Meninggal dalam kekecewaan, keputusasaan dan penyesalan yang mendalam, ternyata membawa Cassie Night menjalani takdir kehidupannya yang kedua.
Tidak hanya pergi bersama kedua anaknya untuk meninggalkan suami yang tidak setia, Cassie juga bertekad membuat sahabatnya tidak bersinar lagi.
Dalam pelariannya, Cassie bertemu dengan seorang pria yang dikelilingi roh jahat dan aura dingin di sekujur tubuhnya.
Namun, yang tak terduga adalah pria itu sangat terobesesi padanya hingga dia dan kedua anaknya begitu dimanjakan ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyonya, Apa Yang Terjadi?
"Nyonya Murphy, ini adalah dokumen kematian palsu untuk Anda dan kedua anak Anda yang dijadwalkan seminggu kemudian." Petugas wanita yang mengenakan pakaian formal menyodorkan sebuah dokumen ke arah Cassie.
Tanpa ragu, Cassie mengambil alih dokumen itu dan membacanya sejenak.
"Nyonya, apa yang terjadi? Kalian berdua jelas pasangan paling bahagia di dunia."
Rasa ingin tahu sang petugas begitu tinggi, dia sungguh tidak mengerti kenapa Cassie memilih menghilang dari kehidupan suaminya dengan cara seperti ini.
Padahal, Felix Murphy adalah suami idaman hampir seluruh wanita di dunia!
Bahkan, tidak sedikit pasangan muda yang mengidolakan kehidupan harmonis dalam rumah tangga Felix dan Cassie.
Bagi mereka, Felix dan Cassie adalah pasangan yang dibuat disurga dan layak menjadi teladan.
Sang petugas yakin, jika wanita di luar sana mengetahui rencana Cassie saat ini, mereka pasti dengan senang hati membuat barusan antrian demi menjabat sebagai Nyonya Murphy.
"Ya, kami memang pasangan paling bahagia di dunia." Cassie senyum miris, sebelum akhirnya bergumam di dalam hati. 'Namun, dunia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara kami selama tujuh tahun ini.'
Detik selanjutnya, Cassie meraih pena dan berniat menandatangani dokumen yang telah selesai dibacanya.
Namun, petugas wanita itu tiba-tiba saja meletakkan kedua tangannya di atas dokumen tersebut sambil bertanya, "Nyonya, apa Anda tidak ingin mempertimbangkannya lagi?"
Sang petugas mencoba yang terbaik untuk meyakinkan Cassie agar menarik kembali keputusannya. "Tuan Murphy sangat mencintaimu, jika kamu menghilang dengan cara seperti ini ... dia akan mati."
Cassie terdiam, dia sama sekali tidak memungkiri perasaan Felix padanya.
'Memang benar, Felix sangat mencintaiku. Dia bahkan rela mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanku.'
Saat itu, aku dan Felix berencana menikah pada awal musim semi.
Namun, Keluarga Murphy dari cabang kedua yang merupakan paman Felix tidak menginginkan pernikahan kami diselenggarakan.
Bagaimanapun, Keluarga Night secara alami akan menjadi pendukung terkuat Felix jika putri kesayangan mereka masuk ke Keluarga Murphy.
Dan Leon Murphy tidak rela haknya sebagai pewaris jatuh ke tangan Felix!
Itu sebabnya, Leon menyabotase mobil Felix sehingga kecelakaan pun tak terelakkan.
Ketika terpaksa menghantam pohon besar demi menghindari sebuah truk, Felix dengan cepat memelukku, menjadikan tubuhnya sebagai tameng.
Dalam keadaan berdarah-darah seperti itu, Felix bahkan masih sempat bertanya, Sisie, apa kamu baik-baik saja?
Setahun kemudian, Felix mengambil alih Keluarga Murphy dan hal pertama yang dia lakukan adalah membalaskan dendam untukku.
Namun, tidak peduli betapa dalamnya perasaan itu, tidak akan mampu menahan berlalunya waktu dan godaan wanita muda.
Cassie menarik kedua sudut bibirnya, senyuman yang menghiasi wajahnya tampak begitu menyedihkan.
Dua tahun Felix mengejarnya dengan cara merendahkan diri, lalu membuat lamaran romantis di atas kapal pesiar sehingga membuat hampir seluruh wanita di ibukota cemburu.
Kemudian, kami menikah tujuh tahun lalu dan memiliki dua anak.
Kami selalu menjadi pasangan paling sempurna dan bahagia di mata orang luar, tapi hanya aku yang tahu, laki-laki cerdas yang hanya memiliki aku di mata dan hatinya ... laki-laki yang bertanya bagaimana keadaan Sisie ketika bangun dari cederanya, sudah tidak seperti dulu lagi.
