NovelToon NovelToon
Mencintai Kakak Angkat

Mencintai Kakak Angkat

Status: tamat
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:50.2k
Nilai: 5
Nama Author: KidOO

Nirmala, gadis 14 tahun, tiba-tiba harus tinggal satu atap dengan Dimas, pemuda yang berusia delapan tahun lebih tua darinya. Sejak pertama kehadiran Dimas di rumahnya, Nirmala langsung naksir, ditambah dia mendapat tantangan dari sahabatnya untuk mendapatkan hati Dimas, membuatnya benar-benar mencintai dan menginginkan untuk bersama selamanya dengan pemuda yang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh orang tua Nirmala. Jadi, Nirmala berniat untuk menjadi istri dari kakak angkatnya itu, terlebih karena dia merasa mendapat balasan cinta darinya. Membuat Nirmala semakin yakin untuk menjadi istri Dimas. Meskipun Nirmala tidak pernah mengatakan pada kedua orang tuanya, tentang perasaannya itu.

Namun ternyata, diam-diam kakak angkatnya menikah dengan perempuan lain. Nirmala mendapat kabar dari kedua orang tuanya yang tiba-tiba pergi ke luar kota untuk menghadiri pernikahan Dimas. Tapi anehnya, meskipun tahu kebenarannya, Nirmala tetap menutup mata. Dia tetap mencintai, dan terus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KidOO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Coba kamu bayangin, La! Kalau misalnya, tiba-tiba ayahmu punya perempuan idaman lain, dan ibumu merasa sakit hati, apa kamu rela?" Rosa beralih menggunakan orang tua Nirmala sebagai bahan pertimbangan Nirmala.

"Ya jelas aku nggak rela, Ros! Enak aja, keluargaku adem ayem, meskipun Ayah emang jarang bicara. Tapi kami keluarga yang harmonis. Jangan sampai lah, ayahku tergoda perempuan lain!" Nirmala bersungut, membayangkan apa yang dikatakan oleh Rosa.

"Nah, itu juga yang dirasakan sama anak Kak Dimas dan istrinya kelak. Kalau kamu nekat tetap menginginkan Kak Dimas. Mereka pasti sakit hati, nggak rela keharmonisan rumah tangga mereka terganggu. Jadi, lebih baik kamu pikirkan itu, sebelum semuanya bertambah kacau!" Rosa mewanti-wanti Nirmala.

"Udah, ah. Nggak usah dibahas lagi. Pusing aku!" Nirmala memilih menyudahi pembahasan tentang Dimas, dia malas berdebat lebih jauh dengan Rosa.

"Oke, oke. Lanjut deh belajarnya." Rosa juga menyerah menasehati Nirmala yang keras kepala.

***

Hari Minggu malam, orang tua Nirmala baru sampai di rumah. Nirmala dan Rosa menyambut kedatangan mereka. Meskipun Rosa langsung berpamitan pasa ibunya Nirmala.

"Lho, kok mau pulang? Makan dulu, ayo!" Sukma masih menahan Rosa.

"Besok lain kali aja, Tan. Tadi udah makan kok, besok ujian, belum siap-siap. Seragamnya juga belum disetrika. Jadi mumpung belum terlalu malam, aku pulang aja, Tan." Rosa memberikan alasannya.

"Oh, gitu ya. Sayang banget. Yaudah, oleh-oleh buat kamu biar besok dibawakan Lala ke sekolah, ya. Mau dianter ayahnya Nirmala?" Sukma menawarkan.

"Eh, nggak usah, Tan. Aku jalan kaki aja. Orang cuma deket, kok." Rosa menolak dengan halus.

"Ya sudah, hati-hati, ya! Trimakasih, udah mau menemani Lala dua hari ini. Maaf, selalu ngrepoti kamu." Sukma tersenyum.

"Nggak repot kok, Tan. Aku seneng nginep di sini. Aku pulang dulu ya, Tan." Rosa pamit undur diri.

"Ya, trimakasih, ya!"

"Makasih, Ros!" Nirmala turut mengucap terimakasih.

Rosa mengangguk, kemudian berjalan menjauh.

"Gimana, Bu? Perjalanannya lancar?" Nirmala bertanya pada ibunya, dia jarang bertanya pada ayahnya, karena kadang tidak dijawab.

"Pas balik ke sini macet banget, makanya jam segini baru sampai. Itu, tolong bantu bawa barang-barang masuk ke rumah!" Sukma menunjuk mobil barang-barang di dalam mobil.

"Siap!"

Nirmala dan ibunya membawa barang-barang masuk ke rumah, sedangkan ayahnya Nirmala membopong Claudia yang selalu saja tidur saat perjalanan.

