Pertempuran Wanita Jelek

Pasangan ini telah sampai di tempat acara. Melangkah bersama, Alana merangkul lengah Zayn untuk menunjukan jika mereka adalah pasangan yang serasi.

Suara decak kagum terdengar dari undangan lainnya saat melihat pasangan ini terlihat kompak dan harmonis.

“Zayn sangat tampan. Dan Istri Zayn Arsenio sangat cantik.” Suara decak kagum terdengar memuji kecantikan Alana.

Cantik ... tentu saja tidak Alana hanya tersenyum kaku.

Alana menatap wajah pemuda yang melangkah di sampingnya.

Alana mengakui kak Vino yang dulu ia kenal memang sudah memesona walau hanya mengenakan kaos dan celana jeans dengan motif sobek di bagian lutut dia tetap incaran para gadis-gadis dan sekarang bertambah begitu tampan setelah menjadi Zayn dengan stelan jas rapi.

“Zayn kau datang!” suara berat dari seorang lelaki menyambut mereka.

Langkah pasangan ini terhenti. Kini mereka telah berada di hadapan sang pemilik acara Willy Walter.

“Tentu saja. Aku pasti datang paman,” balas Zayn dengan tatapan dingin.

Aura permusuhan kini terasa terpancar.

“Baguslah, kau datang membawa istri cantikmu ini,” puji paman Willy dengan nada mengalun, menatap ke arah Alana.

Alana mengukir senyum mendengar pujian itu. “Selamat ulang tahun paman,” ucap Alana dengan ramah.

“Terima kasih,” balas Willy sedangkan Zayn hanya diam memasang wajah datar.

“Nikmati pestanya paman akan menjamu tamu dulu,” ucap paman Willy lalu meninggalkan pasangan ini.

“Kak Zayn kau datang!" suara lelaki terdengar bergabung bersama mereka.

Alana mengarahkan pandangannya pada sumber suara dan seketika tubuh Alana membatu di tempat melihat pemuda tampan dengan tuxedo berwarna hitam.

Alana merasa seakan sesak melihat pemuda yang menghampiri mereka.

Arion Miroslav ...

Pemuda inilah yang membuat Gisel galau.

Demi apa-pun benar kata Gisel Arion memang benar-benar tampan.

Ahhhh, batin Alana menjerit, sama seperti orang-orang yang heboh jika bertemu seorang artis. apalagi sekelas Arion.

“Ini istri kakak?” tanya Arion mengarahkan manik matanya pada Alana.

“Emm,” jawab Zayn dengan deheman.

“Hai kakak,” sapa Arion melambaikan tangan pada Alana.

Suara napas tertahan terdengar dari Alana demi apa-pun dia di sapa oleh artis tampan idola Gisel itu. Seketika dia membeku, ia pun tertunduk malu.

“Aku Arion sepupu kak Zayn,” ucapnya memperkenalkan diri.

Ya ampun kaki Alana bak lemas bak bertulang melihat senyumannya yang begitu menawan.

Zayn yang melihat tingkah Alana yang ingin pingsan, ia mendengus, merotasi mata malas. Sama saja perempuan lainnya Alana juga terpukau oleh pesona sang artis.

“Arion!” teriakan panggilan paman Willy tak jauh terdengar.

Arion pun menatap ke arah ayahnya. “Kemari sebentar.”

Lalu kembali pada Zayn dan Alana.

“Aku harus ke sana, kalian nikmati pestanya,” pamit aktor tampan itu lalu melangkah pergi.

Alana tersipu malu, sungguh mengemaskan.

“Hei biasa saja,” ketus Zayn gemas.

Alana tersadar saat mendengar suara ketus itu. Ya ampun wajar saja jika jiwa noraknya bangkit saat melihat seorang aktor nomor satu di Jerman.

Astaga Alana terlupa sesuatu yang penting. Diakan harus mendapatkan tangan dan foto Arion untuk Gisel kenapa lidahnya tiba-tiba keluh berbicara di depan Arion.

UHg ... Dia pasti diamuk Gisel nanti telah menyia-nyiakan kesempatan untuk meminta tanda tangan Arion.

Bagaimana ini? Alana pun menatap Zayn yang berdiri di sampingnya. Seketika ia menemukan sebuah ide.

“Kak Zayn.” Panggil Alana.

“Emmm.”

“Arion sepupu kakak, kan.”

"Emmm." kembali hanya berdehem.

“Bolehkah kakak bicara padanya untuk memberiku tanda tangannya dan fotonya,” ucap Alana memasang wajah memelas pada pemuda jutek itu. nekad sekali dia.

What ... Zayn melotot terkejut mendengar ucapan Alana. Apa katanya? Dia di suruh minta tanda tangan sepupunya sendiri.

Zayn menatap tajam ke arah Alana. “Kau minta saja sendiri!” balas Zayn ketus melangkah pergi membuat tangan Alana yang masih bergelayut dengannya terhuyung ikut.

"Ayolah kak, aku malu jika bicara padanya," ucap Alana.

"Minta sendiri padanya, Jangan sok imut dan malu-malu, kau pikir kau putri malu yang di sentuh menjadi layu," ketus Zayn.

Ya ampun, Alana mungkin lupa jika di sampingnya ini bukan kak Vino yang akan menuruti semua keinginannya. Lelaki ini Zayn si galak.

Yah dia gagal mendapatkan kenang-kenangan dari Arion Miroslav. Padahal dia juga sudah pamer pada ibunya.

