NovelToon NovelToon
DENDAM LAURA, Istri Yang Tersakiti

DENDAM LAURA, Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:348.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Yeni Erlinawati

Wanita mandul, beban, miskin, tidak tau diri dan kata-kata cemoohan lain sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Laura Sabrina Puti. Tak hanya itu saja tetapi kekerasan dalam rumah tangga pun sering dia dapatkan tentunya dari sang suami juga dari ibu mertuanya. Laura, tentu saja dia hanya diam atas perlakuan kedua orang yang sialnya sangat ia sayangi itu.

Dia lalui semua kepahitan dan kesedihan menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak sehat ini sendirian. Hingga suatu ketika, rasa sayangnya kepada suami serta ibu mertuanya mengup begitu saja saat dengan tegasnya sang suami memperkenalkan wanita lain yang akan dijadikan istri kedua. Tentu saja tanpa persetujuan dari Laura. Laura hanya bisa menangis sejadi-jadinya setelah pertengkaran besar yang terjadi. Sungguh Laura benci perselingkuhan. Ia bertekad akan membalas dendam.

Mampukah Laura membalas perbuatan mereka? Dan apakah balas dendamnya akan berhasil? BACA SEGERA!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Erlinawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aduan Laura

Perasaan Beti menjadi tidak tenang kala Almira tak kunjung kembali.

"Kemana sih tuh anak, kok dari tadi gak balik-balik?" gumam Beti dengan sesekali menatap ke sekelilingnya. Berharap ia segera menemukan keberadaan menantunya itu.

"Jangan bilang kalau dia---" Belum sempat Beti menyelesaikan ucapannya, teriakan seseorang yang teramat ia kenali suaranya membuat ia menolehkan kepalanya kearah sumber suara.

"Mama!" Betapa terkejutnya Beti saat melihat penampilan Almira seperti seorang gembel.

"Astaga, Almira. Kamu kenapa?" tanya Beti berusaha untuk merapikan rambut Almira yang terlihat mengembang.

"Mama jangan tanya-tanya dulu deh. Almira lagi gak mood buat jawab pertanyaan dari Mama dan lebih baik kita pulang sekarang. Almira sudah tidak memiliki selera untuk berbelanja, mood Almira benar-benar rusak!" ujar Almira dengan nada tinggi. Tentu saja teriakan itu semakin mengundang banyak pasang mata melihatnya.

Beti yang sadar jika dirinya dan sang menantu menjadi sebuah objek penglihatan, ia menjadi malu sendiri sehingga tanpa menimpali ucapan dari Almira, ia memilih untuk melakukan tindakan dengan menyeret tangan Almira untuk segera keluar dari mall tersebut.

Sesampainya mereka berdua di dalam mobil, terlihat jelas jika Beti marah kepada Almira.

"Kamu mau bikin Mama malu di depan publik dengan penampilan kamu yang seperti gembel ini?" marah Beti yang justru dibalas Almira dengan decakan.

"Ck, siapa juga yang mau bikin Mama malu. Jikalau tadi Mama yang berada di posisi Almira, Almira yakin keadaan Mama tidak akan jauh berbeda dengan keadaan Almira sekarang ini! Dan Mama tau, orang yang tadi Almira dan Mama lihat saat berada di toko perhiasan, dia memang Laura. Almira tadi bertemu dia di kamar mandi, Ma. Dan perlu Mama tau, penampilan Almira saat ini karena ulah dia! Karena ulah mantan menantu murahan Mama itu!" ujar Almira dengan tatapan matanya menatap tajam kearah Beti.

"Jangan bercanda Almira!"

"Apa wajah Almira ini memperlihatkan jika Almira tengah melawak? Apa yang Almira katakan itu sebuah fakta, Ma. Mau Mama menyangkalnya sampai Mama mati sekalipun fakta itu tidak akan pernah bisa berubah!" ujar Almira.

"Arkhh, dasar wanita sialan, wanita murahan awas saja kamu nanti! Aku akan membalas semua perlakuanmu kepadaku dan aku pastikan pembalasanku jauh lebih menyakitkan dari yang aku dapatkan!" tekat Almira. Beti yang mendebarkan ucapan dari sang menantu, ia mengusap lembut pundak Almira mencoba memberikan ketenangan sembari berkata, "Keputusan yang kamu ambil ini adalah keputusan yang tepat. Balas semua orang yang sudah menyakitimu. Mama dukung kamu."

Almira yang tadinya marah kepada Beti, kini memperlihatkan senyuman penuh arti.

Sedangkan disisi lain, saat mobil yang membawa Beti dan Almira pergi, tak berselang lama di susul dengan mobil BMW berwarna hitam keluar dari area mall tersebut.

Namun di dalam mobil itu tak terjadi percakapan satu sama lain karena laki-laki yang berada di belakang kemudi tengah fokus dengan jalanan di depannya sedangkan seorang perempuan yang duduk di kursi kemudi tengah cemberut kesal.

Dua orang itu masih mempertahankan keterdiamannya hingga mobil yang mereka tumpangi berhenti di basemen gedung apartemen. Seorang perempuan yang memiliki nama Laura sudah lebih dulu keluar meninggalkan Maikel yang menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

Laura yang telah berada didalam unit apartemennya pun segara ia melempar tas kecilnya di atas sofa dan bersamaan dengan hal itu, ia juga mendudukkan tubuhnya dengan kasar.

"Ada apa sih? Kenapa sepertinya kamu sedang tidak mood seperti ini? Ada apa hmmm? Coba cerita," ujar Maikel yang telah duduk disamping Laura, tangannya pun kini bergerak mengelus puncak kepala Laura.

Laura yang mendapat perlakuan tersebut pun ia langsung berhambur ke pelukan Maikel.

"Aku tadi ketemu sama Almira." Maikel memicingkan salah satu alisnya.

"Terus kamu bertengkar dengan dia?" Tentu saja Laura menganggukkan kepalanya kemudian ia menceritakan kronologi kejadian saat bertemu dengan Almira. Sedangkan Maikel, ia akan menjadi pendengar setia sembari tangannya mengusap-usap kepala Laura.

"Dia benar-benar menyebalkan," ucap Laura di akhir ceritanya.

Kepala Laura yang tadinya menatap kesamping saat ini ia tengadahkan agar bisa melihat wajah Maikel.

"Kita kapan kembalinya sih, Mas? Aku udah gregetan buat balas semua perbuatan para setan yang ada di rumahmu itu," ujar Laura.

Maikel tersenyum, "Masih lama sekitar 3 bulan lagi. Ingat kamu harus menyelesaikan masa iddahmu dulu baru bisa kembali."

Laura mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa lama sekali? Tidak bisa di percepat gitu?" Maikel menggelengkan kepalanya yang membuat Laura lemas seketika.

Tapi hal itu justru mengundang gelak tawa Maikel. Laki-laki itupun mengeratkan pelukannya sembari berkata, "Sabar, tiga bulan itu cepat kok. Nanti setelah itu bermainlah sepuas kamu."

Laura tak menjawab, ia justru menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik mantan mertuanya tanpa ada rasa canggung ataupun sungkan. Tentu saja semua itu karena hubungan keduanya yang semakin hari semakin membaik tak hanya itu saja melainkan mereka juga menjadi lebih dekat satu sama lain. Mungkin awal-awal Laura sangat canggung, bagaimana tidak coba jika seorang mantan menantu harus tinggal satu atap hanya berdua saja dengan mantan mertuanya, tentu saja suasana akan menjadi tidak terkontrol. Namun berkat usaha Maikel yang selalu mencairkan suasana, mencari topik pembicaraan sebagai pancingan agar ia bisa bercakap-cakap dengan Laura, dan banyak usaha lainnya selama satu bulan penuh ini, alhasil suasana canggung itu berubah menjadi hangat. Laura juga bersyukur karena Maikel tidak jadi pergi keluar negeri untuk melakukan perjalanan bisnisnya sehingga terciptalah suasana hangat di dalam apartemen mewah ini.

Dan entah kenapa Laura justru merasa nyaman jika Maikel berada disampingnya, ia juga merasa di lindungi saat bersama Maikel. Laura berpikir semua perasaan yang ia miliki di karenakan selama ini ia tak pernah merasakan perhatian dari orang-orang disekitarnya. Ia yang tidak pernah di perdulikan seseorang, tidak pernah ada yang merangkul pundaknya, memeluk tubuhnya jika tengah terluka dan seseorang yang menenangkannya ketika dirinya tengah gundah gulana. Namun tiba-tiba ada seseorang yang tidak pernah Laura sangka-sangka justru melakukan semua hal yang belum pernah ia dapatkan. Dan mungkin karena itu semua alasan Laura memiliki perasaan nyaman kepada Maikel, seseorang yang dulu sangat ia takuti.

"Mas," panggil Laura sembari menengadahkan kepalanya.

"Hmmm?"

"Kenapa saat aku dulu masih menjadi istrinya Julio, Mas kelihatan galak?" Pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan yang sering kali membuat Laura menebak-nebak. Ia tak mengerti dengan perubahan Maikel saat ini.

"Masa sih Mas galak?" Laura menganggukkan kepalanya.

"Mas tidak merasa seperti itu. Perasaan kamu saja kali," sambungan Maikel.

"Mana ada semua itu hanya perasaan Laura saja. Mas memang galak tau kalau di rumah tapi kenapa disini Mas jadi baik sekali," balas Laura tak mau kalah.

Maikel yang tak ingin berdebat dengan Laura pun ia menjawab, "Karena saat Mas ada di rumah status Mas adalah kepala keluarga. Seorang kepala keluarga harus memiliki sikap tegas. Jadi yang kamu lihat itu bukan galak tapi lebih ke tegas. Begitu juga nanti, saat kita kembali kamu juga akan Mas tegasi."

Laura terbelalak kaget, "Mas mau bikin Laura semakin trauma?"

"Ya tentu saja tidak. Mas tidak akan pernah menambah luka di diri kamu entah luka fisik ataupun mental. Ketegasan yang akan Mas berikan ke kamu nanti akan Mas berikan jika kamu melenceng jauh dari jalur yang seharusnya dan tentunya jika kamu nakal. Saat itu Mas akan menasehati kamu tanpa melakukan kekerasan. Dan maaf Mas dulu terlambat menyadari keadaan di dalam rumah Mas sendiri karena saat itu di pikiran Mas hanya kerja dan kalau bisa tidak pulang sana sekali. Sekali lagi Mas minta maaf ya." Laura tampak tersenyum, lalu ia mengeratkan pelukannya sembari menganggukkan kepalanya tanda jika ia sudah memaafkan Maikel. Ia tau kenapa Maikel dulu tidak menyadari perlakuan tentu saja Julio dan Beti selalu memainkan sebuah drama di depan Maikel ketika laki-laki itu pulang ke rumah. Jadi semua itu bukan salah Maikel yang terlambat menyadari penyiksaan yang Julio dan Beti berikan kepada Laura.

"Tidak apa-apa, Mas. Semua itu sudah menjadi masa lalu. Tidak perlu di pikirkan lagi. Yang terpenting sekarang Mas tidak bersikap sama dengan mereka."

"Tentu saja tidak. Mas justru akan melindungi kamu dimanapun kamu berada," balas Maikel yang membuat Laura tersenyum di balik pelukannya yang semakin mengerat.

1
Wiyanti Yanti
woooooahhhhhh laura keren,sekarang laura udh ngga selemah dulu,hebat laura semangat trs laura basmi musuh"yg mengganggu rmh tanggamu
Aprisya
waah laura, luar biasa dalam adegan jebak menjebak anggun ,,, sungguh menguras tenaga dan pikiran, tapi membuahkan hasil yang begitu memuaskan
Radya Arynda
Mamud Laura ketularan ayang beb maikel dan lucius,,jadi agak2 sadis,,,hayooooo. semangaaaat👍👍👍👍
Indar
anggun sdh diamankan skr giliran almira utk mendapatkan hukuman 😠 krn berani2nya membantu anggun utk menghancurkan laura
Yunia Afida
keren kamu laura, anggun siap siap dipenjara
Indar
good job laura 👍👍 jgn biarkan para pelakor menang
Aprisya
yuuuhuuuuu misi berjalan dengan sempurna,, velakor mah lewattttt
Irma
mantap lah thor
Radya Arynda
yees mamud Laura ,,,semangaaat,,,,betantas para pelakor gila harta....go go goooooo hancur kan☝️☝️☝️☝️☝️
Nurr Amirr🥰💞
ni kemana ilangnya thor... tengah enak2 ehhhhh malah ghoib🤔🤔🤔🤔...
Yunia Afida
selamat menunaikan kepusingan mu anggun
Achmad Yuli
buruk
Radya Arynda
mantap laura.....semangaaat,,,,buat anggun jadi penghuni rumah sakit jiwa
Indar
selamat anggun selamat berpusing pusing ria
Aprisya
sokoorrrr,, anggun selamat menkimati hidangan yang ada
Aprisya
masih didunia aja kamu udah disiksa beti, apalagi kalo udah dineraka,, gak bisa bayangin deh siksaan apa yang kamu terima
Hany
wah ternyata masih berumur belasan Lucius sudah bisa berbuat sadis seperti itu,gimana kalau Uda besar,makin keren kali ya,gak sabar nunggu Lucius tumbuh dewasa

dan mengganti kan Maikel sebagai CEO yg pastinya makin keren dan makin sadis,tp terlihat cool,ayo dek yen,bentar lagi cerita Lucius kali ya,suka banget lihat Lucius dewasa dan beraksi🥰🥰🥰
Hany: biar makin semangat,pagi ini kupersembahkan kopi panas,like dan iklan☕👍💝💪
total 1 replies
Yunia Afida
inilah hasil perbuatan jahatmu beti
Radya Arynda
yuuuhuuuu,,,lama nya up nya,,semangaaaat💪💪💪💪💪
Indar
selamat menikmati penderitaanmu beti, semoga Tuhan bermurah hati tdk akan lama2 utk menjemputmu kembali padaNya 😇 😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!