NovelToon NovelToon
Surga di atas lara

Surga di atas lara

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Poligami / Duda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ika Oktafiana

(Mohon jangan boomlike) Pernikahan Zoya dan Zada yang sudah berjalan tiga tahun ini tampak rukun dan bahagia.
Namun siapa sangka, Zada yang tipekal suami setia tiba-tiba membawa pulang wanita lain ke rumah Zoya dan Zada.
Bagai tertusuk seribu sembilu, Zoya begitu kecewa dengan Zada yang diam-diam sudah menikah lagi tanpa persetujuan darinya.
Zoya meminta talak, namun Zada menolaknya. "Aku tidak akan pernah menjatuhkan talak untukmu. aku masih mencintaimu, Zoya." Begitulah alasan yang selalu terucap dari bibir suaminya.
"Tidak masalah aku di madu asalkan, aku tidak tinggal satu atap dengan maduku," lirih Zoya penuh luka dan nyeri di hatinya.

Biarlah Zoya menerima semuanya. Karena tanpa Zada ketahui, Zoya sedang mengandung anak yang selama ini di nanti-nantikan.
Biarlah Zoya menerima surganya, walau surga itu telah menorehkan luka dan lara yang mendalam.

Mampukah Zoya tetap bertahan ketika melihat suaminya bersanding dengan wanit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Oktafiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Kabar buruk

"Tentang hubungan kita yang telah lama usai,"

Zoya kembali berjalan menuju taksi yang telah dia pesan. Zada tidak tinggal diam, dia mengikuti Zoya dengan tergesa-gesa. "Zoya tunggu! Aku mau bicara sama kamu," ucap Zada sedikit meninggikan suaranya agar Zoya mendengarnya.

Zoya tersenyum masam dan mengabaikan ucapan Zada. Dia bergegas masuk ke mobil. Bisa Zoya lihat, wajah Zada terlihat frustasi. Zoya sudah tidak peduli lagi. Walau di hatinya masih ada cinta yang sangat besar, itu tidak menutup kebencian yang Zoya miliki.

Zoya menghela nafasnya lelah. Dadanya lagi-lagi merasa sesak mengingat suaminya telah berpaling.

Sekitar setengah jam, Zoya sampai di toko bunganya. Saat akan turun, kepalanya lagi-lagi merasakan pusing yang tak tertahankan. Zoya mencoba untuk kuat dan bergegas turun. Setelah membayarnya, Zoya bergegas masuk setelah membuka kunci.

Zoya menyeka keningnya yang terdapat keringat dingin. Zoya merasa reaksi tubuhnya terlalu aneh. Dia berkeringat tapi, tubuhnya merasakan dingin.

Zoya bergegas duduk dan memejamkan matanya. "Ya Allah ... Apa yang terjadi padaku?" monolog Zoya merintih kesakitan. Tiba-tiba Zoya merasakan sakit pada area perut bawahnya. "Aw!" Perut Zoya seperti di remas-remas.

Zoya seketika merasa takut terjadi sesuatu pada anaknya. "Nak, kenapa sakit sekali? Kamu baik-baik saja kan?" ucap Zoya dengan rintihan tertahan. Tidak berapa lama, Zoya mendengar bel pintu berdenting. Zoya sudah tidak sanggup untuk melihat siapa yang datang.

"Ya Allah ... Mbak Zoya kenapa? Kenapa wajahnya pucat sekali?" Zoya seperti mengenal pemilik suara berat itu namun, Zoya tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya karena pandangannya sudah kabur dan gelap. Setelah itu, Zoya tidak bisa mendengar apa-apa lagi.

___________

Di Rumah Sakit Medika Mesra.

Zaky sejak tadi mondar-mandir di depan ruangan tempat Zoya mendapatkan penanganan. Zaky begitu khawatir dengan kondisi Zoya. Apalagi, Zaky cukup paham apa yang telah terjadi pada Zoya. Ya, seseorang yang datang ke toko bunga Zoya adalah Zaky. Dia terkejut saat melihat wajah Zoya yang pucat. Dan benar saja, baru saja dia bertanya, Zoya sudah tidak sadarkan diri.

Zaky jelas khawatir dan membawa Zoya ke rumah sakit. Apalagi, Zaky bisa melihat darah yang merembes di rok yang Zoya kenakan. Zaky takut apa yang ada di pikirannya benar-benar terjadi. Zaky cukup berpengalaman tentang ibu hamil. Dia juga pernah ada di posisi ini. Istrinya meninggal karena melahirkan anaknya yang masih berumur tujuh bulan.