Pesta berlangsung meriah, sejak tadi tangan Alana tak pernah lepas mengalun indah di lengah Zayn. Sebagai istri dia harus terus mendampingi suaminya berbincang bersama kolega bisnisnya.

Alana merasa jenuh tak ada satu pun yang ia kenal di pesta ini dan ia pun tak mengerti masalah bisnis apa yang sedang di bincangkan oleh Zayn dan orang-orang. Andai Gisel tidak batal ke pesta, gadis berpikiran mesum itu pasti akan membuat suasana berbeda.

“Kak aku ke toilet dulu,” pamit Alana lebih baik dia membebaskan diri sejenak dari tugas istri.

“Pergilah.”

Alana melangkah menjauh dari pesta membosankan.

Alana terus melangkah semakin menjauh sembari manik matanya meneliti keadaan sekitar, hingga tersentak kaget saat tubuh mungilnya membentur sesuatu membuatnya tersungkur jatuh terduduk.

“Ahhh.”

“Aduh ... Sakit!” pekik Alana mengurut bokongnya yang sakit.

“Ya, ampun. Maaf, aku tidak sengaja.” Suara lelaki di hadapan Alana hendak menolongnya membuat perhatian Alana terkalihkan pada pemuda tampan yang membungkuk di hadapannya dengan tangan terulur.

“Arion,” ucap Alana tak menyangka yang dia tabrak adalah sang artis idola. Seketika wajah Alana merona malu.

“Arion Miroslav. Ahhh!” jeritnya dalam hati.

“Kau istri kak Zayn,” kata Arion memecah lamunan Alana.

Alana menjawabnya dengan anggukan, lalu menyambut tangan Arion mulai berdiri.

“Astaga, Aku bertabrakan dengan artis seperti adegan di tv. Bisa jatuh cinta nih!” rancau Alana dengan pikiran bodohnya mengingat adegan klasik di hampir setiap sinetron di tontonnya Indonesia.

Astaga Alana apa yang kau pikirkan ini Jerman bukan Indonesia, Gadis ini tersadar.

“Kau tidak terluka kan. Aku minta maaf aku benar-benar tidak sengaja!” pemuda ini terdengar panik telah menabrak istri sang sepupu.

“Aku tidak apa-apa,” jawab Alana santai.

“Benar kau tidak apa-apa? Tidak ada yang sakit?”

“Kau tenang saja, aku tidak apa-apa. Huuu, untung saja tabrakan kita tidak seperti adegan sinetron Indonesia,” rancau Alana membandingkan sinetron di negaranya.

“Indonesia.” Alis Arion mengening tak mengerti ucapan Alana.

“Iya di negaraku saat aktor peran laki-laki dan perempuan dalam adegan tabrakan seperti kita tadi, maka mereka akan saling jatuh cinta pada pandangan pertama,” jelas Alana panjang lebar.

“Apa benar seperti itu?” tanya sang aktor merasa lucu dengan adegan yang di sebut Alana.

“Iya. Itu adegan sangat klasik, sang artis akan bertabrakan lalu mereka akan saling bertatapan mata terus ada lagu d,bagindas mengiringi seperti ini lagunya jadi tambah syadu, empat mata bicara padamu, ku katakan aku cinta kamu ....” Alana bersenandung di hadapan Arion menceritakan adegan ftv yang sering ia nonton.

“Hahahahaha,” tawa Arion seketika pecah mendengar cerita lucu Alana di tambah perempuan ini bernyanyi di hadapannya. begitu menggemaskan.

“Kenapa kau tertawa?” tanya Alana merasa aneh tak ada yang lucu darinya.

“Kau ternyata sangat lucu, aku pikir kau sama kakunya dengan kak Zayn,” ujar Arion.

“Lucu? Lucu apanya?”

Ah semakin tak mengerti saja Alana dia sama sekali tak melucu.

Alana tergelak tersadar jika kini Arion Miroslav bersama dengannya ternyata lelaki itu sangat ramah membuat Alana tak canggung lagi, Alana mulai teringat akan keinginan Gisel yaitu tanda tangan dan foto artis idolanya itu.

“Hei, sahabatku sangat mengidolakanmu? Apa aku boleh meminta tanda tangan dan foto," tanya Alana akhirnya dia punya kesempatan mengutarakan niatnya.

“Tentu saja boleh!” jawab Arion dengan senyuman.

Boleh ... Yes ...

“Terima kasih.” Ucap Alana dengan senyum menghiasi bibirnya.

Dengan cepat Alana mengeluarkan ponsel di tas tangannya.

Alana mengarahkan kamera ponselnya pada Arion akan mengambil gambar namun terhenti saat layar kameranya yang siap menjepret menangkap ada gambar seseorang perempuan bergaun merah yang terlihat mengganggu dan baru saja keluar dari suatu ruangan hingga niatnya terhenti sejenak menurunkan kamera ponselnya.

Mengganggu saja dia decak Alana.

Tapi tunggu dulu. Wajah itu tak asing.

Alana terkesiap Alana mempertegas penglihatannya sembari bergulat dengan pikirannya.

Dan akhirnya ia ingat wajah itu.

“Laura ....”

Ya perempuan itu.

“Laura!” teriak Alana.

Oh, astaga perempuan licik itu ada di pesta ini. Dia telah menemukan biang dari semua masalah ini. jika dia mendapatkan Laura maka dia akan terbebas dari Zayn. Akhrinya ...

Like

Coment

Vote ...