NovelToon NovelToon
Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Kisah seorang istri yang mencintai suaminya, namun di balas dengan penghianataan dan balas dendam kelurga nya.

Ella menyambut cinta Andrean yang selalu perlakuan dirinya bak seorang Ratu. Hingga akhirnya mereka menikah. Namun sayang, sikap peduli, perhatian dan kasih sayang Andrea menghilang begitu saja. Andrean perlakukan Ella bak orang asing di rumah nya sendiri.

Hingga perselingkuhan Andrean di ketahui Ella. wanita berparas cantik yang memiliki segudang prestasi itu mencoba bertahan. Ia Terus berbuat baik dan patuh pada sang suami. Tetapi kesabaran Ella ada batasnya, sampai akhirnya pertahanan Ella runtuh.

Ella membuat permohonan surat cerai dan mentalak Andrean.

Pria tampan penuh kharisma itu berkata "kau ingin bercerai? Tidak akan pernah bisa, selama pembalasan ku belum berakhir!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan di rumah nenek Smith

Aku sudah tidak terkejut dengan pertanyaan nenek Smith. semua pasti ada resiko yang harus aku hadapi.

"Nenek, anak kelurga Willis teman ku saat kuliah dulu. Aku datang karena undangan nya." kataku meyakinkan.

"Nenek percaya padamu. Kalau begitu nanti malam datang lah ke rumah nenek."

Ella sempat terdiam, karena tidak ingin membuat wanita itu curiga, akhirnya Ella berkata "Baiklah Nek."

Usai berbicara dengan nenek Smith, aku melangkah masuk kedalam dan kembali berbincang dengan Darren.

Ku rapikan berkas dan catatan di atas meja. Aku sudah bersiap-siap ingin pulang setelah selesai acara opening tadi pagi.

"Ella, apa nanti malam ada acara?" tanya Darren saat ia sudah membawa tas kerjanya

"Iya, nenek Smith mengundang ku kerumah nya nanti malam."

"kau akan datang? Tanya Darren heran.

"Tentu saja, aku belum bercerai dengan cucunya."

"Baiklah, lain kali saja kalau begitu."

"Apakah acaranya begitu mendesak? Aku bisa batalkan ke rumah nenek Smith." kataku tidak enak hati pada Darren, takutnya acara itu sangat penting, hingga aku tidak bisa mengabaikan Darren begitu saja.

"Tidak terlalu penting, hanya perjamuan antar teman saja."

Aku menyunggingkan senyuman tulus "Bila besok kau ajak aku lagi, pasti aku bisa."

Darren mengangguk "Baiklah, ayok Kita pulang."

Kami melangkah keluar kantor dan masuk kedalam mobil masing-masing. Aku menekan klakson mobil, kode untuk meninggalkan lokasi pada Darren.

Setengah jam kemudian aku sudah sampai rumah. Ku bersihkan tubuh ku dengan air shower yang menyala. Bi sari masuk kedalam kamar dan menaruh teh hijau di atas meja kecil.

"Apa bu Ella mau saya siapkan makan?" tanya bi sari mengingatkan.

"Tidak bi, malam ini saya di undang ke rumah nenek Smith."

"Baiklah bu, kalau begitu bibi pulang sekarang."

"Iya bi."

Aku mencari gaun dess berwarna putih, setelah menemukan apa yang ku cari, Aku memakainya dan memberikan riasan tipis di wajahku.

Aku menuruti anak tangga menuju carport, lalu melajukan mobilku menuju rumah nenek. Menempuh perjalanan kurang dari satu jam aku sudah berada di depan halaman rumah nenek Smith yang luas dan mentereng.

Tidak banyak mobil yang terparkir disana, aku merasa lega, mobil mertua ku Tiffany tidak ada di carport. Aku melupakan surat yang di berikan tadi pagi, surat pemberian ibu mertuaku. Ku raih surat di atas dashboard dan siap membacanya.

"Ella..."

Suara nenek Smith terdengar di belakang mobilku, buru-buru aku masukkan kembali surat tersebut dan ku taruh diatas dashboard. Aku membuka pintu dan turun dari mobil.

"Nenek, kenapa keluar?" tanya ku khawatir, ku cium punggung tangannya.

"Nenek sudah tidak sabar ingin berbincang dengan mu. Ayo masuk lah Ella."

Aku menggandeng tangan nenek Smith dan duduk di meja makan. Sudah tersedia berbagai hidangan di atas meja.

"Nenek, makanan segini banyak untuk siapa?" tanya ku sambil memandangi satu persatu hidangan lezat itu.

"Untuk mu dan Andrean."

"Andrean? Kening ku berkerut, Aku menoleh kekiri dan ke kanan, mencari sosok yang nenek Smith sebutkan.

"Sebentar lagi dia akan datang, Andre sedang di perjalanan."

"Ohh.. " kataku merespon ucapan nenek.

Wanita sepuh itu menggenggam erat tangan ku dan bertanya banyak hal padaku, aku menjawab sesuai yang bisa aku jawab tanpa menyakiti perasaan nya. Dua jam menunggu tetapi Andre belum juga terlihat batang hidungnya. Nenek Smith mulai gelisah dan menelpon cucu kesayangannya.

Tak berapa lama terdengar suara sepatu pantofel masuk kedalam ruangan. Aku dan nenek menoleh bersama.

"Malam nenek." sapa Andre tersenyum lebar

Andre berjalan mendekat dan mencium kening sang nenek.

"Dasar cucu nakal, jam segini baru datang. Ella sudah lama menunggu." omel nenek Smith dengan bibir mengerucut

"Maaf nenek, aku masih ada urusan dengan client." rayu Andre lembut, ia duduk di samping ku.

Aku yang hampir satu minggu tidak berjumpa dengan Andre, sedikit grogi. Aku sempat terdiam dan pandangan ku menatap kedepan.

"Ella, tuangkan Andre minum."

Aku tertegun "Iya nek."

Aku menuangkan teh hangat kedalam cangkir dan menaruhnya didepan Andre. Dulu aku selalu melakukannya dan memberikannya dua sendok gula kedalam teh. Namun, setelah sikapnya berubah dan tidak perduli dengan keberadaan ku, aku sudah tidak pernah lagi melayani dia.

"Terima kasih." ucap Andre datar, ia meraih cangkir teh yang aku suguhkan.

"Sebentar lagi ulang tahun nenek yang ke 80 tahun. Di saat itu akan nenek umumkan pernikahan mu dengan Ella"

"Uhuk.. Uhuk..."

Andre terbatuk karena mendengar ucapan nenek, Air di dalam cangkir juga sedikit tumpah ke bajunya, ia menaruh kembali cangkir keatas meja. Aku juga terkejut dan tidak berharap itu terjadi. Karena pernikahan ku dengan Andre memang sudah lama di rahasiakan, dan sudah kesepakatan kami bersama.

"Hati-hati kalau ingin minum." sela nenek Smith

Andre hanya menghela nafas panjang dan mengalihkan pembicaraan. "Nenek ingin apa untuk acara ulang tahun nanti. Akan aku kabulkan." katanya seraya mengambil salad buah yang sudah di potong kecil-kecil.

Wanita sepuh itu tersenyum samar, sepertinya nenek sudah merencanakan sesuatu dan meminta hadiah di saat yang tepat.

"Kau yakin akan mengabulkan nya? Tanya nenek Smith dengan satu alis terangkat.

"Tentu saja nek, selagi aku bisa." tantang Andre tanpa menghentikan makannya.

"Ada tiga permintaan yang harus kau turuti di ulang tahun nenek yang ke 80 tahun besok."

"Tapi.. Satu permintaan akan nenek minta sekarang."

Andre tersenyum sumringah, sepertinya ia ingin menyenangkan hati sang nenek yang sudah sering ia kecewakan. Jadi Andre membolehkan nenek meminta apapun sebelum acara di mulai.

 "Sebutkan_" ucap Andre tanpa basa-basi.

Nenek terlihat antusias, iapun berkata "Nenek ingin sepasang anak kembar."

"Uhuk .."

Sekali lagi Andre tidak bisa melepas keterkejutan nya. Dia bukan hanya batuk, tetapi menyemburkan pudding coklat yang sedang ia makan. Tidak ingin nenek curiga, buru-buru aku mengambil tissue dan membersihkan wajah Andre. Pria itu sempat terkejut dan kami saling bersitatap. Sedetik kemudian kami mengalihkan pandangan.

Nenek yang melihat kami saling bersitatap hanya tersenyum.

"Nenek sangat gembira. Ella dan Andre menginap lah malam ini."

"Tidak bisa!"

Seru kami bersamaan, aku dan Andre sama-sama terdiam lalu kembali bersitatap.

"Kenapa tidak bisa?" tanya nenek curiga.

ku alihkan pandanganku kearah hidangan yang sudah membuat ku kenyang. Andre terlihat tegang, ia mengusap wajahnya sambil mencari alasan.

"Nenek, besok pagi-pagi sekali ada meeting dengan client." ucap Andre lembut, ia berusaha meyakinkan sang nenek. Padahal aku sangat tahu, ia tidak ingin terganggu saat bersama wanita rubah itu

Ku hela napas berat, bukan aku cemburu. Sudah tidak ada sedikitpun perasaan ku pada Andre. Mungkin rasa kecewa yang teramat dalam membuat aku bisa terbebas.

"Itu hanya alasan mu saja Andre! Seru nenek yang terlihat kecewa

Nenek Smith langsung berdiri dan memandang kami bergantian "Bagaimana kalian mau memberikan nenek hadiah ulang tahun. Kalau untuk menemani nenek sehari disini saja tidak mau. Apa menurut kalian harta lebih berharga daripada nenek?" katanya lagi dengan suara yang mulai meninggi.

Aku terkejut dengan kata-kata nenek. Aku beranjak dari duduk dan ku hampiri wanita renta yang mulai meninggalkan meja makan.

"Nenek. Aku akan menemani nenek malam ini." kataku mencoba menenangkan wanita sepuh itu, agar emosinya tidak semakin naik. Untuk masalah pekerjaan ku di independen corp, akan aku bicarakan pada Darren besok, kemungkinan aku datang terlambat.

"Aku tidak jadi pulang, aku juga akan menemani nenek malam ini." Andre bicara dengan suara datar, sepertinya ia tidak benar-benar ingin menginap, mungkin saja ia terpaksa karena sang nenek sudah benar-benar marah.

Nenek membalikkan tubuhnya dan tersenyum pada kami. "Begitu lebih baik, kalian sangat menghargai orang tua ini." kata nenek yang terlihat tidak emosi.

"Helen! Teriak nenek

"Iya nyah "

"Sudah Kamu siapkan kamar untuk kedua cucu ku? Malam ini mereka menginap."

"Sudah nyah, kamar tidur tuan Andre selalu saya bersihkan tiap hari.'

Nenek Smith mengangguk "Jangan lupa, berikan juga ramuan herbal untuk mereka berdua. Agar mereka tertidur dengan nyaman."

Aku membeku dan terkejut dengan ucapan nenek yang berharap kami melakukan hubungan intim.

💜💜💜💜

1
Mulaini
Jangan-jangan surat yang mertua kasihkan ke Ella adalah surat perceraian.
Ruwi Yah
serba sulit diposisi Ella karena nenek smith yg terlalu berharap tanpa tau seperti apa tingkah laku cucu kesayangannya
Irma Juniarti
Ella kenapa tidak jujur aja dengan hubungan mu dan andrean,biar tau nenek Smith dengan kelakuan cucunya terhadap dirimu selama ini.
Sulastri Sulastri aja
terima kasih banyak upnya bun semangat bunda
emgeha
𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝 𝚝𝚑𝚘𝚛
Sulastri Sulastri aja
nunggui Bunda up./Rose//Rose//Pray/
Irma Juniarti
gpp ella jujur aja sama nenek Smith,klu kamu sudah tidak berkerja lagi di perusahaan keluarga Smith.
Irma Juniarti
gpp tuk sekarang kamu di balik layar Ella,kita yakin setelah perusahaan yg kalian kelolah menjadi sukses sejajar dengan perusahan terbesar lainnya,baru kamu muncul dan pada saat itu kita yakin Andrean dan keluarganya bakalan menyesal telah membuat dirimu tak pernah di hargai dan dianggap.
Mulaini
Bilang aja Ella kamu di undang atau nenek Smith tahu kalau Ella punya perusahaan sendiri yang di bangun bersama Darren.
Ruwi Yah
pelan2 Ell bicara jujur sama nenek smith tentang rumah tanggamu
Sugiharti Rusli
nah kan apa yang akan kamu katakan sama nenek Smith nanti tuh karena dia mempertanyakan kamu ada di pembukaan perusahaan milik Darren
Sugiharti Rusli
walo nanti ke depan pasti banyak tantangan, apalagi kamu belum resmi bercerai dari si Andrean dan pisah dari perusahaan Smith di mata neneknya
Sugiharti Rusli
dan benar sekali baik Darren dan kedua ortunya sangat menghargai kapasitas kamu sebagai partner kerja putranya
Sugiharti Rusli
karena kalo suatu saat perusahaan itu berkembang pesat, pasti ada kepuasan tersendiri yah apalagi kamu salah satu owner di balik layar
Sugiharti Rusli
memang lebih baik bekerja di tempat yang menghargai kamu sih Ell, walo itu mulai dari nol lagi,,,
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
di apit
boma
semangat ella, terus terang aja ella sama nenek smit jangan terus gak enakan, yg enakan mah s andre sama s ulbul, kamu terus tersiksa
LANY SUSANA: santai sj Ella, jangan terus3 ga enak dgn nenek Smith ya, km hrs terus maju melangkah dgn org2 yg menghargaimu
total 1 replies
Noah Talabessy
terimakasih bun
Sulastri Sulastri aja
terima kasih banyak upnya bun Dan tambah semangat berkarya/Coffee//Ok//Ok//Good//Good//Good//Pray//Pray/
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ayah macam apa ini 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!