NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Gleen Fernando, sosok pria yang selalu terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan banyak luka. Dari kecil, dia tak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena dia adalah korban penculikan saat dirinya masih bayi. Sehingga dia dikira telah mati.

Setelah dewasa, dia tumbuh sebagai seorang penipu ulung, memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan uang dengan cara menipu para korban. Kemudian dia bergabung dengan seorang detektif dalam mengungkapkan banyak kasus.

Sebuah insiden saat dirinya dalam melakukan sebuah penyamaran, membuat dia akhirnya bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.

Siapa sangka dia ternyata adalah seorang pewaris yang telah kembali, dia pasti akan menghancurkan siapapun yang telah terlibat ke dalam peristiwa penculikan atas dirinya dan juga pembunuhan terhadap ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Hari ini Felicia sedang berada di kantor utama Gerrard Group, tentu saja dia telah habis mendapatkan omelan dari ayahnya saat dia pulang ke mansion tadi pagi. Walaupun dia tahu sang ayah mengomelinya adalah sebuah bentuk peduli dan sayang kepada dirinya.

Felicia terpaksa berbohong kepada ayahnya bahwa semalam dia menginap di rumah Milea, beruntung Milea bersedia membantu ketika sang ayah meneleponnya hanya untuk memastikan, apakah Felicia benar-benar menginap di rumah Milea atau tidak.

Setelah acara meeting selesai, Felicia kembali berbalas pesan dengan Milea yang sempat terjeda.

[Terimakasih Milea, kamu sudah membantu aku untuk meyakinkan papa bahwa semalam aku benar-benar menginap di rumah kamu.]

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Tak lama kemudian Milea membalas pesan dari Felicia.

[Iya sama-sama, Fel. Tapi sebenarnya semalam kamu kemana?]

Felicia enggan menjawab pertanyaan dari Milea.

[Maaf, aku tidak bisa cerita, Milea.]

Milea tahu bahwa Felicia tidak mencintai Alvin, karena itu dia berani menjadi selingkuhan Alvin. Tapi tetap saja dia merasa bersalah kepada temannya itu.

[Iya, tidak apa-apa. Nanti malam setelah aku pulang kerja, kita ketemuan ya. Hanya kita berdua yang tahu. Aku tunggu kamu di rumah.]

Felicia merasa ada yang tidak beres, mengapa Milea harus mengirim pesan seperti itu, seolah-olah dia takut jika ada yang mengetahui rencana pertemuannya dengan Milea.

[Apa kamu punya masalah, Milea? Atau ada yang mengancammu?]

Tak lama kemudian ponsel Felicia bergetar kembali.

[Aku tidak bisa menjelaskannya lewat pesan, Felicia. Apalagi hari ini pekerjaan aku banyak sekali. Kita bicarakan secara langsung saja.]

Felicia membalas pesan tersebut.

[Oke, aku nanti akan ke rumahmu jam 8 malam.]

Felicia pun menyimpan ponselnya diatas meja, dia merasakan kepalanya masih pening, sehingga dia meminjat-mijat pelipisnya.

"Mulai sekarang aku tidak akan mabuk lagi, semalam adalah hari kesialan aku. Mengapa bisa aku berbuat agresif seperti itu?" gerutu Felicia, semakin dia berusaha keras untuk melupakan kejadian semalam, justru ingatannya semakin jelas bagaimana ketika dia mendes-ah saat Gleen menyentuh tubuhnya, apalagi ketika pria itu sedang menggenjot tubuhnya.

Lamunan Felicia buyar ketika ada seseorang masuk ke dalam ruangannya, rupanya dia Alvin, dia terlihat marah sekali ketika mendengar kabar dari calon mertuanya bahwa Felicia semalam menginap di rumah Milea. Padahal semalam yang berada di rumah Milea adalah dirinya, bukan Felicia. Sayangnya dia tak bisa marah dan harus pura-pura tidak tahu, karena Felicia akan curiga jika seandainya Alvin tahu bahwa Felicia telah berbohong.

Sehingga kini Alvin berusaha keras untuk mengontrol emosinya, "Jadi semalam kamu menginap di rumah Milea, sayang?"

Alvin memang ingin memanggil Felicia dengan panggilan sayang, walaupun Felicia tak suka dengan panggilan tersebut.

"Hm, iya." jawab Felicia dengan singkat.

Hal tersebut membuat tangan Alvin terkepal, dia curiga bahwa Felicia telah mengkhianatinya, 'Dengan siapa kamu semalam, Felicia? Jika kamu berani berselingkuh, aku akan mencari pria itu dan membunuhnya, memotong tubuhnya menjadi 10 bagian, sebagai hukuman karena telah berani merebut apa yang aku miliki.'

Kemudian Alvin membelai rambut Felicia, dia benar-benar harus terlihat baik-baik saja, "Lain kali kemanapun kamu pergi, kamu harus memberitahu aku, agar aku tidak khawatir. Semalam aku tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan kamu, sayang."

Kemudian Alvin mencondongkan wajahnya untuk mencium bibir Felicia, tapi Felicia menjauhkan dirinya dari Alvin, sebuah pertanda penolakan. "Aku lagi sibuk, Alvin."

Alvin menganggukkan kepalanya, Felicia selama ini selalu saja menolak untuk disentuh olehnya, rasanya dia benar-benar marah kalau tahu apa saja yang terjadi antara Felicia dengan selingkuhannya. Walaupun dia berharap dugaannya salah, dia harap Felicia tak pernah mengkhianatinya.

...****************...

Dan malam pun telah tiba, hari ini pekerjaan Felicia sangat menumpuk, sehingga dia harus pulang malam, sepulang dari kantor dia bergegas untuk segera pergi ke rumah Milea.

Felicia memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah Milea, dia pun keluar dari mobil tersebut, kedua bola matanya nampak memperhatikan rumah Milea yang begitu sepi itu.

Milea memang tinggal sendirian, kedua orangtuanya ada urusan bisnis di luar negeri.

Ting... Tong

Felicia telah menekan bel untuk kelima kalinya, akan tetapi tidak ada respon juga dari sang pemilik rumah.

Felicia pun segera mengetuk pintu dan memanggil nama sang teman.

"Milea!"

"Milea!"

Felicia merasakan ada hal yang tidak beres dengan Milea, sehingga dia memilih untuk masuk ke dalam rumah begitu tahu rumahnya tidak dikunci.

"Milea!"

Felicia terus memanggil nama sang teman sambil berjalan dengan hati-hati, dia terkejut ketika melihat isi rumah yang begitu berantakan. Pasti terjadi sesuatu pada Milea.

Sehingga Felicia segera meronggoh tas, dia mengambil pistol di dalam tasnya, mengarahkan pistol tersebut ke setiap sudut rumah sambil mengedarkan pandangannya.

Felicia memasuki ruangan tengah dengan hati-hati, dia berhenti melangkah, kedua matanya membola ketika melihat apa yang ada di hadapannya, sampai pistolnya terjatuh.

1
Desy Ariyanti
Luar biasa
Vea Love
/Heart/
Dwi Oktaviani
reaksi alami.. naluri anak dan ibu yah...
Dwi Oktaviani
Luar biasa
Dwi Oktaviani
Lumayan
Irwandy 16
bagus sekali ceritanya
Datu Zahra
top
Irwandy 16
seru jln ceritanya dan juga menarik ada sedihnya juga
RORO RATIH
Luar biasa
Ignatius Sumardi
Sinmong toto..
Ignatius Sumardi
Kecewa
Ignatius Sumardi
Buruk
Ignatius Sumardi
Bagus, bahasanya lugas.....
Arie Chrisdiana
jgn bodoh kmu Felicia masak seorang CEO yg paling tdk punya pendidikan tinggi bisa dibodohi dg begitu mudahnya oleh org lain
Ignatius Sumardi
Tetaplah teguh pd prinsip.
Aceng Saepudin
Luar biasa
Arie Chrisdiana
ayo Thor kmu hrs bergerak cpt utk menangkap pelakunya aq sdh ndak sabar nich pingin tak becek2 jd penyetan
Endah Putra Arda
Kecewa
Endah Putra Arda
Buruk
Deni Santosa
coba kata NGGAK ganti dengan kata TIDAK /Pray/(cuma sebatas saran)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!