NovelToon NovelToon
Istriku, Adik Sahabatku.

Istriku, Adik Sahabatku.

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Di saat kedua sahabatnya telah menikah, Davin masih saja setia pada status jomblonya. hingga pada suatu malam ia menghadiri perayaan adik perempuannya di sebuah hotel. perayaan atas kelulusan adik perempuannya yang resmi menyandang gelar sarjana. Tapi siapa sangka malam itu terjadi accident yang berada diluar kendali Davin, pria itu secara sadar meniduri rekan seangkatan adiknya, dan gadis itu tak lain adalah adik kandung dari sahabat baiknya, Arga Brahmana. sehingga mau tak mau Davin harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan menikahi, Faradila.

Akankah pernikahan yang disebabkan oleh one night stand tersebut bisa bertahan atau justru berakhir begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21.

"Selamat malam pak Davin... selamat malam Nona..." Kedatangan Davin dan Dila di restoran di sambut oleh senyum hangat tuan Marwan.

"Selamat malam, tuan....maaf, kami sedikit terlambat." Davin merasa tidak enak hati karena telat lima menit dari janji temu.

"Tidak masalah, pak Davin. Silahkan duduk!." Tuan Marwan mempersilahkan Davin dan juga Dila untuk duduk.

"Terima kasih, tuan."

Davin menarik salah satu kursi kosong untuk ditempati oleh Dila, sebelum sesaat kemudian menarik kursi lainnya untuk ditempati olehnya.

"Sepertinya nona cantik ini seseorang yang spesial bagi anda, bukan begitu pak Davin?." Seraya menyematkan senyum tipisnya, tuan Marwan bertanya.

Davin membalas senyuman pria itu, kemudian memperkenalkan Dila. "Kenalkan tuan, Ini istri saya."

Deg.

Dila sontak memalingkan pandangan pada Davin. Pria itu baru saja mengakui dirinya sebagai istri dihadapan client. Sangat jauh dari ekspektasi Dila. Ada perasaan hangat dihatinya ketika Davin mengakui dirinya sebagai istri. Awalnya Dila berpikir Davin akan memperkenalkan dirinya sebagai rekan kerja, tetapi faktanya tidak begitu.

"Dila." Dila mengulurkan tangan untuk bersalaman, dan tuan Marwan pun menyambut uluran tangan Dila.

"Istri anda cantik sekali, pak Davin."Pujian tuan Marwan bukannya isapan jempol belaka, karena faktanya Dila memang sangat cantik dan juga masih muda. Entah apa yang kini ada dipikiran tuan Marwan, yang jelas dari mimik wajahnya terlihat jelas pria itu ikut bahagia melihat keharmonisan Davin dan Dila.

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin ditanyakan oleh Davin pada tuan Marwan, tapi mengingat dalam meeting kali ini ada banyak urusan pekerjaan yang akan di bahas, maka Davin berusaha menahan diri untuk tidak bertanya sesuatu yang berada diluar konteks pekerjaan. Davin ingin menayakan apakah tuan Marwan dan ayahnya sudah lama saling kenal? Davin juga ingin menayakan, jika benar mereka sudah lama saling kenal, lalu mengapa sikap ayahnya seakan menunjukkan rasa ketidaksukaannya pada tuan Marwan?

Meeting pun di mulai, Davin mulai memperlihatkan serta menjelaskan beberapa hasil gambar yang sengaja didesain nya khusus untuk client SJ group tersebut.

"Anda memang sangat berbakat, pak Davin. Saya suka dengan semua hasil kerja keras pak Davin. mengingat semua desain anda sangat bagus menurut saya, bagaimana jika Nona Dila membantu saya untuk memilih salah satunya!."

"Apa nona Dila tidak keberatan membantu saya untuk memilih salah satunya?." Tuan Marwan bertanya pada Dila.

Saking kagetnya dengan permintaan tuan Marwan, Dila sampai menuding pada diri sendiri. "Saya?."

Tuan Marwan mengangguk dengan seulas senyum.

"Tapi, kenapa harus saya, tuan?." Tanya Dila dengan wajah bingung. Pemilihan desain guna pembangunan gedung perusahaan merupakan hal penting, lalu mengapa pria itu meminta dirinya untuk memilihkannya. Apalagi dirinya bukan siapa-siapa bagi pria itu.

