NovelToon NovelToon
Ketika Suamiku Jatuh Cinta

Ketika Suamiku Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hasriani

Dinda memilih untuk menikah dengan seorang duda beranak satu setelah dirinya disakiti oleh kekasihnya berkali-kali. Siapa sangka, awalnya Dinda menerima pinangan dari keluarga suaminya agar ia berhenti di ganggu oleh mantan pacarnya, namun justru ia berusaha untuk mendapatkan cinta suami dari hasil perjodohannya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 21

Keesokan harinya, Dinda bangun lebih awal untuk bersiap-siap. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Ia langsung turun untuk sarapan bersama Ayahnya.

"Pagi Pa." Sapa Dinda yang langsung duduk di meja makan.

"Mau kemana pagi-pagi begini?, masih ada urusan dikampus?." Tanya Ayahnya penasaran, seingatnya urusan putrinya dikampus sudah selesai dan hanya menunggu jadwal saja.

"Dinda ada urusan lain Pa, bukan urusan kampus." Jawabnya sembari memulai sarapan paginya dengan selembar roti seperti biasanya.

"Urusan apa?, sama siapa?." Tanya Ayahnya lagi yang hanya mendapat jawaban ambigu dari putrinya.

"Dinda mau jaga Ciara lagi hari ini tapi..." Dinda menggantungkan kata-katanya, merasa tidak yakin bagaimana respon Ayahnya jika tau ia akan ke rumah Indra sepagi ini.

"Tapi..?" Tanya Papanya menantikan kelanjutan kata-kata putrinya.

"Dirumahnya kak Indra." Jawab Dinda pelan takut akan dimarahi oleh Ayahnya.

"Dirumahnya Indra?, kenapa tidak disini saja seperti kemarin?." Benar saja tebakan Dinda, Ayahnya tampak terkejut.

"Maunya Dinda juga begitu Pa, tapi kak Indra khawatir kalau Dinda dirumah sendiri, Dinda juga takut, Yuda bisa datang kapan saja. Kalau sendiri Dinda berani, tapi kalau Ciara dirumah kita, bisa jadi bahaya juga buat Ciaranya." Jelas Dinda yang dapar dimengerti oleh Ayahnya.

Ayahnya pun berpikir alasan itu masuk akal, ada perasaan lega juga didalam diri Ayahnya, setidaknya ia tau anaknya tidak dirumah hari ini sampai Indra pulang kerja nanti, jadi ia tidak perlu khawatir putrinya tinggal dirumah sendirian dan Yuda bisa datang kapan saja mengancam keselamatan putrinya.

"Ya sudah kamu sarapan cepat, Indra juga pasti harus berangkat kerja pagi-pagi." Kata Ayahnya kemudian, sungguh diluar ekspektasi Dinda.

"Dinda pikir Papa akan marah, ternyata malah setuju." Ucap Dinda merasa sedikit lega.

"Papa mengerti kesulitan Indra, dia juga terlihat seperti orang yang sangat baik jadi Papa percaya dia tidak akan macam-macam. Lagi pula, Papa jadi lebih tenang kalau kamu tidak dirumah sendirian, Papa juga takut kalau Yuda kesini lagi dan kamu sendirian dirumah." Kata Ayahnya mengutarakan isi pikirannya.

"Maafkan Dinda yah Pa, Dinda selalu buat Papa khawatir." Ucap Dinda merasa sedih karena terus memberikan kekhawatiran untuk Ayahnya selama ini.

"Khawatir itu sifat alamiah sebagai orangtua, tidak bisa dihindarkan." Jawab Ayahnya sama sekali tidak menunjukkan rasa lelahnya sebagai orangtua.

"Ternyata tidak mudah membesarkan anak yah Pa." Tutur Dinda membuat Papanya tersenyum mendengarnya.

"Tidak mudah tapi menyenangkan dan penuh arti, itu yang Papa rasakan selama ini." Mata Dinda seketika berkaca-kaca mendengar ucapan Ayahnya, Dinda merasa terharu mendengarnya.

"Terima kasih Papa, selalu ada dan selalu mendukung Dinda." Ucap Dinda, suasananya semakin penuh haru untuk Dinda.

"Sudah cepat lanjutkan sarapannya." Kata Ayahnya kemudian tidak ingin putrinya larut disuasana ini.

Dinda pun kembali fokus melanjutkan sarapannya begitupun dengan Ayahnya.

***

Setelah selesai sarapan, Ayahnya berangkat lebih dulu sementara Dinda kembali naik ke kamarnya untuk mengambil barang-barang Ciara yang ketinggalan kemarin.

Dinda kembali turun dengan membawa barang-barang Ciara yang lumayan banyak, dengan tergesa-gesa ia memasukkan semuanya ke dalam bagasi mobilnya lalu ia beralih ke kursi kemudinya saat semuanya beres.

Ia menyalakan mesin mobilnya dan beranjak perlahan pergi meninggalkan rumahnya.

***

Mobil Dinda perlahan masuk ke dalam halaman rumah yang alamatnya di berikan oleh Indra kemarin.

Walaupun tidak sebesar rumah Ibunya, rumah Indra juga cukup besar dan terlihat nyaman, hanya saja rumah itu nampak sangat sepi. Mungkin Indra hanya tinggal berdua dengan Ciara tanpa satu pun pembantu atau penjaga rumah.

Dinda langsung turun dari mobilnya dan berjalan ke arah pintu lalu mengetuk pintunya.

Tidak lama setelahnya, pintu pun terbuka dan memperlihatkan wajah Indra dan Ciara yang sedang ia gendong.

"Pagi kak Indra." Sapa Dinda dengan senyumnya.

"Ayo masuk Dinda, anggap saja rumah sendiri." Ajak Indra tanpa berbasa basi.

Mungkin saja Indra sedang buru-buru, ia juga sudah mengenakan pakaian kantornya juga sepatu kerjanya, pikir Dinda.

"Masuk duluan saja kak, aku mau ke mobil dulu untuk ambil barang Ciara yang kemarin ketinggalan dirumah." Kata Dinda, Indra pun baru teringat kemarin malam Dinda mengirimkan foto perlengkapan bayi Ciara yang tertinggal dirumahnya.

"Kamu masuk saja sama Ciara, biar aku yang ambil dimobil kamu." Indra pun segera memberikan Ciara pada Dinda tanpa persetujuan Dinda.

Dengan cepat Dinda beralih menggendong Ciara setelahnya Ia memberikan kunci mobilnya pada Indra karena Indra sudah menadahkan tangannya lebih dulu meminta kunci mobil Dinda.

"Kalau begitu aku masuk yah Kak." Kata Dinda meminta izin masuk ke dalam rumah Indra.

"Iya, masuk saja." Jawab Indra lalu berjalan keluar menuju ke mobil Dinda.

Dinda sendiri melangkah masuk ke dalam rumah Indra, pandangannya langsung tertuju pada bingkai foto pengantin Indra dan istrinya yang terpajang di dinding, bingkai fotonya begitu besar dan mengambil ruang cukup luas.

"Sepertinya kak Indra sangat mencintai istrinya." Gumam Dinda masih betah menatap foto pernikahan Indra.

Senyum Indra tampak lebar difoto itu begitupun dengan mendiang istrinya, mereka tampak bahagia dan saling mencintai. Dinda bagaikan terpana melihat foto itu, matanya terpaku lama menatap foto itu.

"Mama kamu sangat cantik Ciara, pantas saja kak Indra selalu menatap kamu sendu, ternyata wajah Mama kamu sangat mirip sama wajah kamu." Gumamnya lagi menatap Ciara dan foto itu secara bergantian.

"Kamu sudah sarapan Dinda?." Tanya Indra yang baru saja masuk membuat Dinda terkejut dan langsung beranjak menjauh dari foto pernikahan Indra.

"Sudah kak tadi dirumah." Jawab Dinda menghampiri Indra yang sedang sibuk meletakkan barang-barang Ciara di ruang tengah.

"Kalau kamu lapar, di meja makan ada makanan yah tadi aku sudah masak, tapi kalau kamu mau pesan juga boleh, kamu tinggal kirim pesan ke aku saja." Kata Indra yang sudah menyiapkan banyak hal untuk Dinda sejak tadi malam, ia berpikir harus membuat Dinda nyaman karena ia meminta pertolongan dari Dinda.

"Iya kak, aku bisa urus diri aku sendiri kok, kak Indra tidak perlu khawatir." Ucap Dinda yang tidak ingin membuat Indra kerepotan.

"Kalau begitu aku langsung berangkat yah." Benar saja tebakan Dinda, Indra memang sudah siap untuk berangkat kerja, untungnya ia datang tepat waktu.

"Iya kak." Jawab Dinda mengangguk pelan.

Indra mendekar selangkah pada Dinda lalu sedikit menundukkan kepalanya dan langsung mencium pipi putrinya yang digendong oleh Dinda, membuat Dinda sedikit terkejut dan langsung terdiam.

"Ciara, Papa berangkat kerja yah sayang." Kata Indra turut berpamitan pada putrinya.

Dinda berusaha mengontrol ekspresinya agar rasa kagetnya tadi tidak begitu kentara.

"Aku pergi dulu Dinda." Ucap Indra membuat kesadaran Dinda kembali, senyum diwajah Indra malah membuat jantung Dinda berdebar.

"Hati-hati dijalan kak Indra." Jawab Dinda berusaha menenagkan dirinya.

Indra pun beranjak pergi berlalu dari sana meninggalkan Dinda yang masih terpaku ditempatnya bersama dengan putrinya.

1
kalea rizuky
lanjut donk
Evi Lusiana
emng d rmh dinda gk ada ART dn satpam ny y kak?
Hasriani: Gak ada kak, Dinda sama Papanya cuma tinggal berdua.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!