"Acaranya Kak Dimas lancar, Bu?" Nirmala bertanya memastikan, berharap acara mereka berantakan, sebenarnya.

"Lancar semua sesuai rencana. Dimas dan istrinya serasi banget, ganteng dan cantik. Dia juga baik, ramah banget sama ayah ibu, juga Claudia. Kamu udah tau orangnya belum? Ibu punya fotonya ini, kalau mau lihat." Jawaban Sukma tidak sesuai dengan harapan Nirmala.

"Hehe, nggak usah deh, Bu." Nirmala tidak mau bertambah sakit hati, ditambah dengan perkataan ibunya yang justru memuji keserasian Dimas dan istrinya, terasa sesak hati Nirmala, jadi dia memilih menutup mata saja.

"Yaudah deh kalau gitu. Kamu udah makan belum? Ini dibawain makanan sama orang tuanya Dimas." Sukma membongkar satu persatu barang bawaannya.

"Udah makan sih, Bu. Tadi sama Rosa jajan di warung sebrang jalan sana. Aku juga belum nyetrika seragam buat besok nih, Bu. Aku ke atas dulu ya!" Nirmala tidak mau membahas hal ini lebih lanjut.

"Ya ampun, kamu dari kemarin ngapain aja? Kemarin kan libur, kok nggak disetrika bajunya? Kebiasaan! Nunda-nunda pekerjaan. Kalau listrik tiba-tiba mati gimana? Kamu sendiri yang repot, kan?"

"Hehe, iya, Bu." Nirmala memilih untuk segera pergi, daripada mendengar ibunya ngomel-ngomel terus.

Sesampainya di kamar, Nirmala menutup pintu dan menguncinya. Dadanya kembali terasa sesak, dia marah, jengkel, semua campur aduk jadi satu. Dia membayangkan bagaimana Dimas dan perempuan yang sekarang sudah menjadi istrinya, duduk bersanding di pelaminan, sambil tersenyum bahagia, menyalami para tamu yang hadir.

"Kak Dimas lagi apa, ya? Coba aku video call deh. Coba, dia pilih aku apa istrinya!" Nirmala menyambar HP-nya yang ada di atas meja belajar di samping pintu kamar, tempat ia berdiri sekarang.

Nirmala mencari history chat dengan Dimas dan langsung melakukan panggilan video. Ajaibnya, Dimas langsung mengangkat panggilan dari Nirmala, padahal sekarang sudah jam 9 malam. Harusnya Dimas sudah bersama dengan istrinya di dalam kamar, berduaan. Nirmala tersenyum lebar.

"Halo, La! Gimana kabarmu? Kenapa kamu nggak ikut ke sini? Kamu nggak kangen sama aku?" Dimas memberondong Nirmala dengan pertanyaan.

"Aku nggak bakalan kuat lihat Kak Dimas duduk bersama perempuan lain. Jadi aku pilih di rumah aja. Biar aku bisa anggap semua ini tidak pernah terjadi, dan aku masih bisa menganggap Kak Dimas itu milikku, bukan milik orang lain." Nirmala menjawab dengan jawaban yang mengejutkan. Benar-benar tidak memakai nalar.

"Kamu tenang aja, aku sama dia cuma status aja kok. Tapi sayang dan cintaku untukmu, La!" Dimas tersenyum meyakinkan Nirmala.

"Masa, sih? Katanya Kak Dimas cinta mati sama perempuan itu?" Nirmala bertanya, hanya untuk memastikan.

"Itu dulu, sebelum aku tau kalau dia selingkuh. Setelah tau dia selingkuh, udah hilang semua rasaku buat dia. Dan nggak akan ada maaf untuknya. Biarkan aja dia, berbuat sesuka hatinya."

"Trus, sekarang istri Kak Dimas di mana? Kalau dia tau Kak Dimas VC sama aku, ntar dia marah gimana?" Nirmala terus memancing jawaban dari Dimas.

"Dia lagi jalan sama pacarnya. Udah biarin aja, nggak usah urusin dia. Kamu gimana belajarnya? Masih tetep semangat kan? Kapan ujian?" Dimas mengalihkan pembicaraan. Entah apa yang dikatakan itu benar atau tidak, Nirmala tidak tau. Dia hanya perlu mempercayai ucapan Dimas saja.

"Besok pagi aku ujian, Kak. Doakan ya, semoga semua lancar, aku bisa dapat nilai yang bagus. Aku pengen sekolah di dekat tempat Kak Dimas kerja, jadi aku bisa dekat dengan Kak Dimas." Nirmala tersenyum, ia membayangkan bagaimana senangnya dia bisa dekat dengan Dimas lagi.