Proses melahirkannya masih terlalu dini hingga merenggut nyawa keduanya. Zaky tidak ingin hal itu juga terjadi pada Zoya. Zaky sejak tadi tidak berhenti berdoa, berharap Zoya dan anaknya baik-baik saja. "Kamu pasti kuat, Zoya ... Kamu pasti bisa bertahan,"

Tidak berapa lama, datang petugas rumah sakit yang menyuruh Zaky untuk mengurus administrasi terlebih dahulu. "Pak? Apakah Bapak keluarga dari pasien bernama Zoya Adhisty?" sentak Sang petugas yang berhasil mengalihkan perhatian Zaky.

Zaky mengangguk mengiyakan. "Saya ... Saudaranya. Bagaimana ya, Mbak?" ucap Zaky berbohong agar penanganan Zoya disegerakan. "Kalau begitu, silahkan Bapak urus administrasinya pasien ya, Pak. Mari saya antar,"

Zaky mengganguk dan mengikuti petugas rumah sakit tersebut. Butuh waktu lima belas menit, Zaky akhirnya menyelesaikan administrasinya. Zaky kembali ke ruangan tempat Zoya di tangani dan berharap Sang Dokter sudah selesai.

Namun, dugaannya salah. Sang Dokter masih setia memeriksa. Zaky menghela nafasnya kasar dan mendudukkan dirinya di kursi tunggu. Dia mencari ponsel dalam sakunya untuk mengabari atasannya bahwa dirinya meminta izin hari ini.

Cukup lama Zaky berbincang dengan atasannya, hingga telepon terputus, Zaky mendengar pintu ruangan di buka. Zaky segera beranjak dan menghadap Sang Dokter. "Bagaimana keadaannya, Dok?" tanya Zaky tidak sabaran.

Dokter wanita itu menunjukkan wajah yang kurang menyenangkan. "Maafkan kami, Pak ...." Bahu Zaky langsung merosot, kabar buruk pasti yang akan di dengarnya. "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan keduanya. Namun nahas, kami hanya bisa menyelamatkan ibunya," ucap dokter murung.

Zaky mengangguk lega. Setidaknya, Zoya masih bisa di selamatkan. "Bu Zoya masih belum sadarkan diri. Mari ... Bapak ikut ruangan untuk saya jelaskan bagaimana keadaan bu Zoya secara keseluruhan,"

Zaky mengangguk. Dia menengok sebentar menatap Zoya yang terkapar di atas brankar. Wajah Zoya terlihat pucat dari biasanya. Setelah itu, Zaky mengikuti dokter agar tahu keadaan Zoya lebih lanjut.

Setelah berada di ruangan, Sang Dokter mulai menjelaskan keadaan Zoya. "Jadi begini, Pak. Sepertinya, Bu Zoya kekurangan asupan untuk janinnya. Penyebabnya bisa karena makan tidak teratur, stress, banyak pikiran. Sehingga janin juga terguncang dan meninggal dalam kandungan,"

Zaky membelalakkan mata tidak percaya. Dia mengepalkan kedua telapak tangannya merasa geram. Zaky sedikit banyaknya tahu masalah yang sedang menimpa Zoya.

Zaky tidak percaya bahwa masalah ini berefek pada kondisi janin di rahim Zoya. Zoya pasti akan terpukul karena anaknya sudah tiada. "Dan maaf juga, kami sudah melakukan kuretasi karena kondisinya sangat mendesak. Jika tidak segera dilakukan, nyawa Sang Ibu juga akan terancam,"

Zaky keluar dari ruangan dokter dengan perasaan yang tidak karuan. Zaky begitu takut Zoya akan marah padanya. Zaky mengusap wajahnya untuk menghilangkan kusut karena sejak tadi tertekuk.

Di tempat lain, ada Zada yang sejak tadi berusaha menghubungi Zoya. Namun, entah sudah panggilan yang keberapa, Zoya belum juga menerima teleponnya. "Zoya ... Kamu dimana? Kamu masih marah denganku? Tolong angkat Zoya ...."

Zada semakin gelisah saat belum ada tanda-tanda Zoya akan menerima panggilan. Zada menghela nafasnya kasar. "Jadwal saya nanti siang, kosong nggak?" tanya Zada pada sekretarisnya.

