NovelToon NovelToon
Bu Guru, I Love You

Bu Guru, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dede Dewi

Menjadi seorang Guru adalah panggilan hati. Dengan gaji yang tak banyak, tetapi banyak amanah. Itulah pilihan seorang gadis bernama Diajeng Rahayu. Putri dari seorang pedagang batik di pasar Klewer, dan lahir dari rahim seorang ibu yang kala itu berprofesi sebagai sinden, di sebuah komunitas karawitan.
Dari perjalanannya menjadi seorang guru bahasa Jawa, Diajeng dipertemukan dengan seorang murid yang cukup berkesan baginya. Hingga di suatu ketika, Diajeng dipertemukan kembali dengan muridnya, dengan penampilan yang berbeda, dengan suasana hati yang berbeda pula, di acara pernikahan mantan kekasih Diajeng.
Bagaimana perjalanan cinta Diajeng? Mari kita ikuti cerita karya Dede Dewi kali ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dede Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalau Aku Jadi Pelakor?

"Enak aja, hatiku bukan buat mainan kali, main coba-coba." gerutu Diajeng sambil memainkan sedotan pada gelas berisi orange jus yang terasa asam, seasam jalan takdirnya kini.

"Hehehe, ya gini lho Jeng..." kata Diana sambil membenarkan posisi duduknya.

Melihat gerakan Diana yang membuat Diajeng penasaran, membuat Diajeng menggeser gelas berisi orange jus nya, dan melipat kedua tangannya dia tas meja bersedekap, seperti murid mendengarkan petuah gurunya.

"Nah, duduk yang baik begitu, kan kelihatan cantik." komentar Diana yang sempat membuat Diajeng manyun dibuatnya.

"Jadi kamu tetap berangkat nih ke acara nikahannya. Nah, siapa tau entar kamu dapet gandengan dari arah yang tak disangka-sangka." jelas Diana membuat Diajeng melongo. Sahabatnya sejak SMP ini memang kadang membuat Diajeng gemes dengan segala saran yang kadang justru ga masuk akal bagi Diajeng.

"Ngarep! Jaman sekarang mana ada yang begitu? Yang datang dari arah yang tak disangka-sangka, jangan-jangan malah jin lagi." komentar Diajeng.

"Hahahaha, lha kamu kan emang kaya jin, sukanya ngilang." jawab Diana yang mengetahui kebiasaan Diajeng yang tanpa suara tiba-tiba tidak ada di tempat.

"Dasar!" rutuk Diajeng sambil berfikir, bagaimana caranya dia bisa berangkat ke acara pernikahan Adnan dengan aman sentosa.

"Ehm... apa aku ajak bapak aja ya?" gumam Diajeng akhirnya.

"Lah? Kok jadi bawa bapakmu sih? Entar dikira kondangan ke hajatan sodara lagi." lontar Diana.

"Biasanya juga gitu kok." kata Diajeng sambil menyeruput orange jusnya yang sudah tinggal separo gelas.

"Itu kan biasanya, Ajeng... ini luar biasa, Jeng. Mantan pacar kamu yang nikah, Ajeng..." Diana makin gemes sama sahabatnya yang jadi anak bapak atu-atunya itu.

"Emang, bapak kamu udah tau kalau kalian udah putus?" tanya Diana.

"Belum." singkat jawaban Diajeng sambil menggeleng lemah.

"Nah! Apalagi itu, bapak kamu ga tau. Apa jadinya kalau bapak kamu tau, Adnan ijab qobul nya sama perempuan lain?"

"Ya... kan aku berharap kaya di Novel-novel gitu, atau di FTV, atau di Drakor gitu... yang tadinya mau nikah sama yang dijodohin orangtuanya, eh, tiba-tiba si cowok ga jadi. Malah milih mantannya. Kan kalau begitu, pas banget, bapakku bisa langsung jadi wali nikah." jelas Diajang yang membuat Diana geleng-geleng dibuatnya.

Diana menempelkan punggung tangannya ke kening Diajeng.

"Hm... bener. Anget!" kata Diana berdehem sambil mencibir.

"Ish, ya emang badanku udah meriang dari kemarin-kemarin kali. Merindukan kasih sayang. Gegara ditinggal pas lagi sayang-sayangnya." kata Diajeng sambil menepis tangan Diana.

"Kamu ni Halu deh, Jeng. Dasar, korban novel!" keluh Diana.

"Hehehe... gapapa kan? Daripada korban pelecehan?" tanya Diajeng semakin asal.

"Astaghfirullah, Ajeng!" tegur Diana.

"Hehe, just kid."

"Lha siapa coba? Kamu 'kan tau, aku tu ga pernah punya temen cowok. Cowok yang deket sama aku ya cuma Adnan doang. Temen-temennya Adnan, tentu udah sama pasangan mereka masing-masing." kata Diajeng dengan lesu.

"Ehm, kenapa ga sama kamu aja sih? Ga harus sama cowok kan?" kata Diajeng tiba-tiba.

"Enak aja. Besok minggu aku ada acara sama suami. Dampingi suami ke Bromo." kata Diana.

"Oiya, temen-temen kerja suamimu, banyak ceweknya juga sih ya?"

"Iya. Itu dia, makannya aku harus ikut."

"Takut ditikung sama pelakor ya?" tebak Diajeng.

"Ya...begitulah."

