Apa jadinya jika di malam pengantin seorang gadis bernama Vania Isabella harus melewati malam itu bukan dengan suaminya, tapi dengan sang Adik ipar yang ternyata adalah mantan kekasihnya dulu. Lalu, bagaimana hal itu bisa terjadi?
Bagaimana Vania melewati hari-hari bersama sang suami, dimana dirinya juga harus berhadapan dengan mantan kekasih yang sudah merenggut malam pengantin mereka? Dan bagaimana reaksi suami Vania saat tahu jika dirinya dan sang Adik ipar pernah melakukan hubungan terlarang?
Seperti biasa ini hanya Karya fiksi saja, tidak untuk ditiru, hanya untuk hiburan. So! Mohon bijak ya 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keseleo
Setelah Bastian menutup teleponnya, Ia melihat ke arah luar jendela, sang istri yang sedang menyiram tanaman, Vania terlihat begitu cantik pagi itu, mungkin lebih cantik dari bunga-bunga yang bermekaran di halaman rumah mereka, Vania tersenyum saat melihat kupu-kupu yang hinggap pada sekuntum bunga, kupu-kupu yang cantik, sejenak Vania mencoba menyentuh kupu-kupu berwarna putih itu. Namun, belum sempat Vania menyentuhnya, kupu-kupu itu terbang, dan Ia pun mengikutinya.
"Ah ya ampun! Kamu mau terbang kemana? Hei tunggu!" Vania terlihat berlari mengejar kupu itu. Namun tiba-tiba saja ia tersandung dan Vania tidak bisa mengimbangi bobot tubuhnya, Ia pun hendak terjatuh. Namun dengan sigap ada tangan seseorang yang menangkap tubuh Vania dengan cepat, sehingga gadis itu tidak sampai terjatuh di atas tanah.
Seketika Vania memegang erat kedua lengan pria itu yang tak lain adalah Calvin, sang Adik ipar.
"Emm ... Calvin!" Vania terlihat salah tingkah saat tahu Calvin telah menolongnya.
"Kamu tidak apa-apa?" Calvin terlihat khawatir dengan keadaan Vania.
"Emm tidak! Aku tidak apa-apa." jawab Vania sembari melepaskan tangannya dari tubuh Calvin. Vania mencoba berjalan namun kakinya rupanya masih terasa sakit karena terbentur oleh batu yang Ia sandung tadi. Ia pun berjalan sedikit pincang, hampir saja Vania jatuh kembali, tapi Ia masih bisa menahannya, dan itu semakin membuat Calvin semakin cemas.
"Awww ...!" pekik Vania sembari memegangi kakinya yang tersandung.
"Hati-hati! Kakimu sakit?" Calvin mencoba untuk melihat kaki Vania.
"Tidak! Tidak apa-apa."
"Tapi, sepertinya kamu sangat kesakitan, biar Aku lihat. Duduklah!" titah Calvin sembari menyuruh Vania untuk duduk di kursi taman.
Kemudian Calvin melihat kaki Vania dan benar saja pergelangan kaki Vania terlihat memar, Calvin mencoba membenarkan posisi tulang kaki Vania yang keseleo itu.
Vania terlihat meringis menahan rasa sakit yang begitu ngilu pada pergelangan kakinya, Calvin mulai mencoba menarik pergelangan kaki Vania agar kembali ke posisi semula.
"Sudah kuduga, kakimu keseleo, Aku akan membantumu untuk mengembalikan ke posisi semula."
"Memang kamu bisa?" Vania terlihat ragu kepada Calvin.
"Menyembuhkan luka hatimu saja Aku bisa, apalagi cuma luka sekecil ini, percayalah! Aku pasti bisa." ucapnya sembari tersenyum menatap wajah Vania yang tampak malu-malu.
"Kamu tahan sedikit, ya! Aku akan mencoba menarik nya!" ucap Calvin sembari bersiap untuk menarik pergelangan kaki Vania.
Vania mengangguk dan bersiap untuk menahan rasa sakit saat Calvin membenarkan posisi pergelangan kakinya yang keseleo itu.
"Jangan keras-keras!" seketika Calvin menoleh ke arah sang kakak ipar dan tersenyum smirk.
"Keras-keras? Apa Kamu merasa Aku terlalu keras melakukannya? Aku rasa tidak, justru kamu sangat suka, kan!" Vania terlihat memalingkan wajahnya dengan tersenyum malu, Calvin tahu jika gadis itu mengerti apa yang Ia maksud.
Tiba-tiba saja Calvin menarik kaki Vania begitu saja, sehingga membuat gadis itu berteriak kesakitan.
"Aaarrrgggghhhh ... Calvin sakit!" pekik Vania saat Calvin berhasil membenarkan posisi pergelangan kaki Vania dengan benar.
Vania terlihat mengambil nafas banyak-banyak, sementara Calvin mulai mengusap kaki Vania dengan lembut, memastikan kaki Kakak ipar nya itu sudah tidak sakit lagi.
"Apa masih sakit?" tanya pria tampan itu kepada Vania. Gadis itu menggelengkan kepalanya.
"Syukurlah! Aku sudah bilang, bukan! Aku pasti bisa menghilangkan rasa sakit itu," tatapan keduanya saling bertemu, ada sesuatu yang mulai mendekatkan mereka berdua, rasa cinta yang dulu pernah membara, kini mulai menyala kembali, menerangi hati yang dulu padam karena kesalahpahaman.
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata tengah melihat kebersamaan mereka berdua. Sontak Bastian memanggil Vania dengan lantang. Rupanya sedari tadi Bastian menyaksikan bagaimana Calvin mendekati istrinya.
"Vania!!!!!!"
Seketika Vania dan Calvin menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari atas balkon, Vania membulatkan matanya saat melihat sang suami dengan wajah nya yang penuh emosi.
"Mas Tian!"
...BERSAMBUNG ...
KLO MAU MYAKINKN LGI MNTA BELIIN PEMBALUT, BILANG STOK PMBALUT HABIS
DN JUGA TIDUR MA IBU TIRI LOOO