"Saya ingin mendirikan cabang perusahaan di kota ini untuk cucu saya, dan saya ingin desain yang akan digunakan adalah pilihan dari orang yang tepat! Saya yakin anda adalah orang yang paling tepat untuk memilihkan desainnya, Nona Dila." Tutur tuan Marwan.

Dila tak langsung menjawab, ia melirik sejenak pada suaminya. Menyadari arti dari sorot mata istrinya, Davin lantas mengangguk, mengizinkan istrinya untuk membantu tuan Marwan. Apa salahnya membantu seseorang yang membutuhkan bantuan, begitu pikir Davin sehingga mengizinkan istrinya memilihkan desain terbaik menurut Dila. Toh, semua hasil desain gambar Davin bagus semua, maka yang manapun yang menjadi pilihan Dila sudah pasti tidak akan mengecewakan.

"Sepertinya desain gambar yang ini paling cocok menurut saya, tuan." Setelah melihat-lihat semuanya, akhirnya Dila menuding pada salah satu hasil kerja suaminya.

"Terima kasih banyak, Nona Dila, cucu saya pasti suka dengan pilihan anda." Tutur tuan Marwan.

Dila hanya mengangguk sambil tersenyum sungkan. Ya, sesungguhnya apa yang diminta oleh tuan Marwan sedikit membuat Dila merasa sungkan, mengingat mereka baru pertama kali bertemu malam ini.

Tuan Marwan kembali memandang pada Davin.

"Saya ingin proses pembangunan gedungnya selesai dalam tiga bulan, pak Davin." Pinta tuan Marwan, dan sebagai perwakilan SJ group Davin menyanggupinya.

"Baik, tuan."

Setelah semua sesi meeting selesai, mereka pun lanjut makan malam bersama. Di tengah makan malam tersebut obrolan ringan terselip di dalamnya. Tuan Marwan pun tak sungkan menceritakan kerinduannya terhadap sang putra, di hadapan Davin dan Dila.

"Memangnya putra tuan kemana?." Pertanyaan polos Dila hanya di jawab tuan Marwan dengan seulas senyum. Senyum yang tersirat akan kerinduan mendalam.

"Anda merupakan seorang miliarder, suatu saat nanti putra tuan pasti akan kembali karena membutuhkan fasilitas dari tuan." Tutur Davin dengan niat sedikit menghibur hati tuan Marwan.

"Sayangnya, putraku bukanlah tipikal seperti itu, pak Davin. Jangankan kembali demi harta, memaafkan kesilapan ku di masa lalu pun, rasanya sangat berat baginya. Dia memutuskan pergi sejak berusia dua puluh dua tahun, dan kejadian itu sudah hampir dua puluh delapan tahun lalu. Kini aku sudah memiliki dua orang cucu darinya. Tetapi, jangankan untuk bisa bercengkrama hangat penuh kasih sayang bersama kedua cucuku, sekedar bertemu saja tidak diperbolehkan olehnya. Namun begitu, aku tidak mempersalahkan sikap putraku, karena semua yang telah terjadi akibat kesalahanku di masa lalu." Tanpa sadar sudut mata tuan Marwan basah oleh air mata saat bercerita sedikit tentang sosok putranya.

"Saya hanya bisa mendoakan semoga Tuhan melembutkan hati putra anda tuan agar bersedia kembali dan memperbaiki hubungan dengan tuan." Hanya itu yang bisa dikatakan oleh Davin.

"Aamiin...." Dila mengaminkan doa yang dipanjatkan oleh suaminya untuk tuan Marwan.

"Terima kasih, pak Davin." ucap tuan Marwan dengan tulus, seolah doa yang dipanjatkan Davin begitu berarti baginya.

Usai makan malam, Davin dan Dila serta tuan Marwan berlalu meninggalkan restoran hendak kembali ke kediaman masing-masing.

"Mas, aku sangat prihatin terhadap hubungan tuan Marwan dan putranya. Aku jadi penasaran, memangnya permasalahan serumit apa yang membuat putra tuan Marwan sampai keras hati dan pergi meninggalkan ayah kandungnya?." Tutur Dila pada Davin yang tengah mengemudi.