"Sebentar, saya cek dulu ya, Pak,"

"Jadwal Bapak kosong sampai jam pulang kantor, Pak," Sang Sekertaris memberitahu setelah membaca jadwal pada tablet di tangannya. Zada mengangguk. "Saya mau keluar dan tidak akan kembali lagi,"

Setelah itu, Zada bergegas menuju mobilnya dan melajukannya ke toko bunga milik Zoya. Saat sudah sampai di sana, toko bunga Zoya sepi tanpa pembeli. Zada semakin dirundung rasa khawatir.

Apalagi, toko bunga itu tutup. "Kamu kemana, Zoya? Tolong jangan begini," monolog Zada merasa frustasi. Zada akhirnya memilih pulang untuk memeriksa barangkali Zoya sudah pulang ke rumah. Zada berharap Zoya berada di rumah dan sudah menunggu dirinya.

Zada putar balik dan menginjak pedal gas menuju rumahnya.

Tidak berapa lama, mobilnya sampai di garasi. Zada buru-buru masuk lebih dalam lagi untuk mencari Zoya.

"Zoya! Zoya!" pekik Zada memanggil nama Zoya. Ghaida yang merasa terganggu pun mendekat. "Ada apa, Mas? Kok baru pulang udah teriak-teriak?" tanyanya.

"Zoya pulang nggak? Aku cari dia nggak ketemu. Toko bunganya juga tutup. Aku khawatir banget, Da ...." Zada mulai panik saat tidak ada tanda-tanda Zoya pulang ke rumah.

"Loh ... Bukannya mbak Zoya ke toko bunga ya? Dia nggak ada pulang lagi sejak tadi,"

Deg.

Jantung Zada langsung berdetak tidak karuan. Pikiran buruk langsung terlintas di kepalanya. "Apa terjadi sesuatu dengan Zoya?"

πππππππππππ

maaf telat update ya ...🙏

jangan lupa dukungannya😘🙃

dengan cara, like, komen, vote dan kasih hadiah semampu kalian😘😍

terima kasih yang udah kasih like, komen dan hadiahnya. terlope buat kalian para readerskuh tercintah..

lope sekebon untuk kalian semua😍😍❤️❤️

1
Siti Masitah
ya kalo pelakor y g tau diri
Rismawati Damhoeri
mau adil itu, jngan taruh 2 istri satu atap, Kasih rmh satu Sorang, bagi hari sama adil, gitu...
Rismawati Damhoeri
menangis meraung raung, berlebihan dan amat lebay thor ..
Nur Aulia
bodohnya Zoya,,udah disakitin mau tinggal bareng SM madunya,, pergi yg jauh Zoya
Siti Masitah
lebih bagus keguguranlh..
Siti Masitah
zada botol..zoya lebih lebih botool
Kasmawati S. Smaroni
kalo liat ceritanya,adis sebenarnya ga cinya sama ghaida tapi lebih ke nafsu,itulah nyamannya beristri dua,yang satu menstruasi,ada lagi istti cadangan satu.pendapatku
Kasmawati S. Smaroni
,mestinya ghaida ga boleh cemburu sm madunya karena ghaida rela di madu karena bucin
Siti Masitah
piginya kok nanggung jauuuh sekalian...
Siti Masitah
ternyata nafsunya setipis tisu y..nazis
lovina
penulisnya keknya labil dehh cara buat narasinya g mateng alias dewasa agak kekanakan seolah semua mudah jdnya agak tdk manusiawi dan g dpt feelnya
Siti Kholifah
Rahasia🤣🤣🤣
Siti Kholifah
Cieee pak polisi, awas pak masih istri orang🤣
Chanikya Fathima Endrajat
mmgnya sah menikahi wanita hamil, apalg bukan anak biologisnya
Ah Serin
zoya jangan buta cinta zada yang sudah kahwin lagi. pergi jauh2 zoya kalau tak kau yang mental nanti.
Jetva
Benar" Zoya merendahkan diri...bukankah Zada tdk pernah meminta izin nikah lagi.?? trus dtang" wanitax udh hamil.?? otak Zoya di mana..?????
Khairul Azam
entah kenapa kebanyakan penulis bikin cerita seperti ini, sepwrti mereka bisa menjalani hidup seperti cerita yg mereka buat cinta boleh tp jgn tolol dong
Anonymous
Zoya goblok, kalau masih mau di madu krnapa harus marah dan pergi, bertahan aja dalam sakit melihat suami dan istri barunya aneh
yuyunn 2706
adakah didunia nyata seperti Zoya Thor?
yuyunn 2706
cinta boleh bget Zoya tapi jgn bodoh Krn cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!