"yang memiliki hutang itu ibu, kenapa aku harus ikut andil dalam penderitaan ini?" tanya seorang gadis yaitu Keyna, dengan air mata yang membanjiri kedua pipi nya.
"ibu mengutang untuk biaya sekolah mu Keyna,ibu mohon mau lah menikah dengan nya?" ucapnya memohon,bahkan hingga saat ini Renata tidak peduli kalau Keyna nanti akan membenci nya,yang terpenting ia terlepas dari ancaman duda itu.
plagiat pergi menjauh...
follow aku, like, komentar dan vote aku yaaa🥺agar novel ini bersinar 💥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
Keyna sudah berganti pakaian,kali ini ia memakai pakaian biasa tidak memakai lingerie lagi.
Keyna berbaring diatas kasur, karena dirinya begitu lelah seharian ini berkeliling mall dengan mama mertua.
Tak berapa lama Ezra selesai dengan ritual nya,ia menatap Keyna yang tertidur pulas
"Gara gara dia aku harus melakukan hal menggelikan seperti tadi,huh." Ezra menghela nafas panjang, hidupnya benar benar aneh.
Ezra naik ke atas kasur dan berbaring disana
"Tapi aku sudah berdiri,besok akan mencoba dengan Chalista.." gumam Ezra didalam hati,Ezra sangat senang karena ia bisa melakukan hubungan itu dengan Chalista,wanita yang begitu ia cintai.
Ezra menatap Keyna yang tertidur pulas disampingnya
"Aku akan menceraikan mu secepatnya!" Ucap nya, Ezra tersenyum sinis lalu memaksa matanya untuk tidur, karena ia sudah tidak sabar bertemu dengan Chalista sang pujaan hati.
Karena rasa gembira di hati Ezra membuatnya tidak bisa tidur semalaman,yang ia pikirkan hanya Chalista,ia ingin segera menemui wanita itu.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu oleh Ezra datang juga, yaitu pagi hari. Pria dengan senyum yang terukir di bibirnya itu menatap kearah Keyna yang tertidur lelap
"Kali ini kau aku biarkan tidur sampai puas" ucap Ezra,ia tersenyum sinis lalu bangkit untuk membersihkan diri.
Ezra turun dari lantai atas dengan terburu-buru hingga membuat rose heran dengan tingkah anak nya itu
"Ada apa Ezra? Kenapa buru buru sekali?" Tanya rose, langkah Ezra terhenti
"Pagi sekali kau bangunnya,ada masalah di kantor?" Tanya rose lagi
"Tidak ada ma.. tapi aku harus ke kantor segera" sahutnya
"Sarapan dulu nak.."
"Tidak ma.. aku sudah tidak sabar" tolak Ezra, tanpa menatap sang mama yang kebingungan,Ezra berlalu pergi.
"Ada apa dengan anak itu? Tidak biasanya dia bertingkah seperti itu" rose bertanya tanya didalam hati.
Sementara Ezra,kini telah sampai di Apartemen Chalista
"Sayang.." panggil nya,ia melihat Chalista dengan pakaian sedikit terbuka sedang terlelap tidur,wajar saja ini masih sangat pagi.
Ezra tersenyum manis,ia berjalan mendekati Chalista yang tertidur pulas diatas kasur
"Sayang.. aku datang" ucapnya pelan,mata Ezra melihat kemulusan dari tubuh istri kedua nya itu. Tapi Ezra merasa aneh,kenapa dirinya tidak merasakan gejolak yang seperti yang dirasakannya tadi malam.
Dengan gerakan ragu ragu Ezra menyentuh boba milik Chalista,ia mer**** nya dengan lembut,membuat wanita itu terbangun dari tidurnya.
"Ahh sayang.. terus.." lirih nya,ia menampilkan wajah keenakan nya.
Ezra tersenyum kecil tangannya meraba keseluruh tubuh,untuk menemukan titik nya.
Setelah menggerayangi tubuh Chalista selama setengah jam lebih,tapi milik ezra tidak juga merasa kan apapun.
Bahkan Chalista sudah merasakan pelepasan nya dengan jari Ezra yang bergerak lihai di dalam Chalista,ia sangat bergairah sekarang.
Dengan ganas wanita yang sedang bergairah tinggi itup, menarik tangan Ezra hingga pria itu berbaring diatas kasur
"Kenapa belum bisa tegak sayang?" Tanyanya, tanpa peduli apapun Chalista memasukkan benda yang lemas itu kedalam intinya,tapi Chalista hanya merasakan kenikmatan palsu,apa lagi ia menatap wajah Ezra yang benar benar tidak berekspresi apapun.
"Aku tidak merasakannya chalis.." lirih Ezra, dengan gerakan cepat Chalista mengeluarkan benda milik Ezra,ia memainkan intinya dengan tangannya sendiri untuk mengejar gelombang yang sangat ia inginkan sekarang.
Dan akhirnya gelombang yang sangat diinginkan oleh Chalista datang,ia bernafas dengan memburu, menatap Ezra yang menunduk sedih
"Maafkan aku chalis.. aku belum juga merasakan nya.." lirih nya,ia menatap sedih wanita yang begitu ia cintai sepenuh hati.
"Tidak papa Ezra sayang.. kita hanya perlu berusaha sedikit lagi untuk adikmu" ucap Chalista, sejujurnya ia merasa belum puas dengan jari nya sendiri,tapi mau bagaimana lagi demi hidup mewah ia harus menahan diri sekarang.
Ezra menarik tubuh polos Chalista kedalaman dekapannya,ia memeluk wanita itu dengan erat.
"Aku begitu mencintaimu sayang.. aku tidak bisa hidup tanpamu.. aku mohon jangan tinggalkan aku lagi.." lirihnya, Chalista tersenyum sinis
"Aku tidak akan meninggalkan mu sayang.." sahut nya,ia memeluk tubuh kekar Ezra dengan senyum sinisnya
"Karena uang mu banyak,kalau tidak sudah aku campakkan kau!" Umpat Chalista didalam hati.
Sementara Keyna,kini ia sarapan pagi bersama rose
"Ma.. kemana Ezra? Kok tumben dia tidak sarapan pagi,tadi juga waktu aku bangun tidak melihatnya dimana mana" tanya Keyna
"Ezra sudah pergi ke kantor pagi pagi sekali, mungkin ada masalah" jawab nya, Keyna menghela nafas panjang.
"Lebih baik mama mengatakan jika pria impoten itu pergi jauh ke luar negeri selama satu bulan" gumam Keyna didalam hati.
"Bagaimana dengan tadi malam sayang? Apa reaksi dari Ezra?" Tanya rose dengan begitu excited.
"Dia tidak ada menunjukkan ekspresi aneh ma.. bahkan dia sudah melihat ku hampir sepenuhnya tanpa pakaian tapi dia juga tidak bernafsu" jawab Keyna, Rose menghela nafas nya berat,ia tidak menyangka penyakit putra nya benar benar nyata.
"Tapi itu baru dua hari bukan? Masih banyak kesempatan untuk kita" ucap rose dengan semangat yang membara, Keyna tersenyum kecut mendengar nya.
"Mama.. aku sangat merindukan ibuku.. bolehkah aku pergi menemui nya?" Tanya Keyna, dengan senyum hangatnya rose mengangguk setuju.
"Pergilah sayang.." ucap nya, dengan mengelus tangan Keyna lembut.
Keyna kini berdiri didepan rumah sederhana yang begitu sangat ia rindukan,ia melihat Renata yang sedang menyapu halaman.
Keyna berjalan mengendap-endap mendekati Renata, hingga
DEEERRR
"Eh ayam ayam ayam" ucap Renata dengan terkejut,ia melihat Keyna yang tertawa.
"Keyna.. kau membuat ibu kaget.."
"Haha.. maafkan aku ibu.."ucap Keyna, Renata menatap Keyna dari atas sampai bawah
"Kau aman kan disana sayang? Apa duda itu menyiksa mu?" Tanya Renata beruntun,Keyna menggeleng cepat.
"Apa dia kasar kepadamu?"
"Tidak bu..ibu tidak perlu khawatir" sahut Keyna,ia meraih tangan Renata lalu mengajak nya untuk duduk di teras.
"Ibu sangat menghawatirkan mu sayang.."
"Ibu tahu,duda itu telah menikahi ku"
"Benarkah? Apa itu artinya dia akan menjadikan mu siksaan selamanya?" Tanya Renata dengan wajah panik,ia menangkup pipi Keyna yang sedikit chubby.
"Maksud ibu?"
"Kau tahu,kata orang orang sini istri pertama nya kabur karena disiksa oleh nya.."
"Itu tidak benar Bu.. duda itu menganggap ku angin.." Keyna menarik nafasnya dalam,dia bingung merangkai kata untuk membohongi ibunya agar tidak khawatir.
"Intinya ibu tenang saja,Keyna baik baik saja. segala rumor tentang nya itu tidak benar, kecuali dirinya Impoten!" Ucap Keyna dengan wajah serius, Renata menghela nafas lega.
"Syukurlah kalau begitu.." sahutnya,Keyna menatap ibu nya dengan tatapan sedih,ia merasa begitu nyeri didadanya.
"Biarlah bu..rasa sakit ini Keyna nikmati sendiri,Keyna akan menikmati kesalahan ayah kepada pria impoten itu" gumam Keyna didalam hati, Renata mengajak Keyna untuk masuk agar mereka bisa bercerita dengan puas.