"Entahlah.... sebagai sesama manusia, kita hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi hubungan tuan Marwan dan putranya untuk kedepannya, apalagi sekarang usia tuan Marwan sudah tidak muda lagi." Jujur saja, Davin pun merasa prihatin sekaligus iba pada pria itu. Untuk materi, tuan Marwan memang memiliki segalanya. Tetapi materi saja pasti tidak akan mampu mengisi kekosongan dihati akibat ditinggal oleh sang putra, begitu pikir Davin tentang apa yang kini dirasakan oleh tuan Marwan.

"Mas benar. Aku juga mendoakan yang terbaik bagi hubungan tuan Marwan dan putranya." Balas Dila.

"Mas...."

"Hem...."

"Seandainya ada orang kantor yang tahu jika mas sudah menikah, apa mas nggak akan marah?." Dengan hati-hati Dila bertanya.

"Bukankah faktanya memang seperti itu, lalu mengapa mas harus marah?." Jawaban Davin membuat Dila melebarkan senyum di bibirnya. Itu artinya ia bisa menyebarkan informasi tentang status Davin yang faktanya telah menikah, dengan begitu Rani pasti akan berhenti mendekati suaminya.

Davin mengeryit saat melirik pada Dila yang nampak senyum-senyum sendiri.

1
Rina
Rasain kamu Rani makanya jangan suka kepo akan kehidupan orang lain 🫢🫢🫢
Ariany Sudjana
mampus kamu Rani, kamu siap-siap dipecat dan jadi gembel 🤭🤭🤣🤣 kamu itu bodoh sekali Rani, dan sekarang kamu menggali kuburan kamu sendiri 🤣🤣🤭🤭
secret
naaaahhh kann kena batunya kamu raniiii, makanya jgn terlalu obsesi smpe nuduh tanpa bukti, tp berkat kamu hubungan davin dila jd go public deehhh makasiii yaa😂
Lia siti marlia
nah kan aku bilang juga apa rani ...kan jadi kamu malu sendiri ......akhirnya kalian ngaku juga kalau sudah menikah dila davin 😁
Dwi ratna
noh ran mkanya jd org jgn kepedean nyebar fitnah,kena sendiri kn
Felycia R. Fernandez
maaaaampoooooss...
akibat iri,hampir hilang masa depan kan...
Davin ayo selidiki siapa yang melaporkan kalau Dila ada di dalam kamar mu??? bisa dilaporkan balik lho atas pencemaran nama baik,atau gak di kasi sanksi dikantor...
aleena
inikah yg disebut cinta bisa membutakan mata hati,
tanpa menncari fau siapa pasangan Davin
dan Dilla
Lia siti marlia
rani hati hati yah kamu jangan sampai berita yang kamu sebar jadi bumerang untuk dirimu sendiri 😁
secret
viralin ajaaa raniii, kasih tauuu semuanya
tp siaapp2 yaa ujungnya kmu yg maluuu
Dwi ratna
ran km yg bakal malu loh jgn macam²
Nurminah
wanita kalo cinta mati ama laki-laki pasti bodoh buta goblok
Dwi ratna
cie ada yg mulai cemburu
Ariany Sudjana
Rani Rani kamu bodoh sekali, kamu mau mengadukan Dila berselingkuh dengan Davin, sehingga Dila dipecat, yang ada kamu yang dipecat , dan kamu akan jadi gembel 🤣🤣🤭🤭
Ayu FazRina Satiasari
Rani...oh Rani....🤣🤣 sumpah aku gemeesss...double up donk kk author
Rina
Aduh Rani kamu buat lubang kuburanmu sendiri 🫢🫢🫢
secret
ceritanya bagusss, ditunggu selaluuuu thorrr
semangaaatttt
secret
next thorrr, semangaattt
Lia siti marlia
kenapa sih masih berbelit belit jawab jujur aja atuh dil kalau yang sebenarnya kalian itu suami istri ...
Lia siti marlia
tuh kan bener tuan marwan kakek nya davin alias ayah nya papah alex ....
Felycia R. Fernandez
kenapa gak bilang aja klo kalian suami istri,bukan kah ini saat nya?? datang bersama,dan menginap bersama dan terang terangan mengaku kalau kalian suami istri???
kenapa harus tunggu konferensi pers dulu?? rasa nya untuk itu tidak di perlukan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!