Bukan Istri Yang DI Inginkan

3 hari kemudian terlihat di bandara seorang wanita paruh baya baru saja turun dari pesawat bersama seorang seorang wanita muda yang berpenampilan modis dan seksi berjalan bersama dari luar bandara.

Terlihat mereka menarik sebuah koper keluar dari bandara sambil mengotak-atik ponselnya untuk menghubungi seseorang.

” Gimana tante udah dapat taksi online-nya." tanya wanita muda tersebut kepada wanita paruh baya yang masih berkenalan seperti anak muda.

” Udah bentar lagi taksi akan datang tadi tante udah pesen nya. Kamu pasti capek ya maaf ya Tante dibawa kamu ke sini karena ini juga salah satu cara agar lintang dapat luluh dan mau kepada kamu sayang. makanya kita malah dari Jakarta ke Bandung untuk menemuinya menemuinya." kata wanita paruh baya tersebut yang tidak lain adalah mama sita pada Syifa wanita yang ingin Ia jodohkan dengan putranya yaitu Lintang Tri Nugroho.

Semalam mama sita menghubungi Syifa untuk mengajarkan ke bandung karena Mama sita ingin mencari tahu tentang putranya tersebut yang disembunyikan karena cincin yang dipakai oleh lintang masih menjadi tanda tanya di kepala Mama sita.

Dan Syifa sendiri yang diajak ke Bandung untuk menemui pia dingin tersebut pun semangat karna ia sudah menyiapkan sesuatu tersebut dan bertekuk lutut di hadapannya.

Hingga tidak lama kemudian mobil taksi yang dipesan oleh Mama sita pun datang, dan mereka pun langsung pergi dari bandara untuk menuju alamat rumah Lintang yang di mana Mama sita mendapatkannya dari sang suami.

Sebenarnya semalam sewaktu Mama sita meminta alamat tersebut kepada suaminya, mama sita berbohong kalo ia hanya ingin tau saja alamat tempat tinggal lintang selama di Bandung. karna selama ini mama sita tidak mengetahui jelas di mana alamat tinggal sang putra sejak pindah dari Jakarta karna lintang kurang cocok pada sang mama yang suka mengatur dirinya yang membuat lintang sengaja tidak memberitahukan alamat rumahnya, kecuali pada sang papa saja.

Karna yang mama sita tau selama ini lintang tinggal di apartemen saat pindah kerja ke Bandung mengurus perusahaan di sana.

Di dalam mobil sendiri mama sita dan juga Syifa pun bercerita-cerita hingga tidak sadar mau beli tas tersebut pun berhenti di kawasan perumahan yang ada di sekitar Bandung tersebut.

” Ayo sayang kita turun pasti lintang masih ada di rumah ini."ujar Mama sita kepada Syifas etelah mereka turun dari mobil untuk masuk ke dalam rumah sang putra yang berlantai 2.

”Iya ayo Tante." sahut Syifa sambil menggeret koper miliknya dengan sedikit malas setelah diturunkan dari bagasi mobil taksi itu.

Sedangkan Mama sita hanya memegang tas mahal miliknya sendiri Tampa membantu Syifa yang mengeret koper itu. Namun kekesalan Syifa tidak ia tunjukkan di hadapan wanita parubaya itu agar mempermudahkan rencananya.

Lalu sampai di depan pintu rumah itu mama sita memencet bel yang ada di sana sampai beberapa kali namun belum kebuka juga dari dalam.

Ting tong

Ting tong

Ting tong

” Kok nggak dibuka-buka ya Tante apa bintangnya udah pergi bekerja ya." tanya Syifa yang sudah pegel dari tadi berdiri.

”Apa iya, tapi ini baru jam 8 pagi loh, masak udah pergi aja sih lintang nya." tutur mama sita yang juga berfikir seperti itu. padahal mama sita sudah meminta supir taksi tadi agar cepat cepat membawa mobil agar cepat sampai.

”Yaudah kamu duduk aja Syifa biar Tante terpon lintang dulu, emang udah pergi atau belum." ujar mama sita yang mengambil ponselnya di dalam tas mahal miliknya.