"Ehm... be te we, kalau aku jadi pelakor antara Adnan sama Mika gitu, gimana ya?" pertanyaan konyol terlontar dari mulut Diajeng, membuat Diana semakin membulatkan matanya karena masih tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya yang terkenal cerdas dan jenius itu.

"Gila kamu ya? Makin ke sini kenapa makin ke sana sih Jeng? Istighfar, Jeng, Istighfar!" pekik Diana hingga membuat beberpa pelanggan terkejut hingga menoleh ke arah mereka, bahkan cicak di dinding yang diam-diam merayap pun, tak jadi menangkap nyamuk, saking kagetnya mendengar pekikan Diana.

Diajeng sempat melongo juga melihat reaksi Diana saat dia berniat menjadi pelakor diantara Adnan dan Mika.

"Ya...sorry deh, sorry. Ya abis gimana? Aku masih cinta sama Adnan. Aku kaya ga rela hoti Adnan tiba-tiba nikahin cewek lain. Dia ninggalin aku gitu aja demi nurutin kemauan ortunya, Di." kata Diajeng sambil mulai berembun matanya.

"Ya tapi jangan bercita-cita jadi pelakor juga kali, Jeng. Pamali!" kata Diana memberi nasehat.

"Tujuh tahun lho Di, Tujuh tahun aku sama dia. Kita sama-sama terus. Selama berproses, aku berusaha dampingi dia terus, berusaha menjadi kekasih yang baik buat dia sampai ajal memisahkan kita. Tapi apa? Sekarang diaa justru menghapus semua kenangan itu dengan menuruti kemauan orang tuanya." keluh Diajeng sambil menangis hingga kedua lubang hidunya sedari tadi sudah mengeluarkan ingus yang cukup banyak, tetapi cukup di lap lengan baju.

"Iyuh...Ajeng..." jerit Diana lagi.

"Aaan sih Di?"

"Pake tisu ngapa sih Jeng. Jorok amat sih kamu, ngelap ingus pake lengan baju." omel Diana sambil menyaut kotak tisu di meja sebelah.

"Gapapa. Adnan juga ga tau."

"Adnan lagi, Adnan lagi." gumam Diajeng gemas.

"Ini nih, yang buat calon mertua kamu ilfeel sama kamu. Pasti karena kamu suka ngelap ingus pake lengan baju deh." omel Diana.

"Ehm... masa' sih? Bukan karena aku suka makan jengkol?" tanya Diajeng heran.

"Ya... itu juga."

"Oya, ayo kita makan dulu, keburu dingin ni nasi. Abis ini aku langsung balik ya." kata Diana.

"Okey, aku juga udah laper."

"Oya, be te we, di Nay kenapa ga diajak sih?" Diajeng menanyakan Nayla anak bungsu Diana, karena biasanya kalau mereka ketemuan, si comel Nayla dibawa.

"Sengaja. Aku titipin omanya dulu. Karena aku tai, kamu bakal curhat banyak. Kalau aku sambil bawa si Nay, yang ada bukannya kamu curhat, malah kamu jadi baby sister." jawab Diana sambil memasukkan satu suapan nasi dan nila bakar di piringnya.

"Iya juga ya?"

"Dah, pokoknya kamu los aja. Besok berangkat ke pernikahan dia dengan kondisi kuat. Ga boleh lemah, aku ga suka kalau lihat kamu nangis-nangis meratapi nasib yang ga udah jelas garis takdirnya." kata Diana.

"Iya iya. Besok aku datang. Pas ijab qobul!" kata Diajeng memberi penekanan pada kata Ijab Qobul.

"Lah? Ga diresepsinya aja? kan bisa dapet sop manten." kata Diana.

"Ya... gampang lah, yang penting waktu ijab qobul aku datang."

"Masih berharap kaya di novel-novel? Datang keajaiban, Adnan nyebut nama kamu diijab qobulnya?" tanya Diana.

"He'em." jawab Diajeng sambil memasukkan nasi dan potongan ikan Nila ke dalam mulutnya.

Diana hanya geleng-geleng kepala mendengar pengakuan Diajeng.

"Emang orang kalau lagi putus cinta tu, kadang suka Sedeng ya?" kata Diana.

❤❤❤❤❤

Buat reader, semoga kita dijauhkan dari kata pelakor ya. karena pelakor itu maut.

1
Etit Rostifah
lanjut, jadi penasaran ibu guru cantik n baik hati. semoga ibu guru Ajeng mendapat jodoh dari Allah yang sholeh.
Ibrahim Efendi
sm kyk ipar. MAUT!!...
Ibrahim Efendi
tu tau..... 😜
Ibrahim Efendi
😍😍😍 J E N G K O O O L L L . . .
Ibrahim Efendi
"buset dah! kirain ada petir" kata cicak 😜
Ibrahim Efendi
setiap orang yang telah melaksanakan kewajibannya dengan sebaik2nya, maka dia bukanlah beban. tapi bila melalaikan kewajibannya, maka dialah beban. siapapun dia.
Dede Dewi: MaasyaaAllah. Terimakasih atas pencerahannya pak... baarokallahufikum
total 1 replies
Punya Impian
gk gitu' bedmood aj bacanya klo gamon nya kelamaan' apalagi klo ud punya pasangan' pasangan nya siapa yg di pikirin dan di tangisin siapa😮‍💨
Punya Impian
kedepan nya ngk usah ada lebay pake drama nangis2 kak
Dede Dewi: kalau kakka diputua pacar, nangis ga kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!