Melihat Cassie hanya diam dan tidak berniat mundur, petugas itu pun menghela nafas pasrah sambil berkata, "Nyonya, jika tidak ada masalah, tolong ditandatangani."
Cassie tersadar dari lamunannya dan kembali tersenyum.
Meski senyumannya tampak lebih lebar, tetapi senyuman itu tidak sampai ke matanya.
Jelas, tidak ada kebahagiaan yang terlukis di wajahnya cantik Cassie!
"Kamu akan mengerti suatu saat nanti bahwa cinta bukanlah satu-satunya hal yang bisa kamu andalkan." Cassie tanpa ragu mengayunkan jemarinya yang tengah memegang pena di atas dokumen.
Detikcom selanjutnya, Cassie menyodorkan dokumen itu ke arah petugas sambil berkata, "Uang yang kamu dapatkan dari titik keringatmu selalu lebih dapat diandalkan daripada kata-kata manis pria."
***
Masih mengenakan kemeja putih dan celana jeans, serta kaca mata hitam, Cassie memasuki sebuah gedung bertingkat dengan langkah pasti.
Dia tampak begitu elegan sehingga tidak ada sepasang mata pun yang berani mengabaikan sosoknya, dan itu membuatnya menjadi pusat perhatian.
Cassie menurunkan sedikit kaca mata hitamnya demi nenilik beberapa bangunan miniatur yang dipajang dengan estetik dan rapi.
"Nona, apa yang bisa saya bantu?"
Karena kedatangan Cassie begitu mengundang perhatian, Manager Zhang langsung turun tangan menghadapinya.
"Berapa harga rumah Anda per meter persegi?" tanya Cassie dengan nada dan ekspresi serius.
"Kami memiliki lokasi terbaik di kota, harga rata-ratanya adalah 200.000 per meter persegi."
Mendengar itu, Cassie langsung mengeluarkan sertifikat rumah dari tas tangannya dan melemparkannya ke atas meja. "Tolong lihat rumah ini, kira-kira berapa nilai jualnya?"
Manajer Zhang agak terkejut.
Awalnya, dia mengira Cassie datang untuk membeli rumah.
Tidak tahunya, dia malah berniat menjual rumah.
Manajer Zhang menghela nafas, dia pun mengambil sertifikat itu.
Ekspresi terkejut semakin menghiasi wajah Manajer Zhang, tetapi dia juga tampak bersemangat di detik selanjutnya. "Nona, rumah Anda adalah yang terbaik di lingkungan kami, ini bernilai minimal 50 juta."
Cassie tersenyum puas. "Bantu saya menjualnya seharga 40 juta."
"Kami adalah pusat penjualan, bukan agen real estate." Manajer Zhang membuang wajahnya ke samping, sementara sertifikat rumah masih berada di dalam pelukannya seolah-olah dia tidak rela melepaskan buku berwarna merah itu.
"30 juta."
"Anda menempatkan saya dalam posisi yang sulit," kata Tuan Zhang berpura-pura enggan.
Cassie mendengus dan memutar bola matanya dengan jengah. "20 juta."
Tuan Zhang menjadi bersemangat dan tersenyum sumringah. "Baiklah, saya akan segera mengurus proses jual-beli rumah ini untuk Anda."
Setelah mengatakan itu, Tuan Zhang pun dengan cepat berlalu.
"Ingatlah untuk membayar penuh," kata Cassie setengah berteriak.
Tuan Zhang pun dengan cepat membalas, "Baik, Nona ... jangan khawatir!"
Cassie tersenyum puas, dia berjalan menuju ke sebuah sofa yang dilengkapi meja dan duduk di sana dengan tenang.
Jika dipikir-pikir kembali, memang rugi menjual rumah senilai 50 juta hanya dengan 20 juta.
Namun, ....
'Itu bukan rumahku dan aku tidak mengalami kerugian apa pun!' Cassie tersenyum licik. 'Karena aku tidak lagi tinggal di rumah itu, maka jual saja.'
Setelah kepergiannya, Cassie tidak berniat membiarkan Aleena menjalani hari-hari baik di rumah pernikahannya dengan Felix.
"Ah, aku jadi penasaran bagaimana ekspresi Aleena begitu tahu rumah yang telah dia idam-idamkan sejak lama telah dijual dengan harga murah." Cassie hampir tertawa ketika otak kecilnya mencoba membayangkan wajah murung Aleena.
Meskipun Felix membelinya lagi, Aleena pasti akan tetap kesal, kan?
Bagaimanapun, yang Aleena inginkan bukanlah rumah, melainkan makna dari rumah itu sendiri.
Jika dijual dengan harga murah, bukankah artinya rumah itu tidak berarti bagi Cassie?
"Mereka yang tidak bisa memanfaatkan uang adalah orang bodoh. Rumah laki-laki tidak bisa ditinggali, tapi masih bisa dijual."