Namun baru mau menghubungi lintang tiba-tiba saja pintu rumah tersebut terbuka dan terlihat seorang wanita muda yang membuat mama sita dan juga Syifa terkejut. begitupun dengan wanita tersebut yang tidak lain adalah Rania yang membukakan pintu karena ia mendengar ada suara Bel berbunyi yang membuat Rania turun dari lantai 2 untuk membukakan pintu dan melihat Siapa yang datang.

Dan saat membukakan pintu Rania pun terkejut saat melihat wanita baru baya dan juga seorang wanita muda yang menurut rania sangat seksi.

”Siapa kamu dan Kenapa ada di rumah anak saya?" katanya Mama sita kepada wanita tersebut dengan penasaran kenapa berada di rumah putranya.

Mendengar ucapan wanita paru baya tersebut membuat Rania tercengang sekaligus terkejut karena wanita paruh baya itu ternyata adalah mertuanya yang datang.

Namun baru saja Rania ingin membuka mulut tentang siapakah dirinya, tiba-tiba saja wanita muda yang berada di sebelahnya pun menyahuti dengan senyuman miring serta merendahkan Rania serta terkejut mendengar ucapan wanita itu.

” Mungkin dia pembantu tante lihat aja pakaiannya yang seperti itu." lontar Syifa dengan dengan angkuh.

”Bener juga kata kamu sayang, tapi kenapa harus yang muda seperti ini lintang mencari pembantu, kenapa tidak yang tua saja." seru mama sita yang langsung masuk kedalam Tampa di persilahkan oleh Rania yang masih berdiri di pinggir pintu.

Apa karna pakaian yang di pakai oleh Rania Sangat sederhana mereka menganggap dirinya pembantu di rumah ini. karena saat ini Rania tengah memakai baju kaos lengan panjang serta bawahan rok hitam panjang.

Karena menurut Rania pakaian seperti itu sangat cocok digunakan di dalam rumah dari pada harus mengenakan daster. karena bisa saja sewaktu-waktu pria itu pulang Kalau iya hanya mana mengenakan daster saat berada di luar kamar yang hanya sebatas lutut pendeknya.

Sedangkan Syifa sendiri masih berdiri tegak di depan pintu dengan meninggalkan koper dan menyuruh Rania untuk membawanya masuk kedalam dengan angkuh dan sombong.

”Hei loh bawakan koper gue ini dan ingat jangan sampai lecet ataupun hilang. karna loh gak akan mampu menggantikan barang barang mahal itu." Kata Syifa dengan wajah sombong Serta memandang rania dengan tatapan tidak suka.

Setelah mengatakan hal tersebut Syifa pun masuk ke dalam rumah untuk menyusul tante sita yang sudah duluan masuk ke dalam dan meninggalkan heran dia sendirian dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.

Hatinya sangat sakit kalah dianggap sebagai pembantu oleh mertuanya sendiri, serta direndahkan oleh wanita itu yang mengira dirinya adalah asisten rumah tangga di rumah ini. padahal kedudukannya lebih tinggi dari pada kedua wanita itu Walaupun itu ibu mertuanya sendiri. beginilah nasib seorang menantu yang tidak diketahui oleh keluarga suaminya karena pernikahan yang sangat tiba-tiba.

Dengan cepat Rania menghapus air mata yang sudah menetes di sudut matanya sambil menghela nafas dengan kasar, lalu mengambil koper wanita tersebut dan menutup pintu untuk masuk kembali ke dalam rumah.

Sesampainya di ruang keluarga Rania melihat kedua wanita itu tengah berleha-leha dengan santai tanpa dipersilakan oleh sang tuan rumah, sudah seperti rumah sendiri membuat Rania tersenyum pilu melihat itu.

”Sana kamu buatkan saya minuman dan makanan karna saya sudah haus." suruh mama sita pada Rania yang baru saja datang dengan membawakan koper milik Syifa yang asik bermain ponsel di tangannya.

.....