan spontan Alsa mengedip-ngedipkan matanya secara cepat. "Ngaco!" Alsa masih berusaha untuk mengelak.

Sementara Gerald tertawa melihat sikap salah tingkah Alsa. Sejak kehamilannya Alsa memang sedikit berbeda. Yang biasanya cuek dan tidak mudah ditebak. Kini Alsa lebih sering mengekspresikan apa yang sedang dia rasa. Dan Gerald pahami itu.

"Mulai jam berapa meetingnya?" pertanyaan Alsa membuat Gerald sadar.

Dengan segera Gerald melihat arloji di tangannya. "Gawat," gumamnya tampak tidak tenang.

"Kenapa?" tanya Alsa ikut sedikit panik.

Gerald menatap Alsa. Lalu menggeleng. "Lo janji tunggu di sini selama gue meeting Al, ingat jangan kemana-mana," jelas Geradl khawatir jika nanti Alsa sampai bertemu dengan Digo.

"Ya ampun Rald, gue bukan anak kecil lagi, lo lupa gue calon ibu?" jawab Alsa membuat Gerald bertambah gemas tetapi juga ada rasa kesalnya.

Gerald paham akan itu. Tetapi karena Alsa yang sebentar lagi akan menjadi calon ibu membuatnya kini merasa cemburu berlebihan. Ngidamnya Alsa terlalu aneh menurut Gerald.

Jika saja Gerald tahu akan seperti ini. Mungkin juga Gerald akan setuju untuk menunda kehamilan satu tahunan lagi. Atau biarkan saja perusahaan Ayahnya dikatakan sombong. Gerald tidak akan membantu perusahaan Digo yang akhirnya menjadikan mereka harus sering bertemu seperti sekarang ini.

"Btw Rald, kapan-kapan tanding basket sama Digo ya? gue rasa baby kita pengen lihat gimana hebatnya Ayahnya deh," pinta Alsa membuat Gerald menaikan sebelah alisnya.

Kata-kata 'baby kita' memang sangat manis didengar, tetapi untuk tanding dengan Digo. Itu sesuatu yang sulit untuk Gerald iyakan.

"Sama Verrel kan bisa Al," tolak Gerald secara halus.

"Kurang seru Rald," jawab Alsa mengelus perut ratanya.

"Asal lo seneng, it's okay," pasrah Gerald.

Yang penting lo bisa lupain masalah orang tua lo Al, gue siap apapun itu Batin Gerald menatap Alsa lekat.

Sementara Alsa tersenyum senang mendengar jawaban Gerald. Dia berniat untuk memeluk Gerald, tetapi suara ketukan pintu dari arah luar membuat keduanya menoleh.

"Sial," umpat Gerald.

1
Nouna Chaca
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
qilaaazxxx
bahkan lebih dari itu!!luka yg dirasain alsa!!!
qilaaazxxx
demi apaa!!!university of oxford dongg😭😭
Nouna Chaca
/Smile//Smile//Smile//Smile/
Nouna Chaca
/Awkward//Awkward//Awkward/ aku yg malu
Lenni Namora
Luar biasa
Qamaa
gak ada lanjutannya damarrel kak
MPit Mpit MPit
bagussss ih ceritanya akuh cuma punya 1 vote syudah akuh layangkan padamu Thor...
MPit Mpit MPit
akuh akan bilang sama author..thorr titip 1 cowok kaya Gerald untuk anak akuh..hihihihi
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
novi 99
Leona sama seperti maminya ..

gak da tali pernikahan sudah punya anak ..

yang penting happy ending .

semoga Verrel sama Viko gak ada dendam dengan keluarga Alsa saat mereka bebas dari penjara nantinya
novi 99
astaga Gerald .../Facepalm/...
ajak aja Alsa untuk rencana tambah adik untuk El.



mami Eva sudah nyakitin batin Alsa masih juga nampar Alsa dua kali .
salah mam Eva sendiri , pas kembali datang malah nyakitin Alsa lebih dalam .
walaupun alasan apapun gak boleh dong gitu
novi 99
banyak yang suka sama Alsa.

mungkin aska , masih gak bisa move on
Anonymous
keren
novi 99
Gerald teledor , mana pengawal yang biasa jagain Alsa , sudah tau Verrel pasti datang kan sidang cerai.
novi 99
sweet banget mereka ...
cuma maminya aja yang durjana ...


vereel balik , musuh dalam selimut ..
novi 99
fix ini Gerald yang ngidam ....bener kata abim ..

gak usah alibi Gerald... bilang aja lagi Gemes/Facepalm/
Hana keun💜
Lumayan
Tamariska Almendi
seru sihhhh tapi kadang bikin kesel juga soal nya ada aja yg suka sama gerald atau alsa tapi ini seruuuu ,bikin season 3 nya ya buat abim sama icha
Tamariska Almendi
thor bikin season 3 kek Abim sama icha nikahh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!