Gadis SMA bernama Monday , 16 tahun seorang yatim piatu. Sebatang kara dan harus mengais rejeki sendiri.
Dia tak ingin mengemis, namun dia harus berusaha mendapatkan uang lewat tarian kecilnya dibawah rambu lalu lintas.
Bisakah Monday bertahan? Bangkit dimasa sulit untuk mencapai impiannya. Akankah ia mampu meraihnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon By Amnesia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terungkapnya Rahasia Kejahatan.
Setelah pernyataan di ungkapkan kepada petugas polisi, Monday di perbolehkan pulang.
Dia di antar Friday dengan mobil hitam yang dibeli dengan uang tabungannya. Sedangkan Tegar kembali bekerja dengan motor sportynya.
Monday duduk didepan, disamping Friday merasakan lega. Berada dikantor polisi seharian membuatnya tertekan.
Friday menggenggam tangannya dan berkata "Semoga kasus percobaan pembunuhan yang kamu alami segera selesai ya sayang. Aku penasaran siapa yang ingin mencelakai kamu. Dan juga seperti pengakuan salah satu preman, ada yang menginginkan kematian ibumu, siapa ya kira-kira?"
"Iya, semoga segera terungkap. Aku juga tidak tahu siapa, dan ada masalah apa sebenarnya. Kalau aku tahu orangnya , aku tidak akan memaafkannya dengan mudah. Meskipun orang itu saudaraku atau yang orang yang ku sayang," Monday berkata dengan penuh emosi
....
Dirumah Friday
Friday merasa lelah hari ini. Setelah mengantar Monday ke rumahnya dia ingin berbaring di ranjang kerajaannya. Cepat-cepat dia parkir mobilnya di halaman belakang.
Dari dalam mobil dia melihat 2 orang laki-laki tak dikenal, berpakaian rapi menggunakan jas hitam. Mereka berada di ruang kerja almarhum ayahnya. Dan tantenya menduduki kursi kebesaran mendiang Ayahnya dulu.
Peraturan di rumah itu, yang boleh masuk ruangan kerja adalah orang yang memegang kendali perusahaan yaitu kak Hari kakak keduanya. Tapi kenapa tantenya ada di ruangan itu.
Friday keluar dari mobil pelan lalu mengendap-ngendap menuju jendela ruangan itu Dia mengintip dan berusaha mendengar pembicaraan mereka.
"Kalian semua bodoh. Kalian bisa menembaknya kan kenapa harus mengutus Gloria. Sekarang jadi gini kan. Jadi panjang ceritanya, kalau sampe aku tertangkap dan Nyonya April juga akan terseret ke dalamnya. Mampus kalian semua! " pekik July, tantenya Friday.
Friday lemas mengetahui dalang di balik rencana pembunuhan Monday itu adalah tantenya sendiri.
"Gloria adalah suster yang menyamar dan mencoba membunuh Monday kemarin. Tapi apakah mama ada hubunganya dengan ini? Kenapa tante berkata mama akan terseret ke dalam juga? Apa maksudnya. Aku harus selidiki," ucap Friday dalam hati.
Friday kembali mengendap-ngendap dan berjalan perlahan menuju pintu belakang yang terhubung dengan ruang dapur. Rumahnya yang besar sangat hening hingga menimbulkan suara gema. Seperti biasanya mama tidak di rumah. Saat ini mama Friday berada di Bandung mengurus cabang perusahaan Ayahnya yang hampir tidak terurus.
Friday bergegas ke kamar mamanya yang berada di lantai 2. Dia ingin mencari tahu kebenaran apakah mamanya ada hubungan nya dengan kasus Monday.
Kamar tidak terkunci, Friday lekas masuk dan mulai memeriksa. Ia memulainya dari rak buku. dekat cermin rias. Tidak ada tanda apapun, ia pun ke lemari kecil berisi buku penting dan beberapa dokumen. Di bukanya satu persatu buku jikalau terselip suatu benda.
Ceklek
Bunyi daun pintu dibuka. Friday segera mengembalikan buku, tapi terlambat. Friday telah tertangkap oleh sepasang mata yang tak lain adalah tante July.
Friday terkejut dan salah tingkah. Tantenya pun menanyakan
"Kenapa kamu disini? Apa itu?" tanya Tante July
"Aku mau cari novel nya mama buat baca-baca," sambil memperlihatkan buku yang ia pegang ke tantenya.
"Ni udah dapat, aku pinjam novel mama dulu," Friday pun pergi karena takut. Di tutupnya pintu kamar mama namun tidak rapat. Dia pun menunggu tantenya keluar tapi tantenya bukannya keluar malah duduk di kasur dan mengambil ponsel dari sakunya dan hendak menelepon seseorang.
Friday menguping lagi, semoga kali ini dia mendapatkan petunjuk.
"Hallo kak April, kapan pulang aku kangen. Kak si Monday mengajukan laporan pembunuhan tuh. Aku gak mau terseret ya kak," ucap tantenya itu lalu tantenya mengubah posisinya dengan berbaring telungkup.
"Iya itu emang rencanaku, tapi di sini aku melakukannya atas perintah kak April juga kan. Yang menginginkan kematian Ibu dan anak itu kan kak April bukan aku. Lagian kenapa gak di restuin aja sih hubungan mereka? Ya ya ya yaudah aku mau tidur," ucap tante July sambil mematikan ponsel.
Friday terkejut tak menyangka. Kakinya lemas mendengar bahwa ternyata mamanya lah yang telah membunuh Ibunya Monday dan sekarang Monday adalah target selanjutnya.
Friday segera turun dan pergi ke parkiran mobilnya. Dia harus ke rumah Monday dan mengatakan semuanya. Tapi dia ragu, jika Ia mengatakan pada Friday bagaimana dengan mamanya. Ia lalu menghentikan langkahnya.
"Apa yang akan di lakukan Monday nanti. Jika tau Mama ku lah pembunuhnya. Dia pasti tidak akan memaafkannya meskipun itu orang yang dia sayang. Apakah ini akhir kisahku? Astaga Aku pusing dan streess memikirkannya," ucap Friday dalam hati.
.....
Friday segera ke kantor polisi. membuat pernyataan bahwa tante dan mamanya telah melakukan percobaan pembunuhan berencana terhadap Monday dan juga pembuhuhan terhadap ibunya Monday tahun lalu. Friday rupanya mempunyai bukti rekaman suara saat tante July saat telepon dengan Mamanya.
Sedari tadi Friday mengunci diri di kamar. Menangis seperti seorang yang baru putus. Dia ingin bertemu mamanya dan menanyakan secara langsung. Sambil menunggunya pulang. Dia menyibukkan diri dengan membaca novel yang diambil dari kamar mamanya. Ia lupa waktu hingga malam telah datang.
Terdengar suara mobil di parkiran. Mamanya pulang dan baru saja memasuki rumah, Friday lari dari kejauhan menyambut kepulangan mamanya.
"Mah, capek ya? Udah makan?" tanya Friday.
"Iya pasti capeklah, udah makan juga, kenapa sayang? Pasti ada maunya ya hehe,"
"Buruan bersih-bersih diri dulu mah dan ganti baju. Ada yang ingin Friday tanyakan pada Mama, ini serius," ucapnya.
Mamanya lalu mengikuti perintah Friday . Dia berjalan menuju kamarnya. Setelah selesai, Mamanya turun kebawah menuju ruang keluarga, wajahnya tampak lebih segar setelah mandi.
Friday membuatkan teh hangat dan beberapa camilan untuk mamanya , lalu menaruhnya di meja ruang keluarga.
"Kamu kenapa sih Friday, kalau ada maunya nih ya pasti gini," terka Mamanya.
"Ya Ma, Friday hanya ingin kejujuran dari Mama"
Mama meneguk teh yang di buatkan Friday. Tapi begitu mendengar perkataan anaknya, Ia menjadi terbatuk-batuk.
"Uhuk uhuk..."
"Mah ada hubungan apa Mama dan Monday?"
"Monday, siapa? Oh pacar kamu yang miskin itu," ucap Mama Friday.
"Mah, dia orang yang ku sayang, kenapa Mama tega mau membunuh Monday,"
"Haha Kamu lucu deh sayang, ngapain juga mama mau bunuh Monday, coba kasi mama alasan," Mamanya menyangkal, padahal jelas-jelas dia mendengar obrolan tante July dan mamanya saat telepon.
"Mah, kalau mamah ga ngaku Friday akan keluar dari rumah ini, seperti yang dilakukan kak Sunday, pergi jauh meninggalkan Mama," ancam Friday.
"Kamu bisa apa sih kalau tanpa Mama? Dan Mama beneran gak tau apa yang kamu omongin," Mamanya masih tak mengakui.
Friday kesal diapun mengambil ponselnya dan memutar rekaman suara tantenya saat berbicara di telepon dengan wanita itu.
Sontak saja mamanya terkejut dan geram. Aksinya selama setahun yang sudah di tutupi kini di bongkar oleh anaknya sendiri.
"Kamu salah, dengar Friday itu bukan Mama, kalau tidak percaya coba tanya tante mu sendiri,"
"Apa yang kamu dengar di rekaman itu adalah kebenarannya," ucap tante July mengakui.
"Mama mu nyuruh tante untuk membunuh Mei dan anaknya saat itu. Tapi tante tidak bisa menemukan Monday dan kehilangan jejak."
"Tidak itu tidak benar," ucap mama Friday.
"Stop mah, aku mau dengar kejujurannya, lanjutkan lagi tante," ucap Friday.
"Tante pernah bertemu Monday di pasar, lalu tante cerita sama mamamu, dan kamu tahu apa yang Mamamu katakan? Dia langsung menyuruh tante membereskan dendam yang lalu," Jelas tante July panjang lebar
"Apa! Mama ada dendam apa sama Monday?" tanya Friday.
"July kamu harus membayar ini semua, " Mama Friday melototkan marah kepada July.
"Aku capek kak, aku capek harus dihantui rasa bersalah. Tiap hari aku tidak bisa tidur, aku..a.. aku hanya ingin kedamaian," aku July
"Mama akan mengaku. Mama rela di tangkap tapi Mama minta tolong tinggalkan Monday. Apa kamu sanggup!" ancam Mama Friday.
Friday tak punya pilihan. Jika Mama adalah pelakunya yang membunuh Ibunya Monday juga berencana membunuh Monday baru -baru ini, maka Friday akan merasa malu dan terpaksa meninggalkan Monday. Tapi dia bingung mengambil keputusan ini. Dengan berat hati akhirnya Friday mengiyakan permintaan Mamanya.
"Dendam ini berawal karena cinta segitiga. Kita dulu bersahabat karena nama kami diambil dari nama bulan. Kita bertemu dari SMA, kita bahkan mencintai orang yang sama. Tetapi Mamalah yang menikahinya. Dua tahun aku menikah belum juga mempunyai keturunan tetapi Ayahmu datang membawa seorang bayi yang diberi nama Sunday, ayahmu mengadopsinya dari panti asuhan katanya untuk memancing anak. Memang benar setelah itu Mama mengandung kakak mu Hary. Kemudian ada seorang anak bayi yang ditinggalkan di depan rumah. Itu kamu Friday, tetapi Mama tidak pilih kasih. Mama menyayangimu seperti anak Mama yang lain. Suatu hari Mama bertemu Mei yang sedang hamil tua, namun tiba-tiba ia kontraksi dan pendarahan. Mama membantu mengantarkan ke rumah sakit. Namun saat Mama menelepon suaminya, suara itu persis dengan ayah kamu. Suaminya pun datang, dan bertemu dengan Mama di rumah sakit. Ayahmu telah selingkuh dari Mama, ia menduakan Mama dengan menikahi sahabat Mama sendiri. Ayahmu mengatakan jika ia hanya menitipkan sp3rmanya. Seperti bayi tabung. Mama tetap tidak percaya, sampai akhirnya suaminya Mei yang sesungguhnya datang. Suami Mei mandul dan ia meminta Ayahmu membuahinya dengan cara bayi tabung. Mama sempat percaya namun ternyata, dugaan Mama benar. Mereka telah menikah siri. Ayahmu sudah menceraikan Mei saat Monday berumur satu tahun, tetapi Mama masih dendam dan mengakhiri Mei seolah-olah ia mengalami kecelakaan bus. Dan...." Mama Friday menangis tersedu-sedu.
"Dan Ayahmu tahu jika Mama yang mencelakainya hingga jantungnya kumat dan meninggal. Mama tidak tahu jika akhirnya seperti ini. Dan Mama bertambah benci dengan anak Mei yang bernama Monday itu,"
"Mah, dendam mama cuma sama ibunya Monday tapi kenapa Monday juga jadi target kebencian Mama? " tanya Friday dengan nada keras
"Karena, karena wajah Monday sama persis dengan ibunya. Maafkan mama nak, maaf, " Mama Friday kembali menangis.
"Ma, semua perbuatan mama harus mama pertanggung jawabkan. Friday telah melaporkan mama dan tante, mama tenang aja Friday akan memutuskan Monday seperti harapan mama. Tapi Friday mohon, jangan jadi pengecut mah! Mama sudah salah. Jangan lari dari kesalahan," ucap Friday sedih.
Dia harus membuat keputusan sepihak. Air matanya mengalir. Friday memeluk mama dan tantenya juga ikut memeluk mereka. Seakan mereka harus berpisah dalam waktu yang lama.
....
Kamis . 22:00
Dirumah Monday
Tok tok tok
"Siapa sih malam-malam gini (dalam hati ), ya sebentar," ucap Monday pada tamu di malam hari itu.
Monday membuka pintu dengan piyama. Dia sebenarnya hendak tidur tapi tiba-tiba ada tamu tak diundang.
Ceklek
Pintu dibuka, Monday terkejut melihat Friday bertamu kerumahnya dengan wajah kusut, bau alkohol dan mata sembab.
"Kamu mabuk ya. Ayo masuk !" kata Monday.
Monday menutup pintu lalu memapah Friday ke ruang tamu. Friday terdiam dan menggenggam erat tangan Monday.
"Kamu cerita sama aku, ada masalah? Kenapa Kamu mabuk, kamu menginap disini ya, kamu bisa tidur diruang tamu. Kalau kamu pulang nanti malah kenapa-kenapa. Aku ambil minum dulu." Sahut Monday.
Monday hendak pergi , tapi tangannya ditarik Friday dengan keras hingga tubuhnya jatuh terhempas ke badan Friday.
Friday masih diam seribu bahasa, menatap Monday dengan begitu lembut. Dimatanya nampak sebuah kesedihan yang teramat sangat mendalam.
Ada cinta di matanya, ada sendu yang melingkari hidupnya dan ada harapan yang besar namun semua hanya mimpi yang tergantung.
Bibir Friday menyatu dengan bibir Monday, kecupannya dengan sangat lembut. Menarik nafas dan mencumbunya lagi. Friday menikmati peraduan yang lembut dan pelan. Tetapi Monday berusaha mendorongnya.
Friday mengeluarkan sebotol bir dari dalam tasnya. Kemudian meminumnya langsung. Monday mencegahnya tetapi malah Friday memaksa Monday untuk minum. Monday tak bisa menepisnya karena Friday terlalu kuat, dia terus meminumkan minuman beralkohol itu kepada Monday. Sedikit demi sedikit minuman itu terteguk dan Monday merasa mual. Bahkan ia sudah mabuk.
Friday mengusap hidungnya ke pipi Monday membuat sentuhan-sentuhan yang menggelitik kemudian di kecupnya leher Monday. Monday mendesah sakit tapi tubuhnya menikmati, Friday sangat bernafsu dia mulai menggerayangi tubuh Monday. Monday terkejut atas perlakuan Friday. Monday yang sudah mabuk sempat menolaknya memberontak dan berusaha mencegah, lama kelamaan Monday terhuyung dan pingsan dalam mabuknya.
Friday melanjutkan aksinya sendirian. Ia telah kerasukan Iblis untuk sebuah hastrat yang membara. Di sprei putih itu terlihat bercak darah milik Monday. Friday mabuk dan tak dapat mengendalikan nafsunya.
Friday memeluk Monday dan berkata "Maaf". Friday menginap di rumah kekasihnya . Dia tidur di ranjang Monday dengan memeluk mesra Monday. Sementara Monday yang pingsan karena mabuknya tidak mengetahui aksi bej4t pria itu.
Hari ini Friday bersikap lembut dan mesra. Esok Friday harus berkata jujur tentang Mamanya. Apapun keputusan yang Monday ambil dia akan terima.
Semangat kak Wen, lanjut baca karyamu yg lain...
salam,