"Yaudah nggak papa, bagus itu. Kalau kamu bisa sekolah di sini. Aku bakalan sering-sering ketemu kamu." Dimas mendukung rencana Nirmala.

"Beneran, Kak? Nggak bohong, kan?" Nirmala bertambah semangat, mendengar jawaban Dimas.

"Iya, beneran. Kamu nggak usah khawatir, aku bakalan penuhi kebutuhan kamu, kalau emang Bapak nggak kasih kamu uang jajan lebih. Kamu nggak perlu khawatir. Kalau butuh apa-apa, bilang aja sama aku!" Dimas membuat Nirmala bertambah yakin untuk sekolah di dekat tempat kerja Dimas.

"Hehe, siap, Kak! Makasih banyak sebelumnya."

"Nggak usah sungkan pokoknya. Oh ya, kamu udah bilang sama Bapak Ibu, tentang rencana kamu ini? Mereka bakalan setuju apa tidak?"

Nirmala terdiam sejenak. Dia baru kepikiran juga, apa dia bakalan dikasih ijin sekolah jauh? Kalau butuh biaya lebih banyak bagaimana? Apa alasan yang harus diberikan Nirmala, supaya diberi ijin orang tuanya?

1
mom's Azril
ini ceritanya gimana ya,??😅
Samlah Aja97
wlaupun kcewa akhirnya melepaskan dimas ..tpi sdh lh jdoh dtangn author
Al Fatih
bagus,, cerita yg beda dari biasanya,, gregetan abis sama tokohnya....
Al Fatih
koq ga ad lanjutan lagi kaka....,, masih penasaran bngt dgn kelanjutan kisah mala dan dimas....
Wiek Soen
lanjut thor
Herawati Savanna
cpt bnget tamat nya thor....di lanjut lg thor ( akhr kisah mereka bahagia or gak nya)
gaby
Ko tulisan di covernya dah tamat aja thor. Kan msh jauh dr kata tamat ceritanya. Blm ada kejelasan nasib rmh tangga Dimas & Ayahnya Mala
gaby
Kasian ortunya Nirmala, anak mereka yg pelakor tp yg dpt karma ortunya. Biar Mala mikir, gmn dampaknya kehadiran pelakor. Mudah2an Mala insyaf & berhenti jd pelakor. Karena biasanya karma itu datangnya ke org2 yg kita sayangi, bisa saudara, ortu, atau anak yg menanggung dosa kt. Ksian ibunya Mala kalo smp dslingkuhin suaminya gara2 kelakuan anaknya yg berprofesi pelakor. Sekolah di pesantren tp hobinya nggodain suami org.
M_Zega♡
seru ceritanya
alurnya bagus
jadi sayang kalo GK mampir baca cerita ini:)
M_Zega♡
semangat KK:)
up terus yaaaa...
virshere ads
Tuh kan, baru juga baca udah bikin kangen aja nih cerita~
gaby
Hadeeeh mala, kecil2 bakat jadi pelakor. Sekolah mondok dipesantren, tp sampingan jd simpenan lako org. Ngrusak nama Pondoknya aja, mending ga usah sekolah skalian. Jadi pelacur aja di bar
Garden Rose
Baca cerita ini rasanya asekkk banget! Pengen ikut masuk ke dalam ceritanya muehehehe
gaby
Dimas serakah, memfitnah istrinya dgn kata terpaksa dinikahin pdhl ga cinta. Tp ujung2nya istrinya di tidurin jg. Skrg malah modusin anak sekolahan yg pernah jd adik angkatnya, dasar ga tau diri.
SweetWhimsy
cepat up tor di tunggu tiap hari nie
gaby
Lupain Dimas Mala. Masa sekolah di pesantren tp pacaran sm suami org. Malu2in pondok pesantren kalo sampe santrinya jadi pelakor. Mungkin skrg Allah mulai turun tangan buat njauhin km dgn Dimas. Mudah2an Dimas jg sadar kalo Mala kekanakan, masa ga ngertiin sm pekerjaan. Bisa2 Dimas di pecat kl nurutin kmauan Mala.
ShySnicker
Kita emang nunggu crazy up, tapi author jangan cape-cape, ya! Jangan lupa makan, thor!
Windy Miller
Alurnya gregetan! Aku baru baca aja jadi nagih!
mintandrose
mantep ceritanya kk😉. update gila"an dong KK😁 sayangnya cerita bagus kayak gini pembacanya dikit😥
SugaryHeaven
cepat up tor di tunggu tiap hari